Devil's Fruit (21+)

Menukar Diri



Menukar Diri

0Fruit 387: Menukar Diri     
0

"Ya, Paduka. Mata-mata Hamba mengatakan dengan jelas bahwa tadi Ruenn membawa Puteri Andrea ke istana Ratu Voira. Bahkan dia baru saja melihat Dante melesat menuju istana itu."     

Zardakh mendongak, pejamkan mata, mencoba berkonsentrasi agar bisa bertelepati dengan menantunya. Itu tidak mustahil karena sebagian kekuatannya sudah diberikan pada pria Nephilim itu.     

"Dante sudah sampai di istana Ratu Antediluvian. Kenzo, pergilah ke sana dan bawa Andrea pulang." titahnya pada Panglima kepercayaan. "Myren, dampingi dia."     

Myren tak membantah. Dia bisu dari tadi mendengar saja. Ia pun mengangguk. Ia sayang Andrea meski hanya sebagai saudara tiri. Namun dia tak suka pertontonkan rasa sayang itu terang-terangan. Makanya dia geram sekali pada Ruenn yang sudah melakukan penculikan pada Andrea.     

"Hahah! Bedebah Ruenn. Kita mati-matian menyembunyikan Andrea, tapi dia dengan enaknya menyerahkan Andrea ke pihak musuh. Anak keparat. Lihat saja nanti kalau aku menemukan dia." Zardakh hancurkan pegangan kursinya lalu menghilang menuju ruangannya.     

"Ayo kita berangkat sekarang, Kenz!" ajak Myren. Padahal dia sudah lelah atas pertempuran seharian ini. Namun keselamatan Andrea tetaplah yang utama. "Aku akan ajak Ronh juga."     

"Baik, Jenderal." Kenzo melesat mengikuti Myren. Benar. Mereka sudah lelah. Namun tak bisa abaikan Andrea.     

Sedangkan Shelly masih saja terisak-isak di dimensi khusus. Druana baru saja berhasil menidurkan baby Jovano yang seharian rewel. Rupanya sang bayi rewel karena merasakan bahaya pada ibunya.     

-0-0-0-0-0-     

Di Antediluvian, Dante sudah sampai di istana Ratu Voira.     

Sang Ratu menatap syahdu penuh rindu ke Dante yang selama ini ia puja.     

"Bebaskan Andrea." Dante berdiri kokoh di depan Ratu Voira. Pandangannya tajam ke 'mantan' Ratunya.     

"Kenapa harus begitu?" Ratu Voira berdiri lalu berjalan menghampiri Dante. "Aku belum juga tentukan hukuman untuknya yang sudah berani-beraninya memikatmu." Lima jemari lentiknya merayap ke dada Dante.     

Suami Andrea bukannya tak tau akan perasaan Ratu Voira padanya. Ia sudah mengetahui sejak lama, namun ia tak pernah memperdulikan. Entah kenapa, ia tak bernafsu pada ratunya.     

"Yang Mulia, untuk apa Anda menahan Andrea?" Dante hanya berikan lirikan pada jemari itu.     

"Karena aku ingin berikan dia hukuman karena membawa kabur kau ke Underworld."     

"Hamba ke sana atas kemauan Hamba sendiri. Dan selama ini Andrea tidak pernah memikat Hamba. Hamba sendiri yang jatuh cinta padanya."     

"Tapi~ bukankah kau berdiam di dunia manusia karena ingin membunuh si Cambion jalang itu?"     

Dante ingin sekali merobek mulut Ratu Voira yang menghina istrinya jika tidak berfikir panjang untuk keselamatan Andrea. Ia menahan nafas sebentar. "Lepaskan dia, Ratu."     

Ratu Voira memeluk Dante tanpa malu-malu dari belakang. "Aku rugi kalau begitu, sayank..." Suara manja Voira mengalun di dekat telinga Dante yang tak bergeming sama sekali. Tetap berdiri teguh.     

"Aku tukar dia dengan diriku." Akhirnya Dante mengucapkan itu.     

Mata Ratu Voira berbinar senang. Ini yang memang ditunggu-tunggu sejak kedatangan Dante. Dia sengaja menjadikan Andrea pancingan agar Dante datang padanya dan bersedia bertukar tempat dengan Andrea sebagai tawanan.     

"Jadi~ kau bersedia kembali di sini? Kau harus tinggal di istana. Tak ada alasan lagi seperti sebelumnya." Kepala Ratu Voira rebah di bahu Dante.     

Pria Nephilim itu mengeratkan rahangnya. "Ya. Tapi bebaskan dia. Nanti akan ada orang yang akan menjemput Andrea. Serahkan dia pada mereka, biarkan mereka kembali ke Underworld."     

Dante sudah menjawab telepati Zardakh selagi dia negosiasi dengan Ratu Voira.     

"Umm~" Ratu Voira menggerayangi dada dan perut Dante sambil memeluk. "Bagaimana, ya?"     

"Bukankah kau hanya menginginkan aku? Maka tak perlu ada Andrea di sini. Biarkan dia pulang. Aku akan di sini sesuai kemauanmu." Dante menahan diri agar tidak meledak marah. Dia baru saja menjual dirinya demi Andrea.     

Ratu Voira palingkan wajah Dante ke arahnya, lalu lumat bibir pria pujaannya. "Kalau kau lakukan ini sejak lama, takkan perlu ada perang, sayank. Kau benar-benar pria nakal. Aku harus menghukummu nanti." ucapnya usai menyesap bibir Dante yang tak merespon. "Hukuman yang berat..." tambah Ratu sembari remas lembut benda di selangkangan Dante.     

Pria itu pejamkan mata seraya menarik nafas. Ratu Voira terkikik senang. Dikiranya Dante terangsang atas tingkah binal tangannya. Padahal Dante hanya sedang menguasai emosi. Ia sudah menyampaikan pada Zardakh akan setujunya Ratu Voira untuk melepaskan Andrea.     

Zardakh pun memberikan telepati pada Kenzo tentang apa yang dia terima dari Dante.     

Kenzo berdecak tak percaya Dante bisa begitu nekat. Menukar dirinya dengan Andrea. Ia bisa merasakan besarnya cinta Dante pada Tuan Puterinya.     

Dante mendesak Ratu Voira untuk segera lepaskan Andrea. Ratu menyanggupi, namun tidak mengijinkan Dante melihat Andrea.     

"Suruh para Iblis laknat itu untuk mendatangi istanaku di sebelah timur. Mereka akan mendapatkan jalang itu di sana." Ratu Voira berbisik ke belakang telinga Dante sembari tangannya terus mengusap selangkangan Dante. "Jadi tak sabar menghukummu, sayank..."     

Kenzo mengerti dia harus ke istana timur untuk mendapatkan Andrea yang sudah sepakat dilepaskan.     

Benar saja, saat ia, Myren, dan Ronh tiba di timur istana Ratu Voira, mereka langsung mendapati Andrea yang terikat tangannya berlutut dijejeri pengawal. Tubuh ibu muda itu penuh luka dan tampak mengenaskan. Apakah Ratu Voira sempat menyuruh bawahannya untuk menyiksa Andrea di penjara? Atau benar-benar memerintahkan para pria untuk memperkosa Andrea beramai-ramai?     

"Puteri!" Kenzo melesat ke Andrea. Langsung ia bopong tubuh lunglai itu.     

Myren geram melihat penampilan Andrea yang kacau. Ia sudah bersiap ingin ciptakan bola energi, namun Ronh mencegah.     

"Jangan, Jenderal. Kita harus lekas pulang. Jangan cari perkara di sini." Ronh menggeleng ke Myren.     

Wanita Centaur itu menghembuskan nafas kesal lalu terbang menjauh dari istana. Padahal ingin sekali dia mencabik-cabik Ratu Voira.     

Ketiganya bersama Andrea dalam gendongan Kenzo pun lekas terbang keluar dari Antediluvian sebelum Ratu Voira berubah pikiran dan menyerang mereka.     

Kini tinggal Dante yang bagai tawanan di istana Antediluvian.     

"Aku sudah bebaskan jalang itu. Maka, sekarang aku minta balasan atas kebaikanku. Aku menunggumu di ruangan pribadiku, Dante. Siapkan dirimu. Ingat, kau takkan bisa lepas dari sini. Aku sudah masukkan segel rahasia di tubuhmu. Kau takkan bisa lari lagi dariku, sayank..." Ratu Voira terkekeh penuh kemenangan.     

"Hmmhh..." Dante masih tegap berdiri. Rahangnya lagi-lagi mengeras, menandakan betapa dia sangat berusaha tidak lepas kendali.     

-0-0-0-0-0-     

Di Underworld, Andrea segera direbahkan ke ranjang. Druana lekas maju untuk sembuhkan semua luka pada sekujur tubuh Andrea.     

Zardakh mondar-mandir gelisah menggeram emosi melihat anaknya dikerjai Ratu Voira. "Dia harus membalasnya! Harus! Aarrgghh!"     

Dimensi khusus sudah dihilangkan sehingga Shelly dan baby Jovano kini kembali ke Istana Berlian. Kini sang sahabat itu pun bersimpuh di atas ranjang di sebelah tubuh Andrea yang masih tak sadarkan diri.     

Keesokan harinya, Andrea membuka mata. "Errrrghhhhh..."     

"Andrea!" Shelly memekik bahagia. Gelas di tangan lekas dia taruh ke meja terdekat dan menghambur ke sahabatnya. "Syukurlah kau sadar!"     

Andrea menatap Shelly. Lalu melihat ke sekeliling. "Ini... Underworld?" Suaranya masih terdengar serak dan lemah.     

Shelly mengangguk senang. "Dante menyelamatkan kamu!"     

"Dante? Kok bisa?"     

"Dia rela menukar dirinya ke Ratu Voira agar kau bisa dibawa Kenzo kembali ke sini tanpa hambatan!" ucap Shelly dengan wajah berseri-seri. Namun, ia langsung surut, mengingat Dante adalah suami Andrea.     

"Dante? Menukar dirinya untukku?" Andrea mengulang informasi yang disampaikan Shelly. Tak terasa air mata luruh ke pipi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.