Devil's Fruit (21+)

Orang dewasa sedang apa di kastil sampai begitu betah seperti kata Voindra?      

"Haanghh... aangghh... Ronh... hngaahh... iya, iyaaahh... di situ... anghh... di situ enak sekali, ouurrghh... kau memang pejantanku!" Terdengar suara melenguh dari arah kamar yang dihuni Myren dan suaminya.      

Ronh makin beringas melomoti klitoris istrinya sambil terus menahan kedua paha sang istri agar tetap terbuka untuknya. Bahkan erangan Myren kian keras ketika mulut agresif Ronh menghisap-hisap di sana.      

"Gyaahh! Arghhh! Ronhhh! Haaaghh! Aaghhh!" Myren sampai memejamkan matanya sambil kedua tangan meremas gemas helaian rambut suaminya yang bisa diraih.      

Karena kian lama mulut Ronh kian beringas, Myren pun gema dan buka kedua matanya dan sedikit terduduk sambil remas kuat rambut sang suami. Ia gerakkan tangannya sehingga kepala Ronh ikut bergerak sesuai tangan sang istri.      

"Urrghhh... dasar kau Iblis jantanku! Urrghhh!" geram Myren. "Cepat masukkan! Masukkan! Jangan terus menerus menggodaku seperti ini, Ronh!"      

Ronh menghentikan mulutnya dan terkekeh sambil menatap sang istri yang tak sabar. "Khe he he... sayank, kau mulai birahi tinggi?"      

"Pertanyaan bodoh, Ronh. Cepat, cepat tusuk vaginaku dengan penis besarmu itu! Ougghh... aku tersiksa kalau kau berlama-lama diam." Myren mengusap-usap daerah kewanitaannya sendiri disertai wajah penuh hasrat menatap sang suami.      

Ronh kembali terkekeh dan berkata, "Istriku paling menawan jika sedang tak sabar begitu. Bagaimana kalau kupuaskan dengan cara ini?" Tiba-tiba saja muncul satu lagi wujud Ronh.      

Myren terpekik namun wajahnya sumringah senang. "Dasar kau iblis penggodaku! Kemarilah kalian berdua!" Tangannya terulur ke depan menanti datangnya Ronh dan kloningnya.      

Tentu saja, Myren tidak perlu merasa iri pada Andrea yang memiliki dua suami, karena suaminya sendiri bisa menciptakan sosok lain dirinya untuk melakukan threesome dengannya.      

Tak berapa lama kemudian, Myren sudah sibuk dengan dua Ronh tersebut.     

Ronh asli menghentakkan penisnya ke dalam vagina hangat sang istri, sedangkan Ronh kloning menjejalkan penisnya ke mulut Myren yang antusias melomotinya.      

.     

.     

Di kamar lain, Andrea juga sedang menikmati waktu intimnya dengan Dante dan Giorge. Sudah bisa dipastikan Dante memberikan peredam suara di kamar mereka, dan tak lupa kamera khususnya yang setia bergerak sendiri berputar di sekeliling mereka ketika dua pria itu mendominasi sang Cambion.      

"Annghh... Dante... jangan... unnghh..." Andrea masih malu-malu ketika Dante menghentak liang nikmatnya sembari mereka sama-sama rebah di kasur dan Dante ada di bawah, sedangkan Andrea rebah setengah duduk di atasnya menghadap ke atas, merasakan liangnya dihentak penuh semangat oleh Tuan Nephilim.     

Dan Giorge asik di sebelah keduanya sambil meremas-remas payudara sang istri yang terayun-ayun indah sambil sesekali satu tangan Tuan Vampir mengusap dan menggoda klitoris Andrea yang terpampang jelas ketika dua kaki Andrea terbentang lebar ditahan kaki Dante yang sama-sama menekuk.      

"Haarngghh... Gio... unnghh... geli, geli Giooohh... oonnghh..." erang Andrea ketika tangan nakal suami keduanya terus giat mengusap-usap klitorisnya, kian lama kian cepat. Mendapatkan dua kenikmatan tiada tara demikian, mana mungkin Andrea bisa bertahan lama.      

Dalam waktu singkat saja dia sudah menyemburkan cairannya ketika jari agresif Giorge secara hardcore menggesek-gesek sang mutiara peka.      

Dante dan Giorge sama-sama terkekeh melihat muncratan cairan Andrea yang deras dari dalam vagina setiap terpompa penis Dante.      

Meski menjerit seperti apapun, Dante tidak menjeda sodokannya. Apalagi ketika Giorge berdiri di depan wajah Andrea dan memasukkan penisnya sendiri ke mulut sang Cambion.      

"Andrea... kau pasti masih bisa bertahan, sayank... jangan sia-siakan kembalinya kekuatanmu... urrghh! Urrghh!" Dante mempercepat laju penisnya.      

"Kita harus bisa mencapai ronde ke-100 untuk Rea!" imbuh Giorge membuat Andrea terbelalak. Itu dalam arti, mereka akan membuat Andrea orgasme sebanyak 100 kali.      

"H-heiii... kalian jangan ketularan Kencrut, pliiss!" jerit Andrea ketika paham apa maksud ucapan Giorge. Dia akan dibuat orgasme sebanyak 100 kali meski Dante dan Giorge mungkin hanya akan ejakulasi beberapa kali saja.      

"Ayolah, kau pasti sanggup, sayank... urghh! Hrghh!"      

"Benar, kau ini sekuat wanita Amazon, oh tidak, lebih dari mereka kukira, ya kan Rea? Mrrghh... hrrmghh..."     

Mereka bertiga begitu sibuk mengisi hari santai mereka.      

.     

.     

Di kamar yang ditempati Rogard....     

"Annghhh... Ro... uffhh... kau nakal... kau paling pintar menyenangkan aku... mmghh..." Kyuna menikmati hentakan demi hentakan penis Rogard ketika lelaki jiwa pedang itu menggauli istrinya dalam posisi doggy style di ranjang.      

"Kau menyukainya?" tanya Rogard sambil terus bergerak dari belakang Kyuna dan memilin salah satu puting payudara sang siluman rubah ekor sembilan.      

Kyuna mengangguk sambil menoleh ke belakang. "Sangat, Ro. Ini sungguh selalu menyenangkan bersamamu. Tidak pernah tidak menyenangkan. Kau memang Rogard tercintaku..." bisik Kyuna binal sambil elus wajah sang suami.      

.     

.     

Di kamar Pangeran Djanh, Revka sudah menghadapi lima wujud sang Pangeran Incubus. Bahkan, wajah kelima pria itu berbeda-beda dan semuanya menawan maksimal.      

"Kau suka begini, iya kan Kitty honey?" tanya Pangeran Djanh sambil terus sodokkan penisnya dalam-dalam ke vagina sang istri sambil para kloning-nya tak henti menggerayangi Revka.      

"Kau dasar Iblis gila! Curang! Kau mengeksploitasi aku, pria brengsek!" Revka menggunakan kedua tangannya untuk mengocok penis dari dua kloning Pangeran Djanh, sementara satu kloning ada di bawah Revka memberikan anal sex pada sang Nephilim, dan satu pria lagi mulai menjejalkan penisnya ke mulut Revka.      

Meski mengumpat seperti apapun, nyatanya Revka memang menikmati kegilaan dari sang suami di atas ranjang.      

Revka menyukai dirinya di-gangbang. Dan Pangeran Djanh mengetahui itu.      

.     

.     

Di Alam Cosmo, Kenzo sedang melewatkan hari santainya dengan Shelly di salah satu kamar pondok setelah Andrea setuju memasukkan sang panglima ke dalam Cosmo.      

"Keennhh... mmghh... jangan... jangan di situ... mmghhh..." Shelly menutupi mulutnya menggunakan punggung tangannya ketika dia rebah dan Kenzo menaikkan pantatnya sehingga lidah sang panglima berhasil menggelitik pintu anal sang istri.      

"Kenapa?" tanya Kenzo menjeda kegiatannya.      

"I-itu kotor..." decit Shelly lirih sambil malu berat.      

"Aku suka yang kotor-kotor darimu, kok sayank..." bisik Kenzo dan meneruskan menggelitik 'rose bud' merah muda mungil milik istrinya. Kuncup itu bergerak mengerut-kerut lucu ketika disentuh ujung lidah Kenzo.      

"Boleh masuk di sini?" Jari Kenzo mengusap daerah itu.      

"Nggak! Nggak boleh!" Shelly segera saja menjawab. "Pa-pasti sakit. Aku nggak mau..."      

"Yakin sakit? Bagaimana kalau ini ternyata sangat enak melebihi jika aku menusuk vaginamu?" goda Kenzo.      

Shelly tetap menggeleng keras. "Nggak mau! Pokoknya nggak mau!"      

"Kenapa? Lebih suka vagina saja?" tanya Kenzo.      

Shelly mengangguk.      

"Ayo, katakan kau lebih suka aku menusuk vaginamu..."      

"Keenn... apaan, sih?"      

"Ha ha ha, kenapa wajahmu malah memerah begitu, sayank? Aku jadi makin gemas ingin membuatmu menangis dan merintih nikmat."      

"Ke-Kenzo mesum! Urrghh!"      

Tuan Panglima kian tertawa dan mendekatkan ujung penis yang sudah menegang ke bibir vagina sang istri. "Kau memang istriku yang menggemaskan. Ayo kita buat anak lagi, kau mau kan?"      

"Ken-aarghh! Dasar mesum... nnghhh..." Shelly tak bisa lagi banyak menyuarakan protesnya ketika sang suami sudah mulai menenggelamkan batang besarnya ke liang hangat dia dan hanya bisa melantunkan satu demi satu lenguhan dan rintihan sensual.     

Demikianlah kelakuan para pasangan dewasa ketika menikmati hari santai mereka setelah selama 6 hari berlatih gila-gilaan.