Devil's Fruit (21+)

Murka Giorge



Murka Giorge

0Fruit 689: Murka Giorge     
0

Maka, sesuai kesepakatan, Myren hanya perlu diam menjaga Emanuela, sedangkan Ronh dan Kenzo terus sebagai tameng dia, melawan para vampire yang ingin menyerang Myren.      

Sedangkan keadaan Emanuela makin lemah dan kacau. Tubuhnya terasa amat kesakitan. Meski dia memiliki kekuatan regenerasi yang cepat, namun cambuk duri api Myren masih tertancap menembus perutnya, menghalangi dia untuk menyembuhkan diri.     

Belum lagi cambuk itu melilit erat di tubuhnya, sangat menyakitkan dan meski api Myren tidak dinyalakan pada cambuk, namun tetap saja ada sengatan panas dari duri cambuk yang menghujam kulit menembus dagingnya.      

Baru kali ini Emanuela mendapatkan penghinaan dan siksaan begini rupa. Ia yang biasanya agung dan dihormati, sekarang bagai anjing yang dipukuli.      

Kuro dan Shiro menggunakan kekuatan beringas mereka untuk membasmi banyak serdadu vampire dan mendekat ke Andrea dan Dante.      

"Mama!" panggil Kuro dengan wajah gembira karena berhasil bertemu dengan ibu angkatnya.      

"Sayank, kenapa kemari? Di sini berbahaya!"     

"Aku ingin bersama Mama menyelamatkan Dik Ivy!"     

"Bagaimana keadaan di medan perang sebelumnya? Apakah sudah selesai?"     

"Belum, tapi banyak dari pihak Raja Zardakh yang mulai turun dan menggila berburu jantung vampire bersama dengan pihak Pangeran itu." Kuro menunjuk ke Pangeran Djanh.     

Andrea mengangguk paham. Rupanya karena para iblis yang didatangkan di gelombang kedua dan ketiga, mereka mulai bersama-sama memanen jantung vampire.      

Taktik Pangeran Djanh selalu saja begitu. Dulu ketika terjadi perang Ragnarok melawan pasuka Nirwana dan Nephilim, sang pangeran mengiming-imingi pada para anak buah dan sekutunya bahwa mereka akan mendapatkan manfaat besar jika memakan jantung para angels.      

Dan kini siasat serupa dipakai oleh sang pangeran. Dia seperti… mengambil keuntungan setiap ada peperangan dengan pihak di luar ras iblis. Dia tipe orang yang pandai memanfaatkan situasi untuk keuntungan dia dan kelompoknya sendiri.     

Meski begitu, King Zardakh tidak memprotesnya karena dia juga diuntungkan dengan adanya bala bantuan dari Pangeran Djanh.      

Beliau tidak perduli apa saja yang dilakukan anak buah yang dibawa Pangeran Djanh meski itu tindakan brutal seperti memperkosa, mencabik, atau apapun sejenis itu. Bagi King Zardakh, asalkan tidak merugikan dia dan orangnya, silahkan saja lakukan apa yang mereka mau.     

Kejam? Well, kalian ingin iblis sebajik apa memangnya?      

Putri Cambion juga tidak mempermasalahkan apapun kelakuan Pangeran Djanh asalkan tidak merugikan dia dan keluarga dia.     

Tetapi yang Andrea sudah ketahui setelah dia hidup hingga dua puluh tahun lebih ini, bahwa tidak ada yang namanya jahat absolut dan baik absolut. Apapun ras dan jenisnya.      

Nah, kembali ke pertempuran di medan baru, di depan pintu masuk kerajaan vampire, kekuatan para iblis memang lebih mendominasi pasukan vampire yang berjumlah ratusan.      

Sebenarnya ini sudah dipahami para vampire bahwa mereka kalah dalam hal kekuatan, namun karena sudah dititahkan oleh para tetua agung, mana mungkin mereka bisa mengelak dari tugas tersebut?     

Dari arah berbeda, muncul vampire menghampiri Hagemori Karin. Andrea dan Giorge sudah hampir membunuh vampire itu namun Karin buru-buru mencegahnya. "Jangan! Dia orangku!"     

Andrea pun urung menebas vampire itu dan membiarkan ia mendekati Karin.      

"Largha! Ternyata kau!" jerit Emanuela ketika dia melihat siapa ternyata yang selama ini sudah menjadi mata-mata dari Olivo dan Karin.      

Tanpa menggubris Emanuela yang berteriak dan memaki pada Largha, Karin pun bertanya, "Bagaimana situasi di dalam penjara?"     

"Aku sangat kesusahan mendekat ke sana. Dan… sepertinya dugaanku benar, Nyonya." Largha menjawab majikannya.      

"Apa itu?" Giorge mendekat ke Largha. Wajahnya menyiratkan rasa ingin tau yang sangat besar.      

"Bahwa tetua vampire yang sedang mengekstraksi kekuatan Ivy memang tidak bisa diganggu apapun atau mereka bisa celaka." Largha membeberkan informasi penting ini.      

"Largha, terkutuk kau! Bajingan! Berani-beraninya kau mengungkap itu ke mereka! Kau akan membusuk di neraka dan takkan pernah tentram hingga kiamat!" Emanuela terus mengutuk Largha dengan suara berapi-api penuh kemarahan.      

King Zardakh tertarik dengan informasi dari Largha dan mendekat ke dia. "Ceritakan padaku, kenapa para tetua tidak bisa diganggu? Dan apa tadi? Mereka mengekstrasi Ivy?"     

Largha mengangguk dan menjawab, "Benar. Nona Ivy sejak pertama dia ditangkap, dia langsung diekstraksi kekuatan Nevimbi dia, disedot keluar, tapi… aku sampai tidak tega melihat prosesnya. Itu… terlalu menyakitkan pastinya untuk Nona Ivy."     

Giorge mencengkeram kerah baju Largha dan mendesis berat, "Katakan padaku apa saja perbuatan biadab mereka ke anakku!"     

"Mereka… mereka menelanjangi Nona Ivy, menyedot kekuatan Nevimbi secara bersama-sama, hingga tubuh Nona Ivy terangkat di udara dan kemudian, banyak aliran kabut dari tubuh Nona Ivy keluar dan… Nona Ivy sering menjerit kesakitan. Kami semua yang menjaga penjara bisa jelas mendengarnya." Largha menjelaskan sambil tertunduk.      

Giorge merasa patah hati berat mendengar penjelasan dari Largha, ia menghempaskan cengkeramannya ke Largha, dan melesat ke Myren untuk cengkeram leher Emanuela.      

"Gio! Jangan!" Myren mencegah. Namun, suami kedua Andrea sudah mencapai tawanan itu tanpa berhasil dicegah.     

"Kau… kau bajingan cilik!" teriak Giorge pada Emanuela.      

Emanuela melihat kegusaran dan kemarahan dari wajah serta mata Giorge, dia hanya terkekeh.     

"Gio, jangan bunuh dia! Mungkin dia bisa digunakan untuk pertukaran!" Andrea memegangi suami keduanya.      

Giorge menggigit bibirnya hingga berdarah.      

"Ha ha ha!" Emanuela tertawa keras-keras seolah mencemooh kemarahan Giorge.      

Zlupp!      

"AARGHHH!"     

Jeritan terdengar dari mulut Emanuela ketika dua jari berkuku panjang dan runcing Giorge sudah menembus kedua matanya dalam sekali tusukan.      

Andrea dan Myren tidak menyangka sama sekali akan kejadian itu.      

"Akan aku buat kau menyesali perbuatanmu pada putriku!" geram Giorge menggunakan suara bagai monster. Ketika dua jarinya dicabut, kedua bola mata Emanuela juga ikut tercerabut keluar.      

Andrea sampai berpaling, tidak tega melihatnya. Meskipun dia ketika berubah menjadi iblis murni dia juga mengerikan dan kejam, namun seingat dia, ia tidak pernah sampai menyiksa lawannya.      

Yah, orang tua yang murka pasti bisa melakukan apa saja untuk anaknya.      

"Kau! Kau pengkhianat terkutuk! Membusuk saja kau nanti di mana pun! Arrghhh! Arkh—" Belum genap Emanuela menuntaskan sumpah serapahnya pada Giorge, tiba-tiba tenggorokan dia sudah ditembus benda tajam dan seolah mengoyak pita suaranya. "Krhh… krrkhh…"     

Itu adalah jari runcing Giorge yang memang sudah menembus di leher Emanuela dan merusak pita suara vampire cilik itu.      

Kini, yang terkekeh puas adalah Giorge melihat seperti apa penderitaan Emanuela. Sudah tersakiti oleh cambuk Myren, masih harus kehilangan mata, dan setelah itu kehilangan pita suara.     

Mungkin setelah ini, Emanuela akan menjadi seonggok makhluk yang tidak berguna. Buta… bisu…      

Giorge ternyata bisa menjadi orang yang mengerikan jika keluarganya diusik.      

Para serdadu vampire yang melihat apa yang terjadi pada Emanuela hanya bisa meraung marah.      

Namun, memangnya apa yang bisa dilakukan mereka?     

"Ayo, semuanya lekas masuk saja ke balik air terjun menuju penjara bawah tanah!" Largha mengkomando. "Kekuatan para tetua sangat lemah saat ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.