Devil's Fruit (21+)

Pagi Perdana di Alam Schnee



Pagi Perdana di Alam Schnee

0Fruit 577: Pagi Perdana di Alam Schnee     
0

Pagi menyapa di Alam Schnee. Tentu saja masih menyisakan hawa dingin tadi malam yang sangat menggigit. Jika ini hanyalah alam tiruan bagi benua Antartika, lalu seberapa mengetuk tulang kah hawa dingin di daerah yang sesungguhnya?      

Sulit terbayangkan.      

Andrea menggeliat kecil di antara pelukan kedua suaminya. Ingin membuka mata, tapi sepertinya ini masih gelap. Mungkin lebih baik dia pejamkan mata kembali dan mencoba tidur beberapa saat lagi untuk mengumpulkan tenaga.      

Semalam Dante dan Giorge menggempurnya habis-habisan meski hanya 3 sesi ejakulasi kedua lelaki itu. Sangat beruntung Andrea kini sudah mendapatkan darah iblisnya kembali sehingga dia bisa mengimbangi kegilaan dua suaminya.      

Atau... sebelum ini dua lelaki beda ras itu selalu menahan diri?     

Yeah... sepertinya Andrea butuh tidur lagi seje—     

"BANGUN!!!"      

Nguuuiiiinggggg....     

Suara Myren mendadak berdering keras, sekeras suara sirene yang tiba-tiba saja muncul membelah sunyi.      

Andrea langsung terkesiap, bangun dan duduk sembari menampilkan raut terkejut. Di samping kanan dan kirinya juga terdapat dua pria yang sama kagetnya seperti dia, terpaksa membuka mata.      

"KALAU KALIAN BELUM JUGA MENEMUI AKU DALAM SETENGAH JAM, MAKA JANGAN SALAHKAN AKU BILA KEJAM!" Suara Myren kembali menggelegar merambat ke segala penjuru di Benteng Pentagon Bulwark.      

Bagi para serdadu Myren, mereka sudah paham apa yang dimaksud 'kejam' itu. Tidak heran mereka segera melompat, saling lari tunggang langgang mempersiapkan diri, bergegas untuk keluar dan berkumpul di halaman dalam benteng.      

Arti kata 'kejam' yang disebut Myren itu benar-benar kejam yang sesungguhnya. Para prajurit sudah akrab dengan hukuman ala Myren, dan mereka gentar.      

Sedangkan bagi kelompok Andrea yang tidak pernah hidup secara militer, mereka hanya bangun karena kaget akan teriakan Myren yang bersaing keras dengan suara raungan sirene. Setelah itu, mereka tidak banyak melakukan yang lainnya, bahkan ada yang mencoba hempaskan punggung lagi ke kasur nyaman mereka.      

Bagi para prajurit, waktu setengah jam itu adalah sangat murah hati bagi mereka. Namun mereka kembali sadar bahwa tidak hanya golongan mereka saja yang ada di dalam benteng yang mengikuti kegiatan pelatihan, namun juga ada orang awam yang terbiasa hidup nyaman.      

Myren memberlakukan setengah jam karena memandang golongan non-militer itu.      

"Penghuni Kastil Blanche... jika dalam setengah jam aku belum bertemu denganmu di halaman dalam benteng, maka kalian akan merasa pedih atas hukumanku! KALIAN DENGAN ITU PENGHUNI KASTIL BLANCHE?"      

Nguuuuuuiiiiingggg....     

Sirene kembali meraung maksimal usai Myren bicara lantang. Karena jenderal wanita itu seorang iblis kuat, maka dia tidak memerluka mikropon ataupun toa untuk menyampaikan suaranya dengan nada kencang. Ia cukup memakai kekuatan magis iblisnya saja, beres.      

"Berisik amat sih Mama..." keluh Voindra sambil kucek matanya.      

"Ayo, buruan kita bersihkan muka dan keluar!" Vargana membujuk semua orang yang berada satu kamar dengannya. "Ayo, Voi... jangan malas-malasan begitu. Kau tak mau mendapat hukuman dari Mama, kan?"      

Voindra mengerang atas ucapan sang kakak.      

"Astaga, itu tadi apa?" Kuro di kamar lain sudah melompat kaget mendengar sirene dan suara menggelegar. Mimpinya berjalan-jalan dengan pangeran tampan mendadak hilang begitu saja!      

"Ayo, ayo, kita harus lekas keluar dan jangan sampai terlambat!" Raja Naga Iblis Heilong pun menyemangati penghuni kamar itu.      

"Kastil Blanche... lekas keluar dari kamar nyaman kalian! Aku tidak akan segan-segan meski kalian adalah kerabat dan temanku!" ancam Myren masih menggunakan suara kencangnya. Rupanya dia melayang di atas halaman benteng.      

Sudah banyak prajurit yang telah berkumpul di halaman dalam benteng dan berbaris rapi sesuai dengan kelompok masing-masing secara teratur. Mereka sudah terbiasa demikian.      

Jauh berbeda dengan para penghuni Kastil Blanche yang jauh lebih lambat dari para serdadu Myren.      

Andrea keluar dengan wajah masih mengantuk meski telah mencuci muka sebentar dan tak sempat mandi. Baju hangatnya sudah melekat di tubuh, cukup untuk menahan terpaan angin dingin Alam Schnee. Tapi tetap saja dia musti memakan pil penahan dingin agar benar-benar terlindungi dari kejamnya udara dingin.      

Dante dan Giorge mengiringi Andrea melangkah keluar dari kamar, turun melalui tangga batu ke lantai 1 dan lalu keluar dari Kastil Blanche untuk menuju ke halaman benteng.      

"Lima belas menit lagi!" teriak Myren dari atas dengan dua tangan terlipat di depan dada. Sikapnya begitu gagah dan aura tegas memenuhi dirinya. Tak heran dia menjadi jenderal yang sangat disegani di Kerajaan Orbth dan oleh lawan-lawannya.      

Kerajaan Iblis di Underworld sering bertikai dan melakukan peperangan atau penyerbuan ke kerajaan lain. Mereka saling ingin mendominasi satu sama lain. Pasukan yang kuat dan jenderal yang tangkas sangat dibutuhkan jika ingin terus mempertahankan kerajaan.      

Kerajaan Orbth sudah beratus kali berperang. King Zardakh memperluas wilayahnya dengan peperangan. Itu sangat wajar di lingkungan Underworld yang kompetitif. Tidak heran luas wilayah kerajaan yang dipimpin King Zardakh begitu besar karena menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya.      

Sudah lama King Zardakh tidak memerintahkan peperangan. Itu semenjak dia jatuh cinta pada seorang manusia biasa, ibunya Andrea, Nivria.      

Dan beberapa kerajaan juga mulai membentuk aliansi atau kerja sama, seperti Kerajaan Orbth milik King Zardakh dengan Kerajaan Huvro milik ayah Pangeran Djanh, King Huvr. Keduanya merupakan kerajaan Incubus besar di Underworld.      

Kembali ke Alam Schnee, para penghuni Kastil Blanche satu demi satu keluar dari kastil menuju ke halaman benteng Pentagon Bulwark. Sebagian dari mereka berjalan bagai zombie. Bahkan Voindra berjalan dengan masih menutup matanya dan digandeng oleh sang kakak yang bersemangat.      

 Dua menit sebelum tenggat waktu dari Myren habis, semua orang telah berkumpul di halaman dalam benteng Pentagon Bulwark.      

Myren tersenyum kecil namun hatinya bangga pada semua orang mematuhi perintahnya meski ia bisa melihat sikap enggan dari para penghuni kastil. Tak apa, dia bisa memaklumi itu.      

"Sudah berkumpul semuanya?" tanya Myren masih melayang di udara pada sekumpulan banyak orang di bawahnya.      

"Sudah, Jenderal!" sahut para prajurit secara kompak dan bersemangat.      

Sedangkan di kerumunan penghuni kastil hanya gumaman kecil sebagai pengganti kata 'sudah'.      

"Penghuni Kastil Blanche! Jawab yang benar atau kalian akan kuhukum berdiri di luar benteng tanpa mendapatkan pil penahan dingin!"      

Semua penghuni kastil terkesiap. Tidak mendapatkan pil penahan dingin? "SUDAH!" Mereka pun segera menjawab penuh semangat. Lalu saling menoleh untuk memastikan memang semuanya sudah berkumpul di sana.      

Senyum Myren semakin lebar. "Lain kali, jawab pertanyaanku dengan nada tegas dan bersemangat seperti itusoldiers! Yah, aku akan menyebut kalian semua dengan soldiers, dan berusaha untuk tidak mengistimewakan satu di antara yang lain."      

Setelah itu... Myren mengeluarkan ribuan pil penahan dingin dan membagikannya pada semua orang. Mereka lekas menelan pil alkemia tersebut dan seketika rasa hangat menyebar dari perut menuju ke seluruh sudut tubuh mereka, membuat nyaman tubuh dalam waktu singkat dan akan bertahan sampai malam.      

Andrea sudah menciptakan pil penahan dingin peringkat tinggi sehingga daya tahannya lebih lama. Namun, dia bertekad untuk bisa menembus sampai ke peringkat sempurna sehingga akan memiliki efek yang jauh lebih lama dibanding yang sekarang.      

Tak apa, dia bisa melakukannya pelan-pelan karena memiliki banyak waktu di alam ini nantinya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.