Devil's Fruit (21+)

Ibu yang Mengamuk



Ibu yang Mengamuk

0Fruit 669: Ibu yang Mengamuk     
0

Bisa dikatakan, Andrea sedang mengamuk. Dia benar-benar menjadi sosok kejam tiada batas pada para kriminal.      

Tubuh iblis Andrea berwarna serba hitam dan ada guratan merah pada bagian-bagian tertentu. Tangannya yang memiliki cakar mengerikan berlapiskan kabut hitam yang melebihi kabut milik Kuro.      

Kecepatan Andrea jadi berkali-kali lipat dalam mode iblis begitu, sehingga ia dengan mudah membunuh para kriminal hanya dalam hitungan detik saja.      

Wajah dingin iblis Andrea yang menghitam dengan mata berwarna merah sepenuhnya, sangat mendominasi serta menakutkan meski wajah itu tetaplah seperti bentuk manusia, hanya berwarna hitam dan tanpa ekspresi.      

Wujud Andrea ini begitu dingin dan membuat siapapun tidak nyaman ketika menatapnya. Rambut panjang indahnya menghilang, digantikan dengan rambut ular bagai milik Medusa.      

Meski demikian, itu bukanlah ular, melainkan seperti cambuk dari tulang berujung tajam     

Rambut seperti ular itu mampu memanjangkan diri untuk menembus tubuh lawannya. Maka, dengan berjalan saja, Andrea mampu menyerang banyak orang di sekitarnya hanya dengan menggerakkan rambut cambuk tulang hitam ke segala arah, menusuk bagian vital lawan seperti jantung atau leher dan kepala.      

Semua kulit di tubuh Andrea berubah menghitam dan berkilat bagai terbuat dari logam. Ia mirip seperti robot android berwajah cantik namun dingin dengan rambut meliuk-liuk dari cambuk tulang hitam.     

Tidak ada taring besar atau tanduk yang biasanya muncul sebagai tipikal karakteristik iblis. Tapi, Andrea yang masih terlihat cantik namun memancarkan hawa mengerikan, tetaplah menakutkan bagi lawan-lawannya.      

Ia cukup ayunkan cakarnya saja dan langsung bisa menebas tubuh lawannya. Belum lagi pergerakan cepat dia. Ini membuat ratusan kriminal bisa langsung dibantai Andrea dalam waktu lima menit saja.      

Jangan lupakan rambut cambuk mematikan dia yang mampu menyebar dan memanjang menjangkau lawan-lawannya dalam hitungan detik.     

Andrea juga tidak kenal ampun, mengejar para penjahat iblis yang melarikan diri, menguber mereka meski mereka bersembunyi di lorong manapun.     

Seketika, Andrea berubah menjadi mesin pembunuh kejam.      

Jangan meremehkan kekuatan seorang ibu ketika anaknya dilukai.      

"Apakah Andrea akan baik-baik saja dalam wujud itu?" Myren bertanya ke ayahnya yang masih mendampingi dia di angkasa, bertindak sebagai pengawas jalannya pertempuran.      

"Ayah tidak tau kapan limitnya. Jika dia mulai lepas kendali, maka kita berempat yang harus menghadapinya." King Zardakh berkomentar atas pertanyaan putrinya.      

"Aku belum pernah mengetahui wujud dia yang begitu. Apakah tidak akan ada efek buruk nantinya?" Myren masih belum yakin. Meski Andrea terlihat kuat dan mendominasi di bawah sana, tapi dia tetap mengkhawatirkan keselamatan adiknya.      

"Berharap saja tidak ada efek buruk apapun, Nak. Seperti kukatakan tadi, jika dia lepas kendali, maka kita empat orang ini yang harus menghadapi Andrea." King Zardakh mengelus dagu tanpa jenggotnya.      

"Apakah Tuan Putri sehebat itu sehingga dia harus dihadapi kami berempat, Baginda?" tanya Panglima Kenz.      

"Percayalah, Kenz, merasakan kekuatannya… kau akan kesulitan untuk menandingi dia meski kau berubah dalam wujud aslimu sekalipun." King Zardakh menyahut panglimanya tanpa menoleh ke Kenzo.      

Tiga orang di dekat King Zardakh terkejut mendengar ucapan sang raja. Padahal mereka tau persis bahwa kekuatan Panglima Kenz bukanlah omong kosong. Kekuatan Kenz dalam wujud aslinya itu tergolong mengerikan. Namun… dikatakan bahwa itu pun masih tidak bisa menandingi Andrea yang ini?     

"Apakah aku juga takkan bisa menangani Andrea yang sekarang ini?" Myren penasaran dan melirik ke ayahnya.      

"Menurutku…" King Zardakh terdiam sejenak, lalu melanjutkan, "…kalian mungkin imbang, tapi kau mungkin akan terluka cukup parah jika memaksakan bertarung dengan Andrea yang ini." Beliau menggeleng-geleng tanpa berdaya.      

Myren meneguk ludahnya, tidak mengira bahwa adiknya begitu kuat ketika dalam wujud iblis begitu. Bahkan dia akan terluka parah jika bertarung serius dengan Andrea. Betapa mengerikannya itu?!     

"Dia satu level dengan Pangeran Djanh dalam mode iblis begitu." King Zardakh menambahkan.      

Tiga orang di samping sang raja termangu. Mereka sudah jelas akan kekuatan Pangeran Djanh, dan Andrea dikatakan satu level dengan pangeran terkuat di Underworld itu.      

"Andrea menakutkan…" desah Myren.      

"Benar, ternyata Tuan Putri menyembunyikan kekuatan yang sangat luar biasa…" Panglima Kenz tidak menyangka akan hal ini. Teringat dulu bagaimana dia menjadi pengawal dari Andrea dan kerap menegur sang Cambion yang ceroboh.      

Bahkan dia juga sempat jatuh cinta pada Andrea.      

Sementara, di bawah sana, Andrea terus memburu banyak kriminal iblis yang lari kocar-kacir berhamburan ke segala arah. Dengan merasakan aura Andrea saja, mereka bisa tau wanita iblis ini amat sangat berbahaya.      

Zupp!     

Zlup!     

Zumph!     

Rambut cambuk tulang Andrea menembus banyak kriminal iblis yang hendak melarikan diri darinya. Teriakan pilu 12 kriminal itu menjadi bukti keganasan serangan rambut iblis Andrea.      

Kuro melihat aksi mama angkat kesayangan dia, dan dalam hatinya, dia ingin suatu hari nanti bisa mengubah rambutnya seperti milik Andrea begitu, sangat luwes namun mematikan.      

"Noni Putri…" desah Kyuna sesudah dia baru saja mencekik mati 9 kriminal iblis menggunakan kekuatan ekornya. Ia menatap aksi Andrea. "Apakah Noni Putri bisa kembali ke wujud lamanya?"     

Rogard yang baru menuntaskan serangannya pun menyahut sang istri, "Nyonya dulu juga pernah begitu di Alam Feroz, kan? Dan dia juga berhasil kembali ke wujud manusianya."      

"Waktu itu… Tuan Dante yang membuat dia tersadar, benar kan?" Kyuna menatap suaminya yang berjalan mendekat ke arahnya.      

Rogard mengangguk. "Benar. Saat itu kita semua dalam keadaan berbahaya dan kritis hingga Nyonya berubah menjadi begitu."     

"Tapi dulu dia tidak punya rambut aneh begitu, Ro." Kyuna teringat.      

Suaminya mengangguk. "Mungkin ini evolusi dari wujud iblis Nyonya."     

"Sekarang, di mana Tuan Dante? Bagaimana kalau Noni Putri tidak bisa kembali seperti semula?" Kyuna edarkan pandangan mencari sosok Tuan Nephilim.      

"Sepertinya Tuan tidak ada di sini." Rogard yang menjadi jiwa pedang Dante sejak lama, merasakan hubungan koneksi dengan sang Nephilim, dan dia yakin Dante tidak ada di Alam Schnee saat ini.     

"Maksudmu, Ro?"     

"Ya, Tuan Dante tidak ada di Schnee. Dia ada di alam lain."     

"Astaga! Ada apa pula ini? Kenapa malah Tuan tidak ada di sini? Lalu, siapa nanti yang akan menyadarkan Noni Putri?" Kyuna makin cemas, dia takut Andrea tetap berwujud iblis dan akan hilang kendali diri.      

Rogard menatap ke angkasa, ada King Zardakh dan 3 perwira tinggi sang raja di sana. "Aku yakin pasti mereka sanggup menangani Nyonya jika benar Nyonya tidak bisa kendalikan diri."     

Kyuna ikut menengadah ke angkasa. "Semoga saja…"     

"Ayo kita ke dekat benteng dan bantu anak-anak di sana," ajak Rogard ke istrinya. Mereka pun terbang mendekat ke benteng.      

Di dekat benteng ada Gavin dan Voindra yang berjuang mencegah masuknya kriminal iblis ke dalam benteng bersama dengan Kuro dan Shiro.      

Di dalam benteng masih ada Shona yang masih merawat Vargana. Luka Vargana memang sudah mulai menutup, namun kondisinya belum 100% pulih.      

Oleh karena itu, semua bocah dan dua big cats yang sudah sembuh pun memblokir para iblis yang akan memasuki benteng.      

"Naikkan dia di punggung Gazum!" teriak Kuro ketika melihat semakin banyak penjahat iblis yang hendak masuk ke benteng.      

Gazum dipanggil dan akhirnya Shona serta Vargana dinaikkan ke punggung sang Rajawali Angin.      

Setelah itu, Gazum terbang tinggi mendekat ke Myren. Lalu, dia diam di sana untuk menghindari serangan dari kriminal iblis.      

Myren merasa lebih tenang dengan adanya Vargana di dekat dia. Ia pun naik ke punggung Gazum untuk menemani sang putri. "Kau masih lemah, juga masih pucat, Va."      

Vargana mengangguk dan pejamkan mata sambil bersandar pada ibunya. Shona berada di sebelahnya sambil terus berikan Healer.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.