Devil's Fruit (21+)

50 vs 7



50 vs 7

0Fruit 299: 50 vs 7     
0

Anak buah yang dibawa Kepala Desa Awan Hijau berjumlah lebih dari empat puluh orang dari berbagai ras. Yang paling rendah adalah siluman tingkat tinggi yang berjumlah sekitar belasan saja. Maka, bisa dibayangkan ini adalah ketimpangan yang terlalu besar.     

Raja Naga Iblis Heilong terpaksa melepaskan aura asli dia. Semua penonton yang di sana sangat terkejut mendapati aura tebal yang sangat mendominasi tersebut.     

"Itu... benarkah itu aura dari raja naga iblis?!"     

"Gila! Ternyata di kelompok mereka ada Raja Naga Iblis Heilong!"     

"Benarkah itu Raja Heilong? Bukankah dia orang yang sangat kejam yang memusnahkan klannya sendiri?"     

"Kenapa Raja Heilong bisa ada di sini? Ini terlalu berlebihan!"     

Di saat penduduk Desa Embun Senja sedang berdiskusi tak jelas antar sesama mereka, muncul dua sosok dari kerumunan anak buah Kepala Desa Awan Hijau.     

"Lama tak jumpa, Heilong." sapa salah satu sosok itu. Ia orang berperawakan tinggi besar dan auranya terasa kejam menindas, melebihi Raja Heilong.     

Wajah Raja Naga Iblis Heilong menghitam. Tidak menyangka bertemu orang itu di sini. "Tak kusangka kau masih hidup, Yin Long." Dia mengenal pria bertanduk naga dan tubuhnya diselimuti lapisan perak.     

"Apa kabar... Kakak tersayang." Yin Long menyeringai. Andrea dan yang lainnya termangu. Ternyata orang itu adalah kerabat dari Raja Naga Heilong. "Maaf jika aku tidak mati seperti kehendakmu."     

"Rupanya ada yang menyelamatkanmu waktu itu, heh? Tapi tak apa, aku akan pastikan hari ini kau menyusul semua bajingan naga di neraka!" teriak Raja Heilong murka. Dia masih ingat, Yin Long, adik terkecil dia ketika itu ikut memburu dan membunuh Bai Mei saat Raja Heilong dikurung oleh klannya.     

"Ha ha ha! Kakak, hati-hati dengan keinginanmu! Alangkah baiknya kalau aku yang mengirimmu untuk bertemu istri cantikmu! Kau harus berterima kasih nantinya!" Yin Long pun melesat maju ke Raja Hailong, diikuti dengan sosok satunya lagi yang tak kalah mendominasi. "Ayo, Yuan Shi!" Ia berteriak ke rekannya.     

Lagi-lagi, penduduk desa yang menonton tercengang menyaksikan sosok yang bersama dengan Yin Long.     

"Itu... apakah itu Singa Langit? Yuan Shi?"     

"Oh dewa! Ini terlalu melebihi imajinasiku! Dua sosok sangat kuat bertarung dengan Raja Heilong!"     

"Maksudmu... Singa Langit yang mendominasi banyak klan singa iblis?"     

Sementara itu, anggota Andrea lainnya sudah mulai bertempur dengan masing-masing lawan. Dante dan Andrea yang paling banyak dikepung.     

Andrea menyerahkan tombak naginata kepada Dante. "Apa kau ingin pedang es juga, Dan?"     

"Tidak usah, kau pakai saja duo pedang itu! Aku ingin menjajal tombakku!" teriak Dante sambil melesat menyambut belasan lawan-lawannya.     

Andrea mendecih dan mengambil duo pedang yang tentu saja takkan menolak digunakan Andrea. Sejatinya, duo pedang itu memang milik nona Cambion, maka secara otomatis langsung bisa digunakan.     

Gadis Cambion itu sama seperti Dante, harus menerima kepungan belasan lawan.     

Sedangkan Kuro dan Shiro, mereka hanya dikepung tak lebih dari sepuluh lawan. Rogard dan Kyuna juga demikian.     

Raja Naga Iblis Heilong menggiring kedua lawannya ke langit untuk bertempur dalam wujud asli Beliau. Ia tidak mau membahayakan Andrea dan kelompoknya jika bertempur di darat seperti mereka.     

Pertempuran itu begitu sengit. Langit berwarna senja indah terasa kehilangan warnanya karena tertutup oleh bayangan tiga makhluk yang menguasai cakrawala.     

Karena situasinya terlalu gila, Andrea mengirimkan Gazum masuk ke alam Cosmo, karena lawan terlalu kuat untuk si rajawali. Andrea khawatir Gazum akan terluka parah jika harus melawan mereka.     

Kuro dan Shiro mengeluarkan pedang-pedang mereka. Keduanya tidak takut meski harus berhadapan dengan makhluk yang tingkat kekuatannya lebih tinggi dari mereka.     

Keenam makhluk yang mengepung Kuro dan Shiro menatap terkejut melihat pedang-pedang di tangan kedua bocah hybrid.     

"Kau... kau memiliki pedang roh dari siluman tingkat tinggi?!" Salah satu dari mereka tidak percaya. Itu karena biasanya pedang roh hanya berisi jiwa yang tidak terlalu kuat. Paling hebat hanya jiwa dari Siluman tingkat rendah saja yang diekstrak jiwanya untuk dimasukkan ke dalam senjata.     

"Hah! Sekarang kalian bisa menjajal kehebatan pedang kami!" Kuro menebas ke depan dengan buas, diikuti Shiro bersama sepasang pedang berkaitnya.     

Kyuna sudah mengeluarkan kesembilan ekor yang beringas bergerak agresif di udara, menyerang semua lawan yang ada di depan. Rogard menjaga bagian samping dan belakang menggunakan cambuk petirnya.     

Bagi Dante dan duo hybrid, ini adalah kesempatan untuk mengasah ketrampilan mereka sekaligus menjajal seberapa hebat senjata baru mereka.     

Mereka sudah berhari-hari berlatih di alam Cosmo, maka ini benar-benar sebuah kesempatan bagus! Demikian pula dengan Andrea yang kini telah memegang duo pedang. Pedang Api di tangan kanan dan Pedang Es di tangan kiri. Semua diayunkan dengan selaras.     

Ketrampilan pedang Andrea sudah jauh lebih baik dari ketika dia bertarung dengan genk Regan. Meski begitu, Andrea belum bisa mengeluarkan 100% kekuatan asli duo pedang kuno itu dikarenakan kekuatannya belum begitu tinggi.     

Walau begitu, tetap saja hawa membunuh dari duo pedang kuno itu sangat mencekam dan mengancam. Keenam belas lawan Andrea bertindak hati-hati agar tidak terkena tebasan duo pedang kuno di kedua tangan Andrea.     

Sedangkan Raja Naga Iblis Heilong belum ingin mengeluarkan senjata sabit besar dari Andrea. Ia masih merasa bisa meladeni dua lawannya hanya dengan tangan kosong. Reputasi sang raja naga memang tidak sekedar kosong belaka. Ia mampu mengimbangi serangan dua makhluk yang ditakuti banyak dari penduduk alam itu.     

Terutama Singa Langit yang menjadi musuh alami dari para naga. Kekuatan Singa Langit seimbang dengan naga. Dan kali ini, singa langit Yuan Shi rela bekerja sama dengan musuh alami dia, naga iblis Yin Long demi hadiah yang ditawarkan oleh Kepala Desa Awan Hijau.     

Dante bergerak lincah dengan tombak naginata dia meski harus berhadapan dengan delapan belas lawan. Tombak naginata di tangannya mampu menangkis banyak serangan lawan. Meski itu sebuah perjuangan, Dante yakin dia akan mampu menangani mereka semua.      

Tuan Nephilim melompat dan mengayunkan tombaknya secara bersamaan. Naginata besar nan kokoh itu berhasil melukai tiga lawannya. Ketiganya terpelanting dengan luka menganga pada masing-masing dada mereka yang terkena tebasan naginata Dante.     

Meski begitu, lima belas lainnya masih tetap menyerang bergantian. Dante sibuk menangkis dan menghindari serangan-serangan kejam lawan-lawannya.     

Crassss!     

Sekali lagi tombak besar naginata berhasil melukai lawan, bilah tajamnya menembus dada salah satu lawan Dante dan dia roboh seketika. Bilah naginata itu berisi siluman tingkat tinggi berelemen angin dahsyat. Bagitu terkena di tubuh lawannya, maka angin tirani langsung bisa mengoyak daging dan merusak masuk ke organ-organ dalam mereka.     

Setelah itu, hanya tinggal menunggu waktu ketika malaikat maut menjemput.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.