Devil's Fruit (21+)

Pertempuran pun Usai



Pertempuran pun Usai

Fruit 670: Pertempuran pun Usai     

Tak berapa lama, sudah banyak sekali kriminal iblis yang menjadi korban keganasan Andrea. Bahkan Sang Cambion sama sekali tidak membiarkan lawan dan calon lawannya kabur dari dia. Semua dikejar dengan cepat.      

Pangeran Djanh yang sudah melayang di angkasa bersama Revka, hanya bisa geleng-geleng kepala melihat keberingasan Andrea.      

"Sepertinya aku tidak disisakan mangsa, ck ck ck…" Pangeran Djanh menyuarakan keluhannya karena seolah seluruh penjahat sudah direnggut Andrea semua.      

"Aku baru melihat Andrea sebrutal itu. Bahkan wajahnya begitu datar tanpa ekspresi meski baru saja mencabik-cabik tubuh lawannya." Revka yang biasanya berdebat sengit dengan Andrea saja kini terlihat takjub. Respek sudah menyusup ke dalam benaknya untuk Putri Cambion.      

"Ayo kita cari Zevo. Sepertinya dia masih di benteng." Pangeran Djanh menggandeng tangan istrinya untuk mencari putra sulung mereka karena mereka telah melihat Shona aman di dekat Myren, sedang mengobati Vargana.      

Pengobatan daging yang teriris dan tercabik itu berbeda jika tingkatannya sudah separah Vargana, hingga organ dalam sempat terburai dan luka menembus sampai ke tubuh belakang, itu mengerikan.      

Di benteng, ternyata sudah berkumpul para anggota Tim Blanche yang tersisa.      

Sedangkan di sekitar benteng, di radius 10 hingga 20 kilometer, sudah banyak bergelimpangan mayat-mayat para kriminal iblis. Di antara itu juga ada mayat prajurit iblis.      

Namun, berkat pelatihan keras mereka, banyak sekali prajurit iblis yang berhasil bertahan melawan kriminal iblis kejam.      

Setelah dihitung secara keseluruhan, pihak prajurit iblis yang tewas tidak sampai lebih dari 15 persen. Menurut Myren dan King Zardakh, ini sungguh pencapaian tinggi, karena biasanya golongan prajurit elit lah yang bisa melawan penjahat sekuat apa yang dikeluarkan King Zardakh.     

Melalui ini, rasanya King Zardakh memiliki cara jitu untuk memperkuat pasukannya.      

Sedangkan di pihak kriminal iblis, karena mereka kocar-kacir makin terdesak, mereka banyak yang bersembunyi di berbagai sudut alam Schnee, menghindari pertempuran sampai waktu petang tiba.      

Setelah petang, mereka sudah diberi janji kebebasan di Alam Schnee ini, tidak akan dikejar atau diburu dengan alasan apapun. Begitu janji King Zardakh pada mereka.      

"Ronh, Kenz, kumpulkan nama-nama prajurit yang gugur, nanti aku akan memberikan penghargaan dan uang banyak untuk keluarga mereka." King Zardakh berkata kepada dua panglimanya.     

"Siap, Baginda!"     

"Dimengerti, Rajaku!"     

Dua panglima itu pun mulai mendata prajurit yang mati dan yang masih hidup. Ini sudah hampir petang.      

"Bagaimana keadaan cucu cantikku, Vargana?" King Zardakh terbang dan tiba di punggung Gazum.      

"Sudah jauh lebih baik dan tidak sepucat satu jam sebelum ini." Shona masih terus berikan healer dia meski dia sendiri juga merasa lelah.      

King Zardakh menyodorkan buah energi roh pada Shona dan juga inti Kristal air ke gadis itu sebagai asupan penambah tenaga.      

"Terima kasih atas perhatian Tuan Raja pada putri saya." Pangeran Djanh dan Revka pun juga tiba di punggung Gazum.      

"Kau sangat beruntung memiliki putri yang dianugerahi kekuatan Healer, Pangeran." King Zardakh tersenyum ramah ke anak dari sekutu aliansinya.     

Sudah terkenal di Underworld, di kerajaan Iblis jenis apapun, bahwa aliansi yang didirikan oleh King Zardakh dan King Huvr dalam beberapa tahun terakhir ini sangat kuat dan susah ditandingi.      

Aliansi ini tercipta semenjak adanya perang Ragnarok yang dipicu kelahiran Jovano waktu itu, yang mengakibatkan Ratu Antediluvian, Voira, sampai harus dicopot dari jabatannya dan Dante mendapatkan hukuman penjara di Nirwana.      

Semenjak itu, King Zardakh dan King Huvr lebih akrab dan mulai mempertimbangkan kerja sama ketimbang berperang. Apalagi anak-anak mereka juga berteman baik.      

Ini menyebabkan tidak lagi ada yang berani mengusik aliansi ciptaan kedua raja Incubus tersebut.      

Mengenai Shona, Pangeran Djanh juga merasa sangat bangga dalam hatinya karena ternyata putrinya memiliki kekuatan yang didambakan banyak ras.      

Walaupun kekuatan healer milik Shona belum begitu kuat, tapi itu sudah sangat menolong teman-temannya di Tim Blanche.      

Shona memang belum mengasah lebih jauh kekuatan healer dia, oleh karenanya, tidak heran jika dia memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyembuhkan luka tembus Vargana.      

Untung saja Shona bukan jenis gadis yang gampang merasa jijik. Jika begitu, dari tadi pasti dia sudah tidak sanggup menyembuhkan Vargana, karena luka di perut putri sulung Myren begitu mengerikan.      

Perut Vargana berlubang sebesar kepalan tangan orang dewasa dan ususnya sempat terburai sedikit. Jika Shona tidak kuat melihat pemandangan seram begitu, dia takkan sanggup menghadapi Vargana dari tadi.      

"Nah, kalau begini, mari kita bersiap-siap keluar dari Alam Schnee." Pangeran Djanh berkata sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling. "Sudah hampir petang, ya kan?"     

Vargana sudah jauh lebih baik dan dia kini bisa berdiri sendiri meski harus ditopang orang lain. "Tenang, Ma, aku sudah benar-benar membaik. Sho keren sekali Healer-nya. Terima kasih banyak, Sho." Ia menepuk lengan Shona sambil tersenyum lega.      

Shona membalas dengan anggukan kepala dan mulai hentikan pengobatan. Sekali lagi dia mengonsumsi buah energi roh sebanyak 2 biji dari King Zardakh, bersamaan dengan Vargana juga memakan itu untuk penambahan tenaga.      

"Oh ya, bagaimana Jo?"     

"Benar! Di mana Kak Jo?"     

"Ya ampun, aku sampai tidak ingat kalau Jo tidak ada di sini! Di mana dia?"     

Banyak teman Jovano di Tim Blanche yang bertanya setelah mereka berkumpul bersama di depan benteng.      

"Jo terluka sangat parah." King Zardakh membuka informasi mengenai Jovano.      

"Benarkah?"     

"Kok bisa?"     

"Oh tidak, jadi… Mama kalap dan berubah wujud… itu karena Jo luka parah?! Lalu bagaimana keadaan Jo sekarang?" Kuro akhirnya paham mengenai tingkah mama angkatnya sepanjang sore ini.      

"Jo kebetulan sedang apes dan bertemu penjahat iblis yang sangat kuat yang menguasai elemen logam sangat keras. Dua kaki Jo hancur dan organ-organ dalamnya juga rusak." King Zardakh membeberkan ini.      

Semua anggota tim yang mendengar pun kaget tidak terkira. Ini karena Jovano bertempur melawan Boronez di tempat terpencil, jauh dari mereka.      

Weilong tertunduk malu karena merasa tidak berbuat apapun untuk menyelamatkan Jovano dari serangan Boronez. Ia terlalu sibuk bermain-main dengan 6 kriminal iblis yang dia tangkap di medan ilusinya sebelum dia bunuh pada akhirnya.      

Padahal, kalau Jovano sampai mati, maka Weilong pun akan ikut ke alam kubur bersama Jovano karena adanya perjanjian kontrak antara keduanya.      

"Aku ingin lihat Kak Jo!"     

"Aku juga!"     

"Bawa kami ke Kak Jo!"     

King Zardakh pun berkata, "Jo sedang dirawat dua ayahnya di Alam Cosmo. Kita harus tunggu Andrea dulu untuk memasukkan kalian ke sana."      

Myren maju dan berkata, "Aku akan mencari Andrea." Ucapannya diangguki oleh sang ayah. Apalagi ini sudah mulai petang.      

"Tadi Aunty hebat sekali!"     

"Iya! Aku sampai melongo lebar melihat dia bergerak seperti kilat dan tiba-tiba sudah puluhan iblis jahat terbelah jadi dua!"     

"Dia keren sekali!"     

"Wajah Aunty sangat aneh…"     

"Benar, Aunty tadi tidak berekspresi apapun, membunuh lawan dengan muka dingin dan tanpa bicara juga!"     

"Aunty Andrea mirip robot android! Wajah datar, mengkilat seperti alumunium dan rambutnya… wow… seram!'     

Di tempat lain, Myren melayang mencari adiknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.