Raja Para Dewa

Ao Yuetian



Ao Yuetian

0Dari jarak beberapa ratus meter di kejauhan, terlihat sebuah pemandangan hamparan padang rumput yang hijau dan kicauan burung pun terdengar.     
0

Tempat kediaman Klan Bulan Ling tidak terletak jauh di dalam pegunungan, lokasinya persis di sebelah sungai. Dari atas, sungai itu terlihat berbentuk seperti bulan sabit. Pancaran energi surgawi di tempat itu telah melampui jumlah energi di wilayah Klan Bulan Patah dan beberapa air terjun di area itu membuat pemdangannya menjadi sangat menakjubkan.     

Penglihatan Zhao Feng jauh lebih luas dan jelas dan pemandangan itu membuatnya berdecak kagum. Wilayah kekuasaan Klan Bulan Ling jauh lebih indah dari Klan Bulan Patah.     

Pemandangan itu hanyalah perbedaan yang tampak di permukaan saja. Perbedaan sesungguhnya terletak pada energi surgawinya.     

Semua klan akan menetap di sebuah lokasi yang kaya akan energi surgawi. Energi ini bisa membantu pelatihan seseorang dan membuat para anggota klannya memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menembus level pelatihan berikutnya.     

Jika Bei Moi di tempatkan di klan keluarga Zhao, bahkan dengan potensi bakatnya yang tinggi, ia mungkin tidak akan bisa menembus tahapan Alam Bumi Tinggi sebelum berusia 20 tahun.     

Dari ke-13 klan yang ada, Klan Bulan Ling berada di peringkat keempat sedangkan Klan Bulan Patah berada di peringkat kedua dari bawah, atau bahkan peringkat paling bawah.     

Setelah memasuki wilayah kekuasaan Klan Bulan Ling, ekspresi para Tetua terlihat sangat serius. Saat itu juga, sebuah sinar perak muncul dari bawah mereka.     

"Hahaha, selamat datang kawan-kawan dari Klan Bulan Patah,"     

Orang yang datang adalah seorang tetua berbaju abu-abu keperakan yang memancarkan aura yang levelnya persis berada di bawah tetua pertama.     

"Salam, Tetua Qun,"     

Tetua pertama tersenyum dan menyambutnya, namun Nenek Liuyue dan Master Hai Yun ekspresinya terlihat muram.     

Tetua Qun adalah tetua biasa di Klan Bulan Ling. Tetua Pertama telah memimpin para anggota Klan Bulan Patah. Namun Klan Bulan Ling hanya mengirimkan tetua biasa untuk menyambut mereka.     

Biasanya Klan Bulan Ling akan mengirimkan seorang Master Klan atau bahkan Tetua Pertama mereka untuk menyambut mereka.     

"Haha, Master Klan dan Tetua Pertama sedang menjemput Klan Bulan Perak,"     

Tetua Qun sepertinya tahu apa yang sedang dipikirkan para tetua dari Klan Bulan Patah dan tertawa, namun terlihat tatapan meremehkan di matanya.     

Dari ketiga klan ini, Klan Bulan Patah selalu berada di bawah dan selalu menjadi peringkat terakhir di Kompetisi Tiga Klan. Dibandingkan mereka, Klan Bulan Perak berada di peringkat ketujuh dari Perkumpulan 13 Klan dan memiliki peranan penting.     

Meskipun para Tetua Klan Bulan Patah sepertinya kesal, namun tidak ada yang bisa mereka lakukan lagi karena Klan Bulan Patah selalu kalah dalam setiap pertandingan di Kompetisi Tiga Klan.     

Saat memikirkan hal itu, para Tetua menatap murid mereka yang berpartisipasi dalam kompetisi kali ini. Murid di generasi kali ini jauh lebih kuat dari generasi sebelumnya.     

Elang Raksasa Debu Emas mendarat di depan sebuah istana.     

Tetua Qun tersenyum, "Mari para tetua kita menuju ke aula dan membahas pertemuan kita. Mari biarkan para pemuda ini melakukan kegiatan mereka masing-masing,"     

Para Tetua Klan Bulan Patah menganggukkan kepalanya, mereka terlihat santai. Ini adalah hal yang biasa dilakukan pada Kompetisi Tiga Klan.     

Kompetisi ini memiliki dua tujuan. Pertama, membahas kerjasama di antara ketiga klan. Aliran Iblis Bulan Merah telah menjadi topik hangat akhir-akhir ini dan hal itu mungkin akan menjadi salah satu bahasan mereka.     

Para generasi muda sudah pasti tidak akan diikutsertakan dalam pembahasan tersebut.     

Tujuan lainnya adalah mengadakan pertandingan untuk para generasi mudanya. Lagipula, masa depan para generasi muda juga menentukan masa depan klan dan kompetisi ini bisa menentukan perbedaan kekuatan di antara klan itu.     

Biasanya klan yang terkuat memiliki lebih banyak sumber daya pelatihan dan murid mereka akan menjadi lebih kuat.     

Contohnya 'Empat Bintang Muda' adalah empat pesilat muda terbaik di Perkumpulan 13 Klan, dan Klan Bulan Ling memiliki salah satu pemuda yang berada di jajaran 'Empat Bintang Muda'.     

Beberapa saat kemudian, para murid Klan Bulan Patah memasuki aula.     

"Kawan-kawan, mari ku perkenalkan kepada Klan Bulan Ling," terdengar suara yang datar.     

Orang yang menyambut mereka bertiga adalah seorang pemuda berbaju putih memiliki raut wajah tanpa ekspresi. Ia hanya menatap sekilas ketiga murid Klan Bulan Patah itu.     

Bei Moi dan Zhao Feng terlalu malas untuk mengucapkan sepatah katapun. Hanya Yang Gan yang tersenyum dan memperkenalkan mereka bertiga.     

Mendengar cerita soal Bei Moi dan Zhao Feng, Meng Yun, si pemuda berbaju putih itu berkata dengan lirih, "Jadi ini dua orang murid baru,"     

Meng Yun dan Yang Gan sepertinya sudah lama kenal, namun mereka tidak terlalu akrab.     

"Saudara Meng, kau berada di peringkat murid inti ke berapa di Klan Bulan Ling?" tanya Yang Gan.     

Pertanyaan itu membuat Zhao Feng dan Bei Moi terlihat tertarik. Aura Meng Yun hampir sama dengan Yang Gan, berada di puncak level langit kelima.     

"Peringkat ketiga," jawab Meng Yun.     

Meng Yun memimpin murid Klan Bulan Patah dengan hati-hati. Ia merasa tidak perlu berbincang dengan mereka dan ia juga terlalu malas untuk memulai percakapan.     

Para petinggi Klan Bulan Ling hanya mengirim tetua biasa untuk menyambut Klan Bulan Patah dan kini mereka hanya mengirimkan murid di peringkat ketiga dari murid intinya untuk menyambut Yang Gan dan kawan-kawannya.     

"Aku dengar salah seorang murid klan kalian telah menjadi salah satu dari 'Empat Bintang Muda', sungguh pesilat jenius yang sangat menakjubkan..." ujar Yang Gan dan ia pun mulai bertanya soal kondisi di dalam Klan Bulan Ling.     

Tingkah laku Meng Yun biasa saja menghadapi pertanyaan Yang Gan dan Yang Gan pun merasa tak berdaya karena kedua teman di sampingnya itu juga tidak berkata apapun.     

Bei Moi terlihat sangat datar, sedangkan Zhao Feng terlalu malas untuk berbicara.     

Ahh, dua orang ini sama-sama hanya memikirkan diri sendiri dan arogan.     

"Menjadi salah satu dari 'Empat Bintang Muda', Saudara Ao mungkin akan muncul, mungkin juga tidak, di Kompetisi Tiga Klan kali ini. Ia telah mencapai puncak level langit keenam beberapa bulan lalu dan ia telah mempelajari jurus tersulit di Klan Bulan Ling, 'Bulan Dewa Perang', sebuah jurus yang tidak pernah dipelajari oleh siapapun selama ratusan tahun terakhir,"     

Ketika Meng Yun menyebutkan nama Ao Yuetian, senyuman mengejek muncul di sudut bibirnya.     

Kalian pikir pecundang seperti kalian berhak menantangnya?     

Ao Yuetian adalah salah satu dari Empat Bintang Muda di Perkumpulan 13 Klan, kekuatannya ada di jajaran pesilat terbaik.     

Bahkan di dalam Perkumpulan 13 Klan, tidak banyak orang yang bisa menjadi lawan yang sebanding dengannya. Lalu bagaimana mungkin dalam 3 klan ini akan ada orang yang bisa melawannya.     

"Tidak mungkin... Ao Yuetian benar-benar mempelajari jurus Bulan Dewa Perang," seru Yang Gan.     

Jurus Bulan Dewa Perang adalah jurus terlarang di Klan Bulan Ling, sama seperti jurus Tapak Angin Petir di Klan Bulan Patah. Namun jurus Bulan Dewa Perang ini jauh lebih kuat dan sempurna, jadi kekuatannya pun sangat menakutkan.     

"Aku dengar seseorang di klan kalian mendapatkan sebuah warisan, lebih baik dari dugaanku," Meng Yun terdengar mengejek.     

Mendengar perkataannya, Yang Gan menjadi marah dan ia hampir meledak.     

"Baiklah, kita sampai,"     

Nada bicara Meng Yun tiba-tiba berubah dan ia memimpin ketiganya memasuki sebuah taman yang indah. Di tengah taman itu ada sebuah paviliun kecil dengan berbagai macam kudapan tersaji di dalamnya. Murid dari Klan Bulan Ling dan Klan Bulan Perak telah duduk di dalam paviliun itu.     

"Saudara Ao dan pesilat dari Klan Bulan Perak, murid dari Klan Bulan Patah telah tiba," ujar Meng Yun dengan keras, sengaja untuk menarik perhatian semua orang.     

Di tengah paviliun itu duduk Ao Yuetian yang mengenakan jubah biru. Berbicara soal kharisma dan daya tariknya, ia setara dengan Yang Gan, lelaki yang menjadi pujaan para wanita. Namun ada arogansi pada Ao Yuetian dan tatapannya pun memiliki tekanan yang kuat.     

"Hmm". Ao Yuetian hanya menganggukkan kepalanya perlahan. Tidak ada niat dalam dirinya untuk berdiri dan menyambut mereka.     

Meng Yun pun mulai memperkenalkan semua orang.     

"Ini adalah Murid Tingkat Pertama dari Klan Bulan Perak, Mao Feng..."     

Tingkah laku Meng Yun menjadi sedikit sopan ketika ia memperkenalkan murid-murid Klan Bulan Perak.     

Murid Tingkat Pertama dari Klan Bulan Perak memiliki level pelatihan yang sama dengan Yang Gan. Di kanan dan kiri Mao Feng duduk pemuda berambut merah dan pemuda berjubah perak yang menggunakan pedang.     

Hmm?     

Tatapan Zhao Feng tertuju pada pemuda berambut merah. Bukankah itu pemuda yang ia lihat di kuil kuno di tengah Hutan Awan Langit itu?     

"Ini adalah Li Hong, peringkat kedua murid inti Klan Bulan Perak," Meng Yun sedikit memperkenalkan pemuda itu.     

Beberapa saat kemudian, grup dari setiap klan pun diumumkan.     

Klan Bulan Ling dipimpin oleh Ao Yuetian, Klan Bulan Perak dipimpin oleh Mao Feng, dan Klan Bulan Patah dipimpin oleh Yang Gan.     

Ketiga Murid Tingkat Pertama dari tiap klan itu telah mencapai level langit keenam, namun jelas terlihat bahwa Ao Yuetian-lah yang paling kuat. Lagipula Ao Yuetian adalah salah satu dari Empat Bintang Muda dan ia memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari Yang Gan dan Mao Feng.     

"Klan Bulan Patah bahkan mengirimkan murid di level langit keempat," beberapa murid inti Klan Bulan Ling mulai terlihat berdiskusi.     

Memang, di hadapan semua wakil murid klan, hanya Zhao Feng yang memiliki pelatihan di level langit keempat.     

Beberapa murid inti Klan Bulan Ling pun bahkan berkata dengan maksud mengejek, "Bahkan jika klan kita mengirimkan murid inti lain yang lebih lemah, kita masih bisa mengalahkan pemuda itu. Sepertinya Klan Bulan Patah benar-benar sudah sudah jatuh,"     

"Diam," Ao Yuetian berdehem dengan dingin dan paviliun itu langsung mendadak sunyi.     

Ia tidak menyalahkan kekasaran orang-orang itu. Ia hanya merasa itu hal yang memalukan. Sejak awal Ao Yuetian tidak pernah sungguh-sungguh memperhatikan para murid dari Klan Bulan Patah. Jadi, kenapa juga ia harus memperhatikan sampah yang pelatihannya berada di level langit keempat itu?     

Namun, murid lain di klannya itu telah berbicara dan mencoba membandingkan diri mereka dengan sampah itu, bukankah itu memalukan?     

"Apakah murid jenius yang potensi bakatnya hampir setara dengan Tubuh Jiwa Spiritual Bumi telah datang?" Mao Feng dari Klan Bulan Perak tiba-tiba bertanya.     

Tubuh Jiwa Spiritual Bumi!     

Ekspresi para murid jenius dari kedua klan langsung berubah dan seberkas sinar berkilat di mata Bei Moi.     

"Nona Zhao akan segera tiba," sebuah senyuman yang jarang terlihat muncul di wajah Ao Yuetian.     

"Nona Zhao sudah tiba," seru beberapa murid inti.     

Seorang gadis yang terlihat seperti dewi dan sangat pendiam melangkah memasuki paviliun. Kecantikannya tidak bisa dibandingkan dengan gadis manapun dan ia terlihat seperti ukiran patung yang begitu indah dan sempurna. Ia mengenakan gaun panjang berwarna ungu dan dengan beberapa hiasan berwarna hijau. Gadis itu memiliki mata sebening kristal dan kulit sehalus batu giok.     

Begitu ia melangkah memasuki paviliun, banyak murid yang terpesona dengan kecantikannya. Selain Mao Feng, dua murid lainnya dari Klan Bulan Perak juga terpesona olehnya.     

"Dia adalah 'Dewi Kabut Ungu' yang terkenal itu? Gadis cantik yang potensi bakatnya nyaris setara dengan Tubuh Jiwa Spiritual Bumi dan murid yang menerima sebuah warisan? Kenyataannya ternyata jauh lebih cantik dari rumor yang beredar," Mao Feng tidak bisa menyembunyikan rasa cinta dan kekaguman di matanya.     

"Nona Zhao,"     

Ao Yuetian tersenyum dan berdiri untuk menyambut sang Dewi Kabut Ungu. Tingkah lakunya terlihat jauh lebih ramah daripada saat ia menyambut murid lainnya.     

Semua orang merasa sedikit cemburu. Namun karena kekuatan Ao Yuetian yang sangat besar, mereka tidak bisa melakukan apapun.     

"Yufei terlambat datang," Dewi Kabut Ungu itu tersenyum kecil dan terlihat seperti bunga lotus yang sedang berkembang.     

Namun ada dua orang di kerumunan orang itu yang benar-benar sangat terkejut melihatnya.     

"Ternyata dia...."     

Zhao Feng dan Bei Moi kaget.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.