Raja Para Dewa

Memamerkan Keahlian Mereka



Memamerkan Keahlian Mereka

0Tahun lalu, keempat murid jenius terbaik telah telah disusun berdasarkan peringkat dengan Xin Wuheng yang dengan mudah menduduki peringkat pertama. Peringkat kedua adalah Qiu Mengyu, peringkat ketiga Zhao Linlong dan peringkat keempat Qiu Changyi.     
0

Peringkat pertama adalah keluarga Xin, peringkat kedua dan keempat adalah keluarga Qiu dan keluarga Zhao di peringkat ketiga. Namun tahun ini peringkat itu akan segera berubah!     

Bukan hanya karena Zhao Linlong telah mencapai level keenam, Zhao Feng dan Zhao Yufei pun keduanya telah mencapai level kelima dalam usia yang masih sangat muda.     

Di semua klan keluarga hanya membandingkan seberapa banyak generasi mudanya yang telah mencapai level kelima atau yang lebih tinggi.     

Di keluarga Zhao ada lima orang: Zhao Linlong, Zhao Chi, Zhao Feng, Zhao Han dan Zhao Yufei.     

Keluarga Xin hanya ada 3 orang termasuk Xin Tong yang baru saja mencapai level kelima.     

Keluarga Qiu ada empat orang termasuk Qiu Mengyu dan Qiu Changyi, dua dari 4 murid jenius terbaik.     

"Pertandingan tahun ini akan sangat menegangkan..." Dominasi keluarga Zhao membuat dua keluarga lainnya merasa tertekan.     

Ketika semua orang telah datang, acara pun segera dimulai. Acara ini sebagian besar berisi pertandingan dan pembicaraan. Menurut peraturan, siapapun bisa memamerkan keahlian mereka atau menantang seseorang. Setelah mereka selesai bertanding, mereka akan saling bertukar petunjuk atau pengetahuan.     

****************     

_Di sebuah lapangan terbuka di tengah acara pertandingan ini..._     

"Aku telah melatih jurus bernama Tendangan Membelah Awan dan jurus ini telah mencapai level puncak,"     

Seorang pemuda menendang dengan kedua kakinya. Sesaat kemudian tendangannya menjadi semakin cepat meninggalkan jejak bayangan di udara. Jurus itu terlihat seperti badai tendangan yang sangat kuat.     

"Bagus juga. Ia bisa melatih jurus beladiri level menengah hingga ke level puncaknya," penonton memujinya. Pemuda ini bukan berasal dari 3 klan keluarga terbesar. Namun ia adalah murid jenius terbaik dari sebuah keluarga kecil.     

Setelah memamerkan keahliannya, matanya yang berapi-api melihat Qiu Mengyu, "Aku ingin bertanding dengan gadis paling cantik di kota Bulu Matahari,"     

Permintaannya membuat para penonton menjadi riuh.     

"Hanya kau saja? Kau ingin bertanding dengan Qiu Mengyu? Jangan mimpi!"     

"Pertama kau harus mengalahkanku jika kau ingin menantang Qiu Mengyu," Seorang murid di level keempat dari keluarga Qiu pun maju.     

Keduanya pun segera bertanding. Orang dari keluarga Qiu telah melatih jurus beladiri level tinggi. Tentu saja murid keluarga Qiu menang setelah bertanding sekitar 50 jurus.     

"Hmph! Kau masih berani datang bertanding di acara ini dengan kekuatan selemah itu?" murid keluarga Qiu mengejeknya.     

Pemuda berbakat dari ketiga klan keluarga terbesar memang punya level dan teknik pelatihan yang lebih baik. Itu sebabnya kekuatan mereka juga lebih kuat dibandingkan orang lain di level yang sama.     

Pemuda dari keluarga Qiu ini lalu ditantang oleh seseorang dari keluarga Xin.     

Pertandingan ini punya satu peraturan. Awal pertandingan hanya diperuntukkan untuk murid yang ada di level keempat. Murid di level kelima dan yang lebih tinggi tidak bisa ikut.     

Beberapa saat kemudian Zhao Qin dan Zhao Ling pun ikut bertanding, kadang-kadang keduanya menang, kadang mereka juga kalah. Waktu pun berlalu dan kekuatan di gelanggang pertandingan semakin meningkat.     

"Aku Zhao Han ingin tahu seberapa kuatnya kalian," Zhao Han berdiri di tengah lapangan. Matanya melihat ke arah para pesilat level kelima dari keluarga Xin dan Qiu. Meski keluarga Xin cuma punya tiga orang, namun mereka semua sangat kuat.     

"Aku akan melakukannya," Xin Tong perlahan berdiri dan membuat topi jeraminya. Ia telah bertarung dengan Zhao Han sebelumnya. Namun saat itu level latihannya masih rendah sehingga ia kalah.     

"Sampah pecundang!" Zhao Han tertawa dengan dingin lalu menyerang duluan.     

"Lengan Tembok Besi!"     

Lengan Xin Tong berubah menjadi perunggu dan otot lengannya mengencang. Dengan menyalurkan tenaga dalamnya, kekuatanya menerjang langsung ke arah Zhao Han.     

Tapak Sedingin Es!     

Kekuatan tenaga dalam sedingin es yang aneh terpancar dari badan Zhao Han dan muncul di telapak tangannya.     

_Pah---_     

Kedua energi itu bertabrakan. Zhao Han terpental mundur beberapa langkah sedangkan lengan Xin Tong menjadi mati rasa karena hawa dingin dari tenaga dalam Zhao Han.     

Keduanya punya kelebihannya masing-masing. Kelebihan Zhao Han adalah kekuatan tenaga dalamnya yang telah mencapai puncak level kelima, sedangkan kelebihan Xintong adalah kekuatan badan dan jurus pertahanannya lebih tinggi.     

Karena level latihan Xin Tong telah mencapai level kelima, kekuatan tenaga dalamnya juga berada di level kelima dan digabungkan dengan jurus Lengan Tembok Besi, ia menjadi sangat kuat.     

Keduanya saling bertarung hingga 10 jurus namun belum terlihat siapa yang lebih unggul. Namun beberapa saat kemudian Zhao Han mulai terlihat kelelahan. Setiap kali mereka mereka bertarung, lengannya semakin mati rasa akibat benturan. Karena pertahanan Xin Tong sangat kuat, Xin Tong nyaris tidak terluka.     

Akhirnya setelah lebih dari 100 jurus, Zhao Han mulai melemah sedangkan Xin Tong mulai menyerang dengan membabi buta.     

"Pertandingan ini cukup sampai disini," Qiu Mengyu tersenyum lembut dan menghentikan pertandingan antara Zhao Han dan Xin Tong.     

Berikutnya ia memberikan analisa kekuatan dan kelemahannya. "Zhao Han, meski tenaga dalammu sangat kuat, dasar kekuatannya tidak terlalu stabil. Aku sarankan agak kau melatih teknik penguatan badan. Sedangkan untuk Xin Tong, meski jurus pertahanan adalah kelebihanmu dan seranganmu juga kuat, kau terlalu bergantung pada kekuatannya saja. Teknik bertarungmu masih terlihat kasar..."     

Analisa Qiu Mengyu memang sempurna. Ada juga beberapa orang yang mendiskusikan tentang keduanya. Mereka memutuskan Xin Tong lah yang memenangkan pertandingannya.     

"Hehe, Siapa yang berikutnya akan bertanding dari keluarga Zhao? Zhao Linlong? Atau Zhao Feng?" Xin Tong menyilangkan lengannya dan mengunyah sebatang rumput saat ia melihat ke ruangan keluarga Zhao.     

Banyak pemuda berbakat di keluarga Zhao saat ini, jadi beberapa keluarga sengaja bergabung untuk melawan para murid jenius di keluarga Zhao.     

Akhirnya mata Xin Tong terfokus pada Zhao Feng karena ia tidak yakin bisa mengalahkan Zhao Linlong. Latihan Zhao Linlong telah mencapai level keenam dan tidak ada orang selain tiga murid jenius lainnya yang berani menantang Zhao Linlong.     

"Kau baru saja bertanding, bahkan jika aku bisa menang, itu rasanya tidak adil bagimu," Zhao Feng tersenyum simpul dan berdiri.     

Apa yang ia katakan memang benar. Xin Tong baru saja bertarung habis-habisan dengan Zhao Han sehingga energinya sedikit banyak telah terkuras. Namun perkataan Zhao Feng justru membuat keluarga Xin menjadi kesal.     

"Bocah! Jangan sombong kau!"     

"Hmph! Tidak usah banyak alasan!"     

Alasan utama kenapa mereka marah adalah karena Zhao Feng tidak terlalu dikenal di kota Bulu Matahari dan tidak banyak yang tahu soal dia sehingga banyak yang berpikir ia hanyalah murid Zhao yang sedikit berbakat di usianya yang masih muda.     

Zhao Feng hanya terkenal di dalam keluarga Zhao karena ia nyaris tidak pernah meninggalkan wilayah klan keluarga Zhao, kecuali ke Hutan Awan Langit.     

Hanya Xin Fei yang terlihat serius menatap Zhao Feng.     

Qiu Mengyu pun memberikan saran, "Bagaimana jika kita berikan waktu untuk Xin Tong beristirahat dan Zhao Feng bertanding dengan yang lainnya?"     

Bola mata Qiu Mengyu yang jernih membuat Zhao Feng sedikit tertarik saat meliriknya lalu Qiu Mengyu melihat Zhao Yufei yang duduk tak jauh dari Zhao Feng. Zhao Yufei merasa sedikit malu dan terdiam. Zhao Feng merasa sedikit aneh karena merasa Qiu Mengyu mengenalinya.     

"Apakah ada yang mau bertanding denganku?" tanya Zhao Feng sambil tersenyum.     

"Aku akan bertanding denganmu!" Seorang pemuda dengan luka di wajahnya melompat keluar dari ruangan keluarga Xin.     

Ia adalah Xin Fei. Setelah dua bulan, level pelatihan Xin Fei telah mencapai puncak level keempat.     

"Kau bukan tandinganku," Zhao Feng melihat Xin Fei dengan santai.     

"Aku tahu," Xin Fei menarik napas dalam-dalam saat matanya mulai menatap tajam ke arah Zhao Feng.     

_Shua----_     

Pedang di tangannya membelah udara berkali-kali.     

"Tarian Pedang Angin Ribut!"     

Jurus pedang Xin Fei digunakan hingga ke level ekstrimnya dan area di radius satu meter hancur lebur dengan Tarian Nyanyian Pedangnya.     

Menghadapi serangan seperti itu, Zhao Feng cukup terkesan. Kekuatan Xin Feng bisa menantang pesilat di level kelima. Jika dilihat dari kekuatan serangannya, jurus Xin Fei bahkan melebihi Xin Tong.     

Langkah Seribu Bayangan!     

Sosok Zhao Feng tiba-tiba terlihat buram dan jejak bayangannya selalu terlihat setiap kali ia bergerak.     

_Shua! Shua! Shua..._     

Setiap serangan Xin Feni hanya mengenai jejak bayangan Zhao Feng yang kemudian menghilang. Zhao Feng dengan mudah menghindari serangan Xin Fei. Xin Fei bahkan tidak bisa menyentuh bajunya.     

"Kecepatan Zhao Feng sama dengan jurus Langkah Bayangan milik Zhao Linlong," Zhao Chi diam-diam terkejut melihatnya.     

Pukulan Amarah Naga!     

Zhao Feng tiba-tiba menyerang dan kepalan tangannya terlihat seperti naga yang sedang mengaum dan mengarah ke Xin Fei.     

_Peng! Dang!_     

Pukulan dan pedang saling berbenturan beberapa kali namun Xin Fei selalu terpental mundur. Padahal Zhao Feng telah menekan level pelatihannya hingga ke puncak level keempat saja.     

_Dang~_     

10 jurus kemudian, pedang Xin Fei lepas dari tangannya dengan pukulan jari Zhao Feng. Jari itu terlihat biasa saja namun jurus itu mengandung kekuatan yang sangat besar. Pedang Xin Fei melayang beberapa puluh meter dan tertancap di tanah.     

"Hanya kau orang yang kukagumi selain Xin Wuheng," ujarnya. Xin Fei sepertinya tidak masalah dengan kekalahannya saat ia berpaling dan mengambil pedangnya. Hanya dengan motivasi dan tekanan saat bertanding ia bisa meningkatkan kekuatannya.     

"Suatu hari kau akan menjadi seorang ahli pedang yang terbaik." Zhao Feng pun memujinya. Ia melihat potensi dan keberanian di dalam diri Xin Fei yang tidak ia lihat di pesilat lainnya.     

Meski lawannya hanya berada di level keempat, orang-orang bisa melihat bahwa pertandingan itu bukanlah batas kemampuan maksimal Zhao Feng. Terutama pada jurus terakhirnya, satu pukulan jarinya bisa membuat pedang Xin Fei terlepas dari tangannya.     

"Zhao Feng, sepertinya kau mengalami banyak peningkatan!" Xin Tong perlahan berdiri.     

Setelah beristirahat beberapa saat, Xin Tong telah memulihkan sebagian besar kekuatannya karena ia sebenarnya tidak terluka pada saat bertarung dengan Zhao Han.     

"Kali ini aku akan menebus kekalahanku saat terakhir kita bertarung," ujar Zhao Feng.     

"Tidak usah sok rendah hati, saat itu kau belum mencapai level keempat tapi aku bahkan tidak bisa menyamai kecepatanmu. Hamun aku harap kau tidak terus menghindariku kali ini dan bertarung seperti seorang pria sejati,"     

"Kalau begitu ayo kita mulai," Zhao Feng menarik napas dalam-dalam dan melancarkan sebuah pukulan.     

"Bagus!" Xin Tong tertawa terbahak-bahak karena ia tidak takut pada siapapun yang langsung menyerangnya.     

_Peng!_     

Kedua pukulan beradu dan seolah terlihat seperti terbuat dari besi yang bertabrakan dan menyebabkan ledakan yang hebat.     

_Hu~__     

Gelombang kekuatannya menerpa dan menyapu ke semua area. Banyak murid jenius yang merasakan gendang telinganya berdenging.     

"Kekuatan yang sangat menakutkan!"     

Banyak pesilat merasa sangat terkejut karena suaranya saja bisa membuat jantung mereka seolah melompat keluar. Kedua sosok itu berdiri seperti patung batu di tengah lapangan. Seluruh area pun menjadi sunyi.     

Setelah beberapa saat, badan seseorang bergetar dan memuntahkan banyak darah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.