Devil's Fruit (21+)

Jovano Menang



Jovano Menang

0Fruit 639: Jovano Menang     
0

"Jo!" pekik Kuro ketika Jovano tersayat pedang saudara kembarnya. Dia langsung menyimpan dua pedangnya ke cincin ruang dan berlari ke Jovano. "Coba sini kulihat lukanya!"      

Jovano meringis tanpa bisa melihat bagaimana lukanya di punggung, tapi itu jelas sakit. "Tidak apa-apa, Kak Kuro."     

Kuro pun memarahi Shiro. "Kau ini gimana, sih? Jangan sekejam itu pada Adik Jo! Kalau dia kenapa-kenapa, bagaimana kita harus bertanggung jawab pada Mama?"     

Shiro rupanya juga tidak mengira Jovano akan terkena sabetan pedangnya. "Jo, sakit sekali, yah?"      

Jovano menggeleng. "Tidak begitu sakit, kok Kak Shiro, jangan khawatir. Kak Kuro, jangan marahi Kak Shiro, namanya berlatih tentu saja bisa menyebabkan satu pihak terluka. Tadi aku terlalu lengah, makanya pedang Kak Shiro bisa kena di punggungku. Jangan marahi Kak Shiro, dong Kak Kuro." Tatapan memelas Jovano sudah pasti melelehkan hati Kuro.      

"Lain kali kami bisa pakai pedang kayu saja untuk latihan." Kuro memiliki ide ini.      

Namun, Jovano justru menggeleng. "Kalau pake pedang kayu, nanti mental kita tidak akan terbentuk menjadi pemberani, Kak. Biar saja pedang asli. Kalau terluka, kan ada Shona. He he..."     

"Oh iya, benar! Sho!" Kuro lekas berseru memanggil Shona. Gadis itu menoleh ke arah si hybrid hitam. "Kemarilah dan tolong sembuhkan punggung Jo."      

"Dia terluka?" Shona berhenti melatih selendang airnya dan menghampiri kelompok tiga orang itu. Ia melihat luka di punggung Jovano dan paham. "Berbaliklah, akan aku sembuhkan sekarang."      

Jovano mengangguk patuh dan memunggungi Shona yang mulai mengeluarkan cahaya hijau Healer. Ia terdiam sembari mengatur napasnya, menunggu serabut otot dan dagingnya menyatu dengan sempurna melalui Healer milik Shona.      

Tak membutuhkan waktu lama bagi tenaga Healer Shona untuk menyatukan daging dan kulit Jovano kembali seperti semula. Kekuatan Healer memang ajaib dan langka. Tak heran banyak ras istimewa yang ingin memilikinya.      

Namun, biasanya pemilik kekuatan Healer berhasil menumbuhkan energi healer ketika mereka juga memiliki energi elemen air. Meski begitu, perbandingannya 1 : 10.000 pemilik elemen air yang bisa menumbuhkan kekuatan healer mereka.     

"Makasih yah, Sho. Berkat kamu, aku gak perlu kesakitan lagi." Jovano berterima kasih pada Shona sembari tersenyum hangat. Shona cukup mengangguk sekali saja sebagai respon.      

Lalu, Shona berseru ke teman-teman bocahnya. "Kalian, kalau ada yang terluka, jangan tunda-tunda untuk datang pada aku, oke?"      

Para bocah lainnya mengangguk dan meneruskan latihan bela diri mereka.      

"Ayo, Kak Kuro! Kak Shiro! Lanjutkan!" seru Jovano penuh semangat.      

"Lah, kamu baru saja terluka, Jo!" Kuro terpekik.     

"Halah, Kak. Itu hanya luka remeh saja, kok! Lagian, ada Sho, iya kan?" elak Jovano.      

Kuro dan Shiro hanya saling pandang dan mereka memulai latihan lagi. Namun, kali ini kedua hybrid tidak berani terlalu keras seperti sebelumnya.      

Jovano merasakan perbedaan itu dan mengerang penuh keluhan, "Plis, Kak Kuro, Kak Shiro, kenapa serangan kalian jadi selembut ini? Ayolah seperti yang tadi. Jangan sungkan melukai aku, toh ada Shona."      

Kuro dan Shiro tidak lagi bisa mengelak dengan alasan apapun dan mulai menyerang Jovano menggunakan serangan seperti tadi.      

Bahkan Shona meminjamkan pedangnya ke Jovano karena dia sedang melatih liukan selendang air. Jovano tak menampik pedang dari Shona dan menggunakan untuk bisa seimbang dengan Kuro dan Shiro.      

Dua tangan Jovano gesit bergerak melawan ayunan pedang Kuro dan kemudian menepis pedang kait Shiro. Kian lama, dia makin terbiasa dengan serangan duo hybrid itu hingga keduanya tidak lagi bisa menempatkan luka satupun di tubuh sang putra Cambion - Nephilim.      

Trang! Tring! Tang! Ting! Ting!      

Jovano berikan perlawanan beruntun menggunakan dua pedang di tangannya, gerakan dia bagai sedang menari sekaligus kuat.      

Gavin dan yang lainnya sampai berhenti dan menonton pertarungan Jovano melawan Kuro dan Shiro. Mereka lama-lama malah mengelilingi tiga orang itu sambil mengambil pelajaran dari gerakan ketiganya.      

Kuro merunduk sambil menebas, Jovano meloncat kecil, lalu menghindari pedang Shiro dengan pedangnya kemudian salto ke belakang dua kali, lalu berputar cepat sambil mengayunkan dua pedang di tangan secara acak hingga Kuro dan Shiro mulai kewalahan.      

Jovano adalah bocah dengan kecerdasan tinggi. Dia sangat cepat mempelajari sesuatu, sama seperti ibunya. Oleh karena itu, hanya dalam beberapa waktu dia bisa membaca pola serangan Kuro dan Shiro, dan itu menyebabkan dia kini lebih santai menahan serangan duo hybrid.      

Di pihak satunya, Kuro dan Shiro mulai kewalahan dengan gerakan ganas dari Jovano setelah sekian waktu bertempur dengan si bocah 11 tahun.      

Trang!!!      

Pedang kait Shiro melayang lepas dari tangan kanannya. Shiro sangat terkejut, tidak mengira bahwa Jovano telah berhasil membuat langkah sedemikian rupa.      

Kesempatan ini digunakan Jovano untuk menendang Shiro hingga hybrid putih itu terpental ke belakang akibat linglung tadi.      

Lalu, Jovano lekas menerjang ke Kuro dan secara gila-gilaan ayunkan dua pedang di tangan mengakibatkan Kuro bingung akan gerakan acak namun ganas dari Jovano.      

Tang!     

Dua pedang Kuro disilangkan agar bisa menahan pedang Jovano. Setelah itu, secara cepat, putra dari Andrea pun menendang perut Kuro, hingga gadis ular itu pun terpental sama seperti Shiro.      

Pertandingan ini dimenangkan oleh Jovano.      

Sang putra Cambion - Nephilim segera menghampiri Kuro dan Shiro. "Kalian nggak apa-apa, kan Kak Kuro, Kak Shiro?" Wajahnya cemas.      

"Aihh, seperti ini tidak terasa apa-apa, Jo! Tenang saja!" Kuro meringis lebar sambil singkirkan salju yang menempel di bajunya.     

Shiro sudah bangkit lebih dahulu. "Jovano sangat kuat walau dia lebih muda dari kami."     

Kuro mengangguk setuju. "Iya, benar!"      

Para bocah saling bertepuk tangan untuk Jovano. Kuro dan Shiro saling tersenyum ikut bangga memiliki adik seperti Jovano.      

Malamnya, Kuro menceritakan kehebatan Jovano ke Andrea ketika bocah hybrid itu mendatangi lubang pohon mamanya usai mereka berpesta daging.      

Andrea memang mengadakan pesta daging bagi yang ini ikut makan malam daging.      

Tentu saja itu bukan daging monster beast evolusi hitam. Itu adalah daging simpanan Andrea sendiri.      

Sudah pasti Dante yang menjadi chef-nya. Menggunakan kekuatannya, dia mampu memasak banyak sekali.      

Semua orang makan lahap di dahan pohon masing-masing dan saling bercengkerama santai.      

Myren sudah mengumumkan bahwa besok adalah perjalanan mereka pulang ke Benteng Pentagon Bulwark. Pasti benteng itu sudah dipenuhi salju.      

Jenderal juga mengharapkan semua orang mempersiapkan diri untuk perjalanan besok. Mereka akan melewati tebing lagi.      

Ronh memeluk bahu putri bungsunya dan bertanya, "Apakah kau percaya diri untuk melewati tebing, sayank?"     

Voindra mengangguk mantap. "Sudah tentu, Pa! Aku tak sabar ingin tau seberapa bertumbuhnya kekuatanku sekarang. Kemarin aku memang lemah, tapi aku yang sekarang, pasti berbeda dengan aku yang dulu."      

Ronh tersenyum senang dan merengkuh putri ciliknya yang kini makin kuat dan lebih dewasa.      

-0-0-0-0-0-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.