Raja Para Dewa

Memasuki Wilayah Gunung



Memasuki Wilayah Gunung

0Liu Yue memperhatikan sikap Zhao Feng yang santai, seolah-olah tidak ada yang dipandangnya sebagai pesilat jenius dimata Zhao Feng. Bahkan saat Zhao Feng menatap pesilat di level ke 9, ia terlihat tanpa ekspresi sama sekali.     
0

"Hmph!" Liu Yue mengeryitkan alisnya dan ia tidak dapat menyembunyikan ketidaksukaan di matanya. Para pesilat jenius yang ada di sekitar mereka masih sangat muda dan mereka adalah pesilat super jenius di klan/sekte atau keluarganya dan mereka sangat percaya diri.     

Zhao Feng akhirnya menyadari bahwa sikapnya sedikit tidak sopan. Ia hanya fokus kepada Bei Moi sehingga yang lainnya sama sekali tidak dianggapnya.     

"Panglima Guanjun, potensi bakat Tubuh Jiwa Spiritual seperti apa yang dimiliki oleh murid-muridmu?" Panglima Cangtie bertanya dengan penasaran. Mendengar pertanyaan itu, senyuman mengejek muncul di wajah Nan Gongfan.     

Panglima Guanjun menggelengkan kepala, "Rata-rata," Ia tidak ingin membicarakan potensi bakat Zhao Feng, namun sikapnya itu membuat Panglima Cangtie dan Liu Yue semakin penasaran.     

"Aku tidak percaya bahwa bakatnya lebih baik dariku," sikap percaya diri muncul di wajah Liu Yue.     

Di malam hari...     

Para pemuda saling mengobrol saat mereka menunggu esok hari. Biasanya beberapa pemuda akan saling bertarung.     

"Xiao Sun! Jangan meremehkan kami hanya karena kau telah mencapai level ke 9!"     

Dari jarak yang tidak terlalu jauh terdengar perdebatan. Semua orang berpaling ke arah suara perdebatan tersebut dan melihat seorang pemuda berbaju hitam di level ke 9 sedang berdebat dengan beberapa pemuda.     

Pemuda berbaju hitam bernama Xiao Sun, satu-satunya pemuda di level ke 9 yang ada di sana.     

"Sekumpulan orang-orang lemah!" Xiao Sun menatap pemuda lainnya di level ke 8 dengan dingin. Ia melepaskan aura di level ke 9 nya dan membuat pemuda lainnya tidak dapat bernafas dengan normal.     

"Apa yang mesti kita takutkan? Ayo kita serang bersama-sama!"     

Dua pemuda di level ke 8 itu langsung meninju Xiao Sun dari kiri dan kanannya. Ketiganya langsung terlibat pertarungan.     

Setiap pemuda yang ada di sini telah melatih jurus beladiri level tinggi dan mereka adalah yang terbaik di level pelatihannya. Kedua pemuda di level ke 8 dapat menyerang seorang pesilat di level ke 9, namun Xiao Sun telah mempelajari jurus kecepatan dan jurus menyerang yang merupakan jurus beladiri murni dan ia dapat mengalahkan kedua pemuda itu hanya dalam beberapa jurus.     

Kekuatan Xiao Sun hampir mendekati kekuatan Bei Moi_. Pikir Zhao Feng.     

Sudah 20 hari sejak kepergian Bei Moi dan saat ini kekuatannya sudah dapat disetarakan dengan calon ahli beladiri murni. Sekarang dia telah menjadi anggota klan, apakah dia akan menjadi lebih kuat lagi?     

"Si Xiao Sun berasal dari keluarga besar di pengasingan, keluarga Xiao. Keluarga ini telah ada sejak ribuan tahun lalu dan kekuatan mereka hampir sama dengan sebuah ibukota provinsi," Panglima Guanjun berkata dengan pelan.     

Ini pertama kalinya Zhao Feng mendengar ada kekuatan di dalam negara Awan yang bahkan lebih kuat dari Ibukota Provinsi Guanjun. Meski dalam pengasingan, klan keluarga itu tetap berusaha melakukan yang terbaik dengan mengirimkan generasi mudanya untuk menjadi anggota Klan Bulan Patah.     

Plop! Plop!     

Xiao Sun dengan mudah mengalahkan kedua pemuda di level ke 8. "Hahaha... Aku akan jadi yang pertama di tes penerimaan nantinya!" Xiao Sun tertawa terbahak-bahak.     

Menjadi yang pertama?     

Ucapannya mengundang aura permusuhan dari pemuda jenius lainnya seperti Liu Yue dan Putri Yun Mengxiang.     

Hanya ada beberapa posisi terbatas bagi mereka yang ingin menjadi anggota klan. Sepengetahuan Zhao Feng, ada tiga kali ujian dan nilai akan diberikan untuk setiap ujiannya.     

Peringkat akan didasarkan pada total nilai yang diperoleh, dan hanya peringkat 20 besar yang akan diterima menjadi anggota klan. Jadi, semakin tinggi peringkat seseorang maka semakin tinggi pula kesempatannya untuk diterima menjadi anggota klan.     

Panglima Guanjun telah membicarakan hal tersebut kepada Zhao Feng dan teman-temannya. Sekarang Xiao Sun mengincar peringkat pertama membuat jengkel peserta lainnya. Tentu saja tidak ada yang berani menantangnya karena Xiao Sun punya level pelatihan yang tertinggi dan ujian Klan didasarkan pada bakat, kekuatan dan pencerahan.     

Potensi bakat menyumbang nilai hingga 60 persen yang artinya meskipun kau adalah yang terkuat, belum tentu bisa menduduki peringkat pertama.     

"Hmph! Bakat adalah yang paling utama!"     

"Itu benar! Tidak peduli seberapa kuatnya kau saat ini, kau bisa tertinggal karena kurangnya potensi bakatmu,"     

Pemuda lainnya mengatakan hal tersebut tapi tidak ada yang berani menantangnya.     

Para generasi yang lebih tua tidak mencampuri urusan para pemuda, dikarenakan mereka berpikir itu hanyalah permainan anak kecil belaka.     

"Xiao Sun, Yun Mengxiang, Liu Yue dan Sun Yuanhao..." Mata Zhao Feng menatap mereka yang memiliki potensi yang luar biasa.     

Pemuda dengan level pelatihan tertinggi adalah Xiao Sun. Setelah itu ada Yun Mengxiang dan Liu Yue yang keduanya sangat cantik. Yang terakhir adalah Sun Yuanhao.     

Alasan kenapa Zhao Feng merasa tertarik dengan Sun Yuanhao adalah karena ia baru berumur sekitar 13 atau 14 tahun namun telah mencapai level ke 8.     

Sun Yuanhao terlihat bersih dan pendek, namun Zhao Feng merasa aura yang dipancarkannya mirip dengan Bei Moi. Karena merasakan tatapan Zhao Feng, Sun Yuanhao tersenyum kearahnya dengan polosnya.     

Waktu berlalu dengan sangat lambat.     

Beberapa jam kemudian, seberkas sinar muncul di langit. Fajar telah menyingsing. Seberkas sinar matahari menyinari kabut yang menutupi Gunung Bulan Langit dan membiaskan sinar perak yang menawan. Bentuk gunung yang megah pun terlihat, namun kabut yang melingkupi gunung itu membuat orang sulit untuk melihat ke dalam gunung tersebut.     

Sedikit demi sedikit Zhao Feng dapat melihat pemandangan yang menakjubkan. Ada jurang, sungai, bahkan sawah untuk menanam hasil perkebunan. Di atas sebuah bukit yang menghijau, ada komplek-komplek bangunan yang berdiri di sana.     

Ketika Zhao Feng menggunakan kekuatan mata kirinya, ia dapat melihat ada sebuah istana berwarna hijau lumut mengambang di langit dan petir berwarna biru mengambang di sekitarnya...     

"Apa? Seluruh istana itu melayang di udara dan dikeliling petir?" Zhao Feng terperanjat.     

Setiap hal di dalam klan itu terlihat sangat berbeda dengan dunia luar. Istana itu terlihat megah saat dikelilingi petir dan angin, memberikannya pemandangan yang luar biasa dan agung.     

Jantung Zhao Feng tidak dapat berhenti berdebar kencang dan ia dapat merasakan suara berdetak dari mata kirinya seolah mata kirinya itu dapay merasakan sesuatu. Ia ingin bertanya kepada yang lainnya namun karena istana itu terletak sangat jauh dan tersembunyi di dalam kabut sehingga orang lain yang berada di Alam Bumi Tinggi tidak dapat melihatnya.     

Xiu~ Weng~     

Sebuah cahaya putih yang terang benderang muncul dari arah tebing yang lainnya. Zhao Feng melihat ada pintu batu seberat beberapa ribu kilogram perlahan terbuka.     

"Pintunya terbuka!" Kerumunan orang pun bersorak-sorai.     

Teng! Teng! Teng...     

Beberapa sosok orang pun terlihat berlari menuju ke jalanan berbentuk huruf U.     

"Tes penerimaan akan segera dimulai," Panglima Guanjun memperingatkan ketiga muridnya dan memimpin mereka.     

Setelah mencapai ujung jalan, mereka tiba di depan gerbang batu yang merupakan pintu masuk ke dalam Klan Bulan Patah.     

Ada empat pemuda berdiri di sana, dan setiap pemuda memancarkan aura yang menakutkan, yang bahkan membuat pesilat di level ke 9 gemetar ketakutan.     

Saat menggunakan kemampuan mata kirinya, Zhao Feng dapay melihat kekuatan keempat pemuda itu sama dengan Panglima Guanjun. Panglima Guanjun berada di level langit ke 2 dari Alam Bumi Tinggi dan para pemuda itu berada di level itu juga.     

Di dalam dunia manusia biasa, mereka adalah sosok yang sangat kuat, namun di klan ini, mereka hanyalah penjaga.     

Panglima Guanjun dan yang lainnya mengambil keping spesial saat mereka melewatinya.     

"Salam, Pengawas Qiu!"     

Anggota klan bermunculan saat sekelompok orang memasuki wilayah gunung. Setiap anggota klan memancarkan aura yang sangat kuat.     

Para anggota klan mengenakan baju bergaris hitam dan mereka semua telah berada di Alam Bumi Tinggi. Orang yang memimpin mereka adalah seorang pria paruh baya yang dipanggil sebagai Pengawas Qiu.     

"Salam, Pengawas Qiu!"     

Panglima Guanjun dan yang lainnya pun langsung membungkukkan tubuhnya. Para pemuda dibelakang mereka pun langsung mengikutinya.     

Zhao Feng tidak merasakan apapun dari Pengawas Qiu, namun saat ia membuka kemampuan mata kirinya, ia dapat merasakan kekuatan yang sangat menakutkan terpancar dari Pengawas Qiu yang membuat darahnya mendidih.     

Kekuatan si Pengawas Qiu lebih kuat dari Guru. Dia dapat membunuh pesilat dari jalur beladiri murni hanya dengan satu jari, Zhao Feng langsung menganalisa kemampuan Pengawas Qiu dan segera menutup kembali kemampuan mata kirinya karena ia takut ketahuan oleh orang tersebut.     

"Semuanya ikut aku," Mata Pengawas Qiu menatap setiap orang yang hadir seolah ia sedang melihat segerombolan semut.     

Beberapa saat kemudian mereka tiba di sebuah gelanggang batu yang sangat besar. Di atas gelanggang itu, ada tiang kristal setinggi 10 meter dengan lebar setengah meter yang bersinar dibawah sinar matahari.     

"Tes pertama, Sinar Spiritual Langit. Semuanya kemarilah dan ambil nomor antrian kalian," Pengawas Qiu memerintahkan beberapa generasi yang lebih tua untuk membawa para muridnya, mendaftarkan mereka dan mengambil nomor urut.     

"Zhao Feng, nomor 49,"     

"Yang Qingshan, nomor 50,"     

Setelah mengambil keping nomornya, Zhao Feng melihat beberapa murid klan datang untuk menonton. Salah satu diantaranya adalah seorang pemuda mengenakan baju bergaris hitam yang tersenyum saat berbicara dengan Panglima Guanjun. "Paman Xu Ran, kita berjumpa lagi,"     

Yang Qingshan dan yang lainnya melihatnya dengan pandangan waspada dan penuh permusuhan. Pemuda tampan itu adalah Quan Chen, orang yang telah merebut Bei Moi kala itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.