Devil's Fruit (21+)

Pohon Pinus Ajaib



Pohon Pinus Ajaib

0Fruit 581: Pohon Pinus Ajaib     
0

Sang Jenderal melihat upaya prajurit Tim 1 hingga Tim 50 bersusah payah merobohkan pohon pinus mereka masing-masing. Apalagi ditambah dengan runtuhan salju dari dahan-dahan pohon yang menimpa mereka. Itu menambah kesulitan untuk seluruh peserta pelatihan.      

"Jatuh!" seru salah satu prajurit Iblis ketika dia berhasil menebang seluruh batang tebal pohon pinusnya.      

Segera saja Iblis yang terdekat dengannya waspada dan bersiap menghindar akan arah jatuhnya pohon tersebut.      

Tak lama, setelah pohon makin doyong, itu pun ambruk dengan gerakan dramastis ke tanah bersalju usai terseok-seok menerjang dahan dari pohon lainnya.      

"Lekas pindahkan itu ke cincin ruang milikmu!" perintah Myren cepat-cepat.      

Iblis itu pun mengangguk dan menyimpan batang besar itu ke dalam cincin ruang hanya dengan sebuah pikiran saja.      

Ajaibnya, begitu pohon sudah berhasil ditumbangkan dan disimpan, dari bekas tebasan kapak tadi, muncul tunas baru pohon pinus dan dalam waktu singkat mulai tumbuh dan membesar hingga akhirnya muncul pohon pinus seperti sedia kala bagai itu tak pernah ditebas sebelumnya.      

Semua prajurit Iblis menjeritkan gumam takjub mereka melihat hal tersebut.      

"Yah, ini memang pinus ajaib yang ditanam King Zardakh di sini. Pohon di sini, akan segera meregenerasi sel dan penumbuhan ulang kromosom mereka, lalu tumbuh sebesar sedia kala." Myren memuaskan dahaga ingin tau para anggotanya.      

"Woaahhh... Tuan Raja memang hebat!"      

"Ternyata Baginda memiliki alam yang memang pantas untuk pelatihan!"      

"Yeah, dengan begini, kita bisa terus dan terus menebang mereka tanpa takut gundul! Ha ha!"      

Myren tersenyum kecil mendengar kekaguman mereka. Dalam hatinya, dia memuji sang ayah atas ide brilian ini. Tapi cukup di dalam hati saja, oke! Jangan biarkan King Zardakh besar kepala nantinya. "Sudah, sudah! Ayo, yang lain lekas kembali menebang!"      

Para anggota tim di hutan makin bersemangat menebang pohon pinus karena mereka ingin melihat lagi fenomena ajaib pertumbuhan cepat sebuah pohon. Itu terlalu menakjubkan!      

Ketika ada satu lagi prajurit Iblis yang berhasil menebang putus pohon pinusnya, rekan lain di sekitar dia segera minggir dan menatap penuh harap ke arah pohon itu.      

Benar saja, begitu pohon selesai disimpan di cincin ruang serdadu itu, tunas baru mulai muncul dari tengah bekas tebangan dan kian membesar dan membesar hingga tinggi menjulang dan persis seperti pohon sebelumnya.      

Bahkan bekas tebasan itu pun sama sekali tidak nampak, seolah itu benar-benar pohon baru yang belum diapa-apakan.      

"Woaaahh..." Mereka serempak berseru kagum mengiringi pertumbuhan cepat pohon pinus ajaib tersebut.      

Myren hanya bisa geleng-geleng kepala dan mengusap keningnya menyaksikan ulah anak buahnya. Memang hal demikian tidak ada di dunia Underworld. Di sana, pohon jika ditebas maka akan membutuhkan waktu lama untuk tumbuh lagi.      

Entah dari mana King Zardakh memperoleh hal-hal magis seperti demikian. Myren hanya bisa menebak itu diburu oleh ayahnya melalui pelelangan elit yang terkadang ada setiap sekian ratus tahun sekali, kecuali barang magis tingkat tinggi meluap membanjiri pasar, maka lelang untuk kalangan elit bisa terjadi lima puluh tahun sekali.     

Di depan benteng, usai waktu istirahat sepuluh menit berlalu, semua anggota tim berkumpul lagi di depan Panglima Kenz untuk memulai latihan baru.      

Bagi Tim Blanche, mereka sudah paham apa yang akan mereka lakukan setelah melihat Gazum.      

Namun, pelatihan bagi serdadu Iblis lebih keras lagi. Itu karena mereka sudah terbiasa berlatih di barak.      

"Untuk Tim 51 sampai Tim 100, kalian juga akan menerima pelatihan untuk ketahanan tangan kalian. Kalung penghitung otomatis juga akan kuberikan." Selesai mengucapkan itu, Kenzo melambaikan tangan dan di leher masing-masing prajurit Iblis sudah muncul sebuah kalung yang sama seperti yang dikenakan Gazum, kalung dari otot Beast yang disempurnakan dan terdapat besi bulat seperti jam namun berisi alat penghitung.     

Selain itu, Kenzo juga memberikan sebuah sarung tangan tinju, namun itu terbuat dari besi lentur yang ajaib seberat 50 kilogram dan harus dikenakan di kedua tangan para anggota Tim 51 sampai Tim 100.      

"Kalian... lakukan gerakan meninju ke depan sambil menggunakan sarung besi khusus itu. Dua ribu tinjuan untuk masing-masing tangan. Silahkan melakukannya secepat yang kalian bisa, asalkan gerakan kalian benar, maka alat penghitung akan berdetik. Itu cara mengetahui gerakan kalian sudah sesuai yang aku inginkan. Seperti ini!"      

Kenzo memakai sarung besi juga dan mencontohkan gerakan Boxing Jab. Meninju lurus ke depan. "Nah, kalian pasti sudah paham bagaimana. Maka, lakukan!"      

Setelah mendapat aba-aba itu dari sang panglima, para Tim Iblis pun segera melaksanakan latihan Boxing Jab. Ini sudah biasa mereka latih di barak. Maka, bisa dipastikan mereka melakukan dengan cepat agar lekas selesai.      

Kini, Panglima Kenz menoleh ke Tim Blanche dan kemudian memberi masing-masing dari mereka besi mirip dumbel seberat 20 hingga 50 kilogram, sesuai dengan fisik peserta.      

Untuk Jovano, Gavin, Vargana, Voindra, Kuro, Shiro, Zevo, dan Shona... Kenzo memberikan dumbel seberat 20 kilogram pada masing-masing tangan mereka. "Coba lakukan sebanyak lima repetisi. Jika aku melihat itu tidak masalah untuk kalian, maka itulah beban untuk kalian."     

Para bocah pun melakukan yang diperintahkan Kenzo. Ternyata mereka memang tidak memiliki masalah dengan beban yang diberikan oleh sang panglima. Itu karena tubuh mereka bukanlah tubuh manusia biasa.      

Ada yang setengah iblis, ada juga yang jelmaan dari Beast, ada pula yang keturunan iblis murni. Maka, bisa dipastikan memang tidak ada masalah memegang berat 20 kilogram di masing-masing tangan.      

"Paman Panglima, rasanya aku ingin mengganti dengan yang lebih berat. Boleh?" tanya Kuro pada Kenzo.      

"Kau yakin, Kuro?" tanya Kenzo ingin memastikan. Kuro mengangguk. "Baiklah. Ini, cobalah yang berat 30 kilogram."      

Kuro segera melakukan gerakan yang diarahkan Kenzo dan ia mengangguk setuju pada beban yang sekarang ia dapatkan.      

Kenzo kemudian menoleh ke Shiro. "Apakah kau juga ingin menambah beban atau tetap seperti itu."      

"Tentu saja tambah, Paman." Shiro menyahut. Ternyata si hybrid putih tidak ingin kalah dari kembarannya.      

Setelah itu, Kenzo memberikan dumbel dengan beban 30 kilogram pada Andrea, Revka, dan Kyuna. Sementara, untuk para lelaki seperti Dante, Giorge, Pangeran Djanh, Rogard, dan Raja Naga Iblis Heilong, Kenzo memberikan dumbel seberat 40 kilogram.     

"Ken, kayaknya aku mo nambah aja, deh." Andrea bersuara setelah menjajal dumbel di kedua tangannya. Ia merasa beban 30 kilogram masih terlalu enteng.      

"Aku juga!" Revka lekas berkata, tidak ingin kalah dari Andrea. Mana mungkin dia sudi lebih rendah dibandingkan sang Cambion?      

"Ladies, itu mungkin akan mudah dan ringan bagi kalian, tapi aku akan memberikan repetisi yang tidak sedikit, loh!" Kenzo tersenyum.     

Ucapan itu lumayan menyurutkan Andrea dan Revka. Masing-masing benak mereka mengantisipasi jika nantinya mereka harus melakukan repetisi sebanyak seribu kali!      

"Ladies..." Pangeran Djanh ikut bicara. "Jangan mematahkan tangan-tangan indah kalian, oke? Bobot segitu dulu saja." Ia mengerling ke Andrea dan istrinya.      

Kedua wanita itupun surut dan menerima dumbel di tangan mereka.      

"Baiklah, lakukan seperti gerakan Gazum, tapi akan aku contohkan lebih jelas dan baik. Perhatikan. Taruh dua dumbel di sisi tubuh kalian, angkat sampai mendekati dada, jangan sampai siku kalian berpindah posisi, tetap menempel di sisi tubuh. Lalu, turunkan lagi dumbel seperti ini, namun jangan sampai full ke bawah, tahan ketika hampir mendekati poros terbawah, dan langsung naikkan lagi. Seperti ini. Dan... lakukan sebanyak 200 kali untuk masing-masing tangan."      

"Bagaimana dengan Bree?" tanya Andrea.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.