Devil's Fruit (21+)

Bertandang ke Lembah Koloni Siluman King Kong Tubuh Besi



Bertandang ke Lembah Koloni Siluman King Kong Tubuh Besi

0Fruit 570: Bertandang ke Lembah Koloni Siluman King Kong Tubuh Besi     
0

Maka, karena teriakan wanita King Kong tadi, lembah mendadak ramai. Mereka bergegas menyambut Andrea yang sedang berjalan.      

"Nona Andrea! Akhirnya kau muncul!"     

"Nona, apa kabarmu?"     

"Untunglah Nona baik-baik saja! Kami sudah khawatir karena kau lama sekali tidak pulang ke Cosmo..."      

Andrea menepuk lembut pipi keras mereka bergantian sambil berikan senyuman hangatnya pada mereka yang mengelilinginya. "Maaf, yah! Aku lama banget gak ke sini."      

Para Siluman King Kong itu pun menyertai Andrea dan rombongannya menuju ke gua paling besar di lembah itu.      

Gua itu sudah pasti merupakan tempat bagi pemimpin mereka, Raja Siluman King Kong.      

Sang Raja Siluman King Kong beserta istri-istrinya keluar menyambut Andrea yang sudah mencapai pintu gua.      

Andrea naikkan alisnya karena mendapati ternyata sang Raja Siluman King Kong Bertubuh Besi telah memiliki istri-istri baru lainnya. Ia mengulum senyum sembari menyapa sang Raja. "Halo, Raja."      

"Selamat datang kembali, Nona Putri," balas Raja Siluman King Kong Bertubuh Besi pada Andrea. Ia mengangguk hormat ke penyelamat koloninya.      

Dulu Andrea adalah yang berhasil menyelamatkan beberapa siluman King Kong Tubuh Besi dari racun ganas siluman Kalajengking yang menyerang tempat mereka di alam milik Pangeran Djanh.      

Karena kebaikan Andrea pula, koloni Siluman King Kong Bertubuh Besi diajak pindah ke alam Cosmo yang sangat nyaman dan damai sesuai dengan cita-cita mereka untuk hidup di lingkungan yang tidak rawan bahaya dan peperangan.      

 Ratu Siluman King Kong Bertubuh Besi juga menyapa penuh hormat ke Andrea. Berikut pula para selir sang Raja.      

Andrea membalas sapaan mereka dengan sopan dan ramah seperti biasanya, dan dia pun memperkenalkan orang-orang yang dia ajak ke lembah Siluman King Kong Bertubuh Besi ini.      

"Ternyata Nona Putri sudah berkeluarga. Kalau begitu, ijinkan aku memanggilmu Nyonya Putri." Raja Siluman King Kong Bertubuh Besi merubah panggilannya ke Andrea.      

"He he he... tidak masalah." Andrea mengusap singkat hidungnya.      

Kemudian, segera saja para Siluman King Kong Bertubuh Besi lainnya bergegas menyediakan berbagai macam buah-buahan untuk dihidangkan pada Andrea di gua istana milik Raja mereka.      

Alam Cosmo ternyata juga memiliki banyak jenis buah-buahan yang tumbuh alami di sini. Namun, itu berbeda dengan yang ada di alam manusia.      

Buah-buahan di Alam Cosmo memiliki warna dan bentuk yang unik.      

Seperti yang sedang disantap Andrea, bentuknya menyerupai buah srikaya namun berwarna ungu terang dan lebih besar. Rasanya sangat manis.      

Begitu pula yang di tangan Jovano. Bentuknya mirip dengan berlian round cut yang umum, berwarna merah cerah dengan bintik-bintik perak.      

Yang lebih unik yang sedang dimakan Dante. Bentuknya benar-benar kubus, hijau mengkilap dengan garis keemasan melintang di tengahnya. Rasanya asam manis. Akan terasa sangat manis di sepanjang garis emas itu.      

Mungkin buah-buahan itu termasuk buah jaman kuno yang sudah tidak ada lagi di dunia ini, atau itu merupakan buah dari alam Underworld yang ditanam oleh pembuat Alam Cosmo. Nanti akan Andrea tanyakan ke ayahnya jika dia ingat.      

"Buah-buahan dari Alam Nether!" pekik kecil Myren membuyarkan lamunan Andrea yang sedang berpikr ini buah dari mana. Dan kakaknya sudah menjawab.      

"Buah Alam Nether?" ulang Andrea. "Alam Nether? Itu dimana letaknya?" Mendadak, ia jadi penasaran.      

"Alam Nether itu ada di antara Alam Manusia dan Alam Underworld. Kau takkan paham kalau tidak ke sana sendiri." Myren meneruskan memakan buah di tangannya yang berbentuk seperti ular berwarna emas.      

"Harus ke sana, yah?" Andrea makin tertarik. "Apakah kondisi alamnya seperti di Cosmo ini?"      

"Alam Nether sebenarnya ada banyak. Semuanya memiliki keunikan sendiri-sendiri. Tergantung kau memasuki Nether yang mana." King Zardakh menimpali sambil memandangi buah di tangannya yang berbentuk mirip tetesan air namun besar dan berwarna biru tembus pandang sehingga tampak inti buahnya berwarna merah tua seukuran biji kedelai di dalamnya.      

"Nether ada banyak?" Andrea kembali mengulang kata yang dia dapatkan.      

King Zardakh mengangguk. "Ada Nether Bumi, Nether Underworld, Nether Antediluvian, Nether silang, Nether varian, dan banyak lagi. Itu adalah alam alternatif dari alam yang asli."      

"Kenapa aku hanya tau satu Nether saja?" Myren mendadak heran.      

"Pengetahuanmu masih seujung kuku Ayah, Myren sayank..." Raja Incubus itu memandang remeh ke putrinya.      

Myren mendecih dan meneruskan memakan buah di tangannya.      

Andrea bertamu sampai sore di tempat koloni Siluman King Kong Bertubuh Besi dan mencapai pondok menjelang petang.      

Malamnya mereka kembali berendam bersama di kolam dekat pondok setelah makan malam bersama.      

"Kalian yang ingin ikut ke alam latihan perang, bersiaplah." King Zardakh berucap sembari pejamkan mata menikmati air hangat di kolam menyerap masuk ke tubuhnya yang hanya terbalut handuk di pinggang.      

Andrea tidak memperbolehkan siapapun telanjang di kolam tersebut.      

"Apakah kau sudah menyiapkan alamnya?" tanya Myren ke sang ayah.      

Tuan Raja Incubus mengangguk tanpa membuka matanya. "Sudah Ayah perbarui dan menambahkan ini dan itu sedikit."      

"Beh, jangan terlalu keras kalo setting tuh alam. Inget, ada banyak anak-anak yang ikut, loh!" Andrea mengingatkan, tak mau jika alam pelatihan itu terlalu kejam untuk bocah di bawah umur.      

King Zardakh kini membuka matanya dan menatap Andrea. "Kalau itu terlalu mudah, maka apa gunanya?"      

Andrea ingin sekali protes keras-keras, tapi Dante dan Giorge mencegahnya.      

"Sayank, tenanglah. Anak kita bukan jenis yang lemah. Kau harus yakin itu." Dante menenangkan istrinya.      

"Benar, Rea." Giorge ikut bicara pada Andrea. "Jo sudah bertahun-tahun ini berlatih martial arts hingga kadang aku sendiri juga tak tega melihatnya pulang petang setiap hari dalam keadaan letih. Tapi itu akan menempa dia menjadi anak yang kuat dan bisa melindungi orang-orang yang dia sayang."      

Jovano mengangguk penuh terima kasih ke ayah tirinya.      

Andrea tak bisa lagi keras kepala dan menghela napas. "Oke, asalkan kagak ada yang bakalan celaka di sana, aku sih gak apa."      

"Tenang saja, Anakku. Di sana kalian tidak akan mati, hanya cedera saja mungkin." King Zardakh menyeringai. Ketika Andrea sudah akan menyela, sang Raja melanjutkan bicara, "Bukankah kau ini seorang alkemis yang hebat? Maka, persiapkan obat-obatanmu untuk membantu siapapun yang terluka di sana nantinya."     

Atas ucapan sang ayah, Andrea terdiam langsung dan memikirkannya. Benar juga. Dia merupakan alkemis berbakat yang bisa dengan mudah membuat berbagai macam obat. Tentu dengan begitu tidak perlu mencemaskan apapun lagi. "Oke."      

-0-0-0-0-0-     

Esoknya, setelah makan pagi, Andrea menyibukkan dirinya di Pondok Alkemia yang ada di luar. Dulu pondok itu dibangun oleh Dante dan Rogard, serta dibantu para Siluman King Kong sebagai pengganti Ruang Alkemia di dalam pondok yang dirasa kurang memadai seiring dengan meningkatnya skill alkemia Andrea.      

Maka, di dalam Pondok Alkemia, ada beberapa orang. Andrea sudah sibuk memurnikan bahan bersama Rogard yang bertindak sebagai asisten terampil.      

Di sekitar mereka ada Dante, Kuro, Shiro, Myren, King Zardakh, dan Jovano.      

Bocah sulung Andrea itu terus menatap kagum ke ibunya yang sedang memurnikan bahan ramuan menggunakan api Cero secara cermat, kemudian melelehkan bahan itu dan mencampurkan dengan bahan lain sebelum dipadatkan menjadi sebuah pil.      

Ketika banyak pil muncul dari sebuah kuali khusus untuk alkemia, Jovano berseru takjub. Ia tidak menyangka, dari campuran herbal yang menjadi bubur tadi, bisa keluar puluhan butir pil berwarna mengkilat.      

Andrea sebelumnya sudah pernah membeli sebuah kuali alkemia di Paviliun Giok Sempurna di alam milik Pangeran Djanh.      

Jika membuat pil untuk jumlah belasan, Andrea masih bisa menggunakan tangan saja sebagai sarana penyempurnaan, namun apabila membutuhkan hasil puluhan hingga ratusan, maka sebuah kuali beserta tungku khusus untuk alkemia memang wajib ada.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.