Devil's Fruit (21+)

Rahasia Kutub Selatan



Rahasia Kutub Selatan

0Fruit 557: Rahasia Kutub Selatan     
0

Myren menepuk-nepuk bahu Giorge yang sedang menangis syok.      

Giorge masih menangis sesenggukan sambil berlutut di tanah, wajahnya masih dia tutupi menggunakan kedua telapak tangannya. Hatinya bagai remuk memikirkan nasib malang putrinya.      

"Bisa kita bicarakan di dalam?" King Zardakh menengahi suasana yang terasa kelam ini.      

.     

.     

.     

Kini mereka sudah duduk di ruangan luas yang memiliki ornamen rumah bangsawan Eropa kuno. Dominasi dinding berwarna putih dengan berbagai ukiran gipsum, demikian juga langit-langit dihiasi ukiran gipsum di sudut-sudutnya dan pusat dari langit-langit terdapat lukisan tangan bergaya abad pertengahan yang klasik.      

Kursi-kursi berukir dan tinggi berwarna emas terlihat sombong dan arogan menguasai ruangan.      

Olivo Ferucchi mempersilahkan tamu-tamunya untuk menikmati anggur terbaik yang bisa dia sajikan.      

Sementara itu... Giorge sudah agak tenang, duduk sambil didekap sang ibu.      

"Jadi... kita masih memiliki 2 bulan lagi untuk menyelamatkan Ivy." King Zardakh menggoyang-goyangkan anggur di gelasnya sebelum menyesap pelan-pelan. "Hmm... nice wine!" Alisnya terangkat setelah lidahnya meneliti cita rasa anggur merah itu.      

"Terima kasih atas pujiannya, Tuan Raja. Senang bila Anda menikmatinya." Sir Ferucchi tersenyum kecil. "Tolong jangan sungkan-sungkan." Ia mengambil botol anggur dan menuangkan isinya lagi ke gelas berleher tinggi King Zardakh karena sudah kosong.      

"Tsk!" Myren melirik kesal ke ayahnya. "Hei, bapak bodoh, kau di sini tidak untuk minum anggur saja!" sindirnya.      

"Putriku sayank, anggur ini adalah pelumas untuk otak Ayah agar bisa berpikir lebih baik." King Zardakh berikan elakan.      

"Ceh!" Myren mendecih lagi dan mulai abaikan sang ayah yang sepertinya sedang tenggelam dalam kenikmatan anggur kuno. "Jadi, Ivy akan dieksekusi dua bulan lagi. Apakah kalian tau di mana tempat pelaksanaannya?" Ia menatap ke Olivo dan Karin.      

Karin tertunduk, masih memeluk putranya dari samping.      

Olivo Ferucchi akhirnya angkat bicara karena Myren tidak surut memandanginya, meminta jawaban. "Yang kudengar, tempatnya nanti di... Kutub Selatan, di Antartika."      

"Kenapa di sana?" Myren masih heran. "Kenapa tidak di sini saja yang merupakan pusat komunitas vampir?"      

Sir Ferucchi menggeleng. "Di Antartika ... sebenarnya di sanalah pusat dari kerajaan vampir kami. Di sana terdapat istana tetua vampir. Di sini... hanya dihuni para vampir bangsawan dan jenis biasa saja."      

"Jadi... pusat pemerintahan sebenarnya ras vampir ada di Kutub Selatan..." King Zardakh menatap anggur yang ia goyang-goyangkan di gelasnya. "Pantas saja daerah itu tidak bisa dihuni manusia. Itu memang cocok untuk tempat hidup vampir yang tahan akan hawa dingin luar biasa."      

"Ya, benar juga. Di sana cahaya matahari juga tidak terlalu terik. 6 bulan penuh ada matahari dan 6 bulan penuh tanpa matahari, benar kan?" Myren turut menyuarakan opini yang dia ketahui mengenai daerah Kutub Selatan. "Pantas saja kaum iblis lebih banyak muncul di Kutub Utara karena di sana ada pintu menuju dunia Underworld, rupanya Kutub Selatan sudah dikuasai para vampir."      

"Benar." Olivo menyetujui kalimat Myren. "Iklim dan suasana di Kutub Selatan sangat cocok bagi kami. Namun, di sana hanya boleh dihuni para tetua dan petinggi vampir lainnya. Namun, di sana juga terdapat pusat pelatihan pasukan kami."      

"Benar-benar seperti sebuah kerajaan yang kokoh." King Zardakh mengangguk-angguk.      

"Berarti... sekarang Ivy ditahan di Kutub Selatan?" Myren bertanya lagi.      

Olivo dan Karin mengangguk bersamaan.      

"Pantas saja anak-anak buahku tidak bisa menjangkaunya, ternyata di Kutub Selatan. Dan daerah itu... lumayan buruk bagi kami para iblis." Dua alis King Zardakh terangkat. Ternyata diam-diam dia sudah menyebar para anak buahnya untuk mencari jejak cucu perempuannya.      

"Iblis biasa akan bisa dideteksi oleh penjaga di sana," ucap Olivo. "Dan dengan mudah dibunuh."      

"Yeah... makanya aku tidak menyuruh anak buahku ke sana, karena daerah itu sangat buruk untuk kami. Banyak terjadi kematian misterius bagi bangsa kami selama berada di Kutub Selatan. Ternyata itu ulah ras kalian. Pemikiranku benar-benar meleset kali ini. Tsk!" King Zardakh pun meneguk anggurnya sampai habis.      

"Betul. Biasanya begitu. Hanya para iblis dengan status dan kekuatan yang tinggi yang bisa bertahan di sana. Tapi, selama ini belum pernah ada iblis kelas tinggi yang ke Kutub Selatan." Sir Ferucchi lagi-lagi membantu menuangkan anggur untuk besannya.      

"Dad... apa yang mereka lakukan pada Ivy di sana? Apakah mereka menyiksanya? Apakah mereka melakukan sesuatu yang buruk pada putriku?" Giorge menatap intens ayahnya, berharap Olivo mau memberikan jawaban jujur.      

Sir Ferucchi menggeleng lemah. "Daddy tidak tau apa yang mereka lakukan pada Ivy di sana. Karena-"      

Baru saja Tuan Ferucchi akan bicara, dia sudah dihentikan seorang prajurit vampir yang muncul di ambang pintu.      

"Katakan." Olivo memberi perintah pada vampir muda itu. Kemudian, mereka pun melakukan telepati dan kemudian tak lama, vampir muda itu mohon diri dan menghilang lagi dari sana.      

"Apa yang dia sampaikan, Tuan Besan?" tanya King Zardakh. Dia bisa langsung mengerti bahwa vampir muda tadi tentunya mata-mata milik Olivo.      

"Ivy memang disekap di Kutub Selatan, di dekat Bloody Falls, Air Terjun Darah. Di sana memang merupakan sebuah penjara bagi kriminal khusus. Dan... dia... Ivy... sedang dilemahkan." Olivo melirihkan ucapannya di ujung kalimat.      

"Apa maksudnya dilemahkan, Dad?!" Giorge lekas raih lengan ayahnya dan mendesak ingin tau mengenai nasih putri tersayang.      

"Vampir itu hanya sekilas melihat bahwa Ivy... dia... aura Nevimbi dia sedang dihisap keluar dari tubuhnya oleh para tetua di sana... kekuatannya sedang... diekstraksi." Olivo menatap sang putra dengan pandangan tak berdaya dan sedih.     

"NOOOOOO!!!" raung Giorge. Ia berdiri, namun ayahnya tangkas meraih sang putra agar Giorge tidak bertindak sembarangan.      

"Dengarkan dulu Daddy!" seru Olivo ke putranya yang kalap. "Di saat Ivy sedang diekstrak begitu, tidak boleh ada gangguan apapun atau dia akan celaka!"     

Giorge tajam menatap ke ayahnya. "Kenapa dia harus diekstrak segala?! Kenapa?!"      

"Untuk melemahkan kekuatan Nevimbi dia agar tidak bangkit. Dan ekstraksi itu biasanya berakhir sehari sebelum eksekusi. Para Tetua sangat takut pada kekuatan Nevimbi. Mereka tidak bisa hanya membunuh bocah Nevimbi saja, tapi juga harus melenyapkan kekuatannya terlebih dahulu. Emanuela yang bisa mendengar bisikan leluhur, mengetahui kapan saja waktu yang tepat untuk menangani para Nevimbi." Olivo menjelaskan rinci.     

"Makanya Ivy diculik dua bulan sebelum ulang tahunnya ke-5, itu memang sesuai dengan perhitungan waktu dari Emanuela. Kekuatan Nevimbi biasanya bangkit setelah bocah pembawa Nevimbi berusia lebih dari 5 tahun. Dan ekstraksi kekuatannya memang harus berjalan selama dua bulan. Itu yang aku ketahui dari mata-mata kami yang memberikan informasi ini tadi pagi." Karin melanjutkan rincian mengenai latar belakang penculikan Ivy.      

"Ya, maka dari itu, begitu kami mendengar tetua bergerak menculik Ivy, aku lekas kirim mata-mata ke sana untuk mencari tau. Ternyata..." Olivo menundukkan kepala, merasa tak berguna.      

"Kenapa Daddy tidak meminta mata-mata Daddy untuk membebaskan Ivy?" Giorge belum bisa menerima ini.      

"Salah satu mata-mata Daddy terpergok ketika akan memasuki penjara khusus dimana Ivy disekap. Dia dibunuh dan kepalanya dilemparkan ke depan Daddy dan Mommy kamu, dan tetua mulai mengancam kami untuk menyiksa Ivy lebih berat jika kami berbuat melawan mereka lagi," lanjut Olivo.      

"Untung saja mata-mata yang tadi belum diketahui oleh mereka, makanya bisa memberikan kami beberapa laporan baru." Karin menambahkan.      

"Baiklah... kalau begitu, lebih baik kita pulang dulu, Myren, Gio." King Zardakh berujar.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.