Devil's Fruit (21+)

Penghukuman Ala Jovano untuk Dukun Cabul



Penghukuman Ala Jovano untuk Dukun Cabul

0Fruit 1499: Penghukuman Ala Jovano untuk Dukun Cabul     
0

Saat Jovano sedang kesusahan mendobrak pagar gaib ciptaan Nyi Ratu Ular Blaresawer, mendadak muncul Pangeran Djanh menawarkan bantuan.     

Tentu saja Jovano sangat bersedia dibantu oleh ayah mertuanya.     

Dengan menggunakan tenaga supernaturalnya, Pangeran Djanh menempelkan tapak tangannya ke pagar gaib itu dan ….     

Darrr!     

Pagar penghalang itupun meledak musnah.     

Nyi Ratu tertegun. Kepalanya langsung mendongak tegak.     

"Ada apa, Blaresawer?" tanya kaisar iblis.     

"Yang Mulia, ada yang mendobrak pagar gaib buatan hamba. "Itu adalah pelindung di tempat salah satu dukun bawahan hamba."     

"Ohh, kau ingin ke sana?" pancing kaisar iblis.     

Kepala Nyi Ratu menggeleng sambil tersenyum, menjawab, "Kalau memang si dukun itu sudah harus menemui ajalnya, untuk apa hamba cegah, lagipula … hamba sudah berhasil menyesatkan dia." Lalu dia terkikik senang.     

Muncul seringaian di wajah kaisar iblis. "Apakah dia dukun yang kau bilang sudah mendapatkan ampunan dari Si Sumber?"     

"Benar, Yang Mulia. Setelah dia ditemui malaikat, aku datang padanya dan membujuk dia untuk tidak perlu menggubris apa kata malaikat padanya, dan dia percaya padaku, hi hi hi!"      

"Bagus! Aku selalu senang dengan kinerjamu. Kau memang budakku paling menjanjikan. Kemarilah!" Kaisar iblis menepuk pahanya memberikan isyarat pada Blaresawer.     

Segera, siluman ular itu melesat ke pangkuan majikannya. "Yang Mulia, Tuanku perkasa."     

"Apa yang kau inginkan sebagai hadiah?" Kaisar iblis mulai meremas dada besar Nyi Ratu.     

"Hadiah, Tuanku? Tapi … hamba gagal menumbangkan para bocah rendahan itu, bahkan serangan ribuan jin hamba juga sudah berhasil dilenyapkan kelompok mereka." Nyi Ratu kian membusungkan dadanya dengan bangga dan gembira.     

"Tidak masalah. Yang terpenting, masih ada keuntungan yang kau dapatkan dari aksimu itu." Dengan sedikit gerakan saja, mulut kaisar iblis sudah mengisap pucuk dada Nyi Ratu, menyerap energi menyenangkan di sana.     

Memang, kaisar iblis yang ini mampu menyerap energi jiwa manusia yang sudah dikumpulkan oleh bawahannya dengan berbagai cara. Karena dia tergolong iblis Lust, maka dia bisa melakukannya dengan cara-cara cabul untuk mendapatkannya.     

Nyi Ratu senang dengan perlakuan sang junjungan. Dia tak peduli bila kaisar iblis sedang mengisap energi dia dengan cara tersebut. Dia justru bangga bisa menyerahkan hal semacam itu. "Yang Mulia sungguh dermawan. Hamba berharap bisa—"     

"Nyi Ratu! Nyi Ratu!" terdengar suara dukun Dasmo yang menjerit di kepala Blaresawer.     

"Kenapa lagi, Blaresawer?" Kaisar iblis memberhentikan aksinya pada dada Nyi Ratu Blaresawer karena melihat siluman ular itu berhenti bicara secara tiba-tiba.     

Sedikit tak enak karena mengganggu aksi majikannya, Blaresawer  menjawab, "Tuanku, dukun itu berteriak minta tolong, sungguh mengganggu saja."     

"Tunjukkan padaku, mari kita tonton." Ternyata kaisar iblis tidak keberatan akan gangguan itu dan malah ingin menonton bagai itu sebuah hiburan untuknya.     

"Baiklah, Yang Mulia." Blaresawer tersenyum genit.     

Kemudian, Blaresawer melambaikan tangan secara santai dan muncullah gambar bagaikan layar televisi yang menayangkan situasi di rumah dukun Dasmo.     

Di rumah si dukun cabul, Jovano dan Pangeran Djanh sudah mendekat ke dukun Dasmo.      

"Kau sekarang tidak bisa ke mana-mana, kan dukun cabul bejat!" Jovano sudah geram hingga ke ubun-ubun. Serangan Nyi Ratu ke area perkemahan ada kaitannya dengan dukun satu ini.      

"Jangan! Aku tidak tahu apa-apa?" Dukun Dasmo ketakutan sambil berjalan ke belakang sampai jatuh terjengkang akibat menabrak meja rendah berisi banyak alat sihir dia.     

"Tidak tahu apa-apa? Sungguh? Apakah aku harus mendata seluruh aibmu, hah!" Jovano berteriak geram. "Kalaupun kusebut semua dosamu, tidak akan selesai meski dalam satu tahun berucap!"     

"Rupanya kau antek dari siluman ular tadi." Pangeran Djanh hanya perlu berdiri di samping menonton saja menantunya hendak mengeksekusi si dukun cabul.     

"Aku … aku hanya diperintahkan olehnya untuk membuat perdukunan begini dan … dan diberi kekuatan olehnya agar orang-orang … datang ke sini minta disembuhkan." Dukun Dasmo menatap ngeri ke Pangeran Djanh. Meski lelaki itu sangat tampan, namun memiliki aura kelam yang mencekik si dukun.     

"Kau sudah menjadi budak siluman ular itu selama puluhan tahun dan sudah begitu banyak manusia yang menjadi korbanmu!" raung Jovano sambil memunculkan api iblisnya, bukan api hitam dia yang dahsyat.      

Meski itu bukan Api Hitam Neraka, tetap saja akan sangat menyakitkan ketika digunakan ke manusia dan makhluk astral di bawah level iblis. Bahkan iblis rendahan saja akan tetap kesakitan bila terkena api iblis Jovano.     

Melihat adanya lidah api di atas tapak tangan Jovano, dukun Dasmo makin ketakutan. "Nyi Ratu, tolong aku! Tolong aku, Nyi!"      

Namun, yang muncul di kepala dukun Dasmo justru suara, "Dasmo, berhenti menggangguku. Jangan seenaknya memanggil namaku."     

Mengetahui itu adalah Nyi Ratu junjungannya, dukun Dasmo kian berteriak meminta pertolongan, "Nyi Ratu, tolonglah aku. Selamatkan aku. Aku sudah begitu setia padamu, Nyi! Aku selalu menuruti apapun ucapanmu, Nyi!"     

Di kepala si dukun, Nyi Ratu kembali menyahut, "Ya, ya, ya … aku senang dengan kesetiaan dan pelayanan darimu, Dasmo. Tenang saja, akan aku ukir sebuah plakat istimewa untukmu sebagai pengenang jasamu." Baginya, mati satu tumbuh seribu. Masih banyak dukun-dukun cabul bawahannya tersebar di negeri yang mudah percaya dengan perdukunan ini.     

Sebagai seorang siluman ular yang diberi kekuatan lebih oleh sosok kaisar iblis bangsa Lust, tentu saja dia akan mengabdi dengan cara memberikan energi kemesuman yang berhasil dia dapatkan untuk junjungannya.     

Maka, ketika tangan kaisar iblis menusuk masuk ke liang kemaluannya, Blaresawer hanya memekik kecil dan pasrah saat cairan lendir kemesuman yang dia kumpulkan di sana, dihisap oleh kaisar iblis itu hanya dengan tangannya.     

"Ouughh … Yang Mulia. Mrrhhh …." Blaresawer melenguh sambil meremas bahu sang junjungan. Matanya sesekali terpejam. Meski energi itu dihisap, namun juga ada rasa nikmat di tangan yang digerakkan kaisar iblis.     

Ini memicu lendir siluman ular itu sendiri keluar dan diambil dengan rakus oleh kaisar iblis hingga Blaresawer mulai lunglai di pangkuan kaisar iblis.     

"Sana, cari lagi energi untukku." Kaisar iblis melempar keluar Blaresawer dari ruang dimensi tersebut, kembali ke bumi manusia.     

Di rumah dukun Dasmo, Jovano sudah menembakkan api iblisnya ke salah satu kaki si dukun sehingga jeritan segera terdengar di pondok tengah hutan itu.      

"Aarghhh! Sakit! Sakit! Ampun! Jangan! Jangan!" Dukun Dasmo kian menatap ngeri ketika Jovano sudah melesat sedekat itu darinya dan mencengkeram lehernya.     

Tak hanya itu saja cara Jovano melampiaskan kegeramannya pada si dukun, dia juga mencengkeram benda di selangkangan dukun Dasmo, memberikan energi membakar di sana.     

Sudah pasti, jeritan dukun Dasmo kian melengking akibat rasa sakit luar biasa yang dia terima pada kemaluannya. Ini rasanya seperti ditempeli setrika panas, tapi sepertinya lebih panas lagi dari itu.     

"Kau sudah gunakan ini dengan sembarangan, kan? Kau menyakiti banyak wanita dengan ini, kan!" teriak Jovano sambil memperhebat panas di selangkangan dukun Dasmo. "Sekarang kau bisa rasakan apa yang dirasakan korban-korbanmu!"     

Pangeran Djanh terkekeh melihat cara menantunya menghukum si dukun sebelum membunuhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.