Devil's Fruit (21+)

Kembali ke Benteng Pentagon Bulwark



Kembali ke Benteng Pentagon Bulwark

0Fruit 640: Kembali ke Benteng Pentagon Bulwark     
0

Setelah kembali ke Benteng Pentagon Bulwark, mereka terus berlatih dengan latihan yang kian ditingkatkan dan diperberat.      

Hari Senin, tubuh digantung di dahan pohon hutan dekat benteng Bulwark secara terbalik dengan kaki di atas dan mereka harus melakukan sit up pada posisi demikian.      

Pertamanya mungkin sulit bagi sebagian Tim Blanche yang tidak pernah mendapatkan latihan seperti ini, namun setelah seharian penuh melakukan ini dengan diiringi beberapa kali jeda, mereka mulai terbiasa.      

Hari Selasa, mendaki tebing memakai dua tangan saja, sedangkan kaki diikat agar tidak bisa digunakan untuk bertumpu di saat memanjat.      

Kejam? Mungkin. Tapi mereka bukan manusia biasa yang berfisik normal. Bahkan Voindra yang paling lemah pun bisa melakukannya. Kali ini Myren berbaik hati memilihkan sisi tebing yang tidak terlalu tinggi.      

Kemudian, hari Rabu, seluruh anggota tim dibawa ke hutan untuk meninju pohon pinus sampai tumbang. Seperti biasa, tidak diperbolehkan menggunakan tenaga elemen dan magis, harus murni kekuatan fisik semata.      

Meskipun tangan mereka harus terluka, tergores dan remuk, tetap harus bisa merobohkan pohon. Bila ada yang terluka, Andrea sudah menyiapkan banyak pil dan salep obat. Bahkan kali ini Andrea membuatkan pil obat yang lebih baik dari yang biasanya.      

Jadi, tidak ada alasan bagi anggota tim untuk mengeluh takut terluka dalam pelatihan hari itu.      

Di hari Kamis, batang dari pohon-pohon pinus yang mereka hasilkan dari menebang dulunya dan disimpan di cincin ruang, harus dikeluarkan. Setelah itu, mereka diberikan pedang kecil semacam belati yang digenggam dua tangan untuk mencincang seluruh batang pohon menjadi serpihan kecil.      

Maka, area di depan benteng Bulwark hari itu penuh akan serpihan batang kayu di sore harinya. Ini memang menggunakan kekuatan tangan dan lengan serta pergelangan tangan yang kuat.      

Giorge sebenarnya bisa langsung mencabik-cabik batang pohon itu menggunakan tangan telanjang dia, namun Myren tidak mengijinkan dia memakai kekuatan kuku vampirnya dan tetap memerintahkan Tuan Vampir untuk menggunakan dua belati tangan dan mencacahnya seperti yang dilakukan anggota lainnya.      

Jika ada yang sedang emosi tinggi, latihan ini sangat bagus untuk melampiaskan amarah tanpa menyakiti seseorang.      

Pada hari Jumat, Myren mengeluarkan boneka kayu yang tangguh sebagai rekan berlatih seni pedang para anggota tim.      

Jovano yang menyukai pertempuran menggunakan pedang tentu saja bersemangat dalam sesi latihan hari ini. Dia dengan puas mengayunkan pedangnya untuk melawan boneka-boneka kayu bagiannya.      

Sedangkan bagi bocah lain, pengajaran Jovano mengenai seni bela diri dan senjata sewaktu mereka belum kembali ke benteng Bulwark sangat berguna. Untung saja waktu itu Jovano beberapa hari melatih mereka.      

Hal ini berefek pada gerakan gesit dan cermat mereka ketika melawan boneka kayu. Para bocah itu jadi lebih memiliki pengalaman bertarung menggunakan pedang. Cara pertarungan ini adalah dasar dari seni bela diri menggunakan senjata.      

Myren dan kedua panglima mengamati gerakan-gerakan para bocah dalam menghadapi boneka kayu. Mereka bertiga mengangguk dan tersenyum puas melihat betapa anak-anak kecil di bawah umur itu sudah mampu mengendalikan pedangnya cukup baik dan bisa mengorganisir tubuh mereka sendiri di bawah tekanan serangan boneka kayu.      

Memang, boneka kayu itu bukan sesuatu yang sangat hebat dan digdaya. Itu bisa dihancurkan dan ditebas tidak begitu sulit. Meski begitu, usai ditebas menjadi dua atau beberapa bagian, boneka itu bisa menggabungkan tubuh terpotong mereka kembali utuh dan memberikan serangan lagi.      

Kemudian, di hari Sabtu, para anggota tim dihadapkan pada sosok inkarnasi dari Myren berupa sebuah boneka yang ditempa dengan bahan khusus sehingga sangat menyerupai manusia yang berkulit dan berdaging.      

Boneka itu diberikan wajah mirip dengan Myren, entah apa tujuan sang jenderal, mungkin itu untuk menguji mental semua tim, karena di situ, Myren yang paling disegani dan ditakuti. Maka ini adalah latihan mental juga selain latihan fisik.      

Di latihan hari Sabtu ini, boneka khusus berwajah Myren akan mengeluarkan 30 persen dari kekuatan fisik Myren untuk menjadi rekan latih tanding para prajurit Iblis dan orang dewasa lainnya. Sedangkan untuk para bocah, boneka itu diseting khusus mengeluarkan 20 persen dari kekuatan Myren.      

Mereka tidak diperbolehkan menggunakan senjata dalam latihan hari ini. Semuanya murni memakai kaki dan tangan untuk melawan dan bertahan dari gempuran boneka tersebut.      

Jovano cukup antusias kali ini. Dia bisa mengeluarkan seluruh kemampuan fisik dia setelah selama ini banyak berlatih seni bela diri berbagai macam di dunia manusia dan juga di Alam Schnee. Ini adalah pembuktian dari segenap pelajaran yang dia terima. Hasil dari seluruh latihan selama ini.      

Berkelit, kemudian memukul, lalu berguling menghindari serangan lawan, dan lekas berdiri untuk menendang, lantas bersalto ke belakang sebelum tinju dari boneka jatuh ke tubuhnya. Jovano secara lincah melakukan berbagai gerakan indah bela diri. Dia sudah terbiasa dan sama sekali tidak merasakan sakit meski tangan dan kakinya musti berbentrokan dengan tubuh keras si boneka.      

Lebam? Memar? Jovano sudah melalui itu semua sejak dulu. Kini dia sudah terbiasa dengan rasa itu dan bahkan tidak lagi ada bekas biru atau ungu kemerahan meski baru saja tubuhnya ditabrakkan dengan boneka keras tersebut.      

Bagi bocah lain selain Jovano, Kuro dan Shiro, berbenturan fisik dengan boneka ini tentu menyebabkan rasa ngilu pada tulang dan bahkan lebam dengan cepat muncul di tangan dan kaki mereka yang masih amatir.      

Namun, apakah mereka menyerah? Tidak. Meski mereka hanyalah bocah cilik, namun semangat mereka tidak berbeda dengan prajurit Iblis.      

Lihat saja Voindra, meski dia sambil meringis menahan nyeri dan rasa sakit pada kedua lengannya yang harus terus memblokir serangan gila dari boneka, bahkan warna tangannya sudah memerah, namun gadis cilik itu sungguh tabah, menggertakkan gerahamnya demi melawan boneka.      

Perjuangan Voindra seperti ini sangat mengharukan bagi sang ayah dan ibunya. Dia yang di awal-awal pelatihan merupakan yang paling lemah dan gampang menangis, kini bisa lebih tegar menahan rasa sakit.      

Setelah latihan dengan boneka khusus ini usai di sore hari, Myren segera membagikan Buah Energi Roh pada mereka semua untuk memulihkan tenaga. Dan bagi yang merasa sakit pada tangan dan kaki, mereka bisa meminta salep atau pil obat pada Andrea.      

Malam itu, suasana terlihat santai karena besok adalah hari Minggu, hari libur bagi mereka. Andrea mengadakan acara makan malam di Kastil Blanche untuk anggota Tim Blanche. Weilong yang biasanya sengit pun kini mulai bersenang-senang sembari terus memasukkan daging ke mulutnya dan melanjutkan dengan meneguk anggur yang telah difermentasi.      

Namun, para bocah dilarang keras meminum anggur itu. Minuman tersebut khusus bagi para dewasa.      

Karena hal mengenai mutiara ilusi sudah terkuak oleh Myren dan beberapa anggota dewasa Tim Blanche, mereka sudah paham bahwa besok pasti banyak prajurit Iblis yang akan menghabiskan waktu mereka dengan tidur sehari semalam.      

Bahkan Raja Naga Heilong dan Gazum pasti juga akan melakukan hal yang sama.      

Untung saja King Zardakh sudah memberikan ultimatum pada para pemilik mutiara ilusi dan memberikan mereka majalah sebagai rekomendasi imajinasi liar mereka semua.      

-0-0-0-0-0-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.