Bayangan Warisan
Bayangan Warisan
Desis Api Petir Roh Sejati itu pun berhasil menyatu dengan kolam bekunya.
Kolam beku itu bukan hanya sumber dari energi batin Zhao Feng, namun juga sumber kekuatan Mata Spiritual Dewa dan inti dari kekuatan garis keturunan mata dewa kuno-nya yang hingga kini masih menjadi misteri.
Melalui pengujian itu, kolam beku dan Api Petir Roh Sejati-nya dapat menyatu untuk waktu yang singkat dan nyala petir biru yang samar kadang-kadang akan berkilau di dalam Mata Spiritual Dewa-nya.
Pada titik ini, Zhao Feng telah menyalin teknik Kobaran Mata Api dari pria bermata setan itu.
"Bagaimanapun juga, mata adalah bagian tubuh manusia yang paling lemah dan teknik Kobaran Mata Api ini paling baik digunakan secara langsung dan hanya sekejap, bukan terus menerus. Mata normal tidak akan bisa melakukannya."
Zhao Feng menyadari sesuatu.
Ini berarti bahwa mereka yang tidak memiliki kekuatan garis keturunan mata dewa kuno yang kuat tidak dapat menggunakan teknik ini bahkan jika mereka tahu bagaimana cara mempelajarinya.
Ini karena mata manusia normal itu lemah dan tidak bisa menahan kobaran nyala api.
Pada saat ini, teknik Petir Api Mata Dewa milik Zhao Feng telah terbentuk dengan sempurna dan bahkan mungkin lebih kuat dari yang lainnya.
Teknik mata Zhao Feng antara lain: Mata Ilusi, Mata Jiwa Es dan Mata Hati.
Mata Jiwa Es memiliki serangan yang kuat dan dikhususkan untuk mengunci gerakan lawannya. Zhao Feng tidak berani menggunakannya dengan sembarangan.
Di sisi lain, Petir Api Mata Dewa adalah serangan langsung dan jelas lebih kuat dari Mata Jiwa Es.
"Aku tidak bisa menggunakan Petir Api Mata Dewa secara sembarangan karena bisa dengan mudah membakar jiwa lawan dan menimbulkan lebih banyak kerusakan yang diinginkan. Selain itu, teknik ini memberi banyak tekanan pada Mata Spiritual Dewa-ku."
Zhao Feng merasa sedikit kecewa. Dia baru saja memahami Petir Api Mata Dewa dan jelas tidak memiliki kendali yang cukup besar pada teknik ini.
Karena itu setiap kali pria bermata setan itu bertarung, Zhao Feng akan mengamati dan belajar satu atau dua hal darinya.
Mata Hantu Pembakar Jiwa !!
Mata pria bermata setan itu bersinar dengan nyala api yang berkobar-kobar.
"Ahhh!"
Seorang pesilat di tahap puncak tingkatan Manusia Sejati meraung-raung dan jatuh ke tanah sambil berguling-guling seolah-olah sedang disiksa.
Teknik Mata Hantu Pembakar Jiwa itu dapat dikendalikan dengan sangat akurat. Jika tidak, mudah bagi pria bermata setan itu untuk secara tidak sengaja membunuh lawannya.
Siapa pun yang kalah darinya, pikirannya akan terluka dan pasti tidak akan bisa pulih selama acara Pertemuan Suci Naga Sejati ini.
Karena itu, pria bermata setan itu juga menjadi lawan yang mengerikan yang tidak berani dilawan oleh banyak pesilat jenius lainnya.
"Keluarga Wu ini memang layak menjadi salah satu dari tiga keluarga mata utama,"
Qin Kunwu dan Xia Xianshang terlihat memiliki ekspresi serius.
Kekuatan keduanya berada di level yang sama dengan Mo Tianyi tetapi menjadi sangat waspada dan berhati-hati dengan pria bermata setan itu.
"Ketiga keluarga dengan kekuatan garis keturunan mata dewa kuno ada di sini. Keluarga Tuoba, keluarga Wu dan keluarga Qiu."
Qin Kunwu mengamati seluruh area.
Dalam situasi biasa kebanyakan pesilat jenius, selain dari pesilat super jenius yang luar biasa, tidak ingin bertemu dengan tiga keluarga mata utama karena teknik mereka sangat sulit untuk dilawan.
"Lihatlah di panggung timur. Itu seseorang dari keluarga Tuoba!"
Tatapan banyak pesilat jenius beralih ke panggung timur. Pada saat ini, penerus dari keluarga Tuoba telah muncul di panggung timur.
"Tuoba Qi dari salah satu dari tiga keluarga mata utama."
Tatapan mereka tertuju pemuda tampan itu.
Lawan Tuoba Qi adalah seorang gadis berpakaian pink.
"Die Ye!"
Zhao Feng, Dong Xue, Jiang Sanfeng dan teman-temannya berseru.
Mata Menusuk Langit!
Mata tenang Tuoba Qi tiba-tiba menjadi tajam.
Shua!
Sebuah goresan luka pun muncul di wajah Die Ye yang langsung bergerak turun ke lehernya.
"Aku ... aku mengaku kalah....."
Die Ye berseru dengan ketakutan.
Saat memikirkan kembali ketika Die Ye mengejar Bandit Kipas Terbang dengan Zhao Feng, kekuatannya telah berada di tingkatan Manusia Sejati. Namun saat ini dia tidak memiliki kesempatan untuk melawan sama sekali.
Serangan Mata Menusuk Langit dapat menciptakan pisau yang tak terlihat yang bisa menggorok tenggorokan lawannya.
"Teknik Mata Menusuk Langit itu masih sangat kuat. Jika aku menghadapinya, kemungkinan besar kami berdua bisa terluka parah."
Ekspresi pria bermata setan itu terlihat sangat serius.
Tentu saja, orang-orang dari zona yang berbeda tidak dapat melawan pesilat dari zona lainnya untuk saat ini. Bahkan pesilat di zona yang sama pun memiliki peluang rendah untuk bisa bertarung satu sama lain.
"Serangan teknik Mata Menusuk Langit ini menakutkan. Dan teknik itu bisa menyerang hingga ke dunia fisik lawannya,"
Zhao Feng mendecakkan lidahnya.
Kecepatan Tuoba Qi terlalu cepat. Begitu cepat sehingga Mata Spiritual Dewa Zhao Feng tidak bisa menguncinya.
Selain itu, teknik Mata Menusuk Langit-nya berelemen angin sehingga bahkan jika Zhao Feng bisa mengetahuinya, dia tidak bisa menggunakannya.
Di panggung utara.
Pertarungan terus berlanjut dan Dewi Bing Wei selalu mengalahkan lawannya dengan satu jurus saja.
Tanpa sadar, Zhao Feng telah memasuki lima pertandingan dan memenangkan semuanya.
Bei Moi menang dua kali dan kalah tiga kali sedangkan Dong Xue kalah lima kali dan terlihat sedih.
Wang Xiaoguai juga menang lima kali dan menjadi lebih ganas di setiap pertarungannya
Itu adalah prestasi yang luar biasa jika bisa menang lima kali berturut-turut.
Tentu saja, Qin Kunwu, Xia Xianshang dan pria bermata setan juga memiliki lima kemenangan berturut-turut.
Di pertandingan ketujuh, Zhao Feng kembali naik ke atas panggung.
Lawannya kali ini adalah seorang pemuda berpakaian hitam di puncak tingkatan Manusia Sejati yang memiliki Keping Naga Sejati dengan kilauan perak.
Keping Naga Sejati milik Zhao Feng hanya memiliki kilauan perunggu.
"Hehe anak muda, catatan kemenanganmu yang sempurna akan berakhir di sini."
Pemuda berpakaian hitam tersenyum samar.
Ini adalah lawan terkuat Zhao Feng sejauh ini.
Keping Naga Sejati-nya menunjukkan kehebatan dan kekuatan pertarungannya.
"Gagak Hitam Li Chengyun. Ia memiliki gelar 'gagak hitam' artinya gerakannya sangat cepat dan tidak banyak orang yang bisa menyamainya."
"Orang ini hanya mencapai peringkat 300 besar di Pertemuan Suci Naga Sejati yang sebelumnya tetapi kekuatannya kali ini meningkat dengan cepat. Ia menjadi salah satu kuda hitam yang baru saja mengalahkan dua pesilat jenius dengan keping perunggu berturut-turut,"
Banyak orang yang tahu latar belakang pemuda berpakaian hitam itu.
Si burung gagak hitam, Li Chengyun juga mengamati Zhao Feng dengan seksama.
Karena mereka berdua berada di panggung utara, Li Chengyun juga tahu bahwa Zhao Feng telah memenangkan enam pertandingan berturut-turut.
Bisa dikatakan bahwa keduanya adalah kuda hitam dari panggung utara.
"Kecepatan adalah kelebihanku dan level pelatihanku jauh lebih tinggi darimu. Oleh karena itu kekuatan garis keturunan mata dewa kuno-mu tidak akan terlalu berpengaruh padaku."
Burung gagak hitam, Li Chengyun terlihat memiliki tatapan yang santai tetapi pada kenyataannya ia sedang berhati-hati.
Shua!
Dalam sekejap mata, Lin Chengyun menghilang dan detik berikutnya, seorang pria dengan sayap hitam muncul di udara.
Shua! Shua!
Di saat yang sama beberapa sosok samar muncul di sekitar Zhao Feng.
Dilihat dari kecepatannya, Li Chengyun bahkan sedikit lebih cepat daripada beberapa pesilat di tahap awal tingkatan Mistik Sejati.
"Siapa pun di bawah tingkatan Mistik Sejati itu tidak ada apa-apanya,"
Zhao Feng tiba-tiba membuka kekuatan Mata Spiritual Dewa-nya dan mengunci sebuah sosok.
Mata Jiwa Es!
Mata sebiru es itu berubah menjadi kolam beku dan aura dingin mulai mengikis dimensi energi batinnya.
Li Chengyun, si burung gagak hitam yang cepat dan mengerikan itu tiba-tiba membeku. Dia sepertinya memasuki dunia es dan dinginnya energi batin itu mulai mengikis pikirannya.
Kesadaran energi batin Li Chengyun diselimuti oleh cahaya sebiru es dan pada akhirnya pikirannya pun ikut membeku.
Pada saat ini dia merasa seolah-olah dia sudah sangat tua. Reaksi dan gerakannya menjadi lambat seperti siput. Selanjutnya, kesadaran energi batinnya mulai terkikis oleh kekuatan jiwa es dan hampir jatuh ke dalam tidur yang abadi.
Bam!
Zhao Feng mengangkat kakinya dan menendang Li Chengyun dari atas panggung.
Ketika Li Chengyun jatuh ke tanah, dia masih terlihat menggigil karena kedinginan dan bahkan pikiran dan tindakannya pun menjadi lambat.
"Untungnya aku bisa berhenti menyerangnya dengan cepat."
Zhao Feng menyeka keringat dinginnya.
Setelah tingkat energi batinnya meningkat, kekuatan Mata Jiwa Es-nya juga menjadi lebih mengerikan dan serangan yang langsung menuju jiwa seseorang itu sangat berbahaya. Ia bisa dengan mudah secara tidak sengaja membunuh seseorang.
Setelah memenangkan pertandingan ketujuhnya, keping Zhao Feng tiba-tiba berubah menjadi perunggu murni saat jumlah berkah naganya meningkat.
Setelah mengalahkan Li Chengyun itu artinya Zhao Feng kini menjadi salah satu kuda hitam terkuat di zona utara.
Delapan kemenangan, sembilan kemenangan, sepuluh kemenangan.
Pertarungan Zhao Feng berlanjut dan Keping Naga Sejati perunggunya menjadi lebih berkilau.
Selain Dewi Bing Bing dan Qin Kunwu dan teman-temannya yang luar biasa itu, pesilat jenius lainnya kini memandang pemuda berambut biru itu dengan waspada.
Tentu saja, bukan hanya Zhao Feng yang menjadi kuda hitam di Pertemuan Suci Naga Sejati.
Di zona utara ada juga Wang Xiaoguai dan beberapa pesilat lainnya.
Di saat yang sama, zona timur, barat, selatan, dan tengah juga memiliki kuda hitam.
Di zona selatan ada Xin Wuheng, Liu Qinxin dan yang lainnya yang melanjutkan kemenangan mereka dan bahkan bisa mengalahkan beberapa pesilat jenius yang mendapatkan peringkat yang bagus di Pertemuan Suci Naga Sejati sebelumnya.
Khususnya Xin Wuheng yang dengan mudahnya mengalahkan lawannya dengan menggunakan satu tangan dengan santai.
Di zona barat ada juga beberapa kuda hitam dan salah satunya adalah master pedang wanita yang mengalahkan lawan-lawannya dalam satu jurus.
Itu adalah Cang Yuyue.
Zhao Yufei juga menjadi salah satu dari empat kuda hitam di zona timur.
Di tribun arena di atas panggung, Para Penguasa di Aliansi Suci menyaksikan pertarungan sengit di lima zona.
"Hehe, tidak heran generasi ini adalah salah satu generasi di puncak kekuatan benua,"
"Di generasi sebelumnya hanya ada beberapa kuda hitam, bukan lusinan seperti saat ini,"
Para Penguasa menganggukkan kepalanya.
Wakil Panglima Istana berada di tengah-tengah dan mengamati patung-patung batu di sekitarnya, "Berkah naga jenius terus meningkat dan masih terus bertambah ...."
Patung-patung batu yang tampaknya merupakan legenda dari era kuno itu memancarkan aura misterius dan ekspresi mereka tampak berubah ketika menyaksikan semua pertarungan itu.
Weng ~~
Sepasang patung batu mulai bergetar dan auranya mulai naik.
"Lihat!"
Salah satu Penguasa menatap langit di atas aura kuno itu.
Di antara awan-awan itu, sepasang sosok transparan muncul. Sosok transparan itu terlihat buram.
Lalu, bentuk istana, gunung, dan perpustakaan bisa terlihat di sana.
"Sebuah warisan telah terhubung dengan benua ini?"
"Luar biasa! Pertemuan Suci Naga Sejati baru saja dimulai. Biasanya 'Bayangan Warisan' hanya akan muncul pada tahap pertengahan hingga akhir dari Pertemuan Suci Naga Sejati,"
Para Penguasa Aliansi Suci tertegun.