Devil's Fruit (21+)

Acara Berendam Bersama



Acara Berendam Bersama

0Fruit 616: Acara Berendam Bersama     
0

Setelah beberapa waktu, semua anggota Tim Blanche berhasil mencapai puncak. Gavin yang menggendong Voindra mendapatkan banyak perhatian dari yang lain. Mereka semua memandang respek pada bocah itu.      

"Gav, kau memang luar biasa!" Jovano menepuk lengan putra kedua Kenzo penuh rasa bangga pada bocah itu.      

Ya, Gavin memang putra kedua dari Kenzo, karena putra pertama mereka sudah terbunuh oleh rekan vampir Giorge di pelosok Cordova secara tragis.      

"Rupanya Gavin selama ini menyembunyikan kekuatan hebat dia, yah!" Zevo ikut berkomentar sambil menepuk bahu si bocah 7 tahun itu.      

Gavin hanya bisa tersenyum dan tertawa kecil menanggapi semua pujian yang diarahkan pada dia.      

Sebenarnya, Gavin sendiri juga tidak tau sejak kapan dia bisa mempunyai kekuatan sebesar itu, melebihi usianya. Tapi karena dia orang yang lebih berpikir sederhana, ia hanya berasumsi itu hanyalah karena dia keturunan dari ayahnya yang Iblis murni.      

Ketika Myren tiba di puncak tebing juga dia segera menghampiri Gavin untuk berterima kasih padanya atas bantuan kepada putri bungsu dia.      

"Nah, soldiers!" panggil Myren setelah semua anggota tim berada di puncak tebing bersalju ini. "Kita sudah melakukan latihan yang berat hari ini. Maka, sebagai hadiah untuk kalian, silahkan berjalan sekitar 2 kilometer lagi. Hadiah kalian ada di sana."      

Banyak anggota tim yang berseru girang. Setelah bersusah payah sejak pagi, kini akan ada hadiah menanti mereka. Maka, tidak perlu dikomando dua kali, mereka pun segera berjalan cepat dengan raut riang penuh harap.      

Andrea tersenyum menyaksikan kegirangan anggota tim setelah semua perjuangan mereka. Tentu saja dia tau hadiah apa yang dimaksud oleh Myren.      

"Woaahhh! Apa itu? Danau kawah?!" teriak seorang prajurit tim Iblis begitu dia sudah berhasil mencapai tepi kawah pertama kali.      

"Tunggu dulu, jadi... itu hadiahnya?"      

"Lihat! Ada danau di dalam kawah! Keren sekali!"     

"Warnanya! Warnanya merah keunguan! Woaaahh!"     

"Mama! Ayo kita turun!" ajak Kuro ke Andrea sambil memeluk satu lengan mama angkat tercinta.      

Andrea mengangguk dan keduanya lebih dahulu turun ke dalam kawah. Dia sudah diyakinkan oleh Kuro bahwa tidak ada udara atau cairan beracun apapun pada danau dan sekitarnya.      

Kuro lekas saja menggunakan tenaga magisnya untuk bertukar pakaian menjadi sebuah handuk yang melilit dari dada hingga pertengahan paha. Kemudian, ia dengan riang masuk ke dalam danau yang mengeluarkan asap tipis.      

Tapi, menurut Kuro, asap itu hanyalah asap biasa dari uap panas normal.      

"Kuro, tunggu Nak! Jangan sembrono!" Andrea juga mulai mengganti pakaian hangatnya menjadi sebuah handuk dan segera memanggil yang lainnya untuk lekas turun dan berendam bersama-sama. "Kyu, Bree, Vava, Voivoi, Shosho! Ayo sini buruan turun ke danau! Mpok Kitty gak usah, yak! Jaga di sono aja!"      

"Ehh dasar Cambion laknat!" Revka tidak terima dan segera mengganti baju hangatnya dengan handuk tipis yang seperti mini-dress putih. "Kau pikir hanya kau yang bisa enak-enak berendam di sana, heh?!" Ia mulai mengomeli Andrea sambil terbang ke danau.      

Banyak prajurit Iblis yang ternganga menatap Revka. Tubuh istri Pangeran Djanh itu sangat molek dan menggiurkan. Apalagi dengan handuk tipis minim, membuat masing-masing prajurit Iblis menelan saliva dan sibuk berimajinasi mengenai Revka.      

Meski putri dari junjungan mereka juga tak kalah seksi dari Revka, namun karena Andrea memakai handuk tebal dan agak panjang, itu sedikit mengurangi fantasi liar para lelaki.      

"Noni Putri! Tunggu aku!" teriak Kyuna sambil mengubah penampilannya juga.      

Lagi-lagi, banyak prajurit Iblis yang menahan napas melihat tubuh ramping namun molek milik sang siluman rubah ekor sembilan.      

"Astaga, kenapa dia ternyata seksi sekali?" gumam salah satu prajurit Iblis tanpa bisa menahannya.      

"Bedebah mana yang berhasil menjadi suaminya?"      

"Sepertinya... dia..."     

"Itu? Itu suami dari wanita rubah itu? Lelaki dingin begitu? Ohh, aku rasanya lebih layak dari dia! Aku akan selalu menghangatkan wanita seperti itu tanpa dia akan menyesal."      

"Bodoh! Kau minta dicincang, heh? Dia itu jiwa pedang milik Pangeran kita!"      

"Astaga, aku baru tau itu..."      

"Baiklah, kalau begitu, nanti malam aku akan memimpikan dia menggunakan mutiara ilusi."      

"Ha ha ha, kau ini memang gila, sobat!"      

Pembicaraan para prajurit Iblis terus berlangsung bahkan hingga mereka sudah turun ke danau kawah untuk berendam bersama-sama.      

"Soldiers!" seru Myren sambil berdiri melayang di atas danau dan sudah memakai handuk, siap untuk berendam. "Aku tidak perduli apakah kalian menyukai berendam di danau ini atau tidak, yang pasti... ini adalah hadiah untuk perjuangan kalian hari ini. Dan... air dari danau ini sangat baik untuk memulihkan otot, sel, dan semua yang tidak beres di tubuh kalian. Maka, silahkan menikmati berendam di sini!"      

Semua prajurit bergumam senang karena ternyata air danau ini juga berkhasiat untuk tubuh mereka.      

"Dan lagi..." Myren melanjutkan. "Aku berikan kalian waktu bebas sampai besok pagi. Kita akan kembali ke hutan besok pagi begitu matahari muncul! Silahkan menjelajah alam sekitar sini, tapi jangan teledor atau sembrono. Lekas gunakan anting komunikasi jika ada apa-apa, mengerti?"     

"Siap, Jenderal!" serempak semua anggota tim.      

Mereka pun kembali bersenang-senang dengan berendam di danau tersebut. Nyatanya, meski ada seribu lebih orang yang masuk ke danau, area berendam masih tersisa banyak karena kawah itu sangat besar.      

Walaupun kedalaman danau mencapai puluhan meter, itu tidak menyusahkan mereka yang memiliki tenaga magis. Mereka tetap bisa mengapung dengan aman. Apalagi yang memiliki elemen air, bisa dengan mudah berenang santai hilir mudik di danau.      

"Sho, Sho! Tunjukkan yang kemarin itu!" Kuro menatap Shona penuh harap. "Mumpung kita sedang ada di tempat yang terdapat banyak air!"      

Shona mengangguk dan gerakkan tangannya memutar pada permukaan air danau. Lama kelamaan, putaran itu bergerak sendiri meski tangan Shona sudah tidak berputar, dan putaran air berubah menjadi pusaran yang kian lama kian membesar.      

"Woaahh... hebat! Ini hebat!" Kuro bertepuk tangan melihat pusaran air yang kian besar, mulai naik ke atas meninggalkan danau.      

Revka dan Andrea yang sedang berdebat tak jelas pun mau tak mau menghentikan keributan mereka untuk melihat apa yang dilakukan Shona.      

"Wah, Mpok! Anak lu mulai nanjak lagi tuh ability-nya." Andrea jujur memuji Shona.      

"Huh! Tentu saja!" Revka kibaskan rambut basahnya dengan wajah bangga. "Anakku tidak akan mengecewakan."     

"Iya, yang mengecewakan emang ibunya doang, sih." Andrea memulai lagi, seolah dia tak ada habisnya menemukan celah untuk menggoda Revka.      

"Apa kau bilang, burik?!" Revka sudah melotot serta keluarkan suara gahar lagi. Itu hanya ditimpali Andrea dengan tawa ringan.      

Sore ini mereka begitu gembira dengan acara berendam. Apalagi Myren juga membagikan Buah Energi Roh yang makin membuat tubuh mereka jauh lebih terasa bugar disamping air danau yang juga baik untuk tubuh mereka.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.