Devil's Fruit (21+)

Berlatih Menggunakan Inkarnasi Buatan



Berlatih Menggunakan Inkarnasi Buatan

0Fruit 608: Berlatih Menggunakan Inkarnasi Buatan     
0

Keesokan harinya, semua tim sudah keluar dari lubang pohon masing-masing begitu Myren meneriakkan suara lantangnya yang menggema sampai sedikit menggetarkan semua batang pohon yang berpenghuni.      

Mereka lekas bersiap-siap dan memakai pakaian hangat sebelum terbang keluar dan berkumpul di sebuah tanah lapang di luar tembok tanah kayu yang bagaikan tembok besar kota.      

"Untuk kalian semua... kita akan berlatih kecepatan dan kegesitan." Suara Myren terdengar jelas bagi seribu lebih orang yang berkumpul di padang bersalju itu.      

Semua orang saling berbisik dan bergumam ketika mendengar tema latihan mereka kali ini.      

"Karena lawan kalian nantinya di medan perang sesungguhnya adalah para vampir yang terkenal dengan kecepatan dan kegesitan mereka bergerak, maka kita harus mempersiapkan diri mengenai itu." Myren masih berbicara.      

Kemudian, sang Jenderal melambaikan tangannya dan muncullah sebuah mutiara putih susu berukuran sebesar bola voli.      

"Apa itu kira-kira?"     

"Pasti bukan sesuatu yang menyenangkan."     

"Aku yakin di dalam mutiara itu ada alat untuk latihan kita hari ini..."      

Myren tidak menggubris orang-orang yang mendengung kasak kusuk dan mengeluarkan tenaganya memasuki mutiara itu. Lekas saja tidak lama setelahnya, mutiara bersinar putih kental dan mengeluarkan sesuatu.      

Mata orang-orang mulai terbelalak menyaksikan apa yang muncul dari mutira. Itu adalah sosok Myren itu sendiri. Dan tidak hanya satu atau dua, melainkan seribu lebih, yang dipastikan sesuai dengan jumlah para peserta pelatihan.      

"A-ada apa ini?"      

"Jangan katakan... kita harus melawan inkarnasi dari Jenderal?"     

"Ohh astaga, kalau benar begitu, tentu itu mengerikan!"      

"Semuanya!" lantang Myren setelah mengeluarkan semua kloning dirinya dari mutiara. "Ini adalah lawan kalian nantinya. Kalian akan mendapatkan serangan kejutan dari inkarnasiku ini, dan kalian harus mengelak jangan sampai tersentuh olehnya. Lebih bagus lagi apabila berhasil memusnahkan inkarnasiku. Kalian boleh memakai energi magis ataupun elemen kalian. Mengerti?!"      

"Siap! Mengerti, Jenderal!" seru para prajurit Iblis, serempak.      

"Kalung yang kalian pakai nantinya akan menghitung berapa kali kalian berhasil menghindari serangan inkarnasiku, dan berapa kali kalian berhasil disentuh. Juga akan mencatat sebanyak apa kalian bisa menghancurkan inkarnasiku tersebut." Myren masih bicara.      

"Oh gila! Ternyata benar kita harus melawan inkarnasi dari Jenderal!"      

"Ini tidak mudah... ini tidak muda, kawan..."     

"Aku tau itu, bodoh!"      

"Perhatian!" seru Myren lagi. "Bagi yang berhasil menghancurkan inkarnasiku, maka akan ada hadiah Inti Kristal untuk kalian sesuai dengan elemen kalian! 1 Inti kristal untuk 5 inkarnasi!"      

Segera saja prajurit Iblis berseru dan bersorak tanpa mereka bisa menahan. Mana mungkin mereka masih bisa tenang jika reward nantinya begitu murah hati?! Inti Kristal adalah sesuatu yang diidamkan bagi pemburu kekuatan. Sebagai prajurit, mana mungkin mereka tidak tergiur akan Inti Kristal?     

"Baiklah... kalian siapkan posisi di sini... atur jarak masing-masing. Tempat ini luas, gunakan dengan sebaik-baiknya waktu dan energi kalian!" Myren menyuruh mereka bersiap-siap. Lekas saja semua tim menyebar dan memberi jarak pada masing-masing orang. "MULAI!"      

Seribu lebih inkarnasi Myren tiba-tiba menghilang. Ini membuat semua orang terkejut. Mereka mengira akan langsung berhadapan langsung dengan terjangan para inkarnasi, ternyata itu malah menghilang usai Myren berteriak 'mulai' tadi.      

Di tengah keterkejutan dan keheranan yang bercokol di benak masing-masing anggota pelatihan, tiba-tiba saja inkarnasi Myren muncul tanpa terduga di dekat mereka semua.      

Para anggota tim manapun mengalami hal yang sama, inkarnasi-inkarnasi dari jenderal mereka muncul secara tiba-tiba dan hendak menyentuh tubuh mereka.      

Ketika teringat bahwa mereka harus menghindari sentuhan itu, lekas saja mereka berkelit. Namun, ada yang tidak waspada dan tersentuh inkarnasi. Segera, kalung di leher mereka berbunyi sekali. Sudah dihitung, kegagalan mereka. Dan itu tidak sedikit yang mengalami kegagalan demikian.      

Saat mereka ingin membalas, inkarnasi tersebut sudah menghilang lagi, dan kemudian akan muncul di dekat mereka seperti hantu saja. Ini membuat mereka cukup kewalahan. Terkadang inkarnasi muncul di depan, dan tak jarang keluar di belakang mereka dan menyentuh sehingga membunyikan penghitungan di kalung.      

Myren melihat kegiatan di depannya bersama Kenzo dan Ronh, ketiganya melayang di udara sambil terus mengamati.      

Dalam hati Myren, dia kagum pada mutiara yang semalam diberikan oleh sang ayah. Mutiara itu hanya mampu mengeluarkan figur inkarnasi saja tanpa bisa menyerang. Meski sosok yang di-copy setangguh Myren, inkarnasi hanya memunculkan bentuk figur itu saja tanpa memiliki daya serang.      

Jika mutiara itu juga bisa memunculkan figur sama persis dengan kecakapan serang seperti sosok aslinya, alangkah gila dan berbahayanya jika dimiliki suatu kelompok kekuatan, bukan? Maka, mutiara ini hanya menampilkan sosok seorang figur hanya untuk diatur berdasarkan kecepatan tanpa memiliki daya serang.      

Mengetahui ini, banyak anggota serdadu iblis yang lega karena tidak akan mendapatkan serangan sekuat jenderal mereka. Namun, tetap saja merepotkan jika harus waspada agar tidak disentuh inkarnasi Myren meski semuanya tidak punya daya serang.      

Menghindari saja sudah merepotkan, apalagi menghancurkannya.     

Di pihak Tim Blanche juga sama kewalahannya. Meski begitu, Pangeran Djanh terlihat santai ketika dia mengelak tangan inkarnasi itu dan secepatnya memukul sosok tiruan Myren hingga kloning itu pun hancur dan musnah menjadi kabut.      

Karena keberhasilannya itu, kalung di leher Pangeran Djanh berbunyi yang menandakan dia mendapatkan poin atas kesuksesan dia menghancurkan sosok inkarnasi Myren. "Ha ha... ini sungguh latihan yang menyenangkan!" teriaknya dengan wajah menggila.      

Banyak orang melihat sang pangeran dengan iri sambil bergumam dalam hati bahwa mereka ingin sekuat Pangeran Djanh. Tapi tentu saja itu mustahil. Darah yang mengalir di tubuh si pangeran berbeda jauh dengan yang mereka miliki. Hanyalah mimpi jika berharap sekuat dia. Silahkan berangan-angan saja.      

Sosok yang berhasil dihancurkan akan didaur ulang kembali dan begitu terus.     

Andrea sedikit kewalahan. Berkali-kali dia berhasil disentuh sosok kloning sang kakak. Ia menggertakkan gerahamnya dan mulai meninggikan kewaspadaan, lebih fokus pada sekitarnya.      

Rekan-rekan Andrea juga mulai kewalahan.      

Hanya Giorge yang agak santai seperti Pangeran Djanh. Ia kini merupakan saingan sang pangeran dalam hal menghancurkan sosok inkarnasi Myren. Mungkin karena Giorge adalah vampir yang tergolong kuat, maka latihan seperti ini mudah baginya.      

"Wahahaa! Giorge! Kau rivalku!" teriak Pangeran Djanh dengan wajah gila. "Ayo, kita bertanding, Giorge!"      

"Baik!" balas Giorge sambil terus menoleh kanan dan kiri sambil mengelak terjangan tangan inkarnasi yang tiba-tiba muncul ingin menyentuhnya. "Ayo kita hitung nanti, siapa yang paling banyak memusnahkan hal ini!"      

Keduanya tertawa gila dan sibuk dengan pertandingan antara mereka sendiri.      

Inkarnasi itu tidak boleh diserang di tangan yang akan menyentuh mereka, karena jika demikian, maka justru itu dihitung sebagai tersentuh lawan. Maka, cara efektif memusnahkan inkarnasi adalah memukul di bagian tubuh lainnya selain tangan.      

Jovano pun lumayan kewalahan berkelit ke sana kemari. Terkadang dia harus menelan kecewa jika suara kalungnya menandakan dia tersentuh. Ia terus berpikir dan berpikir, dan akhirnya mencapai sebuah asumsi.      

'Kalau aku hitung secara lamat-lamat dan teliti, sepertinya inkarnasi ini muncul setiap tiga detik sekali! Oke, aku akan buktikan dugaanku ini!' batin Jovano usai berpikir dan mengamati secara seksama.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.