Devil's Fruit (21+)

Jamuan Makan di Alam Cosmo



Jamuan Makan di Alam Cosmo

0Fruit 564: Jamuan Makan di Alam Cosmo     
0

Mereka mendengar usul Andrea. Jamuan makan di sini? Di Alam Cosmo?     

Semua mengangguk setuju.      

"Sebentar, aku ingin undang anak-anakku ke sini. Tidak apa, kan Andrea?" tanya Myren meminta ijin karena ini adalah alam milik sang adik.      

"Tentu aja gak apa, Kak. Ayo, aku barengi Kakak menjemput Vava ma Voivoi." Andrea mengajak Myren keluar terlebih dulu dari Alam Cosmo dan tak lama kemudian, mereka kembali bersama Vargana dan Voindra.      

Dua putri Myren langsung berteriak senang melihat ada banyak anak-anak singa lucu di sana. Voindra ikutan rebahkan dirinya seperti Alyn ke anak-anak singa yang sedang menyusui.      

"Oke, acara jamuan makan besar. Biarkan aku yang memasak." Dante melipat lengan kemejanya, bersiap menjadi chef.      

"Eh? Tuan Dante sekarang bisa memasak?" Kyuna heran.      

"Jangan ragukan kemampuan masak dia, Kyu." Andrea mengerling ke Kyuna. "Oh ya, apakah daging simpanan di sini masih ada?"      

"Daging apa itu?" tanya Myren.      

"Daging beberapa ular raksasa dan beruang besar yang dulu kutangkap. Aku ingin Dante memasak sop ular dan tumis daging beruang." Andrea menjawab.      

Jovano takjub dan mulutnya membuka tanpa sadar.      

"Maaf, Noni Putri, sepertinya itu sudah habis. He he... terkadang kami... bila rindu Noni Putri dan Tuan, kami memanggang itu untuk pengobat rindu akan kalian." Kyuna tak enak hati.      

"Tidak masalah. Mengenai daging, biar aku yang carikan." King Zardakh kini membuka suara setelah terdiam cukup lama menjadi pengamat dari tadi.      

Semua orang di situ memandang ke arah raja iblis incubus yang menaikkan tangannya ke atas, dan dalam hitungan 5 detik berikutnya, di tangan itu sudah ada sebuah cincin ruang. Ia memberikan cincin itu ke Andrea. "Gunakan ini."      

Andrea memeriksa isi cincin menggunakan kekuatan mentalnya dan terkejut. "Gilak! Banyak, oi! Ada... sebelas ular raksasa, dan... tujuh beruang!" Ia sungguh takjub. "Woahahaa! Kita bisa pesta besar, nih!"      

Dante menerima cincin ruang dari tangan Andrea. Keduanya pun keluar dari pondok untuk mengolah bangkai ular dan beruang dari King Zardakh.      

Andrea mengambil satu ular dan satu beruang yang sudah mati dan memurnikan daging bangkai itu menggunakan api alkemia Cero-nya di luar pondok. Sementara, Dante memotong-motong daging menggunakan Rogard yang menawarkan dirinya sendiri.      

Jovano dan yang lainnya menyaksikan itu dengan kagum.      

"Mommy ternyata benar-benar sehebat yang diceritakan Daddy!" Bocah 11 tahun itu takjub melihat kemampuan sang ibu yang cekatan membakar daging sehingga daging bisa bersih dan akan mudah diolah.      

Setelah itu, Dante mulai mempersiapkan diri di dapur. Dengan sihirnya, dia memunculkan satu lagi kompor modern di dapur pondok.      

Meski Tuan Nephilim kini pandai menampilkan kekuatan magis, namun dia tidak ingin menggunakannya untuk hal memasak, karena baginya, memasak secara manual itu jauh lebih lezat hasilnya ketimbang memakai ilmu sihir.      

Karena ada cinta dan sayang yang tertuang dalam upaya memasak manual. Itulah yang membuat masakan jauh lebih sedap.      

"Sebentar, aku akan panggil Ayah bodohku dulu agar dia keluar dari tempat menyepinya." Kuro bersiap pergi. Shiro pun menemani si hybrid hitam, melesat ke sebuah gua salah satu gunung di Cosmo.      

Tak sampai sepuluh menit, terdengar suara tawa membahana di langit dan kemudian muncullah Baginda Raja Naga Iblis Heilong. Ia lekas merubah wujud menjadi manusia pria paruh baya gagah dengan jubah hitam melambai dan rambut legamnya dia biarkan terurai sepinggang.      

"Nona Putri Andrea!" sapa Yang Mulia Raja Naga Iblis Heilong begitu bertemu Andrea di depan pondok. Ia lekas bungkukkan punggung dengan dua kepalan tangan menyatu sebagai tanda hormat. "Salam untuk Anda, Putri."      

"Sekarang Mama sudah jadi Nyonya, Ayah! Bukankah tadi sudah kuberi tau mengenai itu? Dasar pikun! Tsk!" Kuro merasa tak berdaya akan ayahnya.      

Baginda Raja Naga Heilong langsung terdiam dua detik lalu semburkan tawa lagi. "Ha ha ha! Maafkan aku, Nak! Ayah terlalu bahagia karena bertemu dengan Tuan Putri Andrea!" Kemudian, mata Baginda Heilong bertemu dengan mata King Zardakh. "Ini..."      

"Ohh, itu babeh aku, Paman!" celetuk Andrea mewakili King Zardakh.      

Dahi Raja Naga Heilong berkerut sebentar dan kemudian dia lekas saja menjatuhkan lututnya dan menghormat ke King Zardakh. "Ma-maafkan hamba yang kurang mengerti bahwa Yang Mulia Raja Iblis ada di sini!"      

King Zardakh terkekeh santai. "Tak perlu sekaku itu, Heilong. Aku sudah mengenalmu sebagai raja naga yang hebat. Berdirilah!" King Zardakh membantu Raja Naga Heilong untuk bangkit dari sujudnya.      

Sudah pasti Raja Naga Iblis Heilong tersungkur bersujud di depan King Zardakh. Meski kekuatan sang Raja Naga Iblis naik pesat setelah berkultivasi menyepi di salah satu gunung Alam Cosmo, tapi tetap saja kekuatannya kalah jauh dengan King Zardakh.      

Saat ini kekuatan Raja Naga Iblis Heilong setara dengan Iblis level tinggi. Meski begitu, masih jauh di bawah King Zardakh yang merupakan Raja Iblis.     

.     

.     

Tak berapa lama, ruang makan pondok Cosmo sudah dipenuhi oleh orang dan hewan yang bersiap menyantap hidangan buatan Dante.     

Beruntung saja King Zardakh bukan manusia sehingga bisa dengan mudah membesarkan pondok itu menjadi sangat luas dan bisa menampung semua orang.      

Suasana sangat meriah di ruangan luas itu. Semua orang saling berbincang asik dengan yang ada di dekat mereka.      

Bahkan King Zardakh tampak menikmati obrolan bersama Raja Naga Heilong. Mungkin karena penampilan mereka sebaya.      

Anak-anak Sabrina dibiarkan berkeliaran sesuka mereka di sekitar meja makan. Yang generasi pertama duduk teratur di kursi makan dan menyantap daging yang disajikan. Sedangkan generasi kedua berjalan kesana kemari di sekitar meja makan sambil terus diawasi Sabrina dan Noir.      

.     

.     

Usai makan malam, Andrea dan yang lainnya menyempatkan diri untuk berendam bersama-sama di kolam air panas misterius di dekat pondok.     

Anak-anak Sabrina juga diajak ke kolam meski mereka tidak masuk ke airnya, hanya berkeliaran di sekitar sana saja.      

Kolam itu ternyata bisa memuat banyak orang yang sudah duduk berjejer di tepiannya untuk menikmati air panas yang makin lama terasa hangat dan membuat seluruh otot dan sendi tubuh menjadi lebih rileks dan nyaman.      

Andrea merasakan hatinya penuh akan bahagia, meski akhirnya dia teringat hal yang membuat dia kalut. "Anak bungsuku diculik dan akan dieksekusi," ucapnya ketika mereka sedang asik mengobrol di kolam.      

Sang Cambion terpaksa mengatakan itu meski berarti merusak suasana gembira saat ini. Tapi dia tidak bisa terus menutupi kemelut itu dari hatinya. Sedari tadi, dia terus berharap andaikan Ivy ada di sini bergabung dengan mereka, alangkah sempurnanya semua bagi Andrea.      

Suasana meriah mendadak hening, hanya ada bunyi kecipak air yang dimainkan oleh Voindra dan celoteh dari para anak singa saja.      

"Mama?" Kuro menatap bingung ke Andrea.      

Menahan tangis, Andrea menceritakan mengenai Ivy. Kelompok Andrea mendengarkan penuh khidmat.      

"Kita harus ikut selamatkan Nona Ivy!"      

"Mama! Aku ingin selamatkan Dik Ivy!"     

"Kita bantai semua vampir itu! Kurang ajar sekali berani menculik putri dari Noni Putri!"      

"Nyonya, tolong ajak kami bersamamu! Kami juga ingin berjuang bersamamu!"      

Andrea menatap mereka satu demi satu. Semua anggota kelompoknya berseru ingin ikut bertempur untuk Ivy. "Tapi... tapi aku ceritain gini ke kalian bukan maksudku ingin kalian ikut bertempur!"      

"Nyonya Muda, tolong jangan remehkan niat dan kemampuan kami ini! Tolong ikut sertakan kami!" Noir tegas berucap dan diangguki yang lainnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.