Devil's Fruit (21+)

Merayakan Kemenangan Adora



Merayakan Kemenangan Adora

1Fruit 919: Merayakan Kemenangan Adora      1

Menjelang petang, pengumuman pemenang pun diberikan oleh salah satu juri.      

"Best grup juara 4 ... Adora dengan Ifuudoudou."     

"Best grup juara 2 ... Adora dengan Sayonara Hitori."     

"Best perorangan juara 3 ... Adora dengan nama peserta Meika."     

Andrea dan rombongan dia saling bersorak girang. "Kita menang semua! Semua!"     

Oleh karena 3 kemenangan yang diraih Adora, membuat Andrea maju sebanyak 3 kali ke atas panggung bersama para pemenang.      

"Itu pemilik Adora!"      

"Iya, itu pemilik Adora!"      

"Ternyata dia masih muda!"     

"Dia hot sekali! Aku ingin punya pacar seperti dia."      

"Hei, dia sudah punya anak tiga loh!"      

"Uso! (Bohong!) Tidak mungkin!"      

"Uso janai yo, baka! (Itu bukan bohong, bodoh)!"      

"Dia wanita yang ... menakjubkan!"      

"Omoshiroi ne ... (Menarik, yah!)"     

"Aku harap aku bisa masuk ke Adora."      

"Sangat sulit! Selain berdasarkan kuota, juga ada tes."      

Banyak orang di sana saling membicarakan mengenai Adora dan Andrea yang tampil memikat.     

Seluruh anggota Adora berteriak girang dan terus membicarakan tentang kemenangan mereka hingga di mobil.      

"Haa! Kita akan ke Bali!"      

"Bali! Bali! Bali!"      

"Jangan lupa Lombok juga! Lombok!"      

"Harus dirayakan! Ini tentunya harus dirayakan!"      

Semua penari Adora terus menerus meluapkan kegembiraan mereka.      

"Ha ha ha! Oke, oke, aku akan mentraktir kalian makan di Schubert. Bagaimana?" Andrea melirik mereka dari spion.      

"Tidak jadi ke Bali?" tanya Xion. Dia tampak kecewa.      

"Itu dulu untuk saat ini. Aku janji akan bawa kalian ke Bali nanti. Tunggu aku punya waktu luang, yah!" Andrea jadi tak enak.      

"Ha ha ... Jangan terlalu memikirkan ucapan Xion, Andrea-san. Kami hanya menggoda Anda saja. Tidak harus ke Bali, kok!" Mioko berkata sambil mendelik ke Xion yang duduk di sebelahnya.      

"Iya, Andrea-san. Kami ditraktir di Schubert saja sudah sangat senang." Tetsuya menambahkan.      

"Ya, benar! Benar!" Yama berseru. "Kalian harus tau, banyak orang sangat ingin bisa makan di Schubert! Aku nanti harus membuat vlog ketika datang ke Schubert. Boleh, kan Nyonya Andrea?"      

Nyonya Cambion tersenyum sambil terus menyetir. "Tentu saja boleh. Kalian bisa dikatakan sebagai anak-anak aku. Apa sih yang tidak boleh untuk kalian?"      

"Asiikk!!!" Mereka semua kompak berseru senang.      

.     

.     

Piala dan trophy juara yang dihasilkan oleh anggota dance Adora dipajang di lemari lobi depan agar bisa dilihat semua yang datang ke Adora.      

Banyak anggota lainnya yang terpukau kagum ketika melihat piala-piala itu.      

"Aku juga ingin punya piala agar dipajang di sini!"      

"Andai di piala itu ada namaku ... Alangkah bangganya aku."      

"Rasanya aku harus lebih giat lagi berlatih! Yosshaa!!!"      

Banyak anggota Adora yang makin terpacu untuk semakin memperkuat skill mereka masing-masing.      

.     

.     

Malam harinya, Andrea dan kedua belas dancer yang ikut lomba hari itu sudah berada di Schubert.      

Tak hanya Andrea dan Kuro saja, tapi juga ada Dante, Jovano, dan Shiro menyertai mereka.      

"Malam ini kalian boleh memesan apapun, sebanyak apapun, tapi harus dihabiskan!" Andrea menyeru ke dua belas anggota Adora tersebut.      

Para anggota Adora saling berteriak senang. Mereka mulai memesan daging-daging mahal di Schubert sambil beberapa dari mereka membuat vlog.      

"Berkat Adora, aku bisa makan di Schubert! GRATIS!!!" Xion meneriakkan kegirangan dia di kamera mininya yang merekam.      

"Hm ... Kapan lagi bisa makan shabu-shabu dengan daging Wagyu? Tidak perlu bayar! Hm ... Yang penting, tunjukkan prestasi kamu di Adora!" Giza merekam dirinya ketika mengangkat daging sapi termahal di dunia saat ini lalu dia celupkan di kuah panas sebentar sebelum diangkat lagi dan dimakan setelah dicocol ke saus khusus. "Hmmmhh ... Luar biasa nikmat!"      

Andrea terkekeh melihat tingkah mereka masing-masing.      

"Mereka malah seperti sedang berpromosi Adora, Mom," celetuk Jovano.      

"Ahh, iya benar!" Kuro setuju dengan ucapan Jovano. "Itu juga bisa untuk memicu timbulnya keinginan meningkatkan kemampuan yang lainnya!"      

"Benar. Rasanya kita akan punya promo bagus untuk anggota Adora. Bahwa jika mereka berhasil menjadi juara sebuah kompetisi, maka hadiah tambahan dari Adora adalah makan sampai puas di Schubert." Andrea berseloroh.      

"Setuju, Andrea-san!" Zuko bersemangat. "Aku akan lebih giat lagi setelah ini agar bisa memiliki piala bertuliskan namaku! Tapi, tunggu sampai aku menghabiskan satu porsi daging mahal ini dulu." Lalu dia pun mulai memasukkan daging Wagyu ke dalam kuah panas dan melahapnya dengan gembira sambil direkam temannya yang lain.      

Semua orang di sana bersuka cita merayakan kemenangan mereka.      

Andrea juga banyak memberikan oleh-oleh untuk dua belas anggota Adora untuk dibawa pulang.      

"Ini moscato mango. Jangan habiskan sendirian. Bagi dengan teman kalian atau keluarga kalian! Dan ini ada coklat praline isi rhum, isi buah, green tea, caramel, kacang, keju, dan ada satu berisi Vodka."      

"Wuah! Andrea-san, ini banyak sekali! Aku bisa gendut dan tidak ramping lagi untuk menari." Meika berkata sambil mengamati apa saja isi bingkisan yang diberikan Andrea.      

"Kalau hanya sekali tidak apa! Makanya kalian jangan habiskan itu semua untuk kalian sendiri. Berbagilah, mengerti?" Andrea mengerling jenaka ke mereka.      

"Ini juga ada soda buah buatan Schubert." Andrea menambahkan.      

Rasanya dua belas orang tadi ingin menangis saking bahagianya atas kebaikan Andrea.      

-0-0-0-0-      

Vlog beberapa anggota Adora saat mereka makan besar dan kenyang di Schubert rupanya benar-benar menjadi sebuah promosi yang tidak saja menggiurkan bagi anggota Adora lainnya namun juga orang lain di luar Adora.      

Orang-orang pun mulai menginginkan menjadi anggota Adora. Semua muda mudi di Tokyo dan berbagai kota besar di Jepang lainnya ingin bisa masuk ke Adora.      

Di saat semua orang sangat kagum pada prestasi Adora yang begitu gemilang meski belum lama terbentuk, tidak demikian bagi seorang gadis muda di balkon kamarnya.      

Ia memandang langit dan tatapan matanya tertuju pada bulan purnama di atas sana.      

Gadis muda itu memejamkan mata dan berusaha berkonsentrasi. Dia ingin mendengarkan apa saja yang diucapkan oleh penghuni mansion, namun gagal.      

Mata hitam kelamnya terbuka lagi dengan helaan napas panjang. Lalu terpejam kembali untuk fokus pada kekuatan dia.      

Gagal lagi.      

Ini sudah kesekian kalinya dia mencoba malam ini dan tetap saja tidak berhasil.      

Sepertinya dia mulai mendapatkan konklusi dari situasi ini, kenapa setelah pengamatan dia beberapa bulan terakhir ... dia tidak bisa menggunakan kekuatan dia di malam-malam tertentu.     

Tangan mungil itu mengepal sambil memukul ke tembok pembatas balkon kamar. Gigi taring kecilnya menggigit bibir bawahnya meski tidak sampai menimbulkan jejak berdarah.     

Ia kesal. Sungguh amat sangat kesal setelah merenungkan hasil yang didapat dari apa yang dia cermati.     

Dia tidak berhasil menggunakan kekuatan dia malam ini. Maka, karena hasilnya nihil, ia pun masuk ke dalam kamar.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.