Devil's Fruit (21+)

Memanen dari Beast Evolusi Hitam



Memanen dari Beast Evolusi Hitam

0Fruit 637: Memanen dari Beast Evolusi Hitam     
0

Sekarang, pekerjaan mereka dibagi menjadi dua kelompok. Andrea dan dua suaminya bertugas menguliti bangkai monster beast, sedangkan dua panglima bertugas mengambil tulang setelah bangkai selesai dikuliti.      

Untung saja Ronh dan Kenzo tergolong terampil menuangkan api mereka untuk membakar cepat daging bangkai sehingga hanya menyisakan tulang saja.      

Mereka berlima bekerja sampai matahari muncul. Bahkan Myren sampai menyusul karena terlalu penasaran dan heran apa saja yang mereka lakukan hingga tidak pulang ke hutan hingga sepagi ini.     

"Kalian... astaga..." Myren hanya bisa geleng-geleng setelah menyaksikan sendiri apa saja yang diperbuat oleh kelima orang itu.      

"Kakak mendingan bantuin deh sini biar cepat kelar." Andrea hanya melirik kedatangan Myren tanpa menghentikan tangannya yang secara terampil memisahkan kulit bulu dengan daging.      

"Andrea, kau ini..." Myren sampai tidak tau harus memakai kalimat yang bagaimana untuk merespon atas kelakuan adiknya. Ini benar-benar gila menurutnya.     

Menguliti dan mengambil tulang pada bangkai ribuan beast berukuran besar itu bukan pekerjaan yang bisa selesai dalam satu atau dua jam. Ini bahkan sudah jam 8 pagi dan mereka belum selesai juga!      

"Perlukah aku memanggil yang lainnya untuk membantu kalian?" tanya Myren tanpa bergeming dari tempatnya.      

"Ahh, karena Kakak udah nawarin gitu, boleh deh! Gih sana panggil beberapa prajurit Iblis!" Andrea tidak menoleh ke Myren dan terus mengerjakan apa yang sedang dia kerjakan sejak semalam.      

Myren mendecih kesal. "Tsk! Kau ini memang, yah! Malah sekarang menyuruh aku pula untuk memanggil mereka!"      

Baru inilah Andrea menoleh ke kakaknya dan meringis tanpa bersalah. "Kan tadi Kak Myren yang nawarin sendiri. Aku toh cuma iyain aja. Bwehehe..."      

Perkataan Andrea membuat Myren hanya bisa mendecak sekali dan menekan anting komunikasi dia. "Ketua tim, kalian segera datang ke area tempur kemarin."     

Andrea tersenyum girang. Ketua tim Iblis berjumlah 100 prajurit. Dan itu adalah paling tangguh dalam tim. Tentu saja bantuan ini sangat menyenangkan untuknya.      

100 orang prajurit Iblis pun lekas datang ke sana dan mereka awalnya sama seperti Myren, heran dan takjub akan perencanaan Andrea.      

Namun, mereka tidak bisa berlama-lama heran. Andrea sudah membagi mereka menjadi dua kelompok, yang menguliti dan mengambil tulang. Khusus bagian menulangi, harus ketua tim yang kekuatan apinya di level tinggi.      

Andrea juga mengajarkan pada kelompok pengulit agar mereka tidak secara acak dan sembarangan menguliti bangkai yang di mata Andrea adalah hal berharga.      

Bagi para Iblis sendiri, beast yang berevolusi menjadi monster hitam begitu sangat merugikan, tidak bisa diambil inti kristalnya karena inti kristal beast hitam sangat kecil dan menimbulkan efek racun belaka.      

Maka, biasanya jika mereka bertemu dengan beast evolusi hitam, hanya satu saja yang harus dilakukan: pemusnahan total jika tidak ingin terbunuh olehnya.      

Monster beast evolusi hitam berasal dari beast biasa yang mengalami degradasi mental yang terdistorsi oleh fluktuasi amarah mereka yang tidak bisa ditahan lebih lama. Dengan kata lain, mereka adalah hewan stres akut.     

Ketika kesadaran mental mereka terkikis oleh emosi tinggi, kian lama, inti kristal yang mereka miliki di dalam tubuh akan mengecil dan mengecil serta berubah warna menjadi hitam kusam. Lalu, itu mulai terisi dengan racun jiwa mereka.      

Para serdadu Iblis yang diundang Myren juga tau bahwa tidak ada gunanya memanen sesuatu dari beast evolusi hitam, tapi Andrea memiliki pemikiran lain. Dan karena ini adalah perintah dari sang jenderal, mana mungkin mereka bisa menolaknya?     

"Ayo! Ayo! Anggap saja ini latihan tambahan untuk kalian, guys!" ucap Andrea menyemangati para ketua tim Iblis. Ia juga sadar bahwa pasti mereka ingin menolak pekerjaan ini dalam hatinya, namun dia yakin, semua hal tercipta di dunia ini tidak ada yang sia-sia. Bahkan kentut pun bukan hal sia-sia, bukan?     

"Tulang mereka benar-benar hitam! Astaga!" Satu ketua tim berseru tanpa bisa menahan ketika dia selesai menulangi dan muncul tulang berwarna hitam dari daging hitam yang dia baru saja bakar.      

"Benar. Beast evolusi hitam ini sungguh membawa reputasi namanya: hitam. Semuanya serba hitam, dari bulu, kulit, daging, hingga tulang."      

"Darahnya juga hitam, lihat!"      

"Kau benar! Ini sungguh beast yang menjijikkan sampai ke tulangnya! Putri Andrea, sebenarnya ini dipanen untuk apa?"      

Andrea menoleh ke salah satu ketua tim Iblis dan tersenyum sambil menjawab, "Kulit bulunya untuk kujadikan bahan fashion, dan tulangnya... aku berencana belajar jimat dan senjata menggunakan itu."      

"Jimat dan senjata? Bukankah biasanya itu membutuhkan rune?"      

"Benar!" Andrea mengangguk. "Aku memang sedang ingin mempelajari seni rune agar bisa membuat jimat sendiri tanpa perlu membeli mahal. Bahkan aku juga ingin mencoba membuat senjata sendiri. Siapa tau senjata dari tulang monster ini sukses jadi senjata yang kuat!"      

"Tuan Putri sungguh penuh dengan ide!"      

"He he... aku cuma orang yang sering kepo aja, sih!" Andrea julurkan lidah sambil elus hidungnya dan kembali bekerja.      

Setelah mendapatkan bantuan dari banyak orang, akhirnya mereka selesai menguliti dan menulangi sebelum tengah hari.      

Andrea sudah menyimpan semua kulit dan tulang di dalam RingGo yang kini sangat luas, sekitar lima kali lapangan bola. Ini karena RingGo terus meluaskan diri seiring dengan bertambahnya kekuatan sang Cambion.      

Cincin ruang seperti RingGo ini dibuat secara spesial, tidak semua orang bisa memilikinya. Hanya bangsawan Iblis tinggi yang mampu membelinya.      

Putri Cambion nyentrik ini memang punya banyak ide untuk berbagai hal. Dante bahkan mengakui itu semenjak hidup bersama Andrea di Alam Feroz milik Pangeran Djanh. Ide Cambion ini ada saja yang mencuat dan tidak terduga.      

Kini, setelah Andrea menguasai seni alkimia, dia juga ingin menguasai seni rune. Ia tertarik ingin mempelajari bermacam-macam rune karena kegunaannya bermacam-macam.      

Ras Iblis memang gudangnya magis, namun tidak semua dari mereka bisa mengeluarkan berbagai jenis magis. Mereka pun seperti manusia, terdiri dari bermacam-macam bakat. Oleh karena itu, rune sangat membantu untuk menutupi apa yang tidak bisa mereka capai.      

Misalnya saja Iblis yang tidak mempunyai elemen air, dan dia ingin mempunyai senjata dari air, maka rune air bisa membantu dia. Semacam itu.      

Rune seperti hal yang dapat membantu secara instan tanpa mereka susah payah menuangkan banyak energi. Dengan begitu, mereka tidak perlu boros energi.      

Apalagi jika Andrea bisa menempa senjata dengan diisi oleh ukiran rune, pasti senjata itu akan luar biasa keren dan kuat. Misalkan saja senjata yang diberi rune petir, maka senjata tersebut akan bisa mengeluarkan kekuatan petir setiap digunakan.      

Segala macam senjata tidak melulu seperti Rogard. Senjata yang berusia muda belum bisa menumbuhkan jiwa senjata.      

Jiwa senjata terlahir ketika senjata sering digunakan bertarung dan banyak melahap intisari senjata yang dikalahkan. Maka, biasanya jiwa senjata muncul setelah usia senjata mencapai ratusan atau ribuan, tergantung seberapa sering itu digunakan bertarung.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.