Devil's Fruit (21+)

Hadiah Bagi Duo Jomblo



Hadiah Bagi Duo Jomblo

0Fruit 588: Hadiah Bagi Duo Jomblo     
0

"Wah, apakah kalian yang tidak bisa menikmati waktu santai kalian?" Tiba-tiba saja King Zardakh sudah muncul di kamar yang ditempati oleh Raja Naga Iblis Heilong dan Gazum.      

"Yang Mulia!" Raja Naga Iblis Heilong segera saja menjatuhkan lututnya di depan King Zardakh. "Maafkan kalau hamba tidak menyambut Yang Mulia."      

"Salam, Yang Mulia Raja," sapa Gazum menundukkan sedikit kepalanya.      

"Ha ha ha, tenang saja, Heilong." King Zardakh membantu Raja Naga Iblis Heilong untuk bangkit berdiri. "Aku hanya kebetulan saja ingin menengok suasana di sini setelah seminggu ini kalian berlatih. Ternyata aku datang di waktu yang kurang tepat. Kalian semua sedang bersenang-senang dengan pasangan."      

Seketika wajah Raja Naga Iblis Heilong dan Gazum sama-sama suram.      

"Ohh, kecuali kalian, ho ho hoo, maaf..." King Zardakh malah tertawa santai sambil elus janggutnya yang tidak berjenggot.      

"I-iya, tidak mengapa, Baginda. Kami memang harus bisa menerima nasib kami yang begini," tutur Raja Naga Iblis Heilong, terdengar getir.      

"Kalian juga bisa seperti mereka. Bersenang-senang dengan pasangan kalian." King Zardakh berujar sampai membuat dua pria di depannya melotot tak percaya.      

"Ba-bagaimana caranya, Tuanku Raja?!" lengking Gazum sambil membelalakkan mata besarnya lebar-lebar. Seketika, tumbuh harapan di benak terdalam.      

"Apalah yang tidak mungkin bagi diriku ini, hm?" King Zardakh menunjuk dadanya menggunakan ibu jarinya penuh bangga.      

Dua pria usia ribuan tahun lebih itu pun memandang penuh harap ke King Zardakh.      

Sang Raja Incubus itu mengeluarkan dua buah mutiara seukuran telur merpati dan memasukkan mutiara itu ke kepala Raja Naga Iblis Heilong dan Gazum.      

"Nah, sekarang, kalian bisa mencoba bertemu kekasih kalian di alam mimpi. Kalian harus berbaring nyaman dan rileks supaya ketika tidur, kalian bisa menemui mereka." King Zardakh memberikan metode penggunaan mutiara itu pada kedua jomblo di depannya.      

"Be-benarkah semudah itu saja, Yang Mulia?" Paruh besar Gazum sampai bergetar saking antusiasnya.      

"Apakah... kita cukup membayangkan sosok orang terkasih kita saja atau mereka langsung muncul tanpa kita bisa atur?" tanya Raja Naga Iblis Heilong penuh selidik.      

"Bisa keduanya jika kalian ingin. Mutiara itu hanyalah merefleksikan pemikiran kalian dan bayangan kalian akan sosok yang kalian inginkan. Bahkan bisa juga memunculkan sosok kalian sendiri jika kalian ingin bercinta dengan diri kalian, ha ha ha!" King Zardakh mengelus jenggot imajinernya bagai dia ini seorang Raja Tiongkok kuno.      

"Baginda Raja... itu tidak mungkin..." Gazum suram seketika membayangkan dia malah bercinta dengan dirinya sendiri.     

"Wo ho ho ho... siapa tau kalian memiliki imajinasi liar seperti itu sebagai variasi hidup?" King Zardakh mengerling ke Gazum. "Baiklah, aku akan pergi. Kalian, jangan sampai lupa waktu menggunakan mutiara itu, oke? Ingatlah untuk tetap bangun selama ada seseorang memanggil kalian di dunia luar mimpi."      

"Baik, Yang Mulia, terima kasih atas kemurah hatian Yang Mulia." Raja Naga Iblis Heilong menangkupkan dua kepal tangannya ke depan tubuh seraya membungkuk sebagai tanda hormat pada King Zardakh.      

"Baginda Raja, aku akan sangat berterima kasih untuk hadiah hebat ini! Sekarang... hidupku tidak akan lagi mengenaskan. Terima kasih, Baginda!" Kini Gazum tersungkur di depan King Zardakh sebagai rasa terima kasih yang teramat sangat.      

"Ha ha ha, selamat tinggal, dan sampaikan pada mereka bahwa aku datang hari ini dan akan datang lain kali." Setelah mengucapkan itu, King Zardakh menghilang dalam sekedip mata.      

Raja Naga Iblis Heilong dan Gazum saling berpandangan satu sama lain, lalu mereka lekas saja berlomba mencapai ke kasur untuk lekas tidur.      

Benar yang dikatakan King Zardakh. Dengan hanya membayangkan seseorang saja, orang itu muncul di pikiran dan mutiara bekerja begitu maksimal.      

Raja Naga Iblis Heilong sudah pasti membayangkan sosok istri tercinta dia, Bai Mei. Perlahan-lahan, siluet Bai Mei muncul di hadapan Raja Naga Iblis Heilong dan lama kelamaan makin nyata bagai ini bukan sebuah mimpi.      

"Heilong..." sapa Bai Mei disertai senyum manisnya. Tubuh indah sang siluman ular dalam wujud humanoid itu bergerak lembut dan pakaian tipis menerawangnya menggoda sang suami.      

Mana mungkin Raja Naga Iblis Heilong bisa tahan dengan godaan macam itu dari sang istri. Ia yang sudah begitu lama merindukan Bai Mei, kini melihat sosok pujaannya itu hadir di hadapan dia, sungguh berpenampilan menggoda.      

Segera saja sang Raja Naga Iblis Heilong menerjang istri cantiknya dan tidak lagi sungkan-sungkan.      

Bai Mei menggeliat dalam pelukan Raja Naga Iblis Heilong. "Unhh... Heilong, kau ini apa-apaan? Kenapa seperti-ouwhh... Heilong, jangan seenaknya meremas begitu!"      

"Aku merindukanmu, sayank! Aku merindukanmu! Ayo, kemari, tunjukkan semua keindahanmu seperti biasanya. Aku ingin menikmati semuanya."     

"Heilong-mmhhh... kau ini terlalu mesum!" Bai Mei sibuk menghalau tangan nakal suaminya yang merayap kesana kemari di sekujur tubuhnya.      

"Aku mesum begini gara-gara kau, manisku! Ummcchh... rrmmchh... sini bibirmu, mmcchh..."      

"Heilong-arrghh... kau... kau menyobek bajuku!" Bai Mei mengerucutkan bibirnya.      

Namun, Raja Naga Iblis Heilong tidak gentar dan makin agresif. "Kau yang cantik begini tidak membutuhkan sesuatu untuk menutupi keindahanmu, Bai Mei-ku sayank... lihat, dadamu sangat menggiurkan suamimu ini. Mana mungkin aku bisa tahan dan diam saja, umrrfhh!"      

"Heilong..." rintih Bai Mei ketika suaminya rakus melumat puting payudaranya.      

Meski itu merupakan refleksi pemikiran dari Raja Naga Iblis Heilong, namun karena sang Raja Naga memikirkan mengenai semua kebiasaan dan karakter Bai Mei, maka yang muncul benar-benar seperti Bai Mei asli.      

Hanya... itu ada di alam mimpi.     

.     

.     

Sedangkan di alam mimpi Gazum, dia bingung pada awalnya ingin membayangkan siapa. Akhirnya ia membayangkan sosok rajawali betina secara acak. Maka muncullah rajawali betina sesuai dengan bayangannya. Berbulu indah, mulus dan seksi.      

Gazum tidak menahan-nahan lagi dan menerjang si betina itu.      

"Arrghh... Tuanku! Kenapa beringas seperti ini?" erang rajawali betina itu ketika Gazum serta merta menubruknya dan mengusapkan kepalanya ke dada si betina cantik itu.      

"Karena kau sangat cantik, cintaku, manisku tercinta! Umfhh! Ummfhh!" Tak sabar, Gazum pun memposisikan dirinya dan segera menenggelamkan pusaka burungnya pada liang sang betina.      

Mereka bercinta gila-gilaan bagai Gazum tidak pernah menyentuh wanita selama jutaan tahun lamanya.      

.     

.     

Di ruang lainnya, Sabrina dan Noir sedang bersenang-senang dengan anak-anak mereka di Alam Cosmo. Keduanya juga dimasukkan ke sana oleh Andrea dari pagi sebelum sang Cambion sibuk sendiri dengan kedua suaminya.      

Sabrina langsung menyusui anak-anak generasi keduanya, sementara Noir mengajak bermain anak-anak generasi pertama di luar pondok, berguling-guling, belajar menerkam, meloncat, dan banyak lagi permainan sekaligus pengajaran pada sang anak.      

Kedua kucing besar itu menghabiskan waktu santai mereka sepenuhnya bersama semua anak-anak mereka. Usai Sabrina menidurkan para generasi kedua di pondok, ia menyusul sang suami di luar pondok.      

Akhirnya, keluarga kucing besar itu pun berjalan-jalan di bukit terdekat dan mereka bermain serta bergembira dalam suasana kekeluargaan yang akrab.      

-0-0-0-0-0-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.