Devil's Fruit (21+)

Penjelasan Mengenai Siklus Spesial Succubi



Penjelasan Mengenai Siklus Spesial Succubi

0Fruit 1280: Penjelasan Mengenai Siklus Spesial Succubi     
0

Jovano akhirnya menjelaskan kepada tim dan juga Darga dan Miloz mengenai apa yang terjadi di kota yang berkaitan dengan Shona. "Jadi, nih … yang aku baca dari buku di perpustakaan Opa aku, yah! Ada masa-masa bagi Succubi untuk mengeluarkan aroma pekat dia melebihi biasanya."     

"Aroma pekat?" tanya Miloz.     

"Ya, aroma khas yang dikeluarkan kaum Succubi untuk memikat lawan jenis." Jovano menerangkan secara singkat pada Miloz.     

"Apakah hanya Succubi saja yang memiliki aroma ini, Jo?" Darga juga ingin tahu lebih banyak.     

"Ya, hanya kaum Succubi saja yang punya aroma semacam ini. Kaum Incubi tidak, karena kaum Incubi berpegang pada bentuk luar biasa tampan mempesona dan dominasi, jadi kami tidak memerlukan aroma. Jika kami menginginkan seorang wanita, maka kami cukup mendekati dan menaklukkannya saja tanpa repot-repot," terang Jovano.      

Sembari berkata seperti itu, Jovano melirik ke Serafima. Gadis Nephilim itu langsung saja melengos dengan wajah memerah, teringat bagaimana dulu dia dan Jovano bisa berujung seperti sekarang ini.     

"Nah, Shona saat ini, dia sedang mengalami momen itu. Mungkin bisa dikatakan ini seperti haid pada manusia perempuan, yah! Tapi ini terjadinya tidak tentu. Bisa beberapa tahun sekali, bisa juga puluhan tahun sekali atau bahkan ratusan tahun sekali." Jovano menjelaskan.     

"Jadi, setiap Succubi berbeda-beda, yah Kak Jo?" Gavin ikut bertanya.     

"Benar. Yang aku baca di buku kuno yah seperti itu. Kaum Succubi memang memiliki daya pikat pada hari-hari biasa, itu juga karena aroma mereka, namun aroma harian mereka samar dan tipis saja, berbeda dengan yang pekat ini. Jika aroma biasa mungkin hanya memikat di jarak 1 hingga 5 meter darinya, kalau aroma pekat bisa mencapai puluhan meter dari si Succubi."      

"Dan jika para pria mencium aroma pekat ini, kewarasan mereka bisa hilang dan yang di akal mereka hanya ingin mengejar dan mendapatkan Succubus itu, apapun yang terjadi."     

"Makanya tadi di kota, Shona bisa memikat puluhan pria yang seakan-akan tergila-gila padanya. Kebetulan aku memang sedang di sana hanya untuk iseng jalan-jalan saja, makanya aku bisa tahu kejadian itu."     

"Jo, apakah hanya pria saja yang bisa mencium aromaku yang semacam ini?" tanya Shona setelah Jovano menjelaskan cukup panjang.     

"Ya, hanya pria saja, Sho. Dan uniknya, bahkan kamu sendiri mungkin tidak tahu kalau tubuhmu mengeluarkan aroma itu," jawab Jovano.     

"Lalu, Jo, sampai kapan aku memiliki aroma seperti ini?" Shona merasa risih juga jika dia masih harus membawa aroma pekat yang bisa membuat pria beringas menginginkan dirinya. Dia memang Succubus, tapi dia tidak ingin memikat siapapun kecuali yang dia cintai saja.     

Sungguh bagus apabila Shona tidak terpengaruh gen genit dari ayahnya.     

"Aroma pekatmu bisa terjadi sampai seminggu, dan paling lama mungkin satu bulan. Ini sesuai yang aku baca di buku, loh yah!" Jovano memandang ke Shona.     

"Dan kau bisa menghilangkan pengaruh bau itu, yah Jo?" Pangeran Zaghar bertanya sambil memeluk istrinya, merasa super mabuk akan aroma sang istri meski tadi sudah dipuaskan Shona. Saat ini dia sedang dalam kendali luar biasa agar tidak menyeret Shona kembali ke kamar.     

"Iya, Kak. Dulu waktu aku baca buku mengenai itu, aku juga mempelajari bagaimana menghilangkan pengaruh bau itu." Jovano mengangguk.     

"Ohh, pantas saja kau langsung datang ke aku dan mengusap hidungku, sampai membuatku sangat kaget." Miloz berkomentar, teringat tindakan Jovano padanya waktu di depan toko pertanian.     

"Benar, Miloz. Aku sudah mempelajari itu karena siapa tahu metode itu berguna nantinya, dan ternyata benar berguna." Jovano tersenyum tatkala menjawab.     

"Wah, Kak Jo, bisakah kau ajarkan ke kami cara untuk menangkal aroma pekat Succubi?" Gavin penasaran. "Oh ya, apakah kaun Incubi juga bisa terpengaruh aroma itu?"     

"Iya, Gav, tentu saja Incubi juga bisa terpengaruh. Karena sebenarnya, itu adalah hal alamiah dari Succubi untuk melanjutkan keturunan dan beranak pinak lebih banyak lagi." Jovano menjelaskan. "Nanti akan aku ajarkan ke kalian cara untuk menangkal aroma pekat Succubi.     

"Apakah kami yang kaum mutan ini juga bisa mempelajarinya, Jo?" tanya Darga.     

"Sepertinya bisa, tapi nanti kita lihat saja apakah benar bisa atau tidak. Yah, misal pun tidak bisa karena keterbatasan gen dan power dasar ras kita yang berbeda, maka aku hanya bisa memberi saran, apabila kalian mendadak menatap seorang wanita dan merasa ingin segera memilikinya, lekaslah lari sejauh mungkin."     

"Jadi, ini juga terkait dengan jarak, yah Jo?"     

"Benar. Jarak efek dari aroma pekat ini sekitar puluhan meter, namun tergantung pada apakah Succubi-nya powerful atau tidak."     

"Jo, apakah tidak bisa jika aku ingin aroma ini lekas hilang dari tubuhku?"     

"Wah, sori, Sho, itu adalah proses alami yang harus kalian jalani tanpa bisa diutak-atik. Itu sistem dasar dari kaum kalian agar bisa memperbanyak keturunan dan mempertahankan populasi iblis Lust agar tidak berkurang.     

"Apakah iblis ras lain juga bisa terpengaruh aroma ini?"     

"Bisa, Sho. Tapi kembali lagi ke seberapa powerful si Succubus-nya. kalau yang dulu pernah dialami ibuku di saat pertama kekuatan Succubi dia bangkit, itu efeknya luar biasa. Semua iblis mendadak ingin mendekat ke dia dan saking kuatnya, efek itu justru menghasilkan hasrat para iblis dari ras lain untuk menghabisi ibuku dan mengambil kekuatan itu. Sedangkan bagi manusia, hasilnya masih tetap sama, hasrat s3ksual berlebihan." Jovano mendapatkan ingatan mengenai Andrea di masa itu saat Jovano berada di kandungan.     

"Ufhh! Aku … aku tak suka siklus macam ini." Shona mengusap-usap lengannya sendiri karena kesal. "Andai aku bisa hilangkan ini." Ia menatap tak berdaya ke suaminya.     

"Yang penting aku selalu di dekatmu, sayank. Jika kau merasa ulah orang di sekitarmu aneh, kau harus mendekat ke aku, yah!" Pangeran Zaghar menepikan sejumput rambut di kening istrinya.     

Jovano melirik adegan itu, begitu manis. Ahh, andaikan Serafima juga bisa dia begitukan. Heh! Kenapa kau malah berpikir seperti itu, Jo! Stop! Terima saja Serafima apa adanya. Kejudesan gadis Nephilim itu juga menggemaskan, ya kan?     

"Ahh, Sho, kalau misalkan kau masih ada dalam siklus itu, kau bisa minta masuk ke alamku, kok! Yah, untuk berlindung sebentar, gitu." Jovano menawarkan alam pribadinya sebagai tempat evakuasi darurat apabila Shona tak nyaman dengan siklus istimewa dia.     

"Iya, Jo, makasih tawarannya." Shona tersenyum manis.     

Ketika mereka masih berada di dalam rumah Darga, mendadak ada bunyi keributan di luar pagar.     

"Mana dia! Mana?"     

"Benarkah dia masuk ke sini?"     

"Apakah dia simpanan Darga dan Miloz?"     

"Aku ingin lihat dia! Aku harus tahu dia!"     

Itu adalah para pria yang tadi berurusan dengan Jovano di kota karena Shona. Selain mereka masih penasaran pada Shona—meski sudah tidak se-ekstrim sebelumnya—namun mereka masih memiliki rasa ingin melihat Shona, dan juga sebagian lainnya ingin membalas Jovano.     

"Mereka mungkin tamu dari kota lain, tapi ingin macam-macam dengan kita? Ini tidak bisa dibiarkan!"     

"Apa kita harus melaporkan ini ke Pak Walikota?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.