Devil's Fruit (21+)

Usainya Peperangan Sengit



Usainya Peperangan Sengit

0Fruit 692: Usainya Peperangan Sengit     
0

Di dalam penjara bawah tanah, semua Iblis menggila menggasak nyawa para vampire. Kini semua iblis di sana berburu jantung, merenggut paksa dan memakannya, termasuk Andrea dan Myren sendiri.      

Sedangkan di sudut lain, sudah ada mayat Largha yang telah kehilangan kepala dan perlahan sosoknya memudar menjadi kabut udara.      

Setelah semua serdadu di penjara bawah tanah dihabisi kelompok Andrea, mereka mulai naik dan mendatangi kerajaan vampire untuk mengobrak abrik tempat itu, mencari vampire berikutnya yang akan mereka panen.     

Ternyata sudah banyak vampire bangsawan yang meninggalkan istana mereka sejak terjadi pertempuran di penjara bawah tanah tadi.      

Para bangsawan yang biasanya egois dan pengecut itu lebih memilih melarikan diri dari apapun yang mengancam keberlangsungan hidup abadi mereka.      

"Sial! Mereka sudah kabur duluan! Sayang sekali!" Kuro yang kesal, menendang tanah di depannya untuk mengungkapkan perasaannya.      

"Tidak apa, mungkin saja mereka belum jauh dari sini." Pangeran Djanh terkekeh lalu melirik ke King Zardakh dan berkata, "Tuan Raja, bagaimana kalau kita kejar mereka? Mungkin saja jantung bangsawan itu lebih berkhasiat bagus untuk kita. Fu fu fu…"     

"Usulmu tidak buruk, Pangeran." King Zardakh menyeringai. "Ayo!"      

Dua sosok kuat itupun segera melesat dan sudah menghilang begitu saja, menandakan kalau kekuatan dan kecepatan mereka memang tidak main-main.      

Sedangkan sisa kelompok Andrea yang ada di situ, mereka pun menggeledah seluruh istana kerajaan para vampire dan menghancurkan apapun yang mereka inginkan.      

Dalam waktu satu jam lebih, istana besar pusat kerajaan para vampire pun runtuh berantakan menjadi puing-puing.      

Andrea dan yang lainnya menemukan beberapa bangsawan vampire yang bersembunyi di dalam salah satu ruangan di istana, mengira dengan begitu, mereka akan selamat dari serangan Iblis setelah Ivy dibawa keluar.     

Sayangnya, perkiraan mereka sangat meleset. Persembunyian mereka di tempat rahasia di dalam peti mati sungguh sia-sia karena berhasil diketemukan Andrea dan yang lain.     

Para bangsawan naas itu hanya bisa menjerit parau ketika dada kiri mereka dirobek dan jantung mereka dikeluarkan paksa, setelah itu… mereka menjadi sekarat jika jantung mereka diambil namun belum dimakan atau dimusnahkan.      

Prajurit iblis lainnya tiba di istana itu dan mendapati beberapa bangsawan vampire wanita. Tentu saja mereka tidak akan melewatkan kesempatan bersenang-senang sejenak dengan para perempuan vampire dari golongan bangsawan itu.      

Andrea dan lainnya membiarkan para prajurit iblis, entah itu anak buah Myren atau anak buah Pangeran Djanh untuk berbuat sesuka hati mereka pada bangsawan yang ditemukan di puing-puing istana.      

Setelah keluar dari air terjun darah yang menyembunyikan istana besar kerajaan vampire, Andrea segera mengubah wujudnya kembali ke semula dan naik ke punggung Raja Naga Iblis Heilong bersama dengan kelompoknya.      

"Ayo kita pergi dari sini." Andrea menahan tangisnya menatap suami keduanya yang duduk lemah ditopang Dante dan diobati Shona. Ia berjalan ke arah Ivy dan memeluk bocah itu. Tangisnya pun pecah sembari mendekap putrinya.      

Karin juga ikut memeluk Andrea dan Ivy, menangis bersama. Jovano menyingkir, memberikan kesempatan pada para perempuan itu untuk bertangisan.     

Jovano memilih mendekat ke ayah tirinya dan duduk di sisi Dante. Ia mengambil satu tangan Giorge yang terkulai dan membantu menyalurkan tenaga murni dia ke Giorge, berharap bisa membuat Poppa dia lebih memiliki tenaga untuk bertahan hidup.      

Dante mengangguk dan tersenyum pada putranya, seolah dia menyetujui tindakan sang putra. Karena dia tidak memiliki kemampuan seperti Jovano.      

Andrea mengusap semua air mata di pipinya dan menggunakan kekuatan magis untuk memberi pakaian ke Ivy. Kini, bocah perempuan cilik itu sudah memakai baju tebal, jaket musim dingin, dan celana tebal pula dari bahan kulit beast.      

Ivy juga menelan sebuah pil obat dari ibunya. Andrea mengecupi wajah sang putri dan terus meminta maaf karena penderitaan yang dialami putrinya. Meski ini tidak sepenuhnya salah sang Cambion, namun dia tetap menyalahkan dirinya yang kurang waspada menjaga Ivy.      

Kuro mendekat ke Ivy dan bersimpuh di depan si kecil yang masih tertunduk. "Dik Ivy, halo, aku Kuro, kakak angkat kamu."     

Mendengar itu, Ivy pun mengangkat mukanya yang masih berlumuran darah. Itu adalah darah dari sang ayah ketika dada Giorge tertembus tangan bercakar tetua vampire dan Ivy terkena tetesan itu saat dia berada di bawah sang ayah.     

Pandangan Ivy dan Kuro saling bertemu. Mata Ivy berwarna merah. Irisnya sungguh berwarna merah tua, membuat Kuro takjub. "Adik Ivy! Matamu begitu cantik!" serunya sambil menatap terpukau.      

Andrea dan Karin segera menoleh ke Ivy dan mendapati mata bocah itu memang benar berubah menjadi merah. Dua ibu ini saling berpandangan. Kenapa bisa demikian?     

Ivy tidak mengatakan apa-apa dan kembali tertunduk, memeluk lututnya dengan sikap pasif.      

Andrea menggeleng ke Kuro, memberi isyarat bahwa Kuro tidak bisa berkomunikasi dulu dengan Ivy di saat seperti ini.     

Kuro agaknya memahami kode dari ibu angkatnya dan dia pun mengangguk, duduk di sebelah Andrea dan diam tenang.      

Raja Naga Iblis Heilong sudah melayang kembali ke medan pertempuran sebelumnya. Di bawah sana, para prajurit Iblis menuai kemenangan.      

Mereka terlihat duduk santai sambil memakan jantung vampire yang mereka dapatkan. Beberapa ada yang menyimpannya untuk anak atau istri mereka di rumah nantinya.      

Tim Blanche yang juga duduk di sebuah lempengan kayu hasil pengubahan elemen dari Gavin dan beberapa iblis elemen tanah lainnya, segera melambaikan tangan mereka penuh semangat begitu muncul Raja Naga Iblis Heilong di langit.      

Raja Naga Heilong pun turun dan para anggota Tim Blanche menyambut Andrea dan yang lainnya yang mulai berjalan turun ke tanah.      

Namun, muka mereka berubah pias ketika melihat Giorge luka parah sedang diobati Shona dan ditopang Dante.      

"Aku akan memindahkan Gio, Dante, Jo, Shona dan Ivy ke alam Cosmo. Ada yang ingin ikut?" tanya Andrea.      

"Aku, Ma." Kuro mengangkat tangannya.     

"Aku juga, Andrea." Karin ingin terus mengikuti putranya.      

Akhirnya satu demi satu anggota Tim Blanche pun mengajukan diri untuk ikut ke Alam Cosmo.      

Andrea segera pindahkan mereka ke Cosmo, kecuali dia, Myren dan dua panglima yang masih tetap tinggal di tempat itu bersama dengan para prajurit Iblis.      

Sedangkan para kerabat dan keluarga besar King Zardakh sudah tidak ada lagi, menandakan mereka sudah pergi dari tadi. Anak buah Pangeran Djanh juga tidak ada. Kata prajurit Myren, mereka sedang mengejar vampire yang tersisa di benua itu.      

"Sekarang kita harus menunggu bapak edan itu, Ndre. Dia harus membawa prajurit ini kembali ke Underworld." Myren menatap adiknya.      

"Benar, Kak. Tapi di mana dia sekarang? Huh! Dia terlalu asik mengejar bangsawan vampire yang kabur sampai lupa dengan kita di sini. Sialan memang!" dengus Andrea, kesal.     

"Hei, hei… tidak baik menggosipkan ayahmu dengan kalimat buruk, putri-putriku…" Seketika, muncullah King Zardakh dengan wajah sumringah. Sudah bisa dipastikan raja itu telah banyak memanen jantung vampire lainnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.