Raja Para Dewa

Amarah dari Rasa Malu.



Amarah dari Rasa Malu.

0Xin Wuheng si sepuluh jurus.     
0

Pertandingan antar klan ini pun mencapai puncaknya saat Xin Wuheng muncul. Menjadi pemenang pertandingan antar klan tahun lalu, Xin Wuheng menjadi sangat terkenal di kota Bulu Matahari.     

"Xin Wuheng, aku telah menanti saat ini begitu lama," Keinginan bertanding muncul di mata Zhao Linlong dan aura level keenamnya pun menjadi terpancar dengan hebat.     

"Zhao Linlong, energimu sudah sedikit terkuras. Sebaiknya kau beristirahat terlebih dahulu," Qiu Mengyu memperingatkannya.     

Zhao Linlong telah melakukan banyak pertarungan sebelumnya dan menghabiskan banyak staminanya, khususnya saat bertarung dengan Qiu Mengyu. Jika ia berhadapan dengan lawan yang biasa-biasa saja maka itu bukanlah masalah buat Zhao Linlong. Namun lawannya kini adalah Xin Wuheng si sepuluh jurus, seseorang yang pernah mengalahkannya.     

"Kakak Linlong, kau beristirahatlah dulu. Aku akan menguji kemampuannya," Zhao Ling melompat ke tengah lapangan dengan tombaknya.     

Zhao Ling berada di peringkat ketujuh dalam pertandingan antar klan ini dan ia sebenarnya tidak punya hak untuk ikut dalam pertandingan tahun ini. Namun Zhao Linlong telah memberikannya undangan yang seharusnya menjadi hak Zhao Feng. Itu sebabnya Zhao Ling merasa berterima kasih kepada Zhao Linlong dan berusaha membantunya.     

"Baiklah, tapi jangan terlalu memaksakan diri," Zhao Linlong kembali ke ruangan keluarga Zhao dan mulai memulihkan tenaganya.     

Dengan Zhao Ling yang bertanding terlebih dahulu, ia bisa menjajal sedikit kemampuan Xin Wuheng.     

"Xin Wuheng... terimalah jurus tombakku!" teriak Zhao Ling saat tombak peraknya bergerak menembus kegelapan malam.     

Xin Wuheng berdiri dengan satu tangan di belakang badannya. Tidak bisa dipercaya! Tindakan Xin Wuheng artinya ia memandang sebelah mata serangan Zhao Ling.     

_Shua!_     

Tombak itu menusuk ke arah bahu kiri Xin Wuheng. Ekspresi Xin Wuheng tetap datar saat ia mengangkat satu jarinya.     

_Dang!_     

Jari itu berhasil mengenai bagian terlemah dari ujung tombak dan sebuah kekuatan tenaga dalam yang sangat kuat menjalar melewati tombak dan masuk ke tubuh Zhao Ling. Zhao Ling langsung merasakan darahnya seolah terbakar.     

"Lepaskan!"     

Xin Wuheng mengayunkan tangannya dan kekuatan tenaga dalam yang sangat besar itu mengenai Zhao Ling dan membuatnya muntah darah.     

_Clang!_     

Tombaknya pun terlepas dari tangan Zhao Ling dan jatuh ke tanah. Zhao Ling dikalahkan hanya dengan satu sentuhan jari dan satu telapak tangan. Kejadian itu membuat jantung para murid jenius berdebar-debar, meski sebelumnya sudah bisa diprediksi. Lagipula Xin Wuheng berada di peringkat pertama pertandingan antar klan tahun lalu dan mungkin Zhao Linlong pun akan bernasib sama.     

_Di dalam ruangan keluarga Zhao..._     

Wajah Zhao Feng sangat serius, ia telah melihat semua pertandingan dengan mata kirinya. Setiap gerakan yang Xin Wuheng gunakan terlihat santai dan sederhana namun kekuatannya mengenai Zhao Ling pada titik kelemahan utama, sama dengan Zhao Feng bila bertanding menggunakan mata kirinya.     

Lagipula serangan Xin Wuheng sepertinya menggunakan ilmu yang terlalu rumit baginya. Jurus itu terlihat sama dengan serangan gadis misterius di ngarai Hutan Awan Langit, namun aura gadis itu lebih kuat 10 kali lipat daripada Xin Wuheng.     

"Saudara Linlong, kau sudah sedikit pulih, aku akan melawannya dan memaksanya untuk menggunakan seluruh kekuatannya," mata Zhao Chi berkedip lalu ia pun melompat ke tengah lapangan.     

"Serang" Xin Wuheng masih berdiri dengan tanpa ekspresi.     

"Pukulan Amarah Langit!"     

Zhao Chi tiba-tiba menggunakan jurus yang hampir mendekati level puncak. Di saat yang bersamaan ia juga menggunakan jurus kecepatan dan jurus pertahanan badan level tinggi.     

Kekuatan Zhao Chi hampir mendekati kekuatan keempat murid jenius terbaik dan ia hampir tidak punya kelemahan. Itu sebabnya ia adalah orang yang tepat untuk menguji kekuatan Xin Wuheng.     

Jari Membelah Angin!     

Jari Xin Wuheng memotong di udara seperti pedang yang tajam.     

_Ssss!_     

Jari dan pukulan saling beradu tapi jari Xin Wuheng hanya sedikit teriris oleh pukulan Zhao Chi. Sosok Zhao Chi pun terpukul jatuh saat ia merasakan lengannya mati rasa.     

"Jari Membelah Angin? Itu sepertinya jurus level menengah!"     

"Tunggu, aku juga mempelajari jurus Jari Membelah Angin, tapi itu terlihat berbeda,"     

Terjadi diskusi di antara penonton.     

Zhao Chi menarik napas dalam-dalam dan menggunakan jurus kecepatan level tingginya untuk melarikan diri dari bahaya jurus milik Xin Wuheng.     

_Pah! Pah.._     

Kedua jari dan pukulan pun saling beradu.     

Satu jurus.. dua jurus.. tiga jurus...     

Xin Wuheng sama sekali tidak bergerak selangkah pun sedangkan Zhao Chi telah bercucuran keringat dengan napas yang terengah-engah. Saat ini mereka telah bertarung tiga jurus. Zhao Chi telah menghabiskan energi hingga 100 kali lipat dari biasanya. Setiap jurus Xin Wuheng terlihat sempurna saat menangkis serangannya.     

Meski mereka punya level kekuatan dan tenaga dalam yang sama, Xin Wuheng sepertinya lebih tinggi. Ketika mereka bertanding pada jurus kelima, dada, tangan dan lengan Zhao Chi pun menjadi sangat nyeri karena terus menangkis serangan Xin Wuheng.     

Tiba-tiba pada jurus keenam, Xin Wuheng menggunakan jurus langkah kaki level menengah dan dengan diikuti suara berdebam yang kencang, jurus itu mengenai lengan Zhao Chi.     

"Ahhhh..." Zhao Chi berteriak kesakitan dan terpental jatuh dengan keringat bercucuran.     

Xin Wuheng hanya menggunakan jurus jari dan langkah kaki level menengah untuk mengalahkan Zhao Chi.     

"Jurusnya sama dengan tahun lalu. Ia hanya menggunakan jurus-jurus level menengah"     

"Semua jurusnya setidaknya telah mencapai level puncaknya,"     

Di tengah lapangan...     

Xin Wuheng masih berdiri dengan satu tangan di belakang badannya seolah ia tidak menggunakan tenaga apapun untuk bertanding sebelumnya. Setelah Zhao Chi kalah, keluarga Qiu juga menurunkan beberapa murid berbakatnya untuk melawannya namun semuanya gagal. Bahkan Qiu Changyi pun kalah dalam tujuh jurus. Setiap kali Xin Wuheng menyerang, ia hanya menggunakan satu tangannya.     

Semua pesilat di level yang sama bisa dikalahkannya dengan mudah.     

"Sulit dipercaya..." Zhao Feng melihat pertarungan itu dan menarik kesimpulannya.     

Xin Wuheng telah mempelajari lima atau enam jurus level menengah yang telah mencapai puncaknya. Beberapa jurusnya bahkan telah melampaui kekuatan aslinya.     

_Di saat yang sama..._     

Pada sebuah pohon di dekat tempat pertandingan, dua sosok berbaju zirah perak berdiri diam-diam pada sebuah cabang pohon, berlindung di kegelapan malam.     

"Bisa melatih begitu banyak jurus level menengah hingga ke puncaknya.. aku tak percaya di kota kecil seperti Bulu Matahari ini ada murid jenius yang berbakat seperti itu. Jika ia kita bawa kota Jun, ia cuma akan berada di peringkat 10 besar," ujar salah satu sosok itu.     

"Kau meremehkan dia.. meski ia belum mencapai level Master Beladiri, ia sudah punya instingnya. Kau paham maksudku, kan?!" sosok yang satunya lagi berbicara dengan suara seraknya.     

Tidak ada seorang pun murid jenius, tamu dan para tetua yang bisa merasakan kehadiran kedua orang tersebut.     

*************     

Xin Wuheng berdiri tanpa ekspresi di tengah lapangan. Saat ini, tidak ada yang berani menantangnya sehingga semua mata pun beralih ke Zhao Linlong. Zhao Linlong telah mencapai level keenam di jalur beladiri dan ia satu-satunya yang bisa menahan serangannya. Mata Xin Wuheng pun menatap ke arah ruangan keluarga Zhao seolah ia menunggu seseorang.     

"Apakah kau siap, Xin Wuheng?" Zhao Linlong berdiri. Ia telah mencapai puncak kekuatannya, aliran darah dan tenaga dalamnya terasa membara.     

"Aku tidak perlu persiapan apapun," Meski ia telah melakukan banyak pertarungan, ia hampir tidak menggunakan kekuatan apapun karena semua lawannya bisa dikalahkan dengan sangat cepat.     

"Bagus!" Saat ia selesai berkata-kata Zhao Linlong pun meninggalkan jejak bayangan emas di ruangannya dan mendadak muncul di tengah lapangan.     

Kedua murid jenius ini saling berhadapan dan para penonton melihat dengan bersemangat. Bahkan kedua sosok berbaju zirah perak di kejauhan itu pun tertarik melihatnya.     

_Langkah Bayangan!_     

Zhao Linlong telah bergerak. Meskipun sebagian orang tidak bisa melihatnya, mereka masih bisa mendengar bunyi desiran angin saat Zhao Linlong bergerak. Kebanyakan orang tahu bawah jurus Langkah Bayangan milik Zhao Linlong telah mencapai puncaknya dan sangat baik bila digunakan di malam hari.     

Hu!     

Xin Wuheng menghela napas panjang dan ia perlahan menurunkan tangan dari belakang badannya saat raut wajahnya berubah menjadi serius. Pertandingan sebelumnya ia hanya menggunakan satu tangannya namun kali ini ia akan menggunakan kedua tangannya karena lawannya telah berada di level keenam jalur beladiri.     

Berhadapan dengan sosok bayangan Zhao Linglong, Xin Wuheng masih tetap berdiri seperti patung. Zhao Feng bisa melihat dengan jelas aliran darah Xin Wuheng, caranya bernapas dan kekuatan tenaga dalamnya yang tetap terlihat tenang.     

"Kecepatan Zhao Linlong tidak ada gunanya untuk melawan Xin Wuheng," Zhao Feng mendengus kesal dan menggelengkan kepalanya.     

"Aku tidak percaya padamu!" ujar Zhao Ling dengan dingin. "Kecepatan jurus saudara Linlong telah mencapai level puncak dan level pelatihannya pun yang tertinggi," Ia telah punya kekaguman dan kepercayaan terhadap Zhao Linlong. Zhao Feng tersenyum namun ia tidak berkata apapun lagi.     

_Shua! Pah!_     

Sebuah tapak dari sosok berwarna emas mengarah langsung ke punggu Xin Wuheng.     

Terlalu cepat!     

Tidak ada yang paham bagaimana Zhao Linlong bisa mendadak muncul di belakang Xin Wuheng. Namun saat itu, Xin Wuheng juga bergerak dan dengan perlahan menggeser badannya untuk menghindar dan jurus tapak itu pun melewatinya begitu saja.     

"Tendangan Mengalir Terbalik!"     

Tanpa memalingkan wajahnya, Xin Wuheng melancarkan serangannya.     

_Peng!_     

Zhao Linlong langsung mengalirkan kekuatan tenaga dalamnya dan ia berhasil menangkis serangan Xin Wuheng. Seperti dugaan Zhao Feng, kecepatan Zhao Linlong tidak ada gunanya di hadapan Xin Wuheng...     

"Bagaimana kau tahu Langkah Bayangan Zhao Linlong tidak berguna melawan Xin Wuheng?" tanya Zhao Yufei dengan penasaran.     

Di sebelahnya, Zhao Ling berkata dengan dingin, "Dia hanya beruntung dan Zhao Feng berkata seperti itu karena ia tidak suka dengan saudara Linlong,"     

_Aku tidak suka padanya?_     

Zhao Feng hampir tertawa mendengarnya. Lagipula sebenarnya bisa terlihat siapa yang tidak suka pada siapa.     

"Apa yang kalian tertawakan? Kalau begitu kita taruhan," ujar Zhao Ling dengan marah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.