Devil's Fruit (21+)

Wanna Try Threesome? [21+]



Wanna Try Threesome? [21+]

0Fruit 1536: Wanna Try Threesome? [21+]     
0

Setelah malam itu, Gavin dan Voindra lebih menyempatkan waktu luang mereka untuk bertemu dan bercinta penuh gairah di belakang teman-teman mereka.     

Gavin seperti sedang kasmaran dan tidak ingat bahwa dia membawa Louv bersamanya. Untung saja Louv bukan tipe pencemburu seperti Cempluk, atau Voindra akan diserang dengan cakar kucingnya nanti.     

"Angghh! Gav! Mmgghh!" Voindra sampai tak berkutik ketika dia mendadak saja disudutkan pada dinding sebelum dirinya di cumbu dan kemudian diangkat satu kakinya sebelum Gavin menusukkan batang jantan dia ke liang nikmat gadis itu.     

Puas dalam gaya berdiri demikian, Gavin menarik Voindra untuk berpegangan pada tepi meja saat dia kembali menusukkan batangnya ke lorong sempit Voindra, mendamba agar kejantanannya dipijat nikmat di dalam sana.     

Terkadang, Voindra yang terlebih dahulu 'menyerang' Gavin saat memiliki kesempatan, menarik lelaki itu ke dirinya meski tahu ada Louv di dekat Gavin.     

Jika melihat adegan mesum itu, Louv hanya bisa memutar bola matanya dan berjalan ke ruang lain agar tidak perlu melihat kegilaan dua orang tadi.     

Hingga suatu hari, ketika Voindra sedang merayu Gavin di ruangan pemuda itu, dia berkata pada Louv, "Hei, kenapa kau tidak bergabung saja bersama kami?" tanyanya sambil melirik binal ke elf cahaya itu.     

Louv menaikkan dagunya saat menjawab, "Aku tidak memiliki minat aktivitas tak penting semacam itu."     

Gavin sampai tak enak hati sendiri mendengar itu. Dia hendak menciptakan ruangan tersendiri untuk dia dan Voindra bermesraan tanpa perlu dilihat Louv, namun sepertinya Voindra memiliki rencana lain.     

Voindra menyeringai dan menarik tangan Louv.     

"Arghh! Mau apa kau?!" Louv menjerit ketika dia direbahkan paksa di tempat tidur.     

"Mau memberimu kesenangan yang menyenangkan." Voindra sambil mengerling nakal dan dia menggunakan sihirnya untuk meniadakan pakaian tipis Louv.     

"Arrghh! Tidak mau!" Louv hendak menggunakan kekuatan elf dia untuk memberontak dari kuasa Voindra. Namun, sayang sekali, dia mendadak tak berkutik. Kekuatannya seperti menghilang.     

"Hi hi hi!" Voindra tertawa cekikikan. "Jangan remehkan kami bangsa iblis. Bagaimanapun, kami lebih kuat dan level kami jauh di atas kalian para elf dan peri, ingat itu."     

Rupanya, Voindra menggunakan sihirnya untuk meniadakan kekuatan elf Louv.     

Belum sempat Louv memekikkan protesnya, pahanya sudah dibuka Voindra dan lidah sang succubus sudah menggeliat dan menyesap di tempat paling peka miliknya, mengakibatkan dia mengganti pekikan dengan lenguhan.     

Lidah Voindra begitu cakap melakukan stimulasi yang menyenangkan Louv, sampai-sampai matanya terus memejam-membuka secara cepat ketika area yang paling membuatnya tidak berkutik, terus dipulas lidah agresif Voindra.     

Terus dan terus, Louv mengerangkan rasa nikmatnya hingga akhirnya dia harus menyerahkan cairan istimewa dia, tanda bahwa dia takluk.      

Voindra lekas mereguk cairan tersebut dan matanya seketika menyala, ternyata cairan dari bangsa elf memiliki khasiat beberapa kali lipat dari milik manusia.      

Kemudian, Voindra merayap ke atas tubuh Louv dan mencumbu sang putri elf cahaya, melumat bibir Louv dengan cara binal.     

Tangan Voindra meremas-remas payudara Louv dan kemudian merangkum pucuk dada Louv menggunakan mulutnya serta menghisap-hisap di sana.     

Jangan meremehkan cara bercinta dari para Incubi dan Succubi. Mereka paling ahli mengenai seni bercinta dan menaklukkan pasangan bermainnya.     

Karena itu, Voindra kembali merayap ke bawah dan menggeliatkan lidahnya ke area yang sama milik Louv sembari melirik penuh arti ke Gavin yang menonton saja sejak tadi sambil mengusap-usap batangnya yang mulai tegang melihat kedua wanitanya saling memberikan kepuasan.     

Lelaki mesum mana yang masih bisa tenang menyaksikan dua wanita menawan saling bergumul dengan penuh gairah?      

Namun, ketika mendapatkan lirikan penuh isyarat dari Voindra, Gavin sepertinya paham apa yang diinginkan wanita barunya. Dia maju mendekat dan mengangkangi wajah Louv untuk memasukkan batangnya ke mulut Louv yang terus menganga karena mendesah akibat perbuatan Voindra.     

Maka, Louv saat ini mendapatkan dua perlakuan di mulut atas dan pada mulut bawah. Dua tangannya terus meremas seprei di bawahnya saat dia disibukkan oleh tingkah Gavin dan Voindra secara bersamaan.     

Lantas, Voindra berkata, "Tukar, Gav!"     

Gavin mencabut miliknya dan bergerak ke selatan tubuh Louv, sedangkan Voindra ganti mengangkangi wajah Louv untuk menyodorkan lembah bermutiara miliknya sendiri untuk dimanjakan lidah dan mulut Louv di bawahnya.     

"Emgghh!" Louv mendelik ketika liang istmewa dia sudah dijejali batang jantan Gavin dan dihentak kuat-kuat, sementara Voindra masih menuntut dipuaskan menggunakan mulut dan lidahnya.      

Maka, hari itu, merupakan hari pertama bagi Louv merasakan apa itu kegiatan threesome mesum.      

Saat aksi ketiganya usai dan sama-sama mendapatkan kepuasan, Louv hanya bisa memandang kesal ke dua orang yang masih berpelukan di tempat tidur, berkata, "Kalian memang gila!" Dia menunjukkan wajah kesal dan keluar dari ruangan itu, mungkin mencoba menenangkan diri.     

Melihat reaksi Louv, Voindra terkikik dan Gavin terkekeh ringan.      

"Sepertinya dia masih malu, Gav? Apa kau kurang melatihnya?" tanya Voindra sambil mengelus-elus batang jantan Gavin yang baru saja lunglai saat dia menyandarkan kepalanya di bahu Gavin dengan cara manja.     

"He he he … maklumi, Voi. Dia itu elf cahaya yang tidak banyak tingkah." Gavin menjelaskan, "Aku terpikat dia dan merayunya menjadi selirku karena dia sangat cantik dan pemalu tapi menggemaskan."     

"Jadi … aku kalah cantik darinya?" tanya Voindra sambil meremas kuat batang lunglai Gavin.     

"Tidak begitu, Sayank …." Gavin segera mencari kalimat untuk menenangkan Voindra. "Kau jelas yang paling cantik, paling memikat, dan paling seksi, apalagi paling memuaskan."     

"Di antara semua selirmu?" tanya Voindra, ingin memastikan saja sambil melirik ke wajah Gavin.     

"I—iya, tentu saja!" Gavin sedikit gugup ketika menjawab.     

"Kalau begitu, ceraikan saja semua selirmu!" pungkas Voindra cepat sambil menepuk dada telanjang Gavin.     

"Duh, tidak bisa begitu, Voi sayank." Gavin tentu saja merasa sayang apabila dia harus membubarkan semua selir yang dikoleksi. Dia merayu dan mendapatkan mereka semua dengan perjuangan yang tidak remeh.     

Voindra memutar bola matanya, jengah dengan jawaban Gavin. "Sudah aku duga. Hm, kalau begitu, apakah aku tidak pantas menjadi satu-satunya untuk orang macam kau, Gav? Kalau tidak, lebih baik aku mencari iblis perkasa lain yang bersedia menjadikan aku ratunya!"     

Membayangkan kehilangan Voindra yang menawan dan binal dalam permainan intimnya, Gavin merasa tidak rela jika menyerahkan gadis itu pada orang lain. "Tidak, tidak!"     

"Tidak apa?" Kepala Voindra sedikit diangkat untuk mempertemukan pandangan mereka.     

"Tidak boleh, Sayank. Kau tak boleh menjadi milik siapapun selain aku." Gavin memberikan sahutan sambil tersenyum. Satu tangannya meremas-remas payudara Voindra, hanya untuk kegiatan iseng saja.     

"Baiklah, asalkan aku menjadi ratu dan mereka tetap selir, aku masih bisa terima!" Voindra akhirnya mendapatkan kemenangannya. Bahkan, akhirnya dia mendapatkan cinta pertamanya bertekuk lutut padanya.     

Di tempat lain, Louv sedang menenangkan dirinya di taman. Dia memegangi dadanya, tidak menyangka apa yang sudah dia lakukan tadi.     

Threesome.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.