Devil's Fruit (21+)

Pertempuran Menggunakan Kekuatan Elemen



Pertempuran Menggunakan Kekuatan Elemen

0Fruit 610: Pertempuran Menggunakan Kekuatan Elemen     
0

Andrea memunculkan banyak duri besar yang dia miliki. Dengan menggunakan kekuatan Mossa, ia menggerakkan duri-duri yang dia dapat dari Beast Serigala di Alam Feroz milik Pangeran Djanh dulunya, menerjang ke arah kumpulan monster di depannya.      

Dante mengeluarkan petirnya yang juga dibentuk menjadi duri seperti milik Andrea. Jika monster burung diterjang jarum petir Dante, maka mereka akan merasakan sengatan sangat menyakitkan dan akhirnya meledak karena petir itu juga berisi kekuatan Zephoro yang mematikan.      

Jovano membentuk api hitamnya menjadi duri besar juga yang jika mengenai monster burung, akan langsung menjadikan mereka burung panggang dan jatuh ke tanah menjadi abu.      

Gavin mencoba berkolaborasi dengan Shona untuk menciptakan pasak tajam dari kayu, hasil penggabungan elemen mereka.      

Voindra agak iri melihatnya, namun dia juga harus berkonsentrasi dan mengeluarkan bilah logam untuk menyayat tubuh para monster burung.      

Gazum terus terbang lincah membawa banyak muatan di punggungnya. Dari paruhnya, muncul pisau angin yang mencabik-cabik tubuh lawan.      

Kyuna menggunakan ekor mematikan dia yang dipanjangkan untuk mencekik para monster sampai mati dan ada juga yang kepalanya lepas dari badan. Sedangkan suaminya bertarung dengan menggunakan panah-panah dari petir putih.      

Kuro dan Shiro juga bertempur secara menggila di atas punggung ayahnya. Sedangkan sang naga sendiri cukup membuka moncongnya dan api hitam biasa yang sangat panas segera dimuntahkan keluar bagai sebuah laser, memanggang para monster burung.      

Vargana dan Sabrina menyatukan kekuatan mereka. Dengan adanya elemen angin dari Vargana, maka elemen api milik Sabrina menjadi semakin kuat menciptakan tembakan laser api besar yang mengamuk ke gerombolan para monster.      

Noir dan Zevo juga bekerja sama dengan baik dalam hal petir. Tembakan petir yang mereka muntahkan cukup menumbangkan banyak monster burung.      

Andrea menampilkan kecakapan tempur dia. Menggunakan kekuatan pikiran, dia menggerakkan duri-duri besar. Sedangkan tangan kirinya menghasilkan pasang tajam dari tanah keras, lalu dari tangan kanannya muncul api Cero yang dibungkus dengan petir Dante, menghasilkan tembakan laser Lovre.      

Banyak yang berdecak kagum melihat cara Andrea bertarung. Itu tentu membutuhkan konsentrasi tinggi.      

Revka tidak ingin terlihat kalah. Karena elemen air dia sudah berevolusi ke tingkat lanjut menjadi elemen es, maka ia begitu mudah menciptakan jarum besar dari es yang mematikan begitu menancap di tubuh para monster. Mereka segera menjadi burung es dan jatuh berhamburan di tanah, menjadi kematian mereka.      

Shona melihat evolusi elemen ibunya dengan sedikit rasa iri. Kapan dia bisa meningkatkan kekuatan elemen dia ke tahap lanjut seperti itu? Dan dia tak sengaja melihat tatapan Voindra ke Gavin.      

Sedikit banyak Shona paham bahwa Voindra pasti juga ingin bekerja sama dengan Gavin. "Voi, coba kau gabungkan kekuatanmu dengan Gavin!"      

Voindra yang duduk bersama mereka di punggung Gazum tersentak kaget. "A-apa, Kak Sho?" Wajahnya memerah tanpa dia sadari.      

"Lekas gabungkan kekuatanmu dengan Gavin! Aku ingin tau apa jadinya nanti!" seru Shona tak sabar.      

"I-iya, Kak! Oke, Kak Sho!" Voindra lekas mendekatkan dirinya ke Gavin. Dadanya berdetak kencang hanya dengan membayangkan dia dan Gavin akan saling menggenggam tangan.      

"Ayo, Voi!" Gavin tersenyum simpatik dan meraih tangan halus Voindra. Keduanya menyatukan salah satu tangan mereka. "Konsentrasi dan harmoniskan gelombang elemen denganku..."      

Voindra mengangguk meski hatinya berdebar-debar kencang. Sayangnya, kegugupan itu membuat gelombang sinergi mereka kacau.      

"Ourgh!" Gavin terlempar mundur ketika bentrokan energi itu terjadi.      

"Ga-Gavin!" seru Voindra panik dan bersimpuh ke depan Gavin. "Maaf! Maaf, aku malah mengacaukan ini!" Matanya mulai basah, takut Gavin terluka. Ia berpaling ke Shona. "Kak Sho, tolong sembuhkan Gavin. Dia mungkin terluka..."      

Shona menatap air mata Voindra sudah menggenang di kelopaknya. Ia mendecih dan menjawab, "Dia tidak apa-apa, tidak terluka sama sekali. Iya, kan Gav?"      

Gavin tersenyum canggung sambil mengangguk dan menggaruk rambutnya. "He he... iya, tidak terluka, kok Voi. Hanya tersentak ke belakang saja. Ayo kita coba lagi!" ajaknya ke Voindra.      

Voindra mengangguk sambil usap lelehan air mata yang hampir turun ke pipi.      

"Voi, tenangkan dirimu. Konsentrasi penuh merasakan sinergi dari gelombang energi Gavin. Alirkan sebanyak yang Gavin keluarkan..." Shona memberikan arahan untuk Voindra.      

Gadis kecil manis itu pun mengangguk lagi dan menutup matanya, membiarkan Gavin meraih satu tangannya lagi untuk digenggam. Dia tidak boleh mengacau lagi, jangan sampai merusakkan suasana yang sudah terbangun.      

Perlahan-lahan sinergi elemen pun tercipta antara Gavin dan Voindra. Keduanya merasakan itu mengalir dan beresonansi harmonis pada tubuh mereka masing-masing.      

Ketika Voindra yakin dia sudah menstabilkan aliran energinya, ia pun membuka mata dan bersamaan dengan itu, genggaman tangan itu diarahkan Gavin ke para monster di depan mereka.      

Zuumm! Zuummhh! Zuumhh!     

Segera saja keluar banyak jarum kristal berwarna oranye terang dari genggaman tangan kedua bocah itu.      

Gavin dan Voindra membelalakkan mata tidak percaya sekaligus takjub.      

"Jadi kristal! Gabungan elemen kami jadi kristal!" seru Gavin heboh.      

"Cantiknya... ini sangat cantik!" Voindra tidak kalah girang melihat muntahan jarum kristal berwarna oranye indah berkilauan di udara, menerjang tubuh para monster.      

Anggota tim di dekat mereka juga kagum akan keberhasilan dua bocah itu.      

Shona tersenyum. Untung saja dia berhasil mengetahui perasaan Voindra tepat waktu. Sekarang, ia pun fokus untuk menuangkan energi elemen dia sendiri sebagai senjata pemusnah monster.      

Giorge yang tidak memiliki kekuatan elemen hanya bisa mengandalkan fisiknya saja untuk menyerang para monster burung. Ia menampilkan kekuatan barunya, teleportasi. Meski tidak bisa jauh, namun itu memungkinkan dia untuk memberikan serangan kejutan ke musuh.      

Ini mirip dengan cara kerja inkarnasi yang dibuat oleh Myren sebelumnya.      

Giorge muncul secara acak di antara gerombolan monster dan dengan cepat mencabik tubuh mereka menggunakan tangan vampirnya yang kuat dan berbahaya. Ia hanya berani memberikan serangan pada gerombolan burung yang agak menjauh ke pinggir.      

Jika Tuan Vampir menyerang di area pertengahan, dia bisa terkena imbas penyerangan tim lainnya. Oleh karena itu, dia mencari lawan yang menjauh dari pusat gerombolan. Ia juga harus waspada pada serangan dari pihak tim agar tidak terkena semburan serangan mereka.      

Monster burung itu berjumlah sangat banyak memenuhi angkasa Alam Schnee. Para bocah bertanya-tanya apakah ini adalah kiriman dari King Zardakh seperti beruang raksasa dan monster serigala sebelumnya.      

Namun, misalkan ini benar adalah kiriman dari King Zardakh, mereka tetap saja harus memusnahkan semua lawan yang mereka hadapi, karena bagaimana pun, ini adalah sarana berlatih untuk memperkuat diri.      

Maka, menepiskan kekesalan pemikiran monster-monster burung itu kiriman King Zardakh, mereka mengganti dengan asumsi bahwa sang raja itu memberikan latihan yang bagus untuk menguji kekuatan elemen mereka masing-masing.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.