Devil's Fruit (21+)

Kondisi Perut yang Aneh



Kondisi Perut yang Aneh

0Fruit 492: Kondisi Perut yang Aneh     
0

Meski Andrea tengah mengandung bayi Giorge, anehnya, perutnya belum terlihat membuncit meski ini sudah di bulan ke-6.     

Andrea sampai kuatir. Shelly apalagi. Dia terus meminta Andrea memeriksakan kandungannya.     

Karena benih yang ia kandung dari ras yang takkan bisa diterima akal sehat manusia biasa, tak mungkin Andrea memeriksakan kandungannya ke Ginekolog biasa. Akhirnya, dipanggillah Druana.     

Iblis medis 'langganan' Andrea itu tiba di mansion Andrea. Ia tersenyum genit ke Kenzo, lalu ke Giorge. Shelly cemberut kesal meski ia tau Kenzo takkan mungkin main gila dengan Druana. Hanya kesal saja wanita Iblis itu seolah tak menganggap dia sebagai istri Kenzo.     

Druana tak perduli. Ia terus maju ke dekat ranjang Andrea, siap memeriksa sang Cambion. "Kita bertemu lagi, Tuan Putri..." sapanya sopan pada Andrea.     

Andrea mengangguk dan membiarkan Druana menyingkap baju atasan Andrea untuk memeriksa perutnya. Hanya ada Giorge, Shelly, dan Myren di kamar itu. Zardakh dan Kenzo serta anak-anak ada di lantai bawah, menunggu.     

Tangan halus Druana menyentuh perut Andrea. Matanya terpejam, seakan sedang meneliti dan menerawang menggunakan pikirannya. Lalu dia menundukkan kepalanya ke perut itu untuk mengendus sebentar dan menempelkan telinganya di atas perut Andrea.     

"Humm..." Suara Druana menggema di kamar itu meski ada banyak orang. Seakan suaranya selirih apapun bakal terdengar karena begitu heningnya.     

"Kenapa? Ada apa?" Giorge lekas merespon dan maju ke depan, duduk di dekat Andrea untuk menggenggam tangan Andrea.     

Druana tersenyum binal ke Giorge. "Ini... Tuan Muda baru?"     

Andrea tersenyum kikuk. "Iya."     

Giorge seketika paham. Druana pasti sudah pernah mengenal Dante sebelumnya jika menilik dari ucapan sang Iblis medis baru saja. "Salam kenal untuk Nona Dokter." Giorge mengulurkan tangan ke Druana dengan sikap sopan.     

Druana menyambut tangan Giorge dan membiarkan Giorge mengecup punggung tangan Druana sebagai respek layaknya gentleman elit.     

"Aww... Tuan Muda yang ini sungguh sopan dan elegan! Serasa berhadapan dengan aristokrat Eropa kuno yang membanggakan! Hihihii..." Druana terkikik genit.     

Andrea memutar bola matanya. "Buruan deh kasi tau gue, ada apa ma ini perut?"     

Druana berdehem, sementara semua yang di kamar terdiam menunggu penjelasannya. "Jadi begini..."     

Semua mata menatap Druana sambil menyiapkan telinga sebaik mungkin.     

"Sebenarnya janin Tuan Putri tak ada masalah. Hanya..."     

"Hanya? Hanya apa? Kenapa?" Shelly tak sabar. Ia menggenggam erat tangan Myren di sebelahnya. Ia sudah mirip seperti ibunya Andrea saja.     

"Hanya..." Druana mengulang. "...mungkin akan sedikit panjang masa kehamilan Tuan Putri kali ini dibandingkan Pangeran kecil Jovano."     

Semua saling berpandangan satu sama lain. Lebih panjang?     

"Sepanjang apa kira-kira?" Andrea heran. "Gak akan sepanjang kehamilan gajah, kan?" Ia memicingkan mata penuh antisipasi pada Druana.     

Druana terkikik. "Semoga saja tidak, Tuan Putri."     

Andrea mendesah berat. Jika dia seperti gajah yang harus mengalami masa kehamilan selama dua tahun, maka itu akan sangat menyiksa baginya.     

"Memangnya kenapa bisa lebih lama?" Myren tak tahan, ingin tau.     

"Entah, Tuan Putri Myren." Druana menggeleng. "Ini bisa saja karena benih yang tercampur. Selama ini sangat jarang ada ras Iblis yang bercampur dengan ras vampir. Benar, kan? Tuan Muda baru ini seorang vampir, kan?" tebak Druana seraya menatap Giorge.     

Giorge mengangguk. "Benar. Aku memang seorang vampir."     

"Pantas saja." Druana menghela napas. "Tapi jangan kuatir. Tuan Puteri Andrea baik-baik saja kondisinya juga kondisi si janin. Dia... Saat ini belum terbentuk sempurna di dalam."     

"Yakin, nih?" Andrea menatap sangsi ke Druana.     

"Keyakinan hamba sebesar 90% lebih, Tuan Putri." Druana tersenyum pada Andrea yang meragukannya.     

"Berarti masih ada 10% yang meleset?" Myren menimpali.     

"Hamba bisa datang lagi bulan depan untuk memeriksa perkembangan janin Putri Andrea." Druana seakan memberikan jaminan.     

Myren mengangguk puas. "Oke, datanglah bulan depan. Kau adalah medis kepercayaan keluarga kami. Jangan kecewakan kami."     

"Tentu saja, Putri Myren." Druana mengangguk hormat. Kemudian, selanjutnya, Druana memberi sekelumit arahan mengenai apa saja hal-hal untuk dilakukan Andrea sebagai upaya menjaga kesehatan janinnya.     

Meski Andrea sudah pernah hamil, namun kehamilan kali ini berbeda.     

Andrea menyimak saran dan nasehat Druana sebelum Iblis medis itu turun ke lantai bawah dan berbincang dengan Zardakh.     

"Apa kau mempercayai dia, Rea?" tanya Giorge ketika Druana sudah tak ada di kamar itu lagi.     

"Tenang saja." Myren yang menjawab. "Druana sudah biasa menangani kesehatan keluargaku. Bahkan kehamilan Andrea sebelumnya, kehamilan Shelly dan juga kehamilan aku, semuanya dia yang menangani."     

"Baiklah kalau memang dia bisa diandalkan. Aku bisa tenang. Asalkan Rea sehat dan anak kami baik-baik saja, maka aku takkan meributkan apapun." Giorge meremas lembut tangan Andrea, lalu mengecupnya.     

"Haiihh! Itu mulut barusan ngecup tangan Druana, kan?" protes Andrea.     

Giorge tergelak senang. "Cemburu kah istriku ini? Haha..."     

"Kagak, kampret! Jangan harap!" teriak Andrea hingga menyebabkan Shelly dan Myren memilih keluar dari kamarnya. Mereka tau, setelah itu pasti Giorge akan menyergap Andrea.     

Dasar vampir mesum!     

Druana sudah meyakinkan pasangan baru itu bahwa aktivitas seksual keduanya tidak perlu dikurangi karena janinnya bisa dikatakan kuat di dalam sana. Itu sesuai dengan seloroh Giorge sebelumnya bahwa seberingas apapun Giorge pada Andrea, takkan membahayakan anak mereka di dalam sana.     

Andrea melolong protes ketika kamarnya dikunci Giorge yang menandakan vampir itu sebentar lagi akan menindihnya.      

Orang-orang yang ada di lantai bawah hanya menghela napas paham. Menantu Zardakh yang ini memang 'ganas'.     

-0-0-0-0-     

Sekarang Andrea lebih menikmati kehamilannya. Ini sudah menginjak bulan ke-8 dan gundukan kecil mulai terlihat di perutnya.     

Meski begitu, napsu Giorge seolah tidak surut padanya. Andrea berperut buncit justru menimbulkan gairah baru pada Giorge. Itu karena pemikiran Giorge bahwa kondisi istrinya terjadi karena keperkasaan dia. Oleh karenanya, kenapa tidak bergairah jika itu adalah hasil yang ia harapkan?     

Sementara banyak pria yang terkadang kehilangan selera pada istrinya yang hamil, Giorge justru makin menggebu. Ia membanggakan kehamilan Andrea pada semua relasi bisnisnya. Bahkan ia mengundang orang tuanya untuk datang melihat perut buncit Andrea.     

Semua karena rasa cinta dan pemujaan Giorge pada Andrea.     

Kedua orang tua Giorge datang ketika kehamilan Andrea menginjak bulan ke-9. Perutnya lebih buncit lagi, mirip ibu hamil normal bulan ke-5.     

Giorge bersemangat menyambut kedua orang tuanya dan sibuk menceritakan aktivitas Andrea pada mereka.     

Dari situ, pasangan Ferucchi sadar bahwa anak mereka benar-benar tergila-gila pada Andrea. Keduanya tidak mempermasalahkan itu. Selama anak mereka bahagia maka mereka juga ikut bahagia.     

Andrea dan Karin memuaskan diri untuk saling mengenal satu sama lain. Meski Andrea tidak mencintai Giorge seperti Giorge mencintai dia, namun Andrea tetap memperlakukan Olivo dan Karin sebaik-baiknya.     

Mereka berlima, dengan Jovano juga ikut, sempat berlibur di salah satu pondok musim dingin milik Zardakh yang mewah di Hokkaido selama dua Minggu.     

Olivo dan Karin juga tinggal di mansion Andrea selama sebulan. Mereka menikmati keakraban dengan menantu mereka dan keluarganya.     

Karin jelas menyayangi Andrea sebagai menantu. Ia terkadang memasakkan makanan Jepang yang ia sangat kuasai untuk Andrea. Dan rasanya sangat enak sampai Andrea tak malu-malu minta dimasakkan lagi. Mereka berdua bagai ibu dan anak kandung saja.     

Olivo menatap haru istrinya yang sering tersenyum dan tergelak gembira bersama Andrea. Ia sudah lama tau istrinya kesepian di rumah asal mereka di Eropa. Dan di sini, Andrea bagai menumbuhkan binar bahagia Karin seolah menemukan anak perempuan idaman.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.