Devil's Fruit (21+)

Emanuela Muncul



Emanuela Muncul

0Fruit 556: Emanuela Muncul     
0

Baru saja King Zardakh akan mulai bicara lagi, tiba-tiba saja langit Kota Rjukan berubah nuansa lebih gelap, padahal ini masih siang.      

Dari langit, muncul sebuah portal ruang yang membuka dan turunlah beberapa sosok melayang. Emanuela dan beberapa prajurit vampir.      

Tetua Vampir termuda dan terkecil itu menjejakkan kakinya di tanah. Penampilannya masih seperti biasanya, dingin, angkuh, berbaju lolita gothic dengan sebuah tongkat hitam berpangkal kepala tengkorak kecil dari emas. Tidak lupa topi kecil tinggi yang hanya sebagai hiasan setia bertengger di puncak kiri kepalanya.      

Rambut kelam Emanuela dihembus angin semilir ketika dia berjalan mendekat ke King Zardakh dan yang lain yang sedang berkumpul di halaman belakang rumah Sir Ferucchi.      

"Yang Mulia..." Olivo Ferucchi dan istrinya segera memberikan sambutan dengan salam dan menundukkan kepala sekali sebagai tanda hormat pada tetua ras mereka.      

"Rupanya sedang ada banyak tamu di kediaman Sir Ferucchi." Emanuela berbicara tanpa memberikan fluktuasi emosi pada wajah datarnya. "Apakah saya mengganggu?"      

"Nuela, kembalikan putriku!" teriak Giorge menerjang maju ke vampir bertubuh mungil bagai bocah berusia 10 tahun.      

Namun, Olivo segera memegangi lengan anaknya sebelum Giorge berhasil pada aksinya. "Nak, kendalikan dirimu!"      

"Dad!" Giorge mendelik pada ayahnya.      

"Sir Ferucchi, tolong kendalikan keturunanmu itu." Emanuela melirik arogan pada Giorge.      

"Kau! Kau tetua sialan!" kutuk Giorge tak bisa menahan diri. Bagaimana dia bisa tenang jika putri yang dia sayangi teramat sangat menjadi korban penculikan dan nasibnya belum diketahui. "Kembalikan Ivy!"      

"Ivy?" Kini kepala kelam Emanuela menoleh ke Giorge beserta seluruh kesombongannya. "Jadi itu nama dia. Ivy."      

"Tetua, maafkan anak hamba. Dia... dia sangat menyayangi Ivy." Olivo lekas berbicara. Sedangkan istrinya berusaha menenangkan putranya sambil memeluk lengan Giorge agar bapak muda itu tidak nekat menerjang.      

"Aku bisa memahami rasa sayang orang tua pada anaknya. Siapa yang tidak?" Emanuela naikkan dagunya, menandakan rasa bangganya atas diri dan status yang dia miliki. "Tapi, sayang sekali... anak yang kau sayangi itu dapat membawa bencana besar pada kami semua, Sir Giorge."      

"Tidak!" teriak Giorge.      

"Tetua Emanuela, bisakah ini dibicarakan dengan lebih baik dan mencari solusinya?" King Zardakh berkata sambil menepuk bahu menantunya agar tenang. "Tentunya semua masalah ada jalan keluarnya. Siapa tau kita akan bisa menemukan cara untuk menghilangkan kutukan bawaan dari Ivy."      

Tetua Emanuela tolehkan kepala ke arah Raja Incubus Klan Orbth. "Tentu. Tentu saja ada jalan keluar dari itu. Membunuhnya sampai lenyap," tutur si vampir cilik bernada dingin.      

Giorge berseru memaki Emanuela.      

Mata Emanuela menyala merah terang dan satu tangannya ia gerakkan di udara. Segera saja Giorge merasakan cekikan pada lehernya sehingga dia kerahkan dua tangannya untuk melepaskan cekikan tak berbentuk dari si tetua vampir termuda.      

Olivo Ferucchi terkejut anaknya mendapat serangan dari Emanuela. Dia hendak maju melawan sang tetua cilik, namun tangan satu Emanuela bergerak lebih gesit dan mencengkeram di udara. Namun, Olivo terlihat kesakitan sama seperti Giorge.      

"Jangan berbicara seenaknya padaku. Ketahui kedudukanmu lebih dahulu sebelum ingin bicara padaku." Emanuela masih berkata dengan nada datar namun dingin. Kedua tangannya terjulur ke depan, mencengkeram udara. Tapi di depannya, Olivo dan Giorge sudah terangkat dari tanah dan mereka memegangi sesuatu di leher mereka, seolah leher itu ada tali tak kasat mata mecekik mereka.      

"Tolong, Tetua Nuela. Ampuni mereka!" Karin memohon ampun untuk suami dan anaknya. Ia menangis pilu dan bersujud di depan Emanuela, meminta belas kasihan. "Kumohon, Tetua Emanuela, kumohon... hiks!"      

King Zardakh dan Myren tidak bisa mengambil tindakan apapun melihat nyawa Olivo dan Giorge dalam genggaman Emanuela. Sepertinya vampir cilik itu memiliki kekuatan yang tidak sesuai dengan tubuh mungilnya.      

Sudah bisa dipastikan kekuatan Emanuela besar, berbanding terbalik dengan penampilan gadis ciliknya. Pantas saja dia diangkat sebagai salah satu tetua vampir. Rupanya itu bukan hanya sekedar omong kosong belaka.      

Wajah Giorge dan Olivo sudah memerah seolah darah vampir di tubuh mereka siap meledak kapan saja jika Emanuela berkehendak.      

Hagimori Karin terus saja terisak memohon pada Emanuela.      

Myren melirik ke ayahnya yang berdiri di sebelahnya. Ia mengirim transmisi suara ke King Zardakh. "Hei, apakah kita perlu secepat kilat raih bocah cilik edan itu sebagai sandera?"      

King Zardakh membalas lirikan putrinya sambil mengirim transmisi suara juga padanya, "Kau yakin itu cara terbaik? Bukankah itu bisa berakibat lebih buruk? Jangan terburu-buru, Nak."      

Emanuela melihat Myren dan King Zardakh saling melirik. Itu takkan bisa lolos dari pengawasan dia yang tajam dan penuh waspada. "Tuan Raja, kuharap kau tidak berencana melakukan apapun yang akan kau sesali nantinya."      

Sekelumit kalimat Emanuela cukup menghantam hati King Zardakh dan Myren.      

"Jangan kalian kira aku tidak bisa membaca apa yang akan kalian lakukan," imbuh Emanuela seakan-akan dia bisa mengerti apa yang dipikirkan Myren dan King Zardakh.      

"Tidak, Tetua. Kami tidak berani mengambil tindakan gegabah apapun." King Zardakh sadar dia tidak dalam kondisi bisa bertindak sewenang-wenang. "Kuharap Tetua Emanuela melepaskan dulu Tuan Ferucchi dan menantu saja, Giorge. Setelah itu, kita bisa bicarakan semua hal dengan kepala dingin."     

Mata merah terang Emanuela meredup dan dua tangannya ditarik sehingga Olivo dan Giorge mulai jatuh ke tanah. Kedua pria itu terbatuk-batuk.      

Bersamaan dengan lepasnya cekikan pada Olivo dan putranya, Emanuela membuka portal ruang dan menghilang tanpa kata-kata bersama para pengawalnya.      

Myren pun lekas membantu Giorge bangun. Karin mengangkat suaminya yang susah payah mengatur deru napas yang dikembalikan padanya.      

"Apakah kekuatan dari Emanuela memang sebesar itu?" tanya King Zardakh pada Olivo dan Karin.      

Kedua orang tua Giorge mengangguk lemah.      

"Meski dia tetua termuda, tapi kekuatan dia tidak lemah dan tidak kalah dari tetua lama lainnya." Karin menyahut.      

"Ada berapa jumlah tetua vampir?" Myren bertanya.     

"Sekitar 27 orang. Itu pun sudah berkurang banyak semenjak bencana bocah Nevimbi yang terakhir kalinya." Olivo menjawab.      

"Apakah kita tidak memiliki cara untuk menyelamatkan Ivy? Dia masih hidup, kan?" Myren menatap tajam ke Olivo dan Karin.      

"Sebenarnya..." Karin tampak menggantung kata yang terucap karena ragu apakah ia akan mengatakannya atau tidak.      

"Mom! Tolong katakan apa yang kau tau!" desak Giorge sambil genggam tangan ibunya penuh harap.      

"Yang aku tau dari sebuah sumber..." Karin menatap Olivo seakan meminta ijin pada suaminya. Tuan Ferucchi mengangguk pasrah. "...bahwa hari eksekusi untuk Ivy akan berlangsung tepat di hari ulang tahunnya..."     

Giorge seketika menjatuhkan dua lututnya dengan lunglai di tanah. Ia mulai tersedu, dua tangan menutupi wajahnya yang basah air mata. Putri tersayang dia... akan dieksekusi di hari ulang tahunnya.      

"Aku ingin ulang tahun dengan baju putri cantik!" Teringat ucapan Ivy ketika ditanya ingin tema pesta seperti apa.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.