Devil's Fruit (21+)

Keadaan Gawat Vargana dan Shona



Keadaan Gawat Vargana dan Shona

0Fruit 665: Keadaan Gawat Vargana dan Shona     
0

Jovano terus menggunakan api hitam dan cahaya surgawi miliknya tanpa menahan sedikitpun. Dia juga marah dan jijik pada para kriminal.      

Kekuatan Jovano memang menakutkan banyak kriminal. Tapi mereka ingin hidup bebas, maka berdasarkan sugesti itu, mereka tetap memberanikan diri untuk melawan para anggota tim.      

Segelintir prajurit Iblis tumbang dan mati. Ada banyak yang terluka dan temannya segera membantu dan ada yang menepikan mereka.      

Andrea cepat keluarkan pil penyembuh untuk yang terluka dank arena Myren tidak berkata apa-apa, maka ia terus berbuat demikian untuk korban luka.      

Jovano berusaha melindungi bocah-bocah yang lebih kecil darinya seperti Voindra dan Gavin.      

Namun, sepertinya dua bocah itu sadar akan perbuatan Jovano. "Kak Jo! Jangan pandang remeh kami! Kak Jo fokus dengan lawan Kak Jo saja!" seru Gavin.      

Jovano tidak mengira dua bocah itu kini sangat pemberani. Dan ia pun mengangguk. Ia kembali berkonsentrasi pada lawan-lawannya sendiri. Dibantu Weilong yang menyebarkan ilusi dadakan ke kriminal sehingga mereka mematung sejenak, memudahkan Jovano untuk menghabisi mereka menggunakan tebasan pedang buatannya dari titanium yang telah disempurnakan dengan rune penguat.      

Jovano merasa agak lelah ketika dia terus menerus menggunakan kekuatan api hitam dan cahaya surgawi secara bersamaan dan tanpa henti.      

Kuro dan Shiro juga terlihat sengit bertarung. Karena mereka sudah memiliki pengalaman bertarung sebelumnya, mereka tidak gentar sama sekali.      

Bahkan, Kuro melepaskan banyak kabut hitam yang mirip dengan gas Fluorin dan Hidrogen fluorida, mengelilingi para kriminal. Banyak di antara mereka yang tumbang menjadi bubur. Namun ada juga yang kuat dan terus maju.      

Shiro mengurung beberapa kriminal dengan penjara petir putihnya dan mengeksekusi mereka dalam sengatan listrik voltase tinggi, menyebabkan tubuh para kriminal hangus.      

Gavin dan Voindra bersatu dan menciptakan adanya Kristal yang berbentuk tajam untuk menembus tubuh para kriminal yang maju. Ada yang berhasil menghindari, ada juga yang terkena.      

Namun, selama itu bukan titik vital mereka, mereka masih terus berlari, tidak perduli dengan rasa sakit di tubuh mereka, asalkan nanti mereka bisa meraih kemerdekaan mereka.      

Ada juga beberapa kriminal yang akhirnya berpikir lebih baik mereka bersembunyi di suatu tempat agar jika mereka berhasil bertahan sampai petang, mereka akan menerima kebebasan mereka sesuai yang King Zardakh janjikan.      

"Ada yang kabur! Kejar mereka!" seru para prajurit Iblis lekas terbang untuk mengejar kriminal yang kabur dari medan peperangan.      

Vargana menunggangi Sabrina dan bertarung sungguh-sungguh, menyatukan kekuatan dengan Sabrina, menghasilkan elemen api yang besar berkat angin dia.      

Banyak kriminal yang terbakar oleh api kolaborasi Vargana dan Sabrina.      

Kriminal lainnya geram dan menerjang ke Vargana.      

Zlaapp!     

Vargana melotot tak percaya ketika tubuhnya ditembus cakar salah satu kriminal yang berhasil menerjangnya.      

"Vargana!" teriak Myren di udara.      

"Nona Va!" Sabrina juga tidak kalah kagetnya. Dia segera memukulkan cakar besarnya ke kriminal itu, namun oknum itu terkekeh berhasil menghindari serangan Sabrina.      

King Zardakh menahan ketika Myren hendak turun membantu anak sulungnya. "Jangan. Kau harus tau bahwa ini adalah ujian untuk mereka."     

"Tapi!" Myren berteriak kalut.      

"Jenderal…" Panglima Ronh memegangi tangan istrinya sambil menunduk dan menggeleng. Ini sudah perintah dari sang raja, mana bisa dia melanggar?     

Myren mengepalkan tangan kuat-kuat. "Bree! Lekas bawa Vargana menyingkir!" teriaknya ke Sabrina.      

Sabrina lekas membantu Vargana yang tadi terguling di tanah dengan tubuh berlumuran darah karena perutnya ditembus cakar tajam kriminal sehingga tercipta lubang menganga di sana.      

Shona yang menyadari situasi gawat dari Vargana, segera saja mundur dan lari mengikuti Sabrina yang membawa Vargana.      

Mereka meletakkan Vargana di sudut benteng. Myren segera melesat turun untuk melihat keadaan putri sulungnya.      

Shona segera kerahkan kekuatan Healer dia pada perut berlubang Vargana.      

Myren gelisah dan cemas bukan main. "Tolong, tolong selamatkan dia, Sho. Tolong…'      

"Aku berusaha yang terbaik, Jenderal." Shona menjawab tanpa menoleh ke Myren karena dia berkonsentrasi pada penyembuhan Vargana.      

Napas Vargana pendek-pendek dan wajahnya mulai memucat. Ada usu yang terburai sedikit di area perut. Myren sampai menangis melihatnya.      

Ketika dalam keadaan krusial begitu, ada satu kriminal iblis yang berhasil masuk ke benteng dan melihat Vargana sedang diobati oleh Shona.      

Myren kibaskan tangannya secara otomatis ke kriminal itu yang langsung membuat si kriminal jatuh dengan jantung tercabik, mati seketika.      

Namun, usai melakukan itu, tiba-tiba tubuh Myren terangkat tanpa dia bisa melawan. Rupanya ulah sang ayah. "Kenapa?! Kenapa, bapak gila!?!" raungnya tidak terima.      

"Kau adalah pengawas. Dan tugas pengawas HANYA mengawasi!" King Zardakh berteriak tegas beserta mata melotot serius.      

Myren melongo, baru kali ini ayahnya bertindak demikian padanya. Mengetahui bahwa dia salah, ia pun tertunduk, tapi dia sempat berseru ke bawah, "Bree! Jaga Sho dan Va!"      

"Baik, Jenderal!" seru Sabrina.      

Ternyata, ada lagi kriminal iblis yang berhasil menyelinap masuk ke benteng dan menemukan Shona yang sedang menyembuhkan Vargana. "Wuah! Cantiknya bocah ini! Aku ingin bersenang-senang dengan kalian! Ayo sini, cantik manisku!"      

Sabrina segera saja mengaum dan memukulkan cakarnya ke iblis jahat itu.      

"Huwoh! Macan betina! Jangan menghalangiku! Minggir sana! Aku tidak bernapsu pada macan sepertimu!" Kriminal itu mengibaskan tangannya pada Sabrina, mengakibatkan Sabrina terhempas dan menabrak tembok batu benteng. "GYAHAHAHA! Ayo cantik, lupakan saja temanmu yang sekarat itu dan kita bisa bersenang-senang. Aku bisa membuatmu merintih nikmat dengan segera…"      

Shona sangat jijik mendengarnya, tapi dia bingung, jika dia meladeni kriminal itu, Vargana bisa gawat karena Healer tidak boleh diinterupsi ketika memberikan penyembuhan.      

Kriminal itu mulai mendekati Shona dengan pandangan sangat mesum, sudah membayangkan akan begini dan begitu pada Shona.      

Saban Sabrina hendak menyerang, si kriminal lekas lambaikan tangan lagi ke Sabrina. Rupanya kekuatan si iblis lebih kuat ketimbang si macan sabertooth.      

Shona menggigit bibirnya ketika Iblis itu sudah makin mendekat ke arahnya. Vargana yang pucat hanya bisa menatap pasrah ke Shona.      

"Lari, lari saja, Sho. Cepat lari mumpung ada kesempatan…" Vargana lirih berkata ke Shona sambil melirik akan Iblis jahat yang sudah lebih dekat lagi dan terkekeh mesum pada Shona.      

Shona menggeleng. Bibirnya makin dia gigit sampai berdarah. Mana mungkin dia bisa lari saat ini dan meninggalkan Vargana? Mereka sudah berjuang bersama-sama di alam ini selama hampir 4 tahun!      

"Sayankku…" Iblis itu sudah di dekat Shona dan mengulurkan tangannya, hendak menjangkau Shona.      

Wuusshhh!     

Seketika, muncul petir putih besar menghantam tubuh kriminal iblis yang hendak mencabuli Shona, dan membuat iblis cabul itu menabrak tembok batu, menjauh dari Shona dan Vargana.      

"Jangan berani-berani kau bertindak menjijikkan pada adikku!" teriak Zevo yang menunggangi Noir. Karena elemen mereka sama-sama petir, maka gabungan kekuatan keduanya cukup besar untuk mengalahkan si kriminal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.