Devil's Fruit (21+)

Ketahuan



Ketahuan

0Fruit 539: Ketahuan     
0

"Ndrea... mo sampai kapan itu nasinya kamu aduk-aduk terus? Ntar bisa-bisa jadi bubur, loh!" Shelly tak tahan melihat sahabatnya melamun tak jelas di pagi ini.      

Tepp!      

Nyonya Kenzo terpaksa menepuk pelan pundak Putri Cambion sebelum nasi di piring itu benar-benar berubah menjadi bubur seperti yang dikhawatirkan.      

"Heh!" Andrea terperanjat sendiri dan kemudian mulai tersadar dan menatap ke nasi yang ada di depan dia. Nasi berlauk daun genjer dan chicken karage masih belum juga masuk sesuap pun ke mulut dia, terlihat pilu di piring itu.      

"Ndrea, kamu ngelamun apa sih dari tadi? Bangun-bangun aja udah kayak zombie, dan ini kayaknya kamu belum mandi, kan? Tadi Gio udah antar anak-anak sekolah, sih, bareng ma Dante. Tumben mereka berdua nganter bareng."      

Andrea membiarkan saja Shelly berceloteh panjang tanpa memiliki keinginan menjelaskan pada sang sahabat kejadian semalam.      

Semalam....     

Ya, semalam Andrea benar-benar 'digarap' oleh Dante sekaligus juga Giorge. Kedua suaminya menyetubuhi dia bersama-sama berjam-jam sampai dia lemas dan terkapar pulas setelahnya.      

Dia... mengalami namanya threesome. Sesuatu yang sungguh diluar imajinasi terliar Andrea. Sesuatu yang sama sekali tidak akan mungkin terpikirkan, apalagi terbayangkan.      

Threesome.      

Urffhh! Mendadak Andrea merasakan pipinya menghangat tanpa bisa dicegah. Dia merona.      

Mengingat Dante mencumbui klitorisnya dan Giorge menjejalkan penis ke mulut dia... oh tidak, Andrea benar-benar merasakan wajahnya panas!      

Srett...     

Punggung tangan Shelly sudah menempel ke dahi Nyonya Cambion. "Unghh... nggak panas, kok! Tapi kenapa muka kamu kayak orang demam, yah Ndre? Kamu pusing?"      

Lekas saja Putri Cambion menggeleng. Ia segera menangkupkan dua tangan ke pipi. Bahaya, bisa-bisa Shelly tau apa yang terjadi semalam!      

Kenzo masuk bersama anak bungsunya, Kiran. Sang Panglima baru saja jalan-jalan dengan putrinya di taman kota sekalian mengantar Gavin sekolah. "Halo, ladies cantik. Ran katanya haus, nih, minta susu mama yang enak." Ia mengangsurkan bayi berusia satu tahun lebih ke Shelly.      

"Ouwhh... sini, sini, Mama kasi yang enak-enak dulu, yah!" Shelly menyambut Kiran dalam dekapannya dan bersiap menyusui di kamarnya sendiri.      

"Tuan Putri sakit?" tanya Kenzo begitu istrinya sudah berlalu membawa anak bungsunya dari ruang makan.      

"Heh? Kenapa?" Andrea tersadar. Lagi-lagi dia masih saja membayangkan adegan threesome semalam.      

"Wajah Tuan Putri memerah. Sepertinya ini bukan musim dingin, kan? Makanya aku bertanya apakah Putri sakit?" Kenzo mengulangi pertanyaan dengan kalimat lebih detil. Ia memutar keran air dan kemudian menampung di gelas untuk segera meminumnya.      

"E-enggak! Kagak sakit, kok! Kagak!" Andrea pun gugup memberikan jawaban. Apakah begitu kentara rona wajahnya?      

Tiba-tiba, terdengar suara Dante dan Giorge mulai memasuki mansion dan pergi ke ruang makan.      

"Rea!"     

"Sayank..."      

Andrea melihat dua suaminya dan merasakan kegugupan yang tak beralasan. Kilasan perbuatan mereka pada dirinya tadi malam kembali hadir di benak.      

"Aku pikir kau masih lama ingin jadi putri tidur..." Dante meraih kepala Andrea untuk dikecup puncaknya.      

"Rea tidur seperti anak kucing. Manis sekali. Kami sampai tak tega membangunkan." Giorge menaikkan dagu Andrea dan mengecup singkat bibir sang Cambion.      

"Sayank, kau belum mandi? Perlu kami mandikan?" Dante menggoda setelah duduk di sebelah kanan sang istri.      

"Tapi mungkin akan menjadi acara mandi yang lama nantinya, Dan. Ha ha ha..." Tuan Vampir menimpali ucapan pria Nephilim itu.      

Andrea makin tertunduk, menggigit bibir bawah dengan pikiran kacau. Mandi bersama-sama mereka? Akankah terulang lagi hal itu nantinya? Pasti! Mereka pasti akan mengulangi lagi! Dasar suami-suami mesum!      

Kenzo menyimak kalimat kedua lelaki dan juga mengamati reaksi dari Putri Cambion. Keningnya berkerut curiga. "Kalian... tidur bertiga?"      

"Heh!?" Andrea seketika tegakkan kepala dan menatap Kenzo. "K-kok bisa nuduh gitu?" Semburat merah di wajahnya kian kentara.      

Kecurigaan Kenzo makin menjadi setelah mendapati respon Andrea pada ucapannya. "Yah... karena dua Tuan Muda sama-sama tau Putri tidur nyenyak bagai anak kucing. Makanya aku berasumsi kalian tidur bertiga."      

"Siapa yang tidur bertiga?" Sekonyong-konyong, muncul Myren di ruang itu, sudah berpakaian rapi siap bekerja.      

"H-huwaaaa!!! Kalian ini apaan, sih?!" Kegugupan Andrea tidak bisa lagi disembunyikan.      

Wajah Tuan Panglima Incubus menyiratkan sangsi seakan-akan berkata 'Tuan Putri, aku tau kenakalan kalian bertiga semalam'.      

Oleh karena itu, Kenzo pun mendengus geli. Tebakan di benaknya sepertinya benar.      

Myren maju ke meja makan untuk mengamati adiknya dari seberang. "Jadi... kau sudah melakukan threesome?"      

Rasanya kedua telinga Andrea mengeluarkan asap bagai kereta uap setelah sang kakak menohok langsung melalui kalimat telak yang begitu lugas tanpa halangan.      

Malu, Andrea pun menutupi kedua wajahnya dengan telapak tangan.      

"Eh? Ternyata benar, yah?" Myren naikkan kedua alisnya melihat reaksi sang adik. "Ha ha ha! Akhirnya terjadi juga! Ini sudah aku prediksi, sih sejak lama.      

"Kakak! Stop, plis!" jerit Andrea masih menutupi wajah merah padam dia.      

"Dante, Gio, apakah menyenangkan? Threesome?" tanya Myren ke dua suami adiknya.      

Tuan Nephilim dan Tuan Vampir saling berpandangan dan sama-sama tersenyum. Lalu mengangguk bergantian.      

"Tidak tertahankan."     

"Luar biasa."      

"Kakak, plis! Bisa-bisanya nanya gituan ke mereka!" raung Andrea sambil buka telapak tangannya, menampilkan wajah merah padam hingga telinga.      

Myren makin terbahak-bahak. "Adikku sayank, sebagai orang yang tidak mengalami bersuami dua, boleh lah kalau aku menjadi penasaran ingin tau, ha ha ha!"      

"Kakak, isshh!" Andrea cemberut.      

"Sayank, apa kau malu?"     

"Rea, tidak menyesali yang semalam, kan?"     

Andrea menoleh ganas ke dua suaminya, bergantian, "Kalian! Kalian, dasar... ugghh!" Ia pun telungkup dan membenamkan wajahnya di meja sambil kurung menggunakan dua lengan.      

Myren terbahak-bahak melihat adiknya makin salah tingkah dan begitu malu. "Ha ha ha! Astaga adikku! Ha ha haaa!"      

"Ini ada kehebohan apa, yah?" Seketika, muncul ayah dari dua putri kerajaan Underworld, King Zardakh. "Sepertinya ramai sekali."      

"Baginda." Kenzo membungkuk hormat ke rajanya.      

"Ayah."     

"Ayah Mertua."      

"Bapak mesum, anakmu sudah berhasil threesome semalam!" Myren melaporkan itu ke ayahnya yang mendekat ke kursi makan.      

King Zardakh pun duduk di kursi yang sudah ditarikkan sang Panglima Incubus Kenzo. "Ohh, jadi sudah dilaksanakan saranku."      

Andrea lekas saja tengadahkan wajahnya dan memandang kesal ayahnya. "Jadi... ini ulah babeh kamvretos ini, hah?!" Dia berharap saat ini memiliki kekuatan lagi dan akan melemparkan Lovero ke sang ayah yang terkekeh mengejek.      

"Kenapa?" King Zardakh mengangkat bahu, singkat. "Saran yang Ayah berikan ke dua suamimu sangat manjur dan bisa menghindari konflik, ya kan?" Tuan Raja seolah-olah tak berdosa dan sudah begitu baik memberikan saran terpuji untuk kehidupan sang anak.      

"Ha ha ha, Andrea, tak perlu malu, lah! Ini sangat wajar jika terjadi." Myren menentramkan adiknya. "Yang tidak bersuami dua saja melakukan itu apalagi kau yang sah punya dua suami. Lagipula... kalau rasanya fantastis, apa salahnya dipertahankan!"      

Rasanya Putri Cambion ingin punya ability amblas ke dasar bumi seperti Antareja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.