Devil's Fruit (21+)

Revka Susah Berlari



Revka Susah Berlari

0Fruit 584: Revka Susah Berlari     
0

Untuk latihan lari bolak balik ini, Kenzo sudah menyiapkan jarak yang pantas untuk dilakukan Noir, Sabrina, dan Gazum. Itu karena mereka belum bisa bertransformasi menjadi bentuk humanoid, sehingga tubuh besar mereka akan diberi jarak khusus.      

Setelah ada anggota Tim Blanche selesai melakukan lari bolak balik 50 meter sebanyak 500 kali, mereka bisa beristirahat sembari menunggu semua rekan tim mereka menyelesaikan hitungan juga.      

Maka, yang pertama bisa menyelesaikan memang diuntungkan.      

Dia adalah Pangeran Djanh. Fisiknya memang luar biasa. Dan orang kedua yang berhasil menyelesaikan hitungan 500 lainnya adalah Andrea, lalu Dante, Giorge, Raja Naga Iblis Heilong, Noir, dan kembar hybrid.      

"Ayo, Jo! Terus semangat!" teriak Andrea menyemangati anaknya yang masih berlari, sementara dirinya sudah duduk santai di lempeng kayu yang diciptakan Kenzo.      

"Dik Jo! Ayo, terus, Dik Jo!" Kuro juga ikut memberi semangat ke adik angkatnya.      

Revka yang melihat rival abadinya udah bersantai begitu, merasa geram. Apalagi melihat wajah suaminya yang tersenyum padanya. "Grrrhhh! Djanh sialan! Kenapa kau tidak menungguku?!"      

"Maaf, kitty honey... aku tidak sadar bahwa aku sudah terlalu cepat melampauimu." Pangeran Djanh melemparkan kecupan dari jauh untuk istrinya.      

"Ha ha ha, Mpok kitty jangan banyak ribut! Ntar makin engap tuh napas!" ledek Andrea ke Revka ketika tau wanita Nephilim itu kesal bukan main.      

"Diam, Cambion burik!!!" teriak Revka, frustrasi. Ia dikalahkan Andrea! Saingannya! Ini merupakan sesuatu yang memalukan baginya!      

"Mama, tenanglah dan fokus lari saja." Zevo berujar di samping ibunya. Shona di sebelahnya juga mengangguk kecil sambil mereka terus berlari.      

"Kalian... sudah berapa putaran?" tanya Revka ke dua anaknya.      

"489," jawab Zevo.      

"470," jawab Shona.      

Revka rasanya ingin menjambak-jambak rambut Andrea mendengar hitungan yang sudah diselesaikan putra dan putrinya. Dia masih di hitungan 392! "Gimana kalian bisa secepat itu?! Bukankah kita makan hal yang sama setiap hari?!" lolong Revka makin frustrasi.      

"Pfftt! Mpok! Mungkin itu gegara beban di dada elu tuh yang bikin lu susah lari!" Andrea masih saja meledek.      

"Kau pikir dadamu seperti apa, hah?!" jawab Revka makin geram. Dada mereka sama-sama besar dan montok, tapi kenapa Andrea bisa lebih gesit dan kuat?! Revka merasa dunia sungguh tidak adil.     

Jarak penyelesaian kelompok pertama dan kelompok kedua memang cukup jauh.      

Jovano dan kelompok kedua yang menyelesaikan hitungan 500 harus puas mendapatkan waktu istirahan selama 15 menit saja.      

Setelah itu, Kenzo mengumumkan latihan selanjutnya bagi Tim Blanche. Sang Panglima memberikan pemberat kaki di masing-masing anggota Tim Blanche.      

"Uwaaa! Berat! Aduduh!" Kuro sampai kewalahan. Tapi tekad baja dia tidak surut di matanya. "Panglima, kali ini apa lagi?"      

Kyuna menatap pemberat kaki berbentuk seperti kaus kaki yang dililitkan di betis itu berwarna hitam. Ia merasa benda itu tidak manis dan menurunkan kecantikan kakinya.      

"Kalian di Tim Blanche, lakukan lari bolak balik seperti tadi, tapi cukup 300 putaran saja. Yang menyelesaikan akan mendapatkan Buah Energi Roh dan bisa masuk ke benteng untuk beristirahat." Kenzo memberikan penjelasan.      

"Aduh... ini beratnya berapa, sih Ken?" tanya Andrea sambil mengelus pemberat kaki berlapis kulit warna hitam di kakinya.     

"Itu beratnya, masing-masing 1 kilogram, Tuan Putri. Aku tau mungkin itu terasa berat bagi kalian, tapi itu hanya karena kalian baru saja melakukan lari sebelumnya dan mungkin masih berefek sehingga bobot pemberat kaki itu terasa berat bagi kalian." Panglima Kenz menjawab.      

"Gak apa! Ini kan malah bagus untuk melatih otot kaki kita, ya kan Panglima?" Vargana tersenyum penuh antusias menatap pemberat kakinya.      

Panglima Kenz mengangguk setuju. "Baiklah, karena kalian sudah paham, maka... laksanakan! Sekarang!" teriak Kenzo.     

Anggota Tim Blanche pun mulai bersiap di tempat masing-masing dan mulai berlari.      

Khusus untuk para hewan yang belum bisa mengubah bentuk tubuh mereka ke humanoid seperti Noir, Sabrina, dan Gazum... mereka diberi pemberat kaki khusus untuk membebat kaki-kaki mereka.      

Untuk para kucing besar, Kenzo memberikan 4 pemberat kaki yang masing-masing berbobot setengah kilogram agar bobotnya sama seperti yang dipakai rekan tim lainnya. Untuk Gazum tetap 2 dengan masing-masing 1 kilogram namun bentuknya lebih ramping menyesuaikan kaki kurus Gazum.      

Setelah menangani Tim Blanche, Panglima Kenz berpindah ke bagian Tim Iblis. Banyak dari mereka yang sudah menyelesaikan hitungan 2.000 Hook-nya.      

"Kalian yang lebih kuat dan berpengalaman di latihan seperti ini di barak, ayo lanjutkan latihan baru untuk kalian laksanakan. Lakukan pukulan Uppercut sebanyak 2.000 kali untuk masing-masing tangan seperti sebelumnya. Laksanakan!" Kenzo memberi perintah.      

"Siap laksanakan!" teriak para serdadu Iblis dan mereka mulai berbaris rapi untuk melakukan apa yang diperintahkan panglima mereka.      

Sedangkan di bagian Tim Blanche, Pangeran Djanh masih berlari dengan mudahnya meski sudah dipasangi pemberat kaki.      

Kenzo tidak bisa berbuat apa-apa. Pangeran Incubus itu memang sangat kuat dan sepertinya diberi beban 10 kilogram di masing-masing kakinya saja masih tidak akan mempersulit lari si Pangeran.      

Sementara Pangeran Djanh masih lincah dan cepat berlari, yang lainnya justru melambat. Beban di kaki mereka memang menyebabkan mereka tidak bisa leluasa berlari. Apalagi sebelumnya mereka sudah kelelahan terlebih dahulu.      

Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah perintah dari panglima mereka, dan tentunya ini memang jadwal latihan yang sudah dirancang oleh Myren bersama kedua panglima.      

Tim Blache hanya bisa menggigit geraham mereka dan mengerang untuk melepaskan lelah atas beban yang mereka dapatkan.      

Seperti sebelumnya, Pangeran Djanh yang pertama kali menyelesaikan putaran 300 lari bolak baliknya dan ia tidak langsung masuk ke benteng, melainkan duduk di lempengan kayu ciptaan Kenzo untuk menonton yang belum selesai.      

"Djanh cuwk! Cepat kali kau ini!" Andrea menjerit melihat Pangeran Djanh sudah selesai hanya dalam waktu 8 menit saja. "Dasar monster! Curang! Curang! Harusnya beban buat dia tuh 50 kilogram! Ken, buruan kasi beban segitu buat dia, lalu suruh lari lagi!"      

Pangeran Djanh terkekeh. "Tuan Putri... ini adalah takdir. Memangnya apa yang bisa kuperbuat kalau aku begini kuat, hm?" Ia mendongakkan dagunya, bangga akan dirinya sendiri.      

Andrea geram dan menggertakkan giginya seraya mengerang keras dan berlari lebih cepat.      

Namun, ternyata, tempat kedua justru diraih oleh Raja Naga Iblis Heilong. Andrea makin bersemangat ingin cepat selesai dan istirahat.      

Sayangnya, tempat ketiga diisi oleh Giorge. "He he, maaf Rea, aku duluan."      

Andrea mendelik ke suami keduanya. "Ka-kamu pasti pake kekuatan kampret! Ngaku! Pasti bisa cepat gitu karena power kampret! Grrrhhh!"      

"Maaf, sayank, aku juga duluan..." Tiba-tiba Dante sudah membalap Andrea dan menyelesaikan 300 putarannya sehingga dia bisa bergabung dengan Pangeran Djanh dan yang lainnya di lempengan kayu.      

Sang Cambion menjerit frustrasi.      

"Hu hu hu... rasain kau, Cambion burik!" Revka merasa sangat bahagia melihat frenemi dia kalut.      

Andrea menoleh ke belakang dan menjajarkan larinya dengan Revka. "Mo balapan ma gue, Mpok? Lu udah berapa?"      

Revka mengibaskan rambutnya menggunakan tangan. "218. Hu hu hu..." ucapnya bangga.      

"Pfftt! Gue loh... 287. Bye, Mpok! Jangan lupa pegangi tuh melon di dada elu, ha ha ha!" Andrea mempercepat larinya meninggalkan Revka.      

"APA?!" Revka meraung. Wajahnya menghitam karena begitu marahnya. "Cambion burik! Cambion jelek! Cambion bau! Nista! Nistaaa!!!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.