Raja Para Dewa

Menindas Yang Lemah



Menindas Yang Lemah

0Gambar sembilan perubahan ilusi ikan diputar berulang-ulang kali di dalam kepalanya. Zhao Feng merasa gambar-gambar tersebut mengandung petunjuk yang sangat dalam. Gambar-gambar tersebut bahkan lebih sulit dari gambar 4 jurus Kuda-Kuda Angin. Jika dia dapat memahami sepenuhnya gambar ilusi ikan itu, mungkin akan ada hadiah yang bisa menguntungkannya.     
0

"Haha, jika kau bisa memahami gambar Sembilan Perubahan Ilusi Ikan ini, kami bahkan tidak akan layak menjadi guru mu," tetua berjubah putih tersenyum kepadanya.     

Selama perbincangan mereka, Zhao Feng akhirnya tahu bahwa tetua berjubah putih punya nama belakang Zhang dan kelebihannya di sistem pengaturan. Sedangkan tetua berwajah kemerahan itu punya nama belakang Guan dan ia ahli dibidang pembuatan pil obat.     

Zhao Feng memutuskan memberi mereka nama panggilan Pak Tua Zhang dan Pak Tua Guan.     

Setelah meninggalkan lantai dua itu, Zhao Feng menyadari bahwa Pengawas Qiu menatapnya dengan tatapan yang berbeda. Sebelumnya ia dipandang sebelah mata oleh si Pengawas Qiu. Namun setelah menjalani ujian ketiga, Pengawas Qiu Kin akhirnya menyadari bahwa Zhao Feng tidak dapat diremehkan begitu saja.     

"Pak tua Guan, kenapa kau bertengkar denganku? Tidakkah kau bisa melihat kalau anak itu seorang pengatur yang jenius?" Pak tua Zhang berkata dengan marah.     

Seorang berandalan kecil dari Alam Gabungan dapat menganalisa hingga gambar ketujuh dari ilusi ikan dalam waktu yang singkat. Bahkan seorang guru pengatur dari Alam Bumi Tinggi pun tidak dapat melakukannya.     

"Salah! Pak tua Guan, memangnya kau tidak bisa melihat kalau anak itu memiliki kemampuan sudut pandang yang hebat dan ia memiliki presisi yang sangat akurat. Itu adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam pembuatan pil obat," orang tua bernama Guan membalas ucapannya.     

Saat mereka berbincang, sekali lagi mereka terlibat pertengkaran.     

Pengawas Qiu terkejut, ia tidak pernah berpikir seorang pemuda dengan potensi bakat biasa saja itu bisa mendapatkan perhatian dari dua orang wakil ketua.     

Ia menaruh hormat kepada kedua wakil ketua itu bukan saja karena mereka berdua telah nyaris mencapai Alam Roh Sejati, namun karena mereka berdua juga memiliki kontribusi yang besar kepada klan dan kekuasaan mereka berada persis dibawah para tetua petinggi.     

Saat berjalan keluar dari gedung itu, Zhao Feng bertemu dengan Panglima Guanjun, Yang Qingshan dan Nan Gongfan. Mengetahui Zhao Feng mendapatkan nilai sempurna lagi, senyum puas terlihat di wajah Panglima Guanjun. Ujian ketiga berakhir saat matahari terbenam dan berdasarkan jumlah nilai yang dikumpulkan, para pemuda yang berbaris di barisan depan telah diterima menjadi anggota klan.     

"Hanya 20 terbaik yang akan menjadi anggota klan," ujar Pengawas Qiu. Para peserta itu menjadi sangat gelisah saat menunggu pengumuman hasil ujian mereka.     

"Peringkat pertama, Xiao Sun, 8 poin. Peringkat kedua, Yun Mengxiang, 7,5 poin. Peringkat ketiga...," seorang murid klan memberikan pengumuman.     

"Peringkat ke 10, Zhao Feng, 6 poin!"     

Zhao Feng mendengar namanya berada di peringkat ke 10. Meskipun ia mendapatkan nilai sempurna di dua ujian, namun hasil ujian pertamanya terlalu biasa saja sehingga peringkat keseluruhannya tidak terlalu tinggi. Yang Qingshan bahkan memiliki peringkat yang lebih tinggi darinya, ia berada di peringkat ke 6. Nan Gongfan juga berhasil masuk dalam peringkat 20 besar, pada peringkat ke 17.     

Ketiganya telah diterima menjadi anggota Klan Bulan Patah. Panglima Guanjun terlihat begitu gembira dan bangga. Para pemuda yang hadir disana dibawa oleh para guru mereka dan tidak banyak yang berhasil menjadi anggota klan.     

"Panglima Guanjun, ketiga muridmu sangat bagus," Panglima Cangtie tertawa.     

Panglima Guanjun dapat merasakan nada main-main di ucapan Panglima Cangtie. Meskipun ketiga muridnya berhasil menjadi anggota klan, namun potensi bakat mereka tidak terlalu tinggi, jadi mereka tidak akan dapat keluar dari kelas terbawah di klan ini.     

Lagi pula, cucu Panglima Cangtie, Liu Yue memiliki potensi bakat Tubuh Jiwa Spiritual tingkat tinggi dan ia langsung menjadi anggota klan di ujian pertamanya.     

Beberapa saat kemudian, semua nama peserta yang diterima telah diumumkan. Klan Bulan Patah menerima total 22 orang murid baru, termasuk beberapa pemuda yang sangat berbakat seperti Sun Yuanhao yang punya potensi bakat Tubuh Yang Berubah-Ubah dan langsung menjadi murid seorang petinggi tetua.     

Selain itu, Liu Yue, Xiao Sun dan Yun Mengxiang juga mendapatkan potensi bakat tingkat tinggi.     

Di hari yang sama, total 21 murid baru klan menuju ke Divisi Klan Terluar untuk mendaftar. Pengawas Qiu adalah pejabat pengatur di Divisi Klan Terluar dan ia pun memberitahukan peraturan klan kepada murid-murid baru itu.     

Sekelompok pemuda itu terlihat bersemangat saat mereka menuju ke Divisi Klan Terluar.     

"Ya ampun, bangunan itu....". Salah satu pemuda tiba-tiba berseru dan menunjuk ke sebuah istana berwarna kebiruan yang melayang di langit.     

Istana berwarna kebiruan itu melayang di udara dan di sekelilingnya ada kilatan petir yang seolah-olah memancarkan aura yang sangat kuno dan tua.     

Jantung para pemuda itu berdebar kencang saat melihat pemandangan tersebut, seolah mereka sedang melihat sebuah negeri dongeng. Sebenarnya Zhao Feng sudah melihat istana tersebut dari luar, namun semakin mendekat ia dapat melihat banyak detail pada istana itu.     

"Ini adalah reruntuhan kuno di Klan Bulan Patah bernama Istana Puncak Yang Melayang dan ini salah satu kawasan terlarang di dalam klan. Siapapun yang berani memasukinya tanpa izin akan dibunuh." Suara Pengawas Qiu terdengar dingin saat memberitahukan hal tersebut.     

Para pemuda itu menahan rasa ingin tahunya dan merasa Istana Puncak yang melayang itu mungkin lebih misterius dari yang terlihat. Mata Zhao Feng yang tajam dapat merasakan aura yang begitu tua saat ia menatap dengan seksama istana itu dan mata kirinya tiba-tiba seolah melompat-lompat.     

Selama berjalan di dalam wilayah klan, pemandangan di sana membuat semua pemuda itu melihatnya dengan terbengong-bengong.     

Pengawas Qiu mengatur dimana ke 21 pemuda itu akan tidur, Zhao Feng dan kedua temannya segera mengucapkan selamat tinggal kepada Panglima Guanjun.     

Panglima Guanjun menatap Zhao Feng dalam-dalam sebelum pergi. Sosoknya yang terlihat semakin menjauh itu menjadi selalu berbekas di hati Zhao Feng.     

"Aku tidak hanya akan mengabulkan keinginan guru, aku juga akan melangkah menuju puncak dunia persilatan dari generasi ini." Zhao Feng mengepalkan kedua tangannya saat darahnya seolah mendidih.     

Dunia klan ini membuatnya sangat bersemangat.     

Berdasarkan peraturan di Klan Bulan Patah, murid baru memiliki beberapa hari untuk menyesuaikan diri di dalam lingkungan klan dan mereka nantinya akan diberikan tugas. Mereka harus membayar kembali semua pelayanan dan sumber daya pelatihan yang diberikan oleh klan dan tugas mereka berbeda-beda, ada yang bagus, ada pula yang buruk.     

Beberapa tugas yang buruk termasuk menambang dan mengangkut kotoran manusia. Tugas yang berbahaya termasuk membunuh hewan buas dan mengeksplorasi reruntuhan bangunan.     

"Dalam tiga hari, klan akan memberikan kita tugas. Aku hanya takut jika si Quan Chen akan mengganggu dan membuat tugas kita semakin berat," Yang Qingshan dan Nan Gongfan terlihat khawatir, sedangkan Zhao Feng terlihat tenang.     

Murid terluar yang baru ini semuanya tinggal di kabin kayu selama tiga hari. Namun baru beberapa jam saja, beberapa murid baru ini telah bertengkar dengan murid lama.     

Dari luar bisa terdengar suara pertengkaran, namun dengan segera mereda.     

Zhao Feng melangkah keluar dari ruangannya dan melihat ada dua atau tiga orang murid baru sedang terbaring di tanah dengan nafas yang tersengal-sengal.     

"Kalian berandalan baru, aku akan memberikan kalian tempat dengan mencuci baju dan mengambilkan air untukku," seorang pria dengan luka di wajahnya melihat para murid baru dengan dingin.     

"Itu Chen Feng, ia berada di peringkat ke 28 murid terluar. Aku tidak percaya ia memiliki niat untuk menindas murid baru," Beberapa murid lama mengeluarkan pendapat mereka.     

Chen Fang berada di peringkat 28 dan telah mencapai puncak level ke 9. Zhao Feng memperkirakan kekuatannya sedikit lebih kuat dari Ye Linyun. Bahkan Xiao Sun yang punya level pelatihan tertinggi pun tidak berani menantangnya.     

Dibawah kekuatan Chen Feng yang menindas itu, beberapa murid terluar yang baru itu pun pergi mencuci bajunya dengan enggan.     

"Zhe Zhe, aku dengar ada dua gadis cantik kali ini, dan salah satunya adalah seorang putri," Chen Feng menjilati bibirnya dan melangkah perlahan ke tempat putri Yun Mengxiang tinggal.     

Creeek!     

Yun Mengxiang membuka pintu kamarnya dan berkata dengan dingin, "Coba saja kalau kau berani menyentuhku,"     

Chen Feng tersenyum dan tidak berani menyinggung Yun Mengxiang. Menjadi putri dari negara Awan, para petinggi negeri dan klan ini memiliki hubungan yang sangat erat. Selain itu Xiao Sun juga punya hubungan yang akrab dengan klan karena ia berasal dari klan keluarga terbesar di pengasingan.     

Bahkan seseorang seperti Liu Yue akan diperlakukan dengan baik karena ia memiliki potensi bakat Tubuh Jiwa Spiritual tingkat tinggi. Mereka yang memiliki bakat tinggi memang memiliki kesempatan mendapatkan masa depan yang lebih baik jadi bahkan seorang Chen Feng pun tidak akan berani sombong kepada mereka.     

"Si Chen Feng ini hanyalah orang brengsek yang menakuti murid yang lebih kuat dan menindas yang lemah," para murid baru itu menyimpan kebencian mereka di dalam hati saja.     

Chen Feng tidak berani menyinggung Xiao Sun, Yun Menxiang dan Liu Yue, namun dia sangat angkuh terhadap murid lainnya. Zhao Feng menatapnya dengan dingin, namun ia tidak ingin mengganggunya.     

Para pemuda itu terlihat sangat bersemangat sehingga mereka tidak dapat tidur, jadi Zhao Feng menghabiskan waktunya melatih Teknik Dinding Perak dan Teknik Pemulihan Pernapasan dan mencoba mendapatkan petunjuk tambahan pada keempat jurus Kuda-Kuda Anginnya.     

Ia telah menyempurnakan dua jurus kuda-kudanya dan ia telah melatih hingga dua pertiga dari jurus ketiganya yaitu Kuda-Kuda Membelah Angin. Zhao Feng bahkan mencoba menggunakan jurus keempatnya, Kuda-Kuda Angin Api namun kekuatannya terlalu kuat sehingga Zhao Feng masih merasa takut menggunakannya.     

Kuda-Kuda Membelah Angin ditujukan untuk ketajaman dalam menyerang dan merupakan jurus untuk menyerang satu target sasaran. Sedangkan Kuda-Kuda Angin Api ditujukan untuk menghancurkan target yang lebih luas, membakar apapun yang menghalanginya.     

Di pagi hari kedua, Zhao Feng berdiri dan melangkah keluar dari ruangannya sambil menguap.     

"Bocah! Cuci kaos kakiku!" sebuah suara keras dan angkuh mendadak terdengar.     

Zhao Feng melihat si pemilik suara adalah Chen Feng. Suaranya terdengar dingin dan sombong. Ia melemparkan sepasang kaos kaki bau ke hadapan Zhao Feng dan langsung berbalik seolah ia merasa Zhao Feng akan langsung mencucinya.     

Sebenarnya Chen Feng tahu semua informasi tentang murid baru. Contohnya Zhao Feng yang hanya memiliki potensi bakat biasa saja dan level pelatihan yang tidak terlalu tinggi jadi Chen Feng tidak khawatir Zhao Feng akan membalasnya.     

"Memangnya dia pikir aku akan mencucinya?" Wajah Zhao Feng terlihat suram saat ia mengayunkan tangannya dan sebuah angin yang tidak beraturan muncul dan membuat kaos kaki bau milik Chen Feng tercabik-cabik.     

Kejadian itu membuat ekspresi Yang Qingshan dan Nan Gongfan yang baru saja bangun langsung berubah drastis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.