Raja Para Dewa

Tantangan dari Zhao Linlong



Tantangan dari Zhao Linlong

0Bagus juga.     
0

Hanya dengan sekali melihat, Tuan Ye sudah memberikan penilaian seperti itu kepada Zhao Feng.     

_Kenapa?!_     

Amarah membuncah di hati Zhao Linlong. Level pelatihannya adalah yang tertinggi dan penampilannya hanya mendapatkan penilaian biasa saja. Zhao Feng tidak berbuat apapun dan ia sudah dinilai 'bagus juga'.     

"Zhao Feng! Ini adalah Tuan Ye dari ibukota provinsi Guanjun. Dia mewakili istana Guanjun datang kesini untuk memilih murid jenius dari klan keluarga Zhao. Sebaiknya kau tampil dengan baik karena ini kesempatanmu untuk menebus dosamu," Pemimpin klan Zhao Tiancang berusaha menyembunyikan senyuman liciknya namun suaranya terdengar picik.     

_Menebus dosaku?_ Zhao Feng tertawa dalam hati namun ia malas menjelaskannya.     

"Aku menemui Tuan Ye" Zhao Feng membungkuk dengan hormat.     

"En" Tuan Ye menganggukkan kepalanya dan memberi tanda untuk segera memulai.     

Di bawah tatapan semua orang di ruangan tersebut, Zhao Feng menarik napas untuk menenangkan dirinya. Kemampuannya untuk tetap tenang memang melebihi yang lainnya, bahkan Zhao Linlong atau Zhao Yufei pun tidak bisa dibandingkan dengannya. Zhao Feng sendiri tidak sadar bahwa sebenarnya ada aura aneh yang dilepaskan oleh mata kirinya di saat-saat kritis untuk membuatnya tetap tenang dalam situasi apapun.     

Ada sedikit rasa terkejut di mata Tuan Ye saat ia sadar bahwa pemuda di hadapannya itu tidak sesederhana yang terlihat.     

Pukulan Besi Api!     

Pukulan pertama Zhao Feng adalah jurus yang selalu ia gunakan. Jurus beladiri tingkat dasar? Para murid jenius dan tetua kaget. Jurus tingkat dasar Zhao Feng telah melewati tingkatan kesempurnaan dari gerakan aslinya.     

"Bagus juga," Sekali lagi Tuan Ye menganggukkan kepalanya.     

Zhao Feng terus mengeluarkan pukulannya dan tanpa ia sadari, ia menyatukan aura Satu Surgawi ke dalam pukulannya.     

_Hu~_     

Pukulan sederhana Zhao Feng terlihat seperti naga yang membara. Saat ia mengeluarkan pukulannya, ia seperti mengerahkan semua kekuatannya pada satu titik dengan sempurna. Jurus pukulannya itu terlihat seperti mengandung pemahaman yang begitu dalam.     

"Jurus beladiri tingkat dasar. Jurus itu tidak mudah untuk dilatih hingga ke tingkat seperti itu"     

Para tetua menganggukan kepalanya namun mereka tidak terlalu memikirkannya. Tidak peduli seberapa sempurnanya jurus itu, itu tetap saja jurus tingkat dasar yang tidak bisa dibandingkan dengan jurus tingkat puncak. Zhao Linlong terlihat meremehkannya.     

"Bagus sekali!" terdengar suara yang begitu gembira menggema di ruangan itu.     

Rasa terkejut dan gembira terlihat di mata Tuan Ye. Suara itu adalah pujian darinya.     

_Bagus sekali?_     

Zhao Tiancang dan Zhao Linlong serasa nyaris mati karena tersedak napas mereka sendiri. Mereka seperti sedang melihat sosok hantu. Penilaian awal Tuan Ye bisa membuat mereka paham betapa susahnya mendapatkan penilaian yang baik darinya.     

_Jurus beladiri tingkat dasar, bagaimana mungkin?_ amarah Zhao Linlong nyaris meledak     

Dari pengamatannya, ia tidak bisa melihat hal yang sangat spesial di jurus beladiri tingkat dasar milik Zhao Feng itu.     

"Hahaha... sepertinya kau murid jenius yang aku cari" Tuan Ye tertawa cukup lama, tingkah lakunya pun langsung berubah, berbeda dengan sebelumnya.     

"Terima kasih atas penilaian anda," Zhao Feng juga terkejut.     

Sebenarnya ia ingin memulai dari jurus beladiri tingkat dasar lalu diikuti jurus Pukulan Amarah Naga dan diakhiri dengan jurus Jari Bintangnya. Namun saat ia menunjukkan jurus tingkat dasarnya, tanpa sengaja ia menggabungkannya dengan Pukulan Amarah Naga.     

"Di mataku, kau adalah murid jenius yang sesungguhnya," Tuan Ye pun berdiri dari kursinya.     

_Kau adalah murid jenius sesungguhnya!_     

Saat Tuan Ye berkata demikian, wajah Zhao Linlong menjadi terlihat menakutkan.     

_Kenapa?!_     

Rasa tidak terima menggema di dalam hatinya. Zhao Feng mendapatkan penilaian yang lebih baik hanya dari jurus tingkat dasar, bagaimana mungkin ia bisa menerimanya?     

"Namaku Ye Linyun. Mungkin nanti kita bisa berteman." Tuan Ye terlihat sangat menghargai Zhao Feng.     

Kejadian itu membuat Zhao Tiancang dan para tetua bengong.     

Kenapa seorang master beladiri di level kesembilan mau berteman dengan pemuda seperti dia?     

Bahkan Zhao Feng pun kaget. Satu-satunya penjelasan yang terlintas di pikirannya adalah karena aura Satu Surgawi itu. Jika Xin Wuheng tidak menghilang, maka dia juga pasti akan dibawa oleh Tuan Ye ke istana.     

"Tuan Ye, anda terlalu baik padaku..." Zhao Feng tidak tahu bagaimana bereaksi dengan benar.     

Ia tidak berani memperlakukan Tuan Ye seperti teman. Itu sama saja seperti membuat semut dan gajah berteman.     

"Hehe, Zhao Feng, kau terlalu rendah hati. Suatu hari kau akan menyadari bahwa kau berhak melakukannya," Ye Linyun menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.     

Saat ini ia tidak terlihat galak sama sekali. Kejadian itu membuat yang lainnya sangat kebingungan. Terutama Zhao Linlong, ia sangat jengkel sekali.     

"Zhao Feng apakah kau mau bergabung dengan Kesatuan Guanjun?" Ye Linyun langsung bertanya padanya.     

Mau atau tidak, itu bukannya pertanyaan bodoh? Lagi pula tindakan Ye Linyun juga terlalu baik.     

Zhao Feng berkata dengan jujur "Tujuanku adalah meninggalkan kota Bulu Matahari dan mendapatkan pengalaman di dunia luar, jadi aku bersedia"     

Memasuki istana Guanjun sama sekali tidak bertentangan dengan tujuan hidupnya. Luas wilayah Guanjun melebihi kota Bulu Matahari jadi itu adalah arena yang lebih luas baginya.     

"Bagus. Jika kau bekerja keras, mungkin kau bisa mendapatkan pelajaran khusus langsung dari Panglima Guanjun," Ye Linyun tersenyum.     

_Panglima Guanjun?_     

Zhao Feng langsung berterima kasih padanya. Meski ia tinggal di kota kecil, ia telah mendengar tentang Panglima Guanjun yang melegenda karena ia adalah pemimpin diktator tertinggi di radius 10.000 kilometer. Panglima Guanjun juga merupakan pesilat di level tertinggi. Kota Bulu Matahari dan klan keluarga Zhao berada di bawah kekuasaannya. Keluarga Zhao bahkan tidak punya status atau hak untuk mencoba menyanjung para bawahannya.     

Saat ini Zhao Feng bisa merasakan tatapan iri dari Zhao Linlong dan Zhao Han. Dia bisa memasuki istana Guanjun dan ia mungkin akan mendapatkan kesempatan pelajaran khusus langsung dari Panglima Guanjun, siapa yang tidak iri?     

Zhao Han dan Zhao Chi bisa dikesampingkan karena mereka tahu perbedaaan kekuatan antara Zhao Feng dan mereka. Mereka telah melihat penampilan Zhao Feng di pertandingan antar klan sehingga mereka tahu mereka tidak berhak membantahnya.     

Namun masih ada satu orang yang tidak bisa menerimanya. Itu adalah Zhao Linlong! Rasa cemburu, tidak terima dan iri telah membara di dadanya.     

_Kenapa? Kenapa?_     

Dilihat dari tingkat pelatihannya, dia adalah yang tertinggi diantara para generasi muda di klan ini. Soal jurus beladiri, ia telah menyentuh batasan dari bagian jurus beladiri murni. Meskipun ada perbedaan di antara mereka, dia tidak terima ia telah dikalahkan oleh Zhao Feng hanya dengan jurus tingkat dasar yang sederhana itu.     

"Aku tidak setuju!" Kemarahan dihati Zhao Linlong akhirnya meledak. Seluruh ruangan pun mendadak terdiam.     

"Linlong! Jangan!" Zhao Tiancang dan tetua lainnya mencoba menghentikannya. Meskipun mereka juga bingung kenapa Ye Linyun memilih Zhao Feng, mereka tidak berani menanyakan alasannya.     

"Kenapa kau tidak setuju?" Senyuman mengejek muncul di wajah Ye Linyun.     

"Beri aku kesempatan! Aku akan gunakan kekuatanku untuk membuktikan bahwa aku lebih kuat darinya. Bukankah peraturan di dunia ini mengatakan bahwa yang terkuat yang bisa membuat pilihan?" Zhao Linlong menatap Zhao Feng dan memamerkan aura level keenamnya.     

Jika itu adalah murid biasa di level keempat atau kelima, mereka pasti ketakutan. Namun Zhao Feng sepertinya tidak terpengaruh sama sekali meskipun ia menyembunyikan auranya.     

"Hanya yang terkuat yang bisa berkuasa! Aku akan memberikanmu satu kesempatan. Jika kau bisa mengalahkan Zhao Feng, kau juga bisa ikut ke istana,"     

Ye Linyun tertawa lalu berpaling ke arah Zhao Feng. "Aku cuma melihat jurus tingkat dasarmu, dan sekarang mari kita lihat kemampuan bertarungmu."     

"Baik tuanku," Zhao Feng menganggukkan kepalanya.     

Keduanya pun saling berhadapan di dalam ruangan itu. Sejak Zhao Feng memasuki wilayah klan utama, mereka tidak pernah bertanding sebelumnya. Ini adalah pertama kali mereka akhirnya akan bertarung.     

"Zhao Feng! Aku akan menggunakan semua kekuatanku untuk membuktikan bahwa aku lebih berhak darimu untuk memasuki istana Guanjun,"     

Melihat pertarungan ini, para murid lainnya menatap dengan penuh harap. Salah satunya adalah murid jenius terbaik di keluarga Zhao sedangkan yang satunya lagi adalah pemuda yang pernah menjadi murid jenius terbaik di keluarga Zhao.     

Satunya adalah murid berbakat di kota Bulu Matahari, sedangkan satunya lagi punya level pelatihan tertinggi di kalangan generasi muda di kota Bulu Matahari.     

"Jari Membelah Awan!" seru Zhao Linlong saat ia mengarahkan jarinya yang memancarkan sinar ungu.     

Di saat bersamaan ia juga menggunakan Langkah Bayangan dan meninggalkan jejak bayangan di udara tempat ia semula berdiri.     

Jari Bintang!     

Sebuah sinar biru keluar dari jari Zhao Feng dan bertabrakan dengan jurus Zhao Linlong.     

Boom!     

Kedua jurus beladiri level puncak itu beradu dan menyebabkan jubah mereka berkibar-kibar di udara.     

_Teng! Teng! Teng..._     

Keduanya bergerak mundur beberapa kali. Zhao Linlong terpukul mundur hingga lima langkah dan merasakan tumpukan darah di kerongkongannya. Nasib Zhao Feng pun tidak terlalu baik, ia bisa merasakan jarinya yang beradu dengan jurus Zhao Linlong menjadi mati rasa.     

"Jari Bintang!"     

"Tingkat ketiga dari Jari Bintang! Bagaimana mungkin ia bisa mencapai tahapan itu di usia semuda itu?" Para tetua ini tahu betapa mengerikannya jurus Jari Bintang.     

Jari Bintang adalah jurus terkuat di perpustakaan beladiri. Banyak yang telah mencoba mempelajarinya namun akhirnya gagal karena jurus ini terlalu susah untuk dipelajari dan juga punya bahaya yang bisa melukai mereka yang mempelajarinya.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.