Devil's Fruit (21+)

Bercinta di Hutan (21+)



Bercinta di Hutan (21+)

0Fruit 582: Bercinta di Hutan (21+)     
0

Kenzo mengangguk, paham kalau dia memang harus memberikan pelatihan khusus bagi Sabrina dan Noir yang memiliki tubuh Beast dan belum bisa berevolusi menjadi humanoid.      

"Untuk Sabrina dan Noir, aku sudah memiliki rencana latihan untuk kalian menggunakan beban juga." Lantas, Kenzo melambaikan tangannya dan sepasang sarung tangan besi seberat 50 kilogram telah membungkus kedua kaki depan Sabrina dan Noir.      

Dua kucing besar itu menatap sarung tangan besi tersebut.      

"Lalu... bagaimana gerakan yang harus kami lakukan?" tanya Noir.      

"Dengan posisi kalian begitu, angkat salah satu kaki depan kalian berdua hingga membentuk sudut sembilan puluh derajat, minimal, dan kemudian turunkan perlahan. Lakukan bergantian kaki depan kanan dan kiri. Paham, kan?" Panglima Kenz memberi instruksi bagi kedua Beast besar itu. Beban 50 kilogram bukan hal sulit bagi mereka, tapi entah jika dilakukan sebanyak 200 kali.      

"Paham, Panglima. Terima kasih sudah memikirkan latihan untuk kami." Noir menjawab dan mulai membiasakan dengan sarung besi yang membungkus kedua telapak tangannya.      

Setelah semua beres, kini Kenzo memberikan kalung penghitung otomatis ke masing-masing leher Tim Blanche. "Oke, lakukan... sekarang!"      

Tim Blanche pun segera menggerakkan lengan mereka bergantian kiri dan kanan sesuai yang dicontohkan oleh Kenzo. Bunyi beep terdengar setiap mereka melaksanakan gerakan secara benar. Alat itu sungguh magis dan canggih.      

"Ayo, lakukan secepat yang kalian mampu! Jangan kalah dengan orang di sebelahmu! Semakin cepat kalian menyelesaikan, maka semakin cepat kalian beristirahat dan makan Buah Energi Roh yang menyegarkan!" seru Kenzo menyemangati sema orang.      

Terdengar berbagai desah dan erang dari orang-orang tersebut. Namun bukan sedang melakukan hal intim, melainkan sibuk mengangkat dumbel di masing-masing tangan mereka.      

"Sabrina, Noir, kalian bisa sambil duduk juga jika ingin. Anggap itu adalah bentuk variasi untuk kalian." Kenzo tak lupa menyampaikan itu ke duo big cat.      

"Terima kasih atas kelonggaran dari Panglima." Sabrina berterima kasih dan terus melakukan gerakan itu.      

"Tim Blanche, tetap semangat! Lakukan gerakan bergantian kanan dan kiri! Ingat, jangan turunkan lengan ber-dumbel kalian sampai poros terbawah! Itu bisa menciderai otot lengan kalian!" seru Kenzo sambil berkeliling memeriksa seluruh barisan dan sekaligus melihat bagaimana mereka melakukan gerakan.      

Di hutan, Myren masih terus mengamati latihan menebang pohon para anak buahnya.      

Di Underworld, orang-orang ini paling lemah dibandingkan tentara yang dia punyai. Tadinya dia menentang ide King Zardakh untuk menggunakan 1000 prajurit paling lemah untuk melaksanakan pelatihan bagi misi penyelamatan Ivy.      

Namun, sepertinya Myren langsung paham maksud sang ayah. King Zardakh ingin meningkatkan ke-1000 prajurit lemah ini agar level mereka bisa setara dengan rekan-rekan mereka yang lebih kuat.      

King Zardakh berkata pada putrinya, bahwa jika pelatihan di Alam Schnee ini sukses memperkuat fisik para prajurit, maka sang Raja Incubus itu akan membuat Alam Schnee menjadi alam untuk pelatihan para prajurit.      

Untuk sumber daya seperti Inti Kristal dan Buah Energi Roh, mereka tidak perlu memusingkan hal itu lagi karena ada Andrea dan kebun luasnya di Alam Cosmo.      

King Zardakh ingin menanam dua jenis pohon istimewa itu, namun dia sadar bahwa ia tak yakin nantinya akan bisa hidup dan tumbuh subur seperti di Alam Cosmo. Sedangkan untuk membeli mutiara berisi alam seperti Cosmo, itu sangat tidak mudah dan langka.      

Oleh karena itu, ia hanya bisa mengandalkan Andrea untuk membudidayakan pohon Inti Kristal dan Buah Energi Roh di Alam Cosmo yang cocok untuk duo tanaman super itu. Mungkin dia akan meminta agar Andrea memperluas kebunnya yang sudah luas itu.      

"Ayo, tebang secepat yang kalian mampu! Kumpulkan hasilnya di cincin ruang kalian! Setelah tumbuh pohon baru, kalian bisa menebangnya lagi dan lagi. Hasil tebangan pohon paling banyak akan kuberi Inti Kristal tambahan. Akan aku hadiahkan pada 10 orang dengan hasil terbanyak!"      

Mendengar seruan dari sang Jenderal, para anggota tim di hutan makin bersemangat menebang pohon. Selain mereka menyukai pertumbuhan pohon ajaib itu, mereka juga tergiur akan Inti Kristal yang dijanjikan.      

Segera saja, suara keras bilah kapak yang diadu dengan batang pohon terus saling sahut menyahut di hutan.      

Myren menceritakan pada suaminya, Ronh, mengenai kelakuan putri bungsu mereka tadi. Ronh menampilkan wajah terkejut dan cemas.      

"Aku ingin melihatnya." Ronh memang paling memanjakan si bungsu.      

"Tenang saja, Ronh, aku sudah memberi pengertian mendalam untuknya." Myren pun menceritakan juga apa yang terjadi di atap tadi bersama Voindra.      

Panglima Ronh tersenyum haru dan memeluk pinggang istrinya dan kemudian mengecup kening sang istri penuh rasa sayang. Ia sudah pernah mendengar kisah masa kecil Myren yang suram dan tragis.      

Mendengar lagi dan bahkan mengetahui putri bungsunya sudah tau, membuat hati Ronh bergejolak. "Kita akan benahi cara mendidik kita pada Voindra setelah ini."     

"Bukankah kau yang biasanya terlalu memanjakan dia, hm?" Myren mencubit pelan pinggang sang suami.      

Ronh terkekeh. "Jangan begitu, sayank... aku bisa in heat mendadak nanti." Ia menatap istrinya penuh hasrat.      

Sebagai prajurit bawahan Myren, dulu Ronh sangat mengagumi Myren, bahkan memuja dan akhirnya jatuh cinta semenjak dia menjadi tangan kanan kepercayaan Myren.      

Seiring waktu mereka terus bersama ke mana pun, Ronh menumbuhkan cinta dan hasrat di hatinya untuk Myren. Meski begitu, ia sering menyurutkan perasaannya karena status mereka yang terlalu jauh.      

Hingga suatu hari, ia menyelamatkan Myren di suatu peperangan. Dari sana, Myren mulai mengetahui perasaan khusus Ronh padanya dan sang Jenderal mulai menaruh perhatian pada panglimanya itu.      

"Kenapa? Memangnya kau pikir kita tidak bisa melakukan di sini?" tanya Myren dengan nada berbisik seduktif ke suaminya.      

Ronh mengerang. Itu membuat Myren terkikik binal dan akhirnya menarik sang suami ke daerah lain di dalam hutan dimana tidak ada siapapun.      

Lekas saja Myren dan Ronh menuntaskan hasrat mereka. Itu karena semalam mereka terlalu sibuk membahas rencana dan jadwal pelatihan hingga larut bersama Kenzo dan tidak sempat bercinta.      

Di sudut jauh hutan, terdengar sayup-sayup erangan Myren yang sedang ditindih Ronh. Hanya dengan posisi begini, Ronh seolah mendapatkan dominasinya.      

Perasaan mendominasi sosok kuat seperti Myren ini sungguh terasa luar biasa bagi Ronh.      

Sang Panglima menatap puas ketika wajah istrinya berubah sensual ketika dia membentangkan kaki Myren dan menahannya dengan kedua tangan sambil penis besarnya sibuk memompa vagina sang istri.      

Myren meremas kedua payudaranya sendiri sembari terus menatap sang suami. Ia membiarkan Ronh mendominasi dirinya dalam bercinta, sebagai makna bahwa sekuat apapun dia, dia tetaplah wanita dan istri bagi sang suami, bahwa ia tetaplah... seorang submisif.      

"Aarrnghh... Ronhh... urrff... terus... yaass! Teruuuss... aarngghh... enak sekali... haannhh..."     

.     

.     

.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.