Devil's Fruit (21+)

Bersiap untuk Ulang Tahun



Bersiap untuk Ulang Tahun

0Fruit 546: Bersiap untuk Ulang Tahun     
0

Sudah tentu Andrea mendelik kaget mengetahui bahwa sang putra sulung sudah memulai bisnis online-nya semenjak kecil. Dari umur 7 tahun! Bayangkan saja bocah 7 tahun memiliki toko online shop! Berbisnis!      

Ohh, Andrea lupa, anaknya ini tergolong jenis yang istimewa, bukan manusia biasa. Bahkan Jovano lebih jenius ketimbang ibunya yang pernah dikatakan jenius di sekolahnya dahulu.      

Bahkan harusnya sang Cambion tidak perlu terkejut andaikan Jovano memiliki bisnis di umurnya lebih muda, misalnya 5 tahun?      

Itulah sebabnya kenapa King Zardakh paling bangga dengan Jovano dibandingkan cucu-cucu dia yang berjumlah jutaan lainnya.      

Myren pun memahami keistimewaan Jovano di mata sang ayah dan tidak ingin anak-anaknya bersaing dengan Jovano.      

Sedangkan anak-anak dari King Zardakh lainnya yang jumlahnya mencapai ribuan, mereka pun tidak ada yang menaruh rasa iri pada Andrea yang diperlakukan spesial oleh ayah mereka. Mungkin hanya Ruenn saja yang memiliki rasa iri pada Andrea.      

Anak-anak dari King Zardakh tidak berminat untuk bersaing dengan Andrea.      

Itu pernah terbukti dulunya ketika Andrea datang ke Underworld dan dia sedang benci-bencinya dengan darah Iblis dia dan juga gelar Putri Mahkota Utama kerajaan milik King Zardakh, Andrea dengan ditemani Myren mendatangi banyak anak-anak King Zardakh lainnya dan meminta mereka menggantikan posisi dirinya.      

Namun, ternyata jawaban anak-anak King Zardakh sungguh tak terduga dan kompak. "Menjadi Putra Mahkota? Pewaris kerajaan? Untuk apa? Merepotkan saja!"      

"Ya, benar! Itu sangat merepotkan! Lebih baik tetap begini saja, kita masih memiliki kuasa dan banyak uang tanpa perlu banyak bekerja dan berpikir! Ha ha ha!"     

"Maka dari itu, Adikku Cambion, teruslah menjadi Putri Mahkota dan tetaplah sokong hidup kami yang nyaman ini seterusnya, oke! Jangan lupa itu!"      

Itu semua sebagian besar jawaban yang diberikan mereka di salah satu pertemuan besar anggota keluarga King Zardakh.      

Andrea waktu hanya melongo. Bukankah biasanya para anak raja saling bersaing kedudukan dan berlomba menjadi Putra Mahkota? Bahkan biasanya anak raja saling bunuh hanya untuk menjadi raja penerus ayahnya!      

Lalu... kenapa anak-anak King Zardakh tidak berminat menjadi raja menggantikan ayahnya? Ternyata mereka sudah terlalu nyaman dengan kehidupan menjadi pangeran dan putri saja tanpa harus banyak bekerja dan berpikir, sedangkan segala fasilitas masih bisa dinikmati cuma-cuma dan berlimpah.      

Nyonya Cambion menatap lesu ke ribuan saudaranya dan sempat pula menawari Myren untuk menjadi penerus King Zardakh.      

Saat itu Myren terbahak-bahak dan menolak karena dia lebih suka bebas sebagai Jenderal dan tidak dipusingkan dengan urusan administrasi dan segala protokoler kerajaan yang memusingkan.      

Rasanya ketika itu Andrea ingin mencabik-cabik sang ayah karena seenaknya saja mengangkat dia menjadi pewaris. Tentu itu adalah tugas yang berat. Lagi pula... Andrea sudah tidak memiliki kekuatan!      

Jika Andrea menyinggung hal itu ke King Zardakh, sang raja hanya menanggapi santai dan menawarkan memberikan darah iblis lagi ke tubuh Andrea. Tentu saja sang Cambion akan merutuki ayahnya.      

Namun, dengan terkuaknya dua macam kekuatan dahsyat Jovano, sepertinya Andrea bisa melimpahkan kedudukan pewaris kerajaan pada sang putra. Ia cukup menjadi ibu suri saja nantinya jika memang Jovano naik tahta.      

Tapi... apakah Jovano bersedia?      

Andrea belum pernah menanyakan itu ke putra sulungnya.      

Saat ini Jovano masih fokus pada pertumbuhan dan aktifitasnya sebagai bocah yang akan menginjak remaja.      

"Mom, bolehkan nanti ulang tahun aku yang ke-10 dirayakan?" tanya Jovano membuat orang-orang di ruang tengah terperangah.      

Sudah sekian tahun Jovano tidak ingin merayakan ulang tahunnya semenjak perayaan sederhana ulang tahun ke-5 dia. Saat itu semua orang sedang berduka atas berita meninggalnya Dante dan perayaan ulang tahun harus tetap dilaksanakan meski secara sederhana hanya dihadiri keluarga dekat saja.      

"Jo... yakin?" tanya Andrea sambil tatap lekat putranya.      

Si sulung mengangguk. "Yakin, Mom. Karena ini... anggap saja juga merayakan kepulangan Daddy. Tak apa, kan?"      

Dante tersenyum kecil dan meraih tubuh putranya penuh haru. "Tentu saja boleh. Undang semua teman yang kau ingin. Kamu juga bisa memilih tempatnya, Jo! Kami akan mempersiapkannya dengan sebaik-baiknya!"      

Yang lain pun mengangguk menyetujui ucapan Tuan Nephilim.      

"Hm... aku sekalian ingin teman-temanku juga tau Daddy, biar mereka juga mengenal Daddy meski Daddy kadang antar aku sekolah. Tapi dengan pesta nanti, mereka akan lebih tau Daddy..." Jovano membalas senyum ayahnya.      

"Bagus! Harus dirayakan sebesar mungkin!" seru King Zardakh penuh semangat. Sudah ia bayangkan berbagai jenis pesta spektakuler.      

"Tidak perlu besar-besaran, Opa. Pesta biasa saja." Jovano lekas menyahut sang kakek sebelum King Zardakh meliarkan pikirannya.      

Andrea tersentak ketika mendengar Jovano menyebut King Zardakh dengan panggilan Opa. Ini sudah pasti mengingatkan dia akan Opa, sosok lelaki tua yang selalu mendukung hidup Andrea hingga akhir hayatnya.      

Mata Andrea mendadak sedikit basah mengenang Opa dan Oma. Ia mengulum bibirnya dan menggigit kuat agar tidak perlu meneteskan air matanya.      

"Opa... Oma... cicit kalian ini memang hebat. Apa kalian di alam sana bisa lihat cicit kalian ini?" batin Andrea sembari diam-diam mengusap kelopak bawah matanya yang basah. "Ini adalah cicit yang kalian perjuangkan untuk aku pertahankan dulunya, Opa, Oma..."      

Hari ulang tahun Jovano memang akan tiba sebulan lagi.      

Jovano sudah dari sekarang mulai merancang bentuk pestanya, siapa yang akan diundang, dan juga bertempat di mana.      

Maka, tugas dari Andrea dan kedua suaminya adalah membantu terlaksananya rencana Jovano.      

Jovano ingin pesta ulang tahun bertema anime. Ia akan memakai cosplay yang dia suka. Dan teman-temannya juga diperbolehkan ber-cosplay pula jika ingin. Bagi yang tidak ikut cosplay pun tidak mengapa.      

Untuk tempat, dia ingin perayaan diadakan di mansion yang disulap bagai sebuah kerajaan kecil.     

Karena mansion mereka memang luas, maka permintaan Jovano tidaklah sulit untuk mengubah mansion menjadi kerajaan kecil dalam waktu sehari saja.      

Jovano berencana ingin mengundang semua teman sekolah dia yang satu angkatan dan beberapa kakak kelas yang dia kenal, dan juga teman-teman di klub manapun.      

"Opa, apakah nanti Opa ingin mengundang teman-teman Opa?" tanya Jovano bertanya ke kakeknya.      

"Bolehkah?" Sang raja balik bertanya karena dia terbiasa mengundang teman-teman iblisnya jika mengadakan perayaan.      

Sang cucu kebanggaan mengangguk seraya berkata, "Boleh, tapi jangan lebih dari 50 tamu undangan, yah! Kalau bisa cukup 20 saja yang paling Opa suka, he he..."      

King Zardakh mengerang. 20 rekan iblis itu sebenarnya terlalu sedikit baginya, namun dia tidak berdaya. Sang empunya pesta adalah si cucu tercinta. Apalagi Jovano kini bisa berlagak bossy jika dia sedang bersemangat mengatur untuk kepentingannya begini. "Baiklah. Opa akan pilih 20 teman paling dekat dengan Opa."      

"Opa, jika Opa ingin mengundang saudara-saudara kita dari Underworld, itu juga tidak mengapa." Jovano teringat dengan para saudara dan sepupu di Underworld.      

"Tidak usah! Tidak usah! Opa tak mau mereka nanti mengacau di pestamu. Lebih baik kapan-kapan saja kita adakan pesta tersendiri di sana." King Zardakh lekas menolak tawaran cucunya.      

Meski Jovano sering diajak ke Underworld oleh sang kakek dan bertemu dengan para sepupu yang jumlahnya sangat banyak, namun King Zardakh tidak ingin ada hal-hal diluar kendali dia jika terlalu banyak mengundang bocah-bocah iblis yang belum tentu bisa dikendalikan itu.      

Sang raja tak ingin sepupu-sepupu Iblis Jovano mencelakai teman-teman Jovano nantinya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.