Devil's Fruit (21+)

Mengatasi Badai Salju



Mengatasi Badai Salju

0Fruit 662: Mengatasi Badai Salju     
0

"Ayo, soldiers!" teriak Myren ke semua tim. Tapi ternyata bunyi badai salju terlalu mendominasi sehingga suara Myren tertelan, tidak bisa terdengar.      

Akhirnya, Myren menggunakan anting komunikasi untuk menghubungi semua anggota pelatihan yang ada di benteng maupun kastil.      

"Soldiers! Bagi yang memiliki kekuatan elemen api yang kuat, kalian berada di garda depan, sedangkan pengguna angin yang kuat, kalian di depan, tengah dan belakang! Di belakangnya pengguna api, penguasa kekuatan elemen air!" Suara Myren kini bisa terdengar jelas di semua anting komunikasi.      

Setelah mendengar para prajurit serempak menjawab iya, Myren melanjutkan, "Untuk pengguna elemen api yang kuat, tugas kalian untuk membuka jalan. Pengguna angin, kalian kendalikan angin badai agar tidak menyerang kita dari depan, tengah dan belakang!"     

"Siap, Jenderal!"     

"Pengguna air, sesudah salju mencair oleh api, segera kendalikan air itu menjauhi rombongan kita!"      

"Siap, Jenderal!"     

"Pengguna elemen tanah dan juga logam, kalian bisa memunculkan semacam payung atau pelindung besar yang bisa memblokir adanya angin salju yang ingin menimpa kita dari atas!"     

"Siap, Jenderal!"      

Setelah semuanya paham tugas masing-masing, maka mereka mulai bersiap dengan formasi barisan yang telah ditentukan oleh sang jenderal.      

Dengan aba-aba Myren, mereka mulai bergerak maju keluar dari benteng meskipun terpaan angin badai salju sangat kuat.      

Namun, semua orang bekerja sama untuk melewati badai yang ingin menelan mereka.      

"Ayo lebih banyak lagi keluarkan api kalian!" seru Andrea yang memimpin di garda depan sambil terus menerus menyemburkan api Cero-nya yang dahsyat. "Kita pasti bisa melewati ini!"     

Kata-kata penyemangat dari Andrea menyulut jiwa juang para anggota tim yang berada di garda depan untuk menyingkirkan tumpukan salju.      

Di sebelah Andrea ada Jovano yang juga turut menyemprotkan tenaga apinya meskipun itu bukan api hitam. Ibunya sudah menasehati Jovano untuk tidak seenaknya menggunakan api hitam jika tidak sangat terpaksa. Dan menurut Jovano, kali ini belum ada kondisi darurat untuk menggunakan api hitam tersebut.      

Seiring tumpukan salju dilelehkan dengan api, para pengendali air yang melayang di atas para pengendali api segera menyebarkan air lelehan dari salju agar menjauh dari rombongan.      

Sementara itu, di atas pengendali air dan mereka semua, ada semacam payung raksasa dari tanah dan logam yang menaungi rombongan.      

Ada juga yang berkolaborasi antara pengguna tanah dan air sehingga tercipta lempengan kayu yang juga berfungsi untuk menahan jatuhnya salju ke atas rombongan.      

Ada juga kerja sama antara pengguna elemen tanah dan logam yang bisa menghasilkan elemen Kristal, ini bisa lebih kuat lagi sebagai payung.     

Sedangkan elemen angin yang ada di belakang pengguna api, di tengah barisan dan juga di belakang, mereka terus berupaya dengan menghalau semua angin badai yang ingin menerpa rombongan.      

Untuk sementara, elemen di luar itu semua, tidak bisa melakukan apa-apa, seperti pengguna elemen petir, uap, kabut, bahkan magnet… mereka hanya bisa berdiam diri sambil berusaha menggunakan apapun yang bisa untuk membantu.      

Terkadang ada yang menggunakan kekuatan telekinesis untuk menghalau salju yang disemburkan oleh angin badai, meski itu tidak begitu banyak membantu, tapi setidaknya mereka ingin berpartisipasi.      

Mereka perlahan-lahan berhasil maju selama 100 meter, kemudian terus maju dan maju hingga akhirnya tidak terasa sudah mencapai 2 kilometer dari benteng.      

Setelah hampir mencapai 3 kilometer, badai salju mulai terasa berkurang, dan akhirnya di jarak 3,5 kilometer, badai benar-benar tidak nampak. Hanya ada tumpukan salju yang tidak begitu tinggi.      

Ini membuat semua orang merasa lega luar biasa. Ternyata, mereka benar-benar mampu mengatasi badai salju.     

Begitu mereka tiba di tempat yang tenang tanpa ada badai, bahkan tidak ada angin sama sekali, benar-benar damai, mereka bersorak akan kemenangan mereka berjuang melawan badai salju.      

"YIIHAA! AKHIRNYA!"     

"KITA BERHASIL! KITA BERHASIL!"     

"Tidak disangka kita ternyata bisa!"     

"Aku tidak percaya, ternyata kita bisa melewati badai!"     

"Ya! Kau lihat tadi, angin badainya begitu ganas dan menakutkan!"     

"Iya benar, suara anginnya menderu-deru di telingaku sampai aku sebenarnya agak ketakutan tidak bisa bertahan."     

"Jenderal luar biasa! Dia sungguh pemimpin kebanggaan kita!"     

Myren yang mendengar itu pun segera menggeleng dan melayang di depan mereka dan berkata, "Ini adalah berkat kerja sama kalian. Kalian juga hebat. Dan aku tidak akan bisa jika tanpa usaha kalian semua. Terima kasih, kalian luar biasa!"     

Semua anggota merasakan haru dalam hati mereka, jenderal mereka bukan sosok yang arogan dan tidak tau diri. Jenderal mereka sungguh orang yang mau mengakui upaya para prajuritnya, tidak mengambil semua pujian untuk dirinya sendiri.     

Nah, dengan ini, mereka bisa mulai berlatih lagi meskipun ini sudah tengah hari. Tidak mengapa, mereka sudah menantikan latihan.      

Maka, seperti biasa, Myren memberikan jadwal latihan pada mereka dengan dibantu oleh kedua panglima dia.      

Setelah petang datang, mereka kembali lagi ke benteng masih dengan formasi yang sama seperti sebelumnya untuk mengatasi badai salju yang datang.      

Begitu mereka berhasil mencapai kembali ke benteng dan masuk dengan aman selamat, semua anggota tim merasa lega luar biasa.      

Pencapaian mereka hari ini sangat mereka banggakan dalam hati mereka, karena belum tentu prajurit elit di kerajaan Orbth bisa menangani badai salju seperti mereka.     

Semua prajurit iblis merasa sangat senang mengikuti pelatihan ini. Rasa percaya diri mereka mulai terangkat naik seiring dengan kemampuan mereka juga. Tidak ada alasan bagi mereka untuk ditekan dan diledek para prajurit elit.      

"Aku sekarang yakin aku bisa mengalahkan Dorhan di pasukan elit!"     

"Benar, akan aku buat temanku Yuath di prajurit elit untuk menelan omong kosong dia setelah aku pulang nanti!"     

"Ayo kita terus tingkatkan kehebatan kita agar kita juga nantinya bisa diangkat menjadi pasuka elit juga!"     

"Aku tak sabar melihat reaksi ibuku dan kakakku yang sombong itu jika aku pulang nanti."     

"Ohh, kakakmu masuk ke pasukan elit, iya kan?"     

"Ya, dia sombong sekali hanya karena merasa sudah paling hebat dan sering meledek aku di pasukan biasa."     

"Jangan khawatir, teman, sebentar lagi giliran kita untuk bersinar."      

Para prajurit iblis saling bercengkrama dengan temannya di kamar masing-masing setelah mendapatkan buah energi roh dan inti Kristal mereka.      

"Ayo kita tidur! Aku tak sabar bertemu dengan kekasihku!"     

"Ha ha! Kekasih imajiner!"     

"Kau ini menyedihkan menyebut perempuan di majalah itu kekasihmu? Memangnya dia sudah menerima cintamu?"     

"Tentu saja dia menerima! Bahkan dia menjerit-jerit nikmat setiap aku setubuhi!"     

"Contohlah aku ini, kawan, aku benar memiliki pacar di Underworld…"     

"Baiklah, aku akan membawa pacarmu ke mimpi saja kalau begitu."     

"Hei! Kau ingin kubunuh, hah?!"     

"Sudah, sudah, jangan ribut hanya karena masalah perempuan. Memalukan saja."     

"Drezt, bagaimana kalau aku membawa pacarmu ke mimpiku?"     

"Bajingan busuk! Awas saja kalau kau berani!"     

"Ha ha ha… jangan ribut karena perempuan, Drezt, itu memalukan, iya kan?"     

"Keparat kau ini!"     

-0-0-0-0-0-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.