Devil's Fruit (21+)

Ulah Kaisar Iblis?



Ulah Kaisar Iblis?

0Fruit 1517: Ulah Kaisar Iblis?     
0

Jovano menembakkan bola-bola api hitam ke arah 5 iblis tadi.     

Mungkin dia bisa mengulur waktu sampai mendapatkan izin dari Sang Sumber. Semoga saja Sang Sumber tidak terlalu lama menetapkan jawabannya.     

Namun, segera saja bola-bola api yang ditembakkan Jovano itu dihisap oleh ruang dimensi sehingga kelima iblis itu meledakkan tertawa mereka mengejek Jovano.     

Jovano mengerutkan keningnya akibat heran. Kenapa bisa bola-bola api hitam dia mendadak saja lenyap dihisap oleh sebuah dimensi aneh yang muncul dari ruang kosong.     

Ulah siapa itu sebenarnya? Apakah Jovano sedang menghadapi iblis yang tingkatan kekuatannya di luar perkiraan dia? Kaisar iblis?      

Jika memang Serafima diculik kaisar iblis, untuk apa? Membalas perbuatan Jovano yang kerap mengganggu rencana perusakan akhlak manusia oleh kaisar iblis?     

Tapi, bila memang itu dilakukan karena pembalasan dendam, kenapa harus menyasar ke Serafima? Kenapa bukan dirinya langsung? Apa yang sebenarnya direncanakan oleh kaisar iblis? Yah, jika memang benar itu ulah kaisar iblis, dan Jovano yakin 70 persen lebih mengenai itu.     

Jovano ingin menjajalnya lagi. Dia keluarkan bola-bola api hitam biasa dia dan menembakkannya ke arah 5 iblis tadi.     

Sekali lagi, semua bola api dia ditelan oleh dimensi yang muncul secara mendadak menjadi tameng kelima iblis tadi.     

"Ha ha ha! Lihat sampah iblis itu! Ha ha ha!" Iblis 1 berteriak keras-keras mencemooh Jovano.     

"Ha ha ha … ya ampun, rahangku sampai nyaris jatuh karena terus tertawa begini!" Iblis 2 memegangi perut buncitnya.     

"Ayo, bocah! Kau hanya punya itu saja kah?" Iblis 3 menantang Jovano.     

"Sepertinya sampah iblis satu ini tidak bisa apa-apa di hadapan Tuanku!" Iblis 4 menyeringai lebar mengejek Jovano.     

"Bocah sampah, lebih baik menyerah saja dan kembali pulang sana!" Iblis 5 mengibas-kibaskan tangan memberikan gesture mengusir Jovano.     

Namun, mana bisa Jovano mundur setelah dia mengetahui arah istri pertamanya dibawa kabur oleh siapapun itu.     

"Hei, apakah tuan kalian itu seorang pengecut? Kenapa dia tidak muncul sendiri menghadapi aku? Apakah dia takut dengan ini?" Jovano mengeluarkan Api Hitam Neraka di tapak kirinya.     

Melihat apa yang baru saja dimunculkan Jovano, tentu saja kelima iblis itu mendadak menelan ludah mereka masing-masing dengan wajah dipenuhi akan teror ketakutan.     

Dalam hati, mereka bertanya-tanya penuh rasa tak terima.      

"Kenapa kau bisa memiliki api neraka padamu?!" Iblis 2 tidak bisa menahan rasa dengkinya ketika melihat Jovano mempunyai apa yang didambakan semua iblis.     

"Khe he he …." Jovano terkekeh. "Kalian tanya? Kalian bertanya-tanya?" Jovano malah mengolok-olok mereka. "Aku beritahu, yah … ini tandanya … kalian lebih sampah daripada aku karena kalian tak punya yang seperti ini. Paham?"     

Kelima iblis di depan Jovano meradang marah namun tetap saja takut.     

Belum sempat mereka mengatakan apapun kalimat selanjutnya, Jovano sudah menembakkan api khusus dia untuk kelima iblis.     

Tanpa disangka-sangka, tak ada perisai dimensi apapun menghalangi api khusus itu sehingga api tersebut segera melaju tanpa hambatan ke arah 5 iblis.     

"Arrghhh!!!" Para iblis itu meraung kesakitan ketika tubuh mereka sudah tersentuh Api Hitam Neraka.     

"Tuanku! Tolong aku!"     

"Tuanku! Padamkan ini!"     

"Tuanku! Tuanku!"     

Dan setelah itu, kelima iblis itu lenyap tak bersisa di udara, menghilang selamanya dari semesta alam raya.     

"Hghh … entah itu akan mengurangi hidupku berapa tahun kalau 5 iblis gitu." Jovano berkata lirih sembari mengira-ngira seberapa banyak umur dia dipangkas karena menggunakan api khusus yang dilarang oleh Sang Sumber kecuali atas restu Sang Sumber.     

Jovano sudah tidak bisa bersabar lagi dan mengabaikan penantiannya atas respon dari Sang Sumber. Dia tak sabar ingin lekas menyelamatkan istrinya.     

Dengan itu, Jovano sudah siap menerima konsekuensi pengurangan daya hidup atau umur dia. Entah berapa banyak kali ini.     

Kini, Jovano kembali melesat ke arah barat, maju terus sambil melacak aroma Serafima yang semakin tipis. Ingin sekali Jovano memiliki api seperti milik Hong Wang alias si burung api Vermilion, dimana apinya bisa memusnahkan seseorang dan kemudian orang itu akan dibangkitkan lagi dan lalu dibakar lagi, seperti itu terus sampai burung Vermilion menyudahinya.     

Ya, api milik Hong Wang pasti akan digunakan Jovano untuk menghukum kelima iblis itu karena akan lebih puas bagi Jovano melihat mereka musnah lalu dibangkitkan lalu dibakar musnah dan dibangkitkan.     

Gara-gara kelima iblis tadi, Jovano jadi makin jauh dari aroma Serafima.     

Namun, Jovano tidak ingin berkeluh-kesah dan lebih baik fokus saja melacak keberadaan istrinya.     

Dia terus melesat maju dan mendadak saja di udara, ruang robek di depannya dan muncul sesosok iblis berwarna ungu pekat dengan tanduk kerbau panjang di kepalanya. Sosoknya besar dengan kaki semacam kaki elang dan ekornya mirip ekor komodo. Iblis ungu itu memakai kain mantel hitam di punggungnya seakan menandakan dia bukan iblis rendahan.     

Iblis itu memberikan aura dominan, tapi Jovano tak yakin itu adalah seorang kaisar iblis. Meski auranya kuat, tapi tidak sekuat beberapa kaisar iblis yang pernah dia hadapi.     

Aura iblis ungu pekat itu justru lebih mirip … raja iblis, seperti kakeknya. Ya, Jovano kini yakin bahwa sosok di depannya saat ini adalah raja iblis, bukan kaisar iblis.     

"Ola la la … sepertinya aku mendapatkan perhatian cukup besar dari kau dan tuanmu." Jovano dengan cepat membuat kesimpulan bahwa raja iblis di hadapannya ini bukanlah si pelaku utama dari penculikan Serafima. Pasti sosok raja iblis itu hanyalah pesuruh atau anak buah belaka.     

"Jangan merasa besar dulu, bocah sampah!" Raja iblis itu mengulurkan satu tangannya ke arah Jovano, kuku bercakar besarnya siap menembakkan serangan pada Jovano.     

Zumph!     

Benar saja, dari kuku raja iblis itu, keluar sinar laser yang kuat.      

Untung saja Jovano sudah siap dan mengeluarkan perisai kristal milik Andrea.     

Segera saja, Jovano terpental akibat dorongan energi kuat serangan raja iblis tersebut. Sementara, perisai itu mulai retak karena tidak sanggup menahan serangan kuat si raja iblis.     

"Lebih baik kau mundur dan menyerah saja, bocah sampah!" Raja iblis kembali menembakkan energi laser dia yang kuat ke Jovano.     

Jovano tidak memiliki pertahanan lainnya. Perisai milik ibunya adalah jenis terkuat yang dia miliki saat ini.     

Maka, Jovano bergegas menghindar sambil dia melepaskan tembakan Api Hitam Neraka tanpa menggubris seberapa banyak umurnya akan dikurangi karena perbuatannya ini.     

Istrinya jauh lebih penting ketimbang daya hidup dia!     

Raja iblis itu membelalakkan mata sambil menghindar cepat dari terjangan api hitam spesial milik Jovano. "Kau sepertinya menjadi pongah hanya karena bisa memiliki api seperti itu, bocah!"     

"Lalu kenapa? Kau pasti dengki karena tidak punya! Ha ha ha!" Jovano tertawa mengejek. Dia harus cepat menyelesaikan ini atau jejak aroma Serafima akan sepenuhnya menghilang.     

Namun, mendadak Jovano menerima telepati dari Zivena yang berteriak, "Kakak! Tubuh Sera diambil!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.