Raja Para Dewa

Keputusan dan Kepergian



Keputusan dan Kepergian

0Para murid itu terdiam di Lapangan Beladiri yang hancur berantakan.     
0

Zhao Feng melihat sinar harapan yang terakhir menghilang dari mata Panglima Guanjun. Sosok yang melegenda itu terlihat menua 30 tahun dalam sekejap mata. Zhao Feng tahu bahwa Bei Moi satu-satunya harapan bagi Panglima Guanjun dan ia tidak memiliki banyak harapan terhadap murid yang lainnya.     

Saat ini para murid sedang berpikir keras. Keputusan berikutnya yang mereka buat akan mempengaruhi takdir mereka. Semua pesilat jenius sangat menginginkan menjadi anggota klan namun mereka mungkin berhadapan dengan banyak masalah saat mencoba menjadi anggotanya.     

Tidak sulit untuk membayangkan bahwa jalan menuju ke klan itu akan semakin sulit dan menantang. Namun Zhao Feng dapat merasakan api yang membara dalam tubuhnya. Seberkas sinar kebiruan muncul di mata kirinya yang terlihat bergerak-gerak seperti api.     

"Aku akan memberikan yang terbaik tidak peduli seberapa beratnya jalan ini! Aku akan membuat si bajingan Bei Moi itu menyesalinya!" Yang Qingshan mengatupkan giginya dan berkata dengan marah.     

Keputusannya menggerakkan hati Zhao Feng dan yang lainnya pun tidak akan menyerah. Diantara semua murid Panglima Guanjun, Yang Qingshan adalah yang paling jujur dan setia.     

"Aku juga tidak akan menyerah! Hanya akan ada satu tes penerimaan murid setiap 5 tahun," Nan Gongfan juga menjawab setelah berpikir beberapa saat.     

Saat ini di depan mereka terbentang sebuah gerbang baru dimana kebanyakan pesilat tidak memiliki kesempatan untuk memasukinya. Biasanya tes penerimaan berlangsung setiap 5 tahun sekali, kadang 10 tahun sekali. Jika mereka melewatkan tes tersebut, mereka mungkin akan menyesalinya seumur hidupnya.     

"Aku juga tidak akan melewatkan kesempatan itu," Feng Hanyue menganggukkan kepalanya tanda setuju.     

Akhirnya, giliran Zhao Feng. "Aku telah menyetujui tantangan Bei Moi, jadi aku tidak akan melanggar janjiku sendiri,"     

Nan Gongfan dan yang lainnya langsung mengingat bahwa keduanya berjanji akan bertarung di klan nanti, jadi mereka hanya tersenyum dan tidak terlalu memikirkannya.     

Panglima Guanjun mendesah saat menatap semua murid-muridnya. Ia paham perasaan mereka semua, namun, Panglima Guanjun tidak berpikir bahwa prospek mereka di masa depan akan bagus.     

"Selanjutnya, beberapa diantara kalian akan bertarung untuk mendapatkan ketiga rekomendasi itu," Panglima Guanjun berkata dengan raut tanpa ekspresi.     

Saat masih ada Bei Moi, hanya ada 3 rekomendasi yang diperebutkan oleh 6 orang. Sekarang mereka tinggal berlima.     

Hm? Tunggu!     

Raut wajah Zhao Feng tiba-tiba berubah drastis saat ia menatap sekelilingnya. Selain Panglima Guanjun, hanya ada Yang Qingshan, Nan Gongfan, Feng Hanyue dan dirinya sendiri.     

Ada seseorang yang hilang!     

"Saudari Yufei menghilang!" Zhao Feng berteriak dengan terkejut.     

Semua orang disitu akhirnya menyadari bahwa Zhao Yufei tidak ada disitu. Karena pertarungan hebat antara ahli beladiri murni, sepertinya tidak ada yang menyadari bahwa seseorang diantara mereka telah menghilang.     

"Segera kirim orang untuk mencarinya! Cari di semua ruangan yang telah hancur!" Panglima Guanjun langsung memberikan perintahnya.     

Ye Linyun dan Prajurit Ketiga langsung mulai mencarinya. Pertarungan antara Panglima Guanjun dan Quan Chen telah menghancurkan banyak bangunan dan Zhao Yufei mungkin telah terkena sapuan energi pertarungan mereka.     

Semua orang mengerahkan usahanya dan membersihkan area disekitarnya.     

"Tidak ada! Tidak ada tanda seorangpun di sini!"     

"Tidak ada petunjuk apapun di area pertempuran!"     

Setelah mencari selama beberapa waktu, masih tidak ada yang menemukan jejak Zhao Yufei.     

Panglima Guanjun berkata dengan lirih, "Ketika aku bertarung dengan Quan Chen, kami mencoba sebaik mungkin untuk tidak membunuh penonton yang tidak berdosa, jadi seharusnya dia tidak akan terluka,"     

Bahkan jika Zhao Yufei memang tewas, seharusnya akan ada jenazahnya di sini. Namun saat ini tidak terlihat sosok Zhao Yufei di manapun.     

"Apa dia menguap begitu saja? Tidak mungkin? " Zhao Feng terlihat sangat gelisah.     

"Lebarkan area pencarian!" perintah Panglima Guanjun. Dengan cepat Ye Linyun memimpin beberapa ratus prajurit elit untuk pencarian tersebut.     

Hasilnya mereka masih belum menemukan satupun jejak Zhao Yufei. Untuk menemukan Zhao Yufei, Istana Guanjun mengerahkan beberapa ratus prajurit elitnya.     

"Seseorang yang masih hidup tidak akan bisa menghilang begitu saja!" Zhao Feng menarik napas dalam-dalam.     

Teng!     

Hanya dengan sekali lompatan, ia mendarat di atas sebuah pohon yang sangat tinggi lalu melompat lagi ke gedung paling tinggi di Istana Guanjun.     

"Saudara Zhao, apa yang kau lakukan?"     

Yang lainnya melihatnya dari bawah dengan bingung, namun Ye Linyun dan Feng Hanyue tahu maksudnya.     

"Zhao Feng dan Zhao Yufei datang dari klan keluarga yang sama dan hubungan mereka cukup akrab," Ye Linyun berkata kepada Panglima Guanjun.     

Saat ini mata Zhao Feng menjadi lebih tajam saat ia mengamati seluruh Istana Guanjun. Penglihatan supernya langsung mengamati setiap jengkal dari Istana Guanjun dengan seksama.     

10 tarikan napas berikutnya, penglihatan Zhao Feng pun melebar hingga keluar Istana Guanjun. Setelah beberapa saat, pandangannya tertuju pada sebuah jalan sejauh 15 kilometer. Ia melihat sosok yang ia kenal.     

Di sudut jalan itu, seorang gadis muda yang cantik berdiri dengan seorang pria tua berlengan satu.     

"Kakek, kenapa kau membawaku pergi?" Zhao Yufei terlihat enggan dan ingin kembali ke Istana Guanjun.     

Pria tua bertangan satu itu mendesah, "Pertama, Panglima Guanjun tidak bisa melihat potensimu yang sesungguhnya. Kedua, kakek tidak tahu bahwa ia bermusuhan dengan seseorang yang sudah mencapai Alam Roh Sejati. Itu sebabnya Klan Bulan Patah tidak cocok untukmu,"     

"Namun saudara Zhao Feng...." Zhao Yufei sepertinya khawatir dengan seseorang.     

"Tenang saja, dengan potensinya, para pesilat dari Alam Roh Sejati tidak akan menganggapnya. Terkadang, punya potensi yang rendah itu bukanlah hal yang buruk." Pria tua bertangan satu itu berkata dengan nada mengejek.     

Zhao Yufei tahu apa maksud kakeknya itu. Namun ia tetap merasa potensi Zhao Feng tidaklah sesederhana seperti Tubuh Setengah Spiritual yang dimilikinya.     

Setelah berbincang beberapa saat, keduanya pun bergerak keluar dari Ibukota Provinsi Guanjun.     

Mereka tidak tahu bahwa Zhao Feng telah melihat mereka berdua. Namun meskipun Zhao Feng dapat melihat mereka, ia tidak dapat mendengarkan pembicaraannya. Namun setelah mengetahui Zhao Yufei Baik-baik saja, ia pun bernapas lega.     

"Semua orang punya jalannya masing-masing," Zhao Feng ingin mengejar mereka namun akhirnya memutuskan untuk tidak melakukannya.     

Lagipula, Zhao Yufei tidak dipaksa pergi. Orang yang mengajaknya pergi adalah kakeknya dan Zhao Feng sudah merasa bahwa orang tua itu tidak sesederhana yang terlihat. Orang tua itu bisa membawa Zhao Yufei pergi ditengah kekacauan pertempuran di Istana Guanjun tanpa diketahui seorangpun.     

Setelah memastikan Zhao Yufei baik-baik saja, Zhao Feng kembali ke Gedung Spiritual Beladiri.     

Hari itu juga, prajurit dari Istana Guanjun melebarkan pencariannya hingga ke Ibukota Provinsi Guanjun dan akhirnya menemukan jejak Zhao Yufei. Mereka melaporkan bahwa Zhao Yufei bepergian dengan seorang pria tua berlengan satu.     

"Orang tua itu memang sangat misterius di klan keluarga Zhao," Zhao Feng menjelaskan kepada semuanya sehingga mereka akhirnya menghentikan pencariannya.     

Panglima Guanjun tidak ingin lama-lama memikirkan hal tersebut. Murid utamanya telah direbut, jadi apa gunanya seorang murid terluar lainnya? Meski demikian, ia tetap menjalankan tugasnya sebagai guru mereka.     

"Sekarang kalian berempat akan bertarung untuk memperebutkan 3 rekomendasi itu," mata Panglima Guanjun menatap keempat muridnya yang tersisa.     

Yang Qingshan memiliki level pelatihan yang tertinggi diantara mereka namun masih sangat jauh bila dibandingkan dengan Bei Moi. Setelah Yang Qingshan adalah Nan Gongfan, lalu Feng Hanyue dan yang terakhir adalah Zhao Feng.     

Keputusannya adalah : Yang Qingshan, Nan Gongfan dan Feng Hanyue.     

Panglima Guanjun membuat keputusan itu berdasakan level pelatihannya namun Zhao Feng masih memiliki kesempatan untuk menantang seseorang.     

Saat Bei Moi masih berada di sini, Panglima Guanjun bermaksud memberikan kelima muridnya kesempatan untuk saling menantang dan bertarung. Namun ia terganggu dengan kehadiran tamu yang tak diundang itu.     

"Aku memilih untuk menantang Nan Gongfan," Zhao Feng berkata tanpa ragu-ragu. Diantara ketiga orang tersebut, ia paling tidak suka dengan Nan Gongfan.     

"Kau memilih untuk menantangku?" Nan Gongfan sedikit terkejut.     

Nan Gongfan dan Yang Qingshan telah mencapai tahap terakhir dari level ke 8. Awalnya mereka berpikir Zhao Feng akan menantang Feng Hanyue karena kesempatannya untuk menang lebih besar.     

Feng Hanyue bernapas lepas. Dia lebih takut menghadapi Zhao Feng daripada Nan Gongfan.     

"Mulai," Ye Linyun mengumumkan.     

Panglima Guanjun dan Ye Linyun hadir di sana, mereka sangat berharap terhadap penampilan Zhao Feng, namun Panglima Guanjun terlihat sangat bosan. Semua orang paham bahwa Panglima Guanjun baru saja kehilangan murid yang paling dibanggakannya.     

"Saudara Zhao, hari ini akhirnya kita akan bertarung dengan kekuatan penuh," Nan Gongfan tersenyum saat ia mulai berpikir bagaimana caranya untuk memberikan pelajaran kepada Zhao Feng. Saat terakhir kali mereka bertanding, ia merasa dipermalukan karena harus menekan level pelatihannya hingga terlihat sama dengan Zhao Feng dan kalah olehnya.     

Sekarang mereka akan bertarung tanpa batasan apapun.     

Kekuatan Hisapan Dewa!     

Nan Gongfan mengayunkan lengan bajunya dan sebuah asap putih yang aneh muncul dan menyapu ke sekitarnya.     

Hu~     

Dalam sekejap mata debu-debu di tanah terhisap ke arah Nan Gongfan. Bahkan para pesilat di level ke 9 pun akan bergidik ngeri dengan jurusnya karena ini adalah jurus beladiri murni!     

Namun, pemuda yang berhadapan dengan Nan Gongfan itu tidak bergerak sama sekali seolah kakinya tertancap ke tanah.     

Tidak bergerak sama sekali!     

Jurus beladiri murni Kekuatan Hisapan Dewa ini tidak bisa menggoyahkan Zhao Feng. Padahal level pelatihan Nan Gongfan lebih tinggi daripada Zhao Feng!     

Ye Linyun, Yang Qingshan dan Feng Hanyue semuanya terkejut. Hanya Panglima Guanjun yang terlihat tenang dan meskipun ada seberkas keterkejutan dimatanya, ia tetap tidak berkata apapun..     

Kuda-Kuda Angin Puyuh! Jari Bintang!     

Zhao Feng menggunakan jurus Jari Bintangnya yang sudah mencapai level 6 dan menggabungkannya dengan Kuda-Kuda Angin Puyuh.     

Shua…     

Tiba-tiba terdengar suara siulan yang tajam saat seberkas sinar biru melesat di udara seperti meteor. Jantung semua orang terkejut saat melihat jarinya.     

Jurus yang sangat kuat!     

Ye Linyun merasa jurus itu bahkan dapat mengancam pesilat di level ke 9. Sedangkan Yang Qingshan dan Feng Hanyue merasa bahwa jurus itu tidak akan dapat dihentikan.     

Peeewww!     

Jantung Nan Gongfan mengejang saat ia melihat jurus Kekuatan Hisapan Dewa-nya tertusuk oleh sebuah jari!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.