Devil's Fruit (21+)

Di Sana Panas, Di Sini Panas [21+]



Di Sana Panas, Di Sini Panas [21+]

0Fruit 1521: Di Sana Panas, Di Sini Panas [21+]     
0

Di saat Jovano dan kelompoknya baru saja diberitahu King Zardakh mengenai siapa si kabut hitam dan bentuk energi apa yang terendus dari si kabut putih, di dimensi lain, ada percakapan menarik antara orang-orang yang sedang dibicarakan kelompok Jovano.     

Sembari sosok-sosok tinggi itu saling bercengkerama, lalu muncul wanita dengan perawakan memikat, keluar dari dimensi kosong. "Sepertinya kalian sedang senang."      

"Ahh … Tuan Putri Melith!" Dazmaroth memanggil wanita itu sambil satu tangannya terjulur ke wanita iblis itu.     

Melith berjalan menggunakan kaki singa, badannya tegak membusung memamerkan keindahan dadanya, lalu duduk di pangkuan Dazmaroth. "Tuanku, sedang membicarakan apa?"     

"Jangan panggil aku begitu, Melith. Aku ini tak sepadan denganmu, cicit buyut Yang Mulia Paduka Ratu Agung Lilith." Dazmaroth terkekeh sambil tangannya mulai meraba ke bagian perut Melith.     

Segera, Melith mengerang nikmat. Di perutnya terdapat liang kewanitaan dia. Sebagai iblis, mereka tidak selalu memiliki anatomi tubuh seperti manusia.      

Melith, salah satu dari jutaan keturunan Lilith, sang Ratu Neraka, memiliki alat kewanitaan dia di bagian perut, tepat daerah pusar biasanya berada pada manusia.     

"Aanghh … Yang Mulia Dazmaroth sangat memahami daku.     

Lalu, Dazmaroth berkata pada rekannya, "Horial, kau yakin tidak ingin kemari?"     

Horial terkekeh dan mulai mendekat seperti tawaran Dazmaroth.     

Dalam sekejap, terjadi permainan panas threesome antara mereka, di depan si kabut putih yang melayang tenang di singgasananya, terkekeh menyaksikan tingkah cabul bawahan-bawahannya.     

-0—00—0-     

Ketika para iblis level tinggi sedang bermain panas dengan salah satu keturunan Ratu Neraka, Jovano sedang muram di kamarnya.     

"Jo, aku sedih melihatmu begitu." Shona merangkul suaminya dari belakang.     

Menoleh ke istri keduanya, Jovano jadi merasa tak enak sendiri. "Maaf, aku hanya tak bisa mengalihkan pikiranku dari Sera."     

"Iya, aku tahu. Aku juga sedih mengenai sista Sera, tapi aku juga tak tahu harus bagaimana mencari sista." Shona ikut berwajah muram.     

Jovano tak tega membuat Shona ikut serta muram. Dia membalas rangkulan Shona sambil membawa sang istri ke pangkuannya. "Kemarilah, aku sungguh butuh hiburan agar otakku bisa sedikit dingin."     

"Kau yakin?" Shona menatap suaminya.     

"Ya." Jovano mengangguk. Dia memang butuh hiburan sebelum gila jika terlalu panas otaknya. "Ayo, aku serahkan semua padamu, Sho."     

"Karena kau sendiri yang memintanya, Jo …." Shona mengulurkan tangan ke samping dan memunculkan cairan biru kental dari tangan dia dan kemudian itu berubah menjadi wujud dirinya.     

Ada 2 Shona meski dengan tatanan penampilan berbeda. Satu dengan baju kasual, dan satu lagi menggunakan baju ksatria ala pejuang wanita Amazon.     

Jovano menyeraingai melihat ulah istrinya. "Sepertinya kau sudah menguasai ilmu kloning, sayank?"     

"Aku banyak mendapatkan pengajaran dari Gavin." Shona asli mengubah penampilannya dengan lingerie warna hitam transparan, kontras sekali dengan kulit seputih pualan dia, apalagi dengan rambut pirang keperakannya.     

"Sho seksi dan Sho Amazon, he he he …." Jovano pasrah ketika dia didorong rebah di atas ranjang.     

Shona asli menaiki dada Jovano dan mencumbu bibirnya dengan pagutan seduktif. Sedangkan Shona kloning merayap di selangkangan Jovano, merunduk sambil melucuti celana suaminya.     

"Aarghh … Sho …." Jovano mengerang ketika miliknya di selatan sana mulai dimasukkan ke mulut si kloning.     

"Iya, aku di sini, Jo, jangan lupakan itu." Shona melepaskan pagutan dan beralih bersimpuh di samping tubuh suaminya untuk mencumbui pucuk dada Jovano.     

Jangan dikira area semacam itu hanya sensitif bagi perempuan saja, lelakipun demikian.     

"Aarrnnghh … Shonaaa …." Jovano seketika takluk karena dimanjakan di dua tempat yang menjadi titik erogenusnya. Satu tangan mengelus-elus rambut pirang Shona dan tangan lainnya menggapai dada penuh Shona untuk diremas tanpa membuka lingerie hitam itu.     

Tangan Shona tak mau diam begitu saja. Bekerja sama dengan si kloning, dia memijat dan mengocok perlahan batang tegak suaminya sembari si kloning menjilat dan mengulum dua bola kembar di bawahnya.     

"Skrotumku, aahh … Sho … kau ahli … hrrmmhh …." Jovano mengerang ketika si kloning mencumbu dan mengulum bola kembarnya sembari lidah secara gemulai menggeliat sampai ke pangkal skrotum.     

Tangan Shona terus beraksi pada batang tegak suaminya sambil mulut terus mencumbui puncak dada Jovano.     

Aksi mulut Shona memuncak ketika dia pada akhirnya turut bergabung dengan si kloning di pusaka tegak suaminya. Dia melumat bagian kepalanya dan kloning berfokus pada pangkal batang dan bola kembar.     

Adegan panas itu berlangsung selama belasan menit sampai Jovano merasa ubun-ubunnya nyaris meledak karena nikmat yang diberikan mulut istrinya.     

"Kemarikan milikmu, sayank!" Jovano dengan mudahnya memposisikan pinggul Shona sehingga pantat sang istri kini menghadap ke wajahnya. Mereka dalam posisi 69.     

Menepikan tali G-string lingerie Shona, lidahnya mulai bermain agresif pada liang peka Shona.     

"Aannhh … Jo … mmhhh …." Shona menoleh sebentar ke belakang, meski tak bisa sepenuhnya melihat aksi sang suami di selatan tubuhnya. Dia kembali fokus pada kepala pusaka Jovano untuk dieksplorasi menggunakan lidah dan hisapan yang mengakibatkan Jovano menggeram.     

Sebagai keturunan iblis Lust, tentu saja mereka memiliki kehebatan memberikan pelayanan seksual pada partnernya.     

Dua tangan Jovano membentangkan bibir selatan Shona sehingga dia bisa lebih menjangkau apapun yang tersedia di sana.     

"Haangghh …." Shona tak sanggup meredam suaranya ketika lidah nakal suaminya menggelitiki mutiara spesial miliknya. "Arrghh!" Dia memekik kecil ketika mutiara itu dikulum.     

Jovano terkekeh, "Tak mungkin terasa sakit, ya kan sayank?"     

Shona menoleh ke belakang dan menjawab dengan suara manja, "Hmmhh … mana mungkin terasa sakit dan aku diam saja tidak berontak, Jo? Kau ahlinya mengenai gerakan tadi."     

"He he he … kalau begitu …." Jovano lekas mengganti posisi mereka sehingga Shona sudah berada di bawah kungkungannya.     

Dalam sekejap, muncul 3 kloning Jovano sekaligus.     

Mata Shona terbelalak. "Jo! Kau ternyata sudah bisa menguasai ilmu kloning!"     

"He he … memangnya hanya kau saja yang belajar pada Gavin, hm? Tapi … kloningku ini masih lemah, hanya bisa untuk kegiatan bersenang-senang begini, tak bisa diajak bertempur."     

"Tak apa, pelajari saja pelan-pelan." Shona mengalungkan kedua lengannya ke leher Jovano.     

Maka, aksi gila mereka pun terjadi. Shona ditaklukkan Jovano dan 1 kloningnya, sementara kloning Shona ditaklukkan 2 kloning Jovano lainnya.     

Untung saja Jovano sudah memasang array penghalang sehingga yang di luar sana tidak bisa mendengar suara berisik mereka.     

Ironisnya, ketika Shona dan Jovano sedang mengendurkan ketegangan mereka dengan bercinta panas, di dimensi lain, ada sosok yang dikurung di dalam tabung silinder dengan ditenggelamkan di cairan berwarna hijau.     

Melith mengelilingi tabung itu, tersenyum melihat sosok telanjang dan terpejam seperti orang pingsan di dalamnya. Lalu, Dazmaroth menghampiri sambil bertanya, "Tumben kau tidak main-main."     

"Ini hendak kulakukan." Melith menjentikkan jarinya dan keluarlah makhluk aneh seperti gurita dengan belasan tentakel panjang dengan ujung berbentuk mirip kejantanan lelaki. "Mari kita bangunkan dia. Portov! Lakukan!"     

Makhluk itu berdiri di dekat tabung dan mulai memasukkan tentakel-tentakelnya, menggerayangi tubuh sosok di dalam tabung hingga memasukkan beberapa tentakel sekaligus ke dalam mulut dan liang kewanitaan serta lubang pembuangan sosok tersebut secara bersamaan.     

"Aarghh!" Sosok itu segera saja membuka matanya dan terkejut melihat dirinya mendadak saja sudah ada di dalam tabung dan tidak memiliki daya apapun.     

Lebih kagetnya lagi, ada banyak tentakel menggerayangi dan menyetubuhi dia tanpa dia bisa melakukan sesuatu. Rambut oranyenya berkibar-kibar panik di dalam cairan hijau tersebut.     

Ya, dia adalah Serafima.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.