Devil's Fruit (21+)

Raja Masokis Ter-bully



Raja Masokis Ter-bully

0Fruit 630: Raja Masokis Ter-bully     
0

"Kau!!!" teriak Andrea ke ayahnya.      

"Memang bapak bodoh dan ditambah gila pula!!!" Myren menyusul.      

King Zardakh lumayan terkejut juga tiba-tiba kedua putrinya meneriaki dia bagai keduanya berhasil menemukan maling. "Ladies... ladies... tenang... chill out..." Dua tangan Beliau segera bergerak-gerak di depan tubuh sambil sedikit langkah ke belakang karena Andrea dan Myren sudah menggeram rendah disertai mata tajam.      

Jika tatapan tajam bisa membunuh, maka King Zardakh sudah tercincang semenjak kedatangannya.      

Kemudian, sudut mata sang raja Iblis menangkap sosok si naga putih mungil. "Ahh! Weilong! Lama tidak jumpa!"      

Weilong hanya menampilkan raut wajah 'plis deh!' pada King Zardakh. Sudah jelas-jelas bahwa keberadaan dirinya di Alam Schnee adalah akibat dari kelakuan si raja Iblis ini yang menangkap dan melemparkan si naga mungil ke alam miliknya.      

"Huh!" Weilong membuang muka sambil angkat dagu dan dua tangan terlipat arogan di depan dada.      

"Cepat akui dosamu, bapak gila!"      

"Babeh buruan ngaku daripada gue kuliti, deh!"      

King Zardakh terkekeh canggung ke dua putrinya. Ia agak bingung akan apa yang membuat kedua anak kebanggaannya itu bisa semarah itu padanya. Padahal dia baru saja tiba, tapi langsung mendapatkan semburan amarah anak-anaknya.      

"Sebentar... sebentar..." King Zardakh melirik ke tiga putra menantunya, seakan memohon agar mereka memberikan sekelumit petunjuk akan hal apa yang membuat Andrea dan Myren memburaikan amarah padanya.      

Namun, sayang sekali ketiga menantunya memilih untuk bungkam sambil menampakkan wajah yang seolah berbicara 'ini salahmu sendiri, Tuan!'.      

"Hei... hei... kalian..." King Zardakh mau tidak mau berjalan mundur ke belakang. Andrea dan Myren sudah menyiapkan serangan mereka. Ada api Cero di tangan Sang Cambion dan ada pusaran angin di telapak tangan Jenderal wanita Kerajaan Orbth. "Kalian... ladies... kalian tidak serius, ya kan?"      

"Kalau tidak ingin mencicipi angin panas dan api milik Andrea, lekas mengaku dengan benar dan lebih baik lagi jika ditambah dengan minta maaf," ancam Myren. Kedua manik matanya sudah bersinar bagai ada lampu neon terang di sana. Mengerikan.      

Diam-diam, Raja Naga Iblis Heilong memberikan bantuan dengan transmisi suara. "Tuan Baginda Raja, mutiara ilusi sudah terbongkar. Anda sudah dijadikan tersangka utama atas kasus mutiara ilusi ini."      

Mendengar ucapan Raja Naga Iblis Heilong melalui transmisi suara secara rahasia, King Zardakh pun segera paham dan mulai mengangguk-angguk kecil.      

Maka, sebelum kedua putrinya melemparkan serangan mereka ke dirinya, sang raja Kerajaan Orbth buru-buru tangkupkan dua telapak tangannya dan menggosok-gosokkan satu sama lain dengan wajah memelas, khas orang minta maaf. "Tolong, putri-putriku cantik... tolong ampuni ayah kalian ini, oke? Ayah tau salah, Ayah tau salah..."      

Andrea dan Myren urung melemparkan serangan mereka ke King Zardakh. Sebagai keturunan Iblis, mereka tidak merasa durhaka hanya karena ingin menyerang ayah mereka. Please, manusia biasa pun banyak yang mencelakai orang tua sendiri, bukan?      

Kedua putri dari King Zardakh saling melirik.      

"Emang Babeh tau dosa Babeh apaan?" tanya Andrea sembari sipitkan mata, agak curiga.      

"Jangan mengelak hanya dengan sembarang ucapan minta ampun, yah!" Tubuh Myren mulai terselubungi dengan pusaran angin hingga rambut ikal panjangnya berkibar-kibar gagah. Jangan lupakan mata bercahaya dia.      

"Aku tau! Aku tau apa yang membuat kalian marah!" King Zardakh lekas menyahut. "Tentang mutiara ilusi, iya kan?"      

Mendengar itu, Andrea dan Myren sama-sama memadamkan kekuatan mereka yang sudah terkumpul baru saja. Padahal mereka sudah nekat akan memukul ayah mereka dengan kekuatan kuat keduanya walau harus membangunkan seluruh tim karena bunyi yang diakibatkan.      

Tapi, ternyata sang raja Iblis sudah lebih dahulu mengerti apa dosa dia.      

"Yakin itu?" pancing Andrea.      

King Zardakh mengangguk cepat seperti ayam mematuk biji. Wajahnya terlihat tolol dan payah.     

"Dosa itu saja yang kau perbuat?" Myren sudah redupkan cahaya di manik matanya dan kembali normal.      

Sekali lagi King Zardakh mengangguk cepat seperti tadi.      

Tapi Andrea masih curiga, bagaimana bisa ayahnya mengetahui dengan cepat kesalahan apa yang sudah diperbuat. "Kok bisa cepat ngerti, sih? Gue curiga, nih!" Ia melirik ke orang-orang di sekitarnya.      

Raja Naga Iblis Heilong berusaha bersikap biasa agar Putri Cambion tidak curiga.      

Pandangan King Zardakh berhenti pada naga mungil di bahu Raja Naga Iblis Heilong. "Dia! Ayah segera tau karena ada dia!"      

"Dia?" Andrea picingkan mata.     

"Weilong?" Myren miringkan kepala.     

"Kenapa aku?!" raung Weilong tidak terima, merasa dikambing hitamkan, padahal dia naga, bukan kambing, apalagi tidak hitam.      

"Ya, kenapa Weilong?" Andrea menyahut.      

"Lekas katakan dengan bahasa yang bisa aku pikir dengan logikaku, bapak gila!" seru Myren dengan suara rendah nyaris seperti geraman.      

"Weilong!" jerit King Zardakh. "Weilong ini naga ilusi, benar bukan?"      

"Lalu?"     

"Karena dia memiliki kekuatan ilusi yang kuat, maka... maka dia pasti bisa merasakan adanya ilusi lain di sekitar dia! Ya! Itu benar, iya kan Weilong manis?" King Zardakh menatap penuh harap ke Weilong.      

Hampir saja Weilong muntah darah karena dipanggil manis. Yang benar saja, King! Hatinya bisa potek, patah-patah nanti!      

Setelah mendengar alasan dari King Zardakh yang berkaitan dengan si naga ilusi, Andrea dan Myren sedikit surut. Itu memang benar, naga putih itu memanglah yang memberitau mereka mengenai adanya mutiara ilusi.      

"Oke." Putri Cambion melipat dua lengan di depan dada. "Bisa jelaskan ke kami ngapain kau tebar mutiara ilusi ke para prajurit?"      

"Banyak alasan yang bisa aku berikan, Nak..."      

"Sebut saja satu demi satu. Jangan khawatir, kami masih di sini sampai kau selesai memberi penjelasan."      

King Zardakh mendesah sejenak sebelum mulai menjelaskan mengapa dia menanamkan mutiara ilusi ke otak para serdadu di Alam Schnee dan juga pada Raja Naga Iblis Heilong dan Gazum.      

"Agar mereka tidak jadi jones, jomblo ngenes. Itu bahasa antah berantah yang Ayah tau dari Jo. Tsk! Bocah itu sudah mengajari Ayah macam-macam hal paling update jaman now!"      

"Hm... cuma satu? Katanya ada banyak..."      

"Oke, yang kedua... agar mereka tidak gampang tersulut emosi dan terkendali dengan baik secara emosi dan juga mental."      

"Cuma dua? Katanya banyak..."     

King Zardakh memeras otak secepat mungkin. "Yang ketiga, agar mereka tenang dan tidak melulu terpikir ingin kembali ke rumah." Inilah kehebatan seorang playboy super. Selalu punya cadangan alasan di otaknya.      

"Cuma tiga? Katanya banyak..."     

"Anakku sayank... bitplis..." Rupanya sang Raja Iblis benar-benar sudah terkontaminasi dengan kegaulan cucunya. "Ayah ini sudah memberikan tiga, loh! Namanya banyak itu lebih dari satu, dan Ayah sudah memberikan tiga. TIGA!" Sembari keempat jarinya teracung.      

"Kau ini selain gila, ternyata juga bodoh." Myren mendengus sambil menatap remeh ke ayahnya. "Kau menyebut tiga tapi jarimu terangkat empat. Kau ini idiot kah?" Ia tidak percaya memiliki ayah seperti King Zardakh. Apakah dia putri yang tertukar?      

King Zardakh lekas tatap empat jari yang masih mengacung dan terkekeh tanpa dosa. "Ini... jari yang ini terlalu setia kawan dan sering ingin ikut dengan sebelahnya."      

Semua yang di situ melongo. Jawaban macam apa itu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.