Devil's Fruit (21+)

Siasat Pangeran Incubus



Siasat Pangeran Incubus

0Fruit 684: Siasat Pangeran Incubus     
0

Andrea yang menangkap senyum miring kakaknya penuh arti, segera bertanya sambil dia terus bertarung dengan para vampire garis depan. "Kak, siapa mereka?"     

"Pfftt! Bapakmu satu itu memang iblis licik yang kuakui lebih jenius dariku dalam hal strategi." Myren menggelengkan kepala sambil terus tersenyum. Ia sekaligus membantai vampire manapun yang maju menerjang ke arahnya.      

"Maksudnya, Kak?" Andrea menghindari cakaran vampire yang mendatanginya dan ia segera mengibaskan pedang Ra ke tubuh vampire itu sehingga lawan langsung terbakar menjadi hitam pekat.      

"Itu semua, yang ada di langit… adalah saudara-saudaramu, Andrea." Myren berujar sambil ia menunduk menghindari cakar lawannya dan lekas berikan pukulan mematikan menggunakan pedangnya ke jantung lawan, dan vampire itupun segera menjadi abu.      

"HAH?!" Andrea tercengang. "Sa-saudara aku?" Ia pun menatap lagi ke langit dan memandang beberapa dari mereka dengan hati-hati. "OWGH!" jeritnya sambil membelalakkan mata. "Itu kan Kak Wruyn!" Ia mengenali salah satu wanita iblis di langit yang memakai baju megah dengan dirangkapi armor perang warna perak.      

Wruyn yang diseru Andrea pun menyeringai lebar sambil melambaikan tangan ke sang Cambion.      

"Ahh! Itu Kak Ambroisa! Itu Kak Xylo! Dan itu… itu kan sepupu Groix!" Kini Andrea bisa mengenali banyak dari orang yang sedang melayang di angkasa.      

Myren melonjak di udara bersama Andrea. "Sepertinya aku paham sekarang apa maksud bapak gila itu mengajak anak cucu dan keponakan dia lainnya ke sini."     

Andrea menoleh bingung ke Myren dan menebak, "Apakah… untuk menjatuhkan mental para vampire?"     

"Tepat! Itu satu-satunya yang aku pikirkan tentang bapak edan itu." Myren menyeringai. "Ayo kita bersenang-senang, Andrea!" Ia pun mulai meluncur ke kerumunan pasukan vampire dengan kekuatan besar mengayunkan cemeti berduri yang berselubung api.      

"Ha ha! Ayo!" Andrea juga mulai lebih bersemangat.     

Tebakan Myren dan Andrea memang tidak keliru. King Zardakh sengaja mengajak anak, cucu, dan juga keponakan dia untuk ke Kutub Selatan.      

Mereka semua berjumlah sangat banyak, hampir menyamai jumlah pasukan vampire.      

Rupanya King Zardakh berhasil membujuk mereka dengan iming-iming jantung para vampire yang dia katakan sangat lezat dan bisa menambah kekuatan iblis.      

Sang raja meminta semua yang datang bersamanya untuk tetap di langit, memenuhi area itu untuk memberikan aura dominasi dan mengancam hati para vampire.     

Seperti yang dikatakan tuan raja, bahwa dia memperbolehkan anggota keluarga dia yang di langit untuk turun memetik panen jantung vampire jika memang mereka mau.      

Sementara itu, Jovano, tanpa perlu mendengar percakapan Myren dan ibunya, dia langsung bisa memahami maksud kakeknya dan banyak iblis lain di langit, diam berdiri melayang di sana dengan sikap mendominasi.      

Jovano juga mengenali beberapa sosok yang dulu pernah dia temui ketika bertandang ke Underworld bersama sang kakek. Ada banyak dari sepupu dan kakak-kakak beda generasi yang dia kenal.      

Ini membuat Jovano dan iblis lainnya menjadi lebih tenang dan percaya diri dengan hadirnya bala bantuan meski mereka hanya berdiri diam saja di angkasa.      

Baru saja peperangan terjadi selama tiga puluh menit sejak kedatangan King Zardakh dan keluarga besarnya, mendadak langit seperti terbelah dan muncullah Pangeran Djanh yang membawa banyak pasukan iblis bersamanya.      

King Zardakh terkejut akan kedatangan sang pangeran itu. Ia baru sadar bahwa tadi pagi, Pangeran Djanh memang tidak ikut berkumpul di halaman belakang mansion Andrea. Ternyata pangeran incubus itu sedang di Underworld untuk mempersiapkan pasukannya.      

"Kau! Kau!" teriak salah satu komandan vampire sambil penuh emosi menunjuk ke arah Pangeran Djanh yang baru saja muncul di langit.      

Pangeran Djanh yang ditunjuk hanya terkekeh santai. "Kenapa denganku? Apakah aku terlalu tampan? Yeah, ini baju perangku yang baru. Bagaimana menurutmu? Terlihat sangat hebat, kan?"     

"KAU! KAU MENGKHIANATI KAMI!" raung komandan vampire lainnya.      

"Kau yang mengatakan pada kami mengenai penyerangan iblis hari ini, dan kau bilang jumlahnya hanya seribu saja!"     

"Kau juga yang membujuk kami untuk mendatangkan banyak pasukan vampire kami ke sini!"      

"Tapi kau kenapa tidak mengatakan bahwa akan ada ribuan lainnya yang datang?"     

"Bahkan kau membawa pasukanmu sendiri? Apa maksudmu, pangeran iblis?!"     

Banyak komandan pasukan vampire yang meneriakkan rasa tidak terima mereka pada Pangeran Djanh sambil membuka mengenai siapa jati diri orang yang sudah mengabarkan pada para vampire bahwa akan ada serangan para iblis di hari ini, termasuk jumlahnya.      

Myren dan yang lainnya menatap Pangeran Djanh. Tentu saja itu pandangan yang sangat sengit. Mereka sangat tidak menduga bahwa pengkhianat itu adalah Pangeran Djanh.      

Namun, King Zardakh terlihat tenang, seolah dia mampu menguasai emosinya.      

Di luar perkiraan semua orang, Pangeran Djanh justru tertawa keras dan menatap ke Myren dan Andrea. "Aku sengaja memberitahukan pada para vampire tentang serangan kita hari ini. Aku juga menyuruh mereka mengumpulkan banyak pejuang vampire ke sini."     

"Djanh cuwk, apa maksudmu?" Andrea bertanya dengan nada rendah dan setengah menggeram. Sementara, di tanah bersalju, peperangan terhenti setelah kedua pihak sama-sama mundur dan menunggu.      

"Putri Andrea, ini… tidak lain agar mereka semua mengumpulkan semua pasukan mereka dan kita bisa menumpas mereka semua. Bukankah ideku ini brilian?" Pangeran Djanh merentangkan tangannya seolah dia sudah melakukan hal paling jenius.      

King Zardakh menatap sang pangeran kerajaan Huvro itu. "Dasar kau pangeran licik, ha ha ha! Aku menyukai cara pikirmu yang kadang out of the box!"      

"Apakah kalian sudah bersekongkol sebelumnya?" tanya Myren pada ayahnya dengan wajah penuh tanda tanya.     

"Tidak, my dear…" King Zardakh menggeleng dengan senyum masih menempel pada wajahnya. "Rasanya aku tau apa maksud pangeran melakukan ini."     

"Apakah itu, Baginda?" tanya Pangeran Djanh sambil tersenyum.      

"Pertama, kau sengaja menjadi pengkhianat dengan memberikan informasi mengenai kedatangan kami dan juga jumlah inti kami."      

"Ya. Lalu?"     

"Kedua, itu supaya kau bisa mengumpulkan semua pejuang vampire di seluruh dunia untuk berkumpul di sini agar lebih mudah ditumpas. Dan ketiga… ini karena jantung vampire yang bermanfaat bagi iblis, benar?"     

"Perfecto! Baginda Zardakh sungguh sangat jenius!" Pangeran Djanh bertepuk tangan senang dan kemudian dia menundukkan punggung sekali pada King Zardakh.      

Ucapan dari King Zardakh mengenai dugaan tindakan Pangeran Djanh sangat membakar amarah para vampire. "Kalian iblis memang tidak bisa dipercaya! Bajingan iblis terkutuk!" raung seorang komandan.     

"Well… memangnya kau mengharap kami seperti apa? Malaikat? Pfftt!" ejek Pangeran Djanh tanpa malu-malu.      

"Hraaaakkkhhh! Basmi semua bajingan iblis ini!" seru komandan lain sambil maju bersama anak buahnya.      

"Guys! Nikmatilah sarapan brunch kalian semua!" teriak Pangeran Djanh pada para prajuritnya sendiri.      

Kali ini, hal demikian sangat tidak diduga oleh para vampire. Selain kedatangan pasukan kedua dari King Zardakh, juga muncul pasukan besar lainnya dari Pangeran Djanh.     

Rasanya banyak para vampire yang merasa ingin mencabik-cabik Pangeran Djanh yang sudah menjebak mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.