Devil's Fruit (21+)

Mulai Dihampiri



Mulai Dihampiri

0Fruit 326: Mulai Dihampiri     
0

Puteri Cambion dan rombongan pengiringnya (yang menyamar memakai wujud manusia) pergi ke Stasiun demi mencapai salah satu pintu terdekat dari spot mereka. 340 kilometer bukanlah jarak yang bisa dikatakan dekat.     

Tadinya Shelly memaksa ingin ikut, namun Andrea menolak tegas. Ini perjalanan yang pastinya penuh bahaya. Meski ia juga ingin Shelly selalu mendampingi, namun ia tak mau sohib tercinta celaka sia-sia.     

Apalagi Andrea tak ingin membuat cemas kedua orang tua Shelly, karena ia tak tau butuh berapa hari untuk mencapai pintu yang dituju.     

.     

.     

"Puteri, makanlah." Kenzo menyodorkan seporsi nasi uduk yang dibeli di kereta.     

Andrea menoleh ke Panglimanya dan menerima wadah plastik berisi nasi uduk komplit. "Kalian juga makan, gih!"     

"Makanan kami beda dengan Tuan Puteri." Kenzo tersenyum penuh arti sembari henyakkan pantat di samping Andrea. Gadis Cambion itu pun manggut-manggut paham.     

Sementara, Dante duduk tak jauh dari Andrea. Terselip sebuah rasa yang sangat ia pahami namun belum pernah terjadi sebelumnya kecuali dengan Andrea.     

Cemburu.     

Dante kesal melihat Kenzo bisa mudah berdekatan dengan Andrea. Sedangkan dirinya (yang menurutnya) lebih berhak atas Andrea, justru terus diusir dan dihardik saban mendekat. Geram sekali menyaksikan Kenzo bisa seenaknya berkomunikasi dengan Andrea, bahkan memberikan perhatian.     

"Csk!" decak Dante ketika melihat Kenzo mengusapkan tisu ke mulut Andrea. Ia pun melengos ke arah lain daripada merasa panas tak karuan... ingin meledakkan kereta, misalnya.     

"Hei, hei... tuan Nephilim..." Druana menusuk-nusuk lengan Dante menggunakan telunjuk lentiknya. Iblis cantik itu sengaja duduk di sebelah Dante. "Kenapa mendengus begitu? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?"     

"Jangan cerewet, dan jangan campuri urusanku," ketus Dante.     

"Duuhh... yang jutek, hihihii..." Druana malah terkikik geli. "Apa kau ingin bertukar kursi dengan Panglima Kenz?"     

Dante melotot galak ke Druana. Apa Iblis itu bisa membaca pikirannya?!     

Dipelototi gahar justru kian membuat Druana tergelak. Pancingannya bagai sukses. "Ei, eii, Swoma," Druana mencolek salah satu Iblis Roxth yang duduk di sebelahnya. "Menurutmu keren siapa? Panglima Kenz atau tuan Nephilim ini?"     

Swoma, Iblis Roxth yang menyamar ala gadis berwajah oriental dengan rambut kecoklatan dan tubuh aduhai, segera mengamati dua pria beda ras yang dimaksud Druana. "Hmm... agak susah memutuskan siapa yang lebih keren, Kak Druana."     

"Apa kau takut jujur karena ada pria di sebelahku ini? Hihihii..." Druana sok berlagak bisik-bisik, tapi tentu saja Dante jelas mendengar meski pria itu buang muka ke jendela.     

"Aiihh, Kak Druana ini..." Swoma ikut terkikik genit. Maklum saja, dia Iblis Succubus. "Sebenarnya keren dan tampan pria di sebelah Kak Druana."     

"Hoyaaa?" Druana angkat alisnya.     

"Tapi wajah Panglima Kenz lebih adem, bikin nyaman siapapun yang berdekatan," sambung Swoma. Kemudian Druana dan Swoma pun terkikik bersama.     

"Kau benar. Wihihihii..."     

"Hei, kalian sedang mengobrol apa?" tanya saudari Roxth lainnya. Mereka menoleh ke belakang, ke deretan kursi Druana.     

"Sedang menimbang dan menakar kegantengan Panglima Kenz dan pria di sebelahku ini," jawab Druana santai sembari menunjuk ke Dante yang kian gelisah duduknya. Ia melihat Kenzo bercanda asik dengan Andrea.     

Tiga Succubi Roxth pun lekas bangun dari duduknya dan balikkan tubuh menghadap ke Dante. Kebetulan kursi Kenzo ada beberapa deret di belakang mereka. Jadi lebih mudah mengamati kedua pria itu.     

"Aku suka Panglima Kenz. Dia gagah sekali dalam wujud asli. Bahkan dia juga tampan maksimal dalam wujud manusia."     

"Kalau aku... aku lebih memilih pria yang ini. Dia suami Puteri, kan? Jangan kuatir, Tuan... aku memilih kau," sahut saudarinya dibarengi kerlingan nakal ke Dante.     

"Ahahaaa... aku rasa Pangeran Djanh paling super di antara dua pria ini!" Succubus Roxth terakhir memberikan suara.     

"Adik Rewdo curang. Kenapa bawa-bawa Pangeran Djanh?" Liwth, saudarinya melakukan protes. "Kalau Pangeran Djanh itu tak perlu diragukan lagi supernya!"     

"Betul, betul, betul!" timpal Meowth yang tadi memilih Dante. "Pangeran Djanh super segalanya! Ihihihiii... kapan kira-kira Pangeran Djanh mau main-main dengan kita lagi, yah?"     

Dante tak kuat. Dia pun berdiri dan memutuskan beranjak dari sana. "Aku bisa gila di sini!" Maka pria Nephilim itu pun memilih pindah gerbong lainnya dengan kekuatan sihir perpindahan.     

Druana dan 4 Succubi Roxth terkikik keras dengan perginya Dante.     

Kalau mereka para Succubi memakai pakaian seksi meski di tempat umum, itu sebuah kesengajaan. Mereka sengaja memancing pria hidung belang untuk mereka rayu dan dapatkan spermanya. Karena itu sumber tenaga mereka.     

Jadi tak perlu heran jika di kereta itu ada banyak kegiatan seks di kamar kecil nan sempit, ulah para Succubi pengiring Andrea.     

Klan Soth dan Roxth sama rakusnya kalau urusan 'cari makan'. Menelan sperma manusia secara nyata jauh lebih memberikan tenaga ketimbang melalui mimpi.     

Tak heran banyak Succubi menyusup ke tubuh pelacur untuk mendapatkan sperma. Biasanya penyusupan dilakukan Succubi kelas rendah. Kalau mereka punya sihir yang lebih kuat, mereka bisa menampakkan wujud manusia untuk mencari mangsa.     

Soth dan Roxth termasuk yang kuat. Karena itu mereka ditunjuk Rajanya untuk menjadi pengawal anaknya.     

Sedangkan Kenzo... karena dia jauh lebih kuat daripada para Succubi yang bersama dengannya, ia bisa menahan 'lapar'. Biasanya ia 'berburu' seminggu sekali, menyamar menjadi gigolo selama beberapa jam, memuaskan beberapa klien sekaligus, lalu pulang ke tempat Andrea dengan tenaga terisi kembali.     

Itulah sekelumit kisah Kenzo mencari makan.     

Kereta pun tiba di stasiun tujuan. Rombongan Andrea turun dengan tenaga penuh, dan tentu saja lumayan menarik perhatian orang-orang sekitar karena pakaian mereka yang sangat seksi membalut tubuh sintal.     

Hanya Andrea saja yang berpakaian tertutup. Dante mensyukuri itu. Ia lega 'istrinya' tidak sebinal Succubi biasanya.     

Namun, meski Andrea berpenampilan sopan, aroma dia terlalu kuat 'mengundang' para pria dan beberapa ras Iblis biasa. Tidak sekali Andrea ditatap penuh mesum para pria yang melewatinya.     

Bahkan Iblis biasa yang kebetulan di sana pun bergerak maju ingin menjamah Andrea. Mereka bisa merasakan kekuatan amat besar di tubuh Andrea. Dan bila berhasil memakan jiwa Andrea, para Iblis itu yakin akan bisa melipat-gandakan kekuatan mereka.     

Tak heran rombongan itu pun musti berjibaku dengan Iblis ras lain demi melindungi Andrea. Sedangkan Andrea, terkadang ia bisa menggunakan kekuatannya. Tapi, di kesempatan lain, kekuatannya bisa mendadak hilang begitu saja secara ajaib.     

Itulah mengapa Andrea tak pernah lepas dari pengawasan Kenzo.     

Panglima Incubus itu terus menggenggam tangan Andrea meski tengah bertarung menghabisi Iblis-Iblis yang mengincar kekuatan Andrea.     

Dante juga turut bertarung menyingkirkan para Iblis rendahan yang menyerang. Meski ia membasmi belasan Iblis, namun itu tidak akan dihitung sebagai langkah naik ke Surga, karena ia hanya membunuh Iblis biasa, bukan dari ras Incubus atau Succubus, bahkan bukan Cambion.     

Yang didapat Dante bila membunuh Iblis biasa hanyalah pasokan tenaga sihir saja yang bertambah, walau hanya sedikit. Kecuali ia bisa membunuh Iblis level atas, maka akan sebanding dengan kekuatan yang didapat nantinya.     

Sayangnya yang dari tadi menyerang Andrea hanyalah Iblis lemah meski jumlahnya mencapai ratusan. Dan itu baru di satu wilayah kecil saja di bumi manusia.     

Meski begitu, jumlah yang mendekati ribuan itu bukanlah hal susah bagi para pengiring Andrea. Untung saja para Succubi sudah 'makan' di kereta, sehingga tenaga bertarung pun mencukupi.     

Usai membasmi 879 Iblis kelas keroco, rombongan bergegas pergi ke arah pintu tujuan. Butuh 10 kilometer lagi untuk mencapainya. Mereka memutuskan memakai bis kota untuk membawa Andrea.     

Bau Andrea mengundang Iblis lainnya. Tak ayal bis kota itu pun diserbu Iblis-Iblis haus kekuatan. Untunglah manusia biasa tak bisa melihat, atau mereka bisa menjerit ngeri karena puluhan Iblis bergelantungan di badan bis kota mencoba mendekat ke Andrea.     

"Arrnnghh! Kenzo!" pekik tertahan Andrea seraya menunduk ketakutan saat banyak Iblis memburu ke arahnya. Ia mendadak kehilangan kekuatan. Kenzo terus menempel ke Andrea, memeluk gadis Cambion meski orang-orang bingung kenapa dua orang itu bertingkah aneh di dalam bis.     

Tak usah ditanya apa yang dirasakan Dante melihat istrinya malah memekikkan nama pria lain untuk meminta perlindungan. Apalagi dipeluk!     

Terpaksa Kenzo menggunakan sihir pengalihan pandangan pada manusia. Kemudian dia dan yang lainnya berubah ke sosok asli demi bisa membasmi Iblis penyerang. Manusia hanya merasakan hawa sangat gerah dan panas dalam bis kota tersebut.     

Jadi, kalau kalian merasakan panas yang menyengat di angkutan umum... yah siapa tau itu... cuaca memang sedang panas dan matahari sedang terik. Coba tengok juga apakah AC angkutan umumnya ada atau tidak?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.