Raja Para Dewa

Mata Kiri Dewa Panah



Mata Kiri Dewa Panah

0Ilmu Meringankan Tubuhnya tidak hanya telah mencapai level tertingginya, jurus Langkah Seribu Bayangannya juga telah mencapai tingkat kesempurnaan saat ia menggabungkan keduanya dengan Aliran Kuda-Kuda Angin. Tidak ada seorangpun di kota Bulu Matahari yang bisa membuat jurus beladiri level tertinggi mencapai tahap sempurna, termasuk para generasi sebelumnya.     
0

"Karena kalian tidak tahu berterima kasih, jangan salahkan aku karena mengerahkan semua kekuatanku," Zhao Feng pun mengeluarkan jurus mematikannya.     

Liu Guirong dan kedua tetua itu telah berusaha membunuhnya. Jika Zhao Feng tidak sekuat ini, mungkin dia telah tewas.     

Seperti yang tadi dikatakan oleh Liu Guirong, hati Zhao Feng terlalu lembut. Berbuat baik kepada musuh artinya sama saja berbuat jahat kepada diri sendiri.     

"Tapak Penghancur Angin, matilah.."     

Liu Guirong terlihat pura-pura mengeluarkan jurus mautnya, namun sebenarnya ia bergerak ke arah yang berlawanan.     

_Lari!_     

Kedua tetua juga bergerak ke arah yang sama. Sekarang mereka paham perbedaan kekuatan antara mereka dan Zhao Feng.     

"Diam di tempat!" teriak Zhao Feng saat ia melompat di udara dan menusukkan jarinya berulang kali.     

_Ssss...ssss...ssss..._     

Terdengar suara berdesis. Tiga sinar biru menusuk di udara dan mengenai sasarannya.     

"Wuuu..."     

Badan Liu Guirong mendadak kaku saat sebuah lubang seukuran jari muncul di dahinya. Raut wajahnya terlihat kaget dan ketakutan.     

Zhao Feng bahkan tidak mendekatinya jadi bagaimana bisa ada lubang muncul di kepala ketua klan itu? Kedua tetua bisa melihat gerakan Zhao Feng dan mendadak muncul bercak darah di dada kedua tetua tersebut.     

_Plop! Plop!_     

Kedua tetua di level kelima itu pun jatuh ke lantai, tewas seketika. Zhao Feng telah menggunakan jurus Jari Ruang Bintang untuk membunuh mereka.     

_Teng!_     

Zhao Feng kembali mendarat di lantai. Dia telah membunuh ketiganya hanya dalam sekali tarikan napas dan sekali lompatan. Seorang master beladiri pun belum tentu bisa melakukannya dengan mudah. Namun, Zhao Feng telah meningkatkan kecepatan reaksinya dan dengan mata kirinya ia telah mengunci target serangannya.     

"Ampuni kami!" Jurus Zhao Feng yang mematikan itu telah membuat keenam ahli beladiri yang sedang terluka parah begitu terkejut.     

Di mata mereka, gerakan Zhao Feng sama dengan seorang master beladiri. Zhao Feng tidak mau berurusan dengan mereka maka ia pun perlahan melangkah keluar dari ruangan tersebut.     

Saat Zhao Feng keluar, orang-orang dari klan cabang keluarga Zhao akhirnya tiba. Saat memasuki ruang duduk keluarga Liu, pemimpin klan cabang Zhao Kayuan menatap Zhao Feng yang telah melompat ke atap rumah.     

"Ini peringatan dan contoh bagi semua kekuatan di dalam desa Daun Hijau," Zhao Feng berdiri di atap dan suaranya terdengar menggelegar di seluruh desa.     

Sebuah contoh!     

Semua orang gemetar dan memahami maksud perkataan pemuda itu. Mulai saat ini, siapapun di desa Daun Hijau yang berani cari masalah dengan keluarga Zhao, hal seperti ini akan terjadi juga pada mereka.     

Jika klan keluarga Liu telah mengalami kejadian buruk seperti itu, apalah kekuatan mereka jika dibandingkan dengan keluarga tersebut? Mulai saat ini murid jenius dari keluarga Zhao telah menjadi ancaman bagi semua kekuasaan yang ada di desa ini.     

Setelah menyelesaikan masalahnya, Zhao Feng menyerahkan masalah kecil lainnya kepada Zhao Kayuan. Desa Daun Hijau adalah tempat ia dibesarkan sehingga ia punya ikatan emosi yang cukup dalam dengan tempat ini.     

Sekarang setelah ia cukup kuat, tentu saja ia akan melindunginya. Zhao Feng hanya tinggal di desa itu selama satu hari sebelum ia pergi. Tujuan hidupnya adalah melihat dunia luar. Desa Daun Hijau dan kota Bulu Matahari tidak akan bisa menahannya.     

**********     

Beberapa jam kemudian, Zhao Feng kembali ke wilayah utama klan keluarga Zhao. Besok ia akan meninggalkan tempat ini dan memasuki tempat yang baru. Sebelum ia pergi, Zhao Feng mempersiapkan barang-barangnya dan mengemasi beberapa barang penting termasuk daun darah, rebung bambu dan rumput jiwa yang berusia 1.000 tahun.     

Ada pula busur panah perak yang rencananya akan ia bawa. Namun tanpa ia duga, para petinggi klan memutuskan akan memberinya sesuatu yang lebih baik.     

"Kami tahu kau sangat berbakat dalam memanah, jadi kami akan memberikan Busur Bintang Emas untukmu. Busur panah ini adalah salah satu senjata nenek moyang kita dan hanya master beladiri yang bisa menggunakan kekuatan maksimalnya," Tetua Yusong menyerahkan sebuah kotak kayu.     

Saat membuka kotak itu, sebuah busur panah dari emas tergeletak di dalamnya. Busur itu sekilas terlihat biasa saja, namun tali busurnya memancarkan kemilau emas yang indah. Perlahan ia menarik tali busurnya dan merasakan sedikit getaran yang menolak tarikannya.     

_Weng!_     

Tali busur itu bergetar saat ia melepaskannya. Ia yakin Busur Bintang Emas itu lebih kuat dibandingkan dengan Busur Peraknya.     

"Sejak kapan keluarga ini begitu baik sehingga mau membekaliku dengan uang dan senjata?" Meski Zhao Feng berkata demikian, dia tetap senang dengan busur panah tersebut. Dengan Busur Bintang Emas di tangannya, ia bisa menjadi ancaman bagi pesilat di level ketujuh.     

Hari itu, Zhao Feng berdiam diri di kamarnya, sedang membiasakan diri dengan busur barunya. Di dalam pikirannya, Jurus Panah Hujan Meteor menyatu dalam dirinya. Dengan penglihatan supernya, jurus biasa tidak akan muncul di matanya.     

"Aku harus sepenuhnya bersatu dengan semua jurus panah ini untuk bisa menggunakan setengah dari kemampuan mata kiriku,"     

Zhao Feng memang dilahirkan dengan kelebihan di bidang panahan. Jurus panah biasa tidak akan mampu meningkatkan kelebihannya itu. Ia masih memerlukan waktu beberapa hari sebelum semua jurus panahnya menjadi satu kesatuan.     

_Keesokan paginya..._     

Zhao Feng dan Zhao Yufei telah tiba lebih dulu. Keduanya saling berpandangan dan tersenyum. Setelah pertandingan antar klan, kini mereka berdua ada di peringkat teratas di kota Bulu matahari.     

Beberapa saat kemudian, pemimpin klan juga telah datang. Berhadapan dengan Zhao Feng dan Zhao Yufei, semua tetua terlihat sangat hormat kepada mereka berdua karena kini mereka punya masa depan yang cerah dan tidak bisa diprediksi. Dengan potensi dalam diri mereka, keduanya mungkin bisa membawa nama klan keluarga Zhao ke tingkat yang lebih tinggi.     

_Shua!_     

Sesosok bayangan biru muncul di atap ruang pertemuan dan seorang laki-laki tampan berdiri disana. Itu adalah Tuan Ye, namun tidak ada seorang pun yang bisa melihat kedatangannya.     

"Zhao Feng, Zhao Yufei, tiga hari telah berlalu. Sekarang kalian berdua akan ikut denganku menuju ke ibukota provinsi Guanjun," Ye Linyun tersenyum kecil.     

"Siap" Zhao Feng dan Zhao Yufei serempak menjawabnya.     

Laki-laki yang berdiri di depan mereka adalah salah satu orang terkuat di Negara Awan, seluruh anggota keluarga Zhao tidak akan bisa melawannya.     

_Ceng! Ceng!_     

Keduanya mengikuti Ye Linyun dan duduk di dalam kereta kuda yang menuju ke utara.     

_Di bawah bayangan pohon di luar gerbang utama keluarga Zhao..._     

"Lebih baik seperti ini... dengan rahasia dan potensi yang dimiliki Yufei..." orang tua bertangan satu itu menatap kepergian kereta kuda tersebut.     

Beberapa hari kemudian, Zhao Feng dan Zhao Yufei masih berada di perjalanan. Jarak ibukota Provinsi Guanjun dan kota Bulu Matahari memakan waktu empat hari perjalanan dengan kereta kuda. Memanfaatkan waktu di perjalanannya itu, Zhao Feng berhasil menyatukan semua jurus panahnya dan menciptakan sebuah jurus baru.     

Karena jurus baru ini merupakan gabungan antara banyak jurus panah dan kemampuan mata kirinya, maka ia memutuskan memberinya nama jurus Mata Kiri Dewa Panah. Nama itu diambil dari mata kiri misteriusnya yang berasal dari dewa kuno. Seiring waktu berjalan, jurus ini semakin terbentuk dengan sempurna.     

"Jurus Mata Kiri Dewa Panahku ini bergantung pada kemampuan mata kiriku. Kekuatan jurus ini mungkin melebihi jurus beladiri level puncak," Zhao Feng memperkirakannya.     

Jurus panah sebenarnya sangat langka, tidak ada jurus panah level puncak di perpustakaan beladiri keluarga Zhao.     

Selama perjalanan, Ye Linyun selalu duduk bersila dan melatih tenaga dalamnya.     

Zhao Feng mendesah dalam hatinya. Ye Linyun telah mencapai level kesembilan dan ia masih tetap berusaha keras untuk melatih kekuatannya. Jika mengesampingkan jalur beladiri murni, bukankah level kesembilan itu yang terkuat?     

Karena merasakan tatapan Zhao Feng, Ye Linyun membuka matanya, "Masih ada setengah hari sebelum kita sampai di ibukota, ada yang ingin kau tanyakan padaku?"     

Bertanya pada seorang master beladiri di level kesembilan? Kegembiraan langsung terpancar di mata Zhao Feng dan Zhao Yufei.     

"Tahapan seperti apa yang ada di jalur beladiri murni?" tanya Zhao Feng tanpa basa-basi.     

"Jalur beladiri murni adalah tahapan di atas level kesembilan. Namun karena aku belum bisa mencapai tingkatan ini, aku tidak bisa menjelaskan apapun soal itu. Namun menurut buku yang kubaca, jika seseorang bisa menembus jalur beladiri murni, akan terjadi perubahan di tubuh mereka dan masa hidup mereka akan jadi lebih lama. Bisa dikatakan jalur beladiri murni akan akan membuat seseorang bisa melampaui batasan kemampuan tubuh manusia biasa," jawab Ye Linyun.     

_Melampaui batas kemampuan tubuh manusia biasa?_     

Zhao Feng langsung mengingat jurus Kuda-Kuda Angin Api. Jurus ini seolah bisa menghancurkan apapun yang menghalanginya. Tubuh manusia biasa tidak akan bisa mengeluarkan kekuatan seperti itu.     

"Mereka yang bisa menembus ke jalur beladiri murni adalah para pesilat jenius. Di Negara Awan, jumlahnya bisa dihitung dengan jari." Tatapan kagum muncul di mata Ye Linyun.     

Zhao Feng dan Zhao Yufei menanyakan beberapa hal lainnya kepada Ye Linyun     

"Sembilan level di jalur beladiri itu untuk melatih kekuatan dasar tubuh seseorang, mulai dari kulit terluar hingga organ dalam. Semua itu akan menjadi landasan yang kuat untuk bisa menembus jalur beladiri murni," tegas Ye Linyun.     

Zhao Feng menyimpan semua pembicaraan tersebut dalam hatinya, samar-samar ia menyadari bahwa kesembilan level di jalur beladiri bukan untuk menguatkan kemampuan bertarung ataupun membunuh.     

"Kita hampir sampai," Laju kereta kuda pun mulai melambat.     

Mereka mulai melihat sebuah titik hitam di kejauhan. Di penglihatan Zhao Geng, titik hitam itu sudah terlihat semakin membesar dan akhirnya bisa terlihat sebuah kota yang begitu megah, dengan luas lebih dari 4 kali luas kota Bulu Matahari. Kota itu terlihat seperti hewan buas yang sangat kuat saat gerbang utamanya seolah menelan puluhan kuda, kereta kuda dan orang-orang yang memasukinya...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.