Devil's Fruit (21+)

Mengeluarkan Kekuatan Masing-Masing



Mengeluarkan Kekuatan Masing-Masing

0Fruit 592: Mengeluarkan Kekuatan Masing-Masing     
0

Setelah permasalahan mengenai Shona teratasi dengan apik oleh Pangeran Djanh, kini Tim Blanche sudah kembali berlatih sesudah jam istirahat selesai.      

"Tim Blanche," ucap Myren selaku pengawas pelatihan bagi Tim Blanche di hutan ini. "karena kalian sudah berusaha keras untuk menebang pohon pinus ini menggunakan kapak, kini aku beri kesempatan bagi kalian untuk menggunakan kekuatan kalian memusnahkan batang pohon kalian."      

"Memusnahkan?" tanya beberapa anggota Tim Blanche.      

"Benar!" Myren mengangguk. "Kalian boleh memakai apapun kekuatan yang kalian miliki. Elemen apapun yang kalian punyai. Bisa kalian bakar, kalian cincang, kalian bekukan dan lain sebagainya, terserah kalian."      

"Bagaimana kalau kami tidak memiliki kekuatan elemen atau yang lainnya, Jenderal?"      

"Kalian bisa meneruskan menebang seperti sebelumnya. Aku beri waktu sampai petang. Aku akan awasi di sini." Myren melayang di udara dengan santai.      

Maka, yang memiliki kekuatan elemen segera bersiap-siap di depan pohon mereka. Karena jumlah mereka sedikit, di bawah 20 orang, maka mereka cukup berdiri berjajar saja.      

Kuro mengeluarkan kabut hitam korosifnya yang pekat membungkus pohonnya dan dalam waktu sekejap, pohon itu sudah meleleh bagai terendam cairan asam klorida, dan Shiro menggunakan bilah petir putihnya, sama seperti Rogard dan Noir.     

Sedangakan Dante lebih tinggi levelnya dengan petir hitam, efek dari kekuatan Iblis yang dipasok oleh sang ayah mertua dulunya sebelum terjadi peperangan Ragnarok.      

Andrea memilih menggunakan api Cero dia yang sangat tirani, sama seperti Sabrina namun api sang macan sabertooth tidak sedahsyat majikannya, hanya api Beast biasa yang tetap mengerikan.      

Gazum menggunakan kekuatan tebasan anginnya yang setajam bilah pedang, langsung memotong batang kayu menjadi cincangan kecil-kecil. Demikian pula Raja Naga Iblis Heilong yang juga menggunakan elemen angin dia.      

Revka juga tak mau kalah, menggunakan energi Nephilim dia dalam bentuk Zephoro untuk memusnahkan pohon. Di sini dia bebas mengeluarkan Zephoro karena tidak akan terlacak oleh para Pengawas dari Antediluvian.      

Pangeran Djanh cukup menjentikkan jarinya ke batang pohon dan semuanya hancur menjadi bubuk kayu. Menakjubkan sekaligus tirani!     

Sang siluman rubah ekor sembilan Kyuna menggunakan kesembilan ekor berbahaya dia untuk membelit batang pohon itu dan meremukkan hingga menjadi serpihan-serpihan kecil.      

Rogard menatap hasil perbuatan istrinya. "Ekor-ekormu mengerikan, istriku."      

Kyuna terkikik genit pada suaminya. "Inilah yang akan terjadi pada batangmu jika kau berani mengkhianati aku, Ro sayankku..."      

Seketika, Rogard bergidik ngeri membayangkan miliknya diremas ekor sang istri hingga remuk menjadi serpihan. Oke, dia harus ingat untuk tidak melakukan apa yang bisa mengakibatkan bencana bagi sang batang pribadinya.      

Giorge tidak memiliki kekuatan elemen, namun dia bisa mencabik-cabik batang pohonnya menjadi serpihan dengan hanya tangan kosong saja. Itu juga cukup mengerikan.      

"Mama, beri aku satu kapak lagi!" seru Vargana penuh semangat. Dia tidak ingin kalah dari orang-orang yang punya kekuatan elemen. Dia memang belum membangkitkan kekuatan sejatinya.      

Begitu Myren memberikan satu kapak lagi ke putri sulungnya, Vargana lekas melonjak ke udara dan dengan dua tangan menggenggam kapak, dia pun mengerahkan tenaga terkuat dia untuk menebas batang pohonnya secara cepat, memutilasi batang itu menjadi beberapa bagian hanya dengan tebasan dua kapaknya saja sembari dia melayang di udara.      

"Woaahh..." Anggota Tim Blanche terpana akan aksi hebat Vargana. Beberapa malah bertepuk tangan takjub.      

"Bocah sekecil itu bisa menebas pohon dalam waktu singkat sambil melayang!"      

"Tidak heran, karena dia anak dari Jenderal kita!"      

"Gender memang tidak membatasi kemampuan!"      

Vargana tersenyum puas. Meski tindakannya mengonsumsi banyak tenaga, tapi dia merasakan kepuasan tersendiri akan pencapaiannya. "Ternyata, seminggu berlatih di depan benteng, lari, melatih otot tangan... itu benar-benar berguna!" cetusnya sambil turun ke tanah dan menatap dua tangannya.      

Myren tersenyum mendengar penuturan jujur si sulung. "Baguslah kalau kalian tersadar mengenai itu. Karena, kalian tidak bisa melulu mengandalkan kekuatan magis kalian. Terkadang, kalian juga dituntut memakai kekuatan fisik kalian dalam momen-momen tertentu."      

Para anggota Tim Blanche terdiam merenungkan ucapan Myren. Kini mereka mengerti kenapa selama seminggu ini mereka dipaksa untuk melatih tangan dan kaki mereka sampai nyaris putus asa, ternyata manfaatnya tidak sedikit.      

"Aku juga merasa sekarang diriku lebih kuat dari sebelumnya!" celetuk Gavin. Dia pun segera meminta kapak satu lagi pada Myren dan meski tanpa melayang di udara seperti Vargana, dia tetap menebas kuat-kuat pohonnya memakai kekuatan dua kapak di tangannya.      

Bocah-bocah lainnya yang belum membangkitkan kekuatan elemen dan kekuatan magis mereka juga mulai meminta tambahan satu kapak lagi. Kini, semua orang sangat bersemangat menampilkan kekuatan fisik yang telah didapatkan selama pelatihan ini.      

Jovano memandangi dua tangannya secara bergantian. Dan setelah dia menjulurkan tangan kirinya, muncullah api hitam neraka yang menerjang deretan pohon-pohon di depannya sampai sejauh puluhan meter.      

"WOAAAHHH!" Seluruh anggota Tim Blanche berseru kaget melihat kekuatan Jovano.      

"Itu... itu kekuatan apa?!" Kuro sampai nyaris tergagap melihat api hitam dari telapak tangan Jovano.      

"Api hitam neraka, itu jenis api yang hanya dimiliki para Kaisar Iblis seperti Lucifer dan keenam Kaisar Iblis lainnya," jawab Myren.      

Di hutan lain, di sebelah hutan tempat Tim Blanche berlatih, para anggota tim Iblis berseru kaget melihat ada api hitam neraka yang mengerikan baru saja melahap deretan pohon-pohon sampai puluhan meter tak jauh dari mereka.      

"Api... Api hitam!"      

"Astaga! Itu sungguh api hitam yang legendaris itu kah?"      

"Panglima, kenapa ada api hitam di bagian hutan sana? Siapa yang memilikinya?"      

"Pangeran Muda Jovano, cucu dari Yang Mulia Zardakh."      

Semua anggota Tim Iblis hanya bisa termangu. Mereka tidak pernah menyangka bahwa cucu dari junjungan mereka ternyata memiliki api legendaris yang sangat menakutkan begitu.      

Namun, belum selesai keterkejutan mereka, mereka harus melonjak kaget ketika melihat sepintas sebuah cahaya putih yang juga menerjang deretan pohon-pohon pinus di hutan sebelah mereka. Segera, mereka merunduk ketakutan ketika merasakan aura dari cahaya tersebut.      

"I-itu... apa? Kenapa... kenapa aku merasakan perasaan tertindas ketika cahaya itu lewat?" Salah satu Iblis sampai terguncang.      

"Ha-hatiku seperti terpanggang ketika aura cahaya itu muncul baru saja..."     

"Jangan katakan itu... itu..."     

"Panglima Ronh..."      

"Ha ha ha... ya, itu adalah Cahaya Surgawi yang menakutkan bagi golongan Iblis seperti kita." Panglima Ronh sampai terbahak geli melihat ketakutan para anak buahnya.      

"Si-siapa di sebelah yang memiliki Cahaya Surgawi?"     

"Siapa lagi kalau bukan cucu Yang Mulia Zardakh juga?" jawab Ronh sambil tersenyum. "Pangeran Muda Jovano."      

"Pa-Pangeran Muda lagi?!"      

"Yang Mulia Jovano! Itu ternyata milik Yang Mulia Jovano!"      

"Astaga! Kenapa dia memiliki dua macam kekuatan yang sangat mengerikan?!"     

"Kuharap aku tidak menjadi musuh dari Pengeran Jovano."      

"Dunia ini sepertinya hanya menyukai Pangeran Kecil Jovano saja. Huff..."      

Panglima Ronh sampai tertawa terbahak-bahak. "Sudah, sudah, lanjutkan saja latihan kalian. Mulai sekarang, kalian harus lebih giat dan lebih setia pada Yang Mulia, mengerti?"     

"Mengerti, Panglima!" jawab mereka serentak.      

Memikirkan bocah sekecil itu sudah bisa membangkitkan kekuatan dahsyatnya, mana ada serdadu Iblis yang tidak kagum? Seketika, mereka bangga memiliki Pangeran Muda seperti Jovano. Bagi mereka, Jovano adalah kebanggaan dan prestise mereka sebagai prajurit Kerajaan Orbth.      

Mereka berharap, Kerajaan Orbth bisa bangkit menjadi kerajaan nomer satu di Underworld, mengalahkan Kerajaan Huvro.      

"Kalau Pangeran Muda Jovano bertarung dengan Pangeran Djanh, kira-kira siapa yang menang?" celetuk salah satu prajurit Iblis secara iseng.      

Rekan tim di sebelahnya segera menampar kepalanya dan menyahut, "Tentu saja kita harus optimis bahwa Pangeran Muda kita yang menang! Kau ingin menjajal kekuatan Cahaya Surgawi milik Pangeran Jovano, hah?!"     

"Tidak! Tidak! Tidak! Jangan sampai!" Prajurit Iblis itu buru-buru menjawab.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.