Devil's Fruit (21+)

Pesta Ulang Tahun Jovano



Pesta Ulang Tahun Jovano

0Fruit 549: Pesta Ulang Tahun Jovano     
0

Semua mata di ruang tengah segera menatap dua pria yang mulai menuruni tangga untuk bergabung dengan mereka.      

Dante berpenampilan ala demon dengan baju didominasi warna hitam dan ungu tua dan sepatu bot warna emas setinggi lutut. Jubah mantel hitam yang berhias logam keemasan di bahu dan leher juga menambah kesan gagah. Tak lupa sepasang tanduk hitam di kepala yang memakai wig warna kelabu.      

"Daddy mirip ama raja demon, he he..." Jovano terkekeh senang dengan penampilan ayah kandungnya.      

"Ini Daddy cosplay dari anime apa, Jo?" Dante yang tak paham anime, sama seperti istrinya, hanya bisa bertanya.      

"Itu Diablo dari anime Isekai Maou to Shoukan Shoujo no Dorei Majutsu. Dia memang demon lord, sih!" Jovano sedikit menjelaskan secara singkat akan pemilihan kostum karakter untuk Dante.      

"Kalau Poppa? Apakah ini yang kamu pajang figurinnya di rak lemari kaca kamu, Jagoan?" tanya Giorge sambil tersenyum. Kini mereka berdua sudah sampai di ujung bawah anak tangga.      

"Wah, Poppa ingat ternyata, yah! He he, iya, Poppa. Itu Sephiroth dari Final Fantasy." Jovano menatap penampilan ayah keduanya yang memakai kostum serba hitam dari kulit dan bermantel kulit panjang hingga mata kaki.      

"Hm, baru kali ini Poppa punya rambut sepanjang ini, he he..." Tuan Vampir membelai rambut palsu warna perak sepanjang pinggul. "Poppa terlihat gagah sekali, ya kan?"      

"Rambut asliku juga sepanjang itu, Gio." Dante berikan celetukan sambil menoleh ke Tuan Vampir.      

"Benarkah? Aku tak pernah kau perlihatkan itu, Dante. Kapan-kapan kau harus biarkan aku melihatnya, oke?" Giorge saling toss kepalan tangan dengan Tuan Nephilim.      

"Tentu saja. Ingatkan aku mengenai itu." Dante menyeringai kecil.      

Tak berapa lama, Gavin keluar dengan dandanan seperti Jovano. "Aku jadi Alois Trancy! Rival Ciel-nya Kak Jo! Ha ha!" Bocah umur 6 tahun itu terbahak senang sambil menyentuh penuh gaya rambut palsu blonde terang yang dia pakai. "Kak Jo, kita nanti pakai topi tinggi kita, kan?"      

"Tentu saja, Gav!" Jovano menepuk pundak Gavin.      

Kemudian, mendekati jam 4 sore, sebagian tamu undangan sudah berdatangan. Mereka adalah teman-teman dari Jovano dan Gavin.      

Semua tamu undangan disambut dengan para pelayan mansion yang berdandan ala Butler dan Maid. Semuanya tampil menawan seperti yang diharapkan Jovano. Tentu saja itu menggunakan kekuatan magis.      

Sebuah tumpeng besar berwarna kuning telah berdiri gagah dan kokoh di tengah ruangan serba guna mansion itu yang disulap bagai ballroom luas. Di tepi ruangan berdiri banyak meja dengan berbagai hidangan tersaji yang bisa dipilih para tamu.      

Myren dan keluarga kecilnya juga datang. Vargana tampil hebat dengan kostum Forte Dark Dragoon dia. Voindra pun begitu manis mengenakan kostum Ranko Kanzaki.      

Sedangkan Myren dan Ronh berpenampilan ala ksatria demon yang gagah dan menawan. Itu memang seperti mereka apa adanya di Underworld, meski bukan wujud asli. Tidak mungkin mereka menggunakan wujud asli untuk tampil di depan manusia.      

Jam 4 lebih sedikit, tamu undangan mulai menyesaki ruangan ballroom buatan yang berada di sebelah kolam renang dan taman belakang.      

Teman-teman Jovano terkagum-kagum dengan saudara Jovano.      

"Woaahh! Itu... itu adikmu, Jo?" Seorang anak menunjuk ke Ivy. "Dia... dia Kurumi! Kurumi-chan! Ohh, aku bisa jatuh cinta pada adikmu, Jo! Kurumi-chan itu waifu[1] aku!" Dia tampak bersemangat melihat Ivy yang menyerupai tokoh yang sedang dia cosplay-kan.      

Jovano tergelak geli melihat respon temannya.      

"Jo, jangan katakan itu Ranko! Ranko Idolmaster! Astaga! Waifu aku juga di sini!" Teman yang lain terpekik ketika melihat Voindra muncul di dekat mereka.      

Jovano segera memanggil sepupunya. Voindra dan Vargana pun mendekat, lalu berbincang sebentar dengan beberapa teman Jovano.      

Sedangkan teman yang lain berbisik pada Jovano. "Hei, Jo... apakah itu benar-benar Albedo?" Ia menunjuk malu-malu ke Andrea yang sedang berjalan menyapa tamu dari pihak King Zardakh.      

"Ha ha, iya. Dia Mommy aku." Jovano tertawa santai.      

"Bohong! Itu benar Mommy kamu? Yang kadang antar jemput kau sekolah?" Teman itu sampai mendelik tak percaya.      

"Bagaimana? Keren kan Mommy-ku?" Jovano naik turunkan alis secara cepat dengan sikap bangga.      

"Dan itu... siapa, Jo?" Teman satunya lagi menunjuk ke Dante.      

"Dia Daddy aku." Jovano menjawab lugas.      

"Daddy? Bukannya Daddy kamu... Tuan Giorge?"      

"Aku punya Daddy dan Poppa. Dua! Aku punya dua ayah! He he..."      

"Uso! (bohong!)" pekik salah satu teman Jovano tak percaya.      

"Daddy! Poppa! Kemarilah!" Jovano setengah berteriak memanggil Dante dan Giorge. Teman-teman Jovano melongo. Apalagi ketika kedua ayah Jovano benar-benar datang di hadapan mereka dan memperkenalkan diri masing-masing.      

Kini mereka percaya bahwa Jovano memiliki dua ayah.      

"Sugee! (hebat!) Kau mendapat banyak uang jajan! Dobel!"      

"Ha ha ha!"      

"Keluarga Jovano hebat semua, yah! Saudara-saudara dia juga keren-keren!"      

"Yeah! Apalagi Vargana! Dia keren sekali dengan kostum Forte dia."      

"Aku lebih suka adiknya. Begitu imut seperti Ranko-chan sayangku..."      

"Aku sudah jatuh cinta pada adikmu, Jo..."      

"Heh?!"      

Semua orang menikmati pesta ini.      

Acara pemotongan tumpeng pun berlangsung khidmat. Potongan pertama diberikan ke sang ibu, Andrea. Dilanjutkan potongan berikutnya ke Dante, lalu ke Giorge, lalu ke Ivy dan terakhir diberikan ke kakeknya, King Zardakh.      

Sang Raja Incubus tampil sangat gagah dengan dandanan bagai raja iblis. Yah, dia memang tidak perlu memakai kostum apapun karena dia memang sudah menjadi raja iblis sedari awal mula.      

Revka dan keluarganya juga datang. Bahkan King Huvr pun bersedia hadir demi King Zardakh.      

Zevo berkostum ala raja iblis cilik, dan Shona memakai kostum ala peri. Sedangkan Revka dan Pangeran Djanh hanya berdandan menawan seperti biasanya mereka.      

Para tamu bisa bebas berkeliaran di belakang rumah inti mansion. Seperti ruangan ballroom ini, daerah di sekitar kolam renang, dan juga taman belakang yang luas. Semua sudah disulap bernuansa kerajaan.      

Para Butler dan Maid sibuk meladeni tamu, mengambilkan minum, atau sekedar menanyakan ingin makan apa.      

Tamu undangan terkesan dengan hidangan yang tersaji. Mereka menyukai soto tauto, rendang, dan juga ayam kremes yang menjadi makan besar di pesta.      

Rekan-rekan dari King Zardakh juga mengangguk-angguk setuju bahwa makanan Indonesia memang lezat dan penuh rasa.      

Andrea berkeliling bersama Dante dan Giorge, menyapa tamu undangan dari King Zardakh, sekaligus mengumumkan secara tak langsung bahwa ia memiliki dua suami.      

King Huvr, ayah dari Pangeran Djanh terbahak sambil menepuk-nepuk lengan Andrea. "Bagus, Tuan Putri. Kau memang luar biasa! Wanita kuat memang pantas memiliki dua suami!" puji sang raja besar Incubus.      

Andrea hanya bisa tersenyum canggung mendengar pujian King Huvr. Baginya, ini adalah sebuah hal yang susah dielakkan, bukan karena dia sangat mesum atau maruk. Dia mau tak mau memang harus bersuami dua. Keadaan yang menjadikannya demikian.      

[1] adalah istilah untuk menyebutkan istri namun penggunaanya sering disalahgunakan untuk menyatakan istri dalam Karakter Anime 2D. Kata WAIFU merupakan plesetan dari kata bahasa inggris "Wife" yang artinya Istri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.