Devil's Fruit (21+)

Sekumpulan Orang yang Tidak Boleh Diprovokasi



Sekumpulan Orang yang Tidak Boleh Diprovokasi

0Fruit 302: Sekumpulan Orang yang Tidak Boleh Diprovokasi     
0

Swoossh! Swoosshh! Swooshh!     

Hanya dalam hitungan detik saja, banyak kepala dari pasukan singa langit yang mengepung Andrea dan Dante sudah menggelinding di tanah. Mendadak, jalanan besar di sana dialiri sungai darah. Sangat mencekam.     

Andrea tidak puas. Dia menoleh ke pasukan singa langit yang tersisa yang hendak menghabisi Dante. Dengan langkah yang melebihi kecepatan suara, hanya terdengar bunyi robekan demi robekan ketika akhirnya jalanan dipenuhi dengan potongan tubuh-tubuh dari sisa pasukan singa langit.     

Mata hitam Andrea kini menoleh ke arah Kepala Desa Awan Hijau dan Nona Aiko yang hendak lari. Sayangnya, lutut mereka mendadak lunglai tak bisa digerakkan.     

"A-Ampuni aku! Ampuni aku, Nona Bangsawan! Aku ini sungguh hina dan tidak melihat kebesaran dari Nona Bangsawan!" Kepala Desa Awan Hijau segera berlutut dan mengiba sambil merengek menangis. Aiko juga mengikutinya. Keduanya meratap memohon diberi pengampunan oleh Andrea.     

Andrea melangkah pelan mendatangi Tuan Avgar dan Nona Aiko yang masih berlutut ketakutan. Mereka tidak menyangka akan mengalami kesialan yang sangat buruk seperti ini. Andai Tuan Avgar mengetahui lebih dulu bahwa Andrea adalah keturunan iblis bangsawan, tentu dia sudah menghujat arwah anaknya dan mengencingi kuburannya jikapun ada.     

Ratapan dari Tuan Avgar dan Nona Aiko masih terus berkumandang.     

"Kalian berisik." Andrea hanya mengeluarkan kalimat bernada rendah seakan itu diucapkan tanpa beban. Dengan satu ayunan tangannya, perut Aiko sudah sobek dan ususnya terburai keluar jatuh ke jalan.     

Kepala Desa Awan Hijau menjerit ngeri melihat Aiko di sebelahnya berdarah-darah hebat pada perutnya, bahkan organ-organ di perut mulai berjatuhan keluar, sangat menjijikkan dan menyeramkan. "Jangan bunuh aku, Nona Bangsawan terhormat! Aku berjanji, akan menjadi budakmu mulai sekarang! Aku bersedia menjadi budakmu!"     

Breettt!     

Mulut dari Tuan Avgar sudah robek dari ujung pipi satu ke ujung pipi lainnya. Sudah mirip dengan hantu perempuan dari Jepang, Kuchisake Onna[1]. Tangan Tuan Avgar gemetar meraba mulutnya yang sudah melebar panjang dirobek cakar iblis Andrea.     

Darah bertetesan dari mulut yang robek parah itu. Tuan Avgar ingin mengatakan sesuatu, namun...     

Tepp!     

Satu tangan Andrea sudah mencekal leher Tuan Avgar dan mengangkat tinggi ke udara. "Lelaki tua bangka berisik."     

Cresss!     

Dua cakar Andrea menembus tenggorokan Tuan Avgar sambil mencekiknya. Leher sang Kepala Desa Awan Hijau pun berlubang besar.     

Brakk!     

Tubuh sekarat Tuan Avgar dilempar begitu saja oleh Andrea ke sembarang tempat dan menabrak gerobak kosong tak jauh dari sana. Sedangkan Nona Aiko, siluman hyena, dia sudah sedari tadi tumbang ke tanah dan menunggu napasnya habis setelah darahnya terkuras keluar.     

Dante tidak berani bergerak ke Andrea. Dia tak tau apakah saat ini Andrea berbahaya atau tidak. Dia diam menunggu di tempatnya berdiri sambil terus mengamati Andrea.     

Gadis Cambion yang telah berubah wujud menjadi iblis kejam pun menoleh ke Dante selama beberapa detik. Jantung tuan Nephilim berpacu kencang, apakah dia juga akan dihabisi Andrea andaikan gadis itu tidak mengenali dirinya?     

Namun, ternyata Andrea hanya menoleh saja ke Tuan Nephilim dan pandangannya beralih ke langit sana, dimana pertempuran Raja Naga Heilong masih berlangsung. Andrea segera melonjak ke angkasa.     

Karena Dante khawatir jika mereka terpisah jauh dan mendapat hantaman petir langit, ia pun ikut di belakang Andrea, tanpa menggubris apakah itu berbahaya untuk dirinya sendiri.     

Berwujud iblis murni, Andrea mendapatkan kekuatan terbangnya lagi. Dalam sekejap, dia sudah muncul di arena pertempuran di langit.     

Semua orang di sana terpana melihat Andrea.     

"Iblis bangsawan! Kenapa ada iblis bangsawan di sini?! Siapa dia?!" Raja Singa Langit, Yuan Shi sangat terkejut. Wajah pucatnya semakin pucat. Dia berteriak agar dibawa pergi selekasnya, menjauhi arena pertempuran untuk menghindari Andrea.     

Sangat disayangkan, nasib tidak berpihak pada Raja Singa Langit. Dengan sekali tebas saja, Andrea sudah berhasil menggorok leher Raja Yuan Shi.     

"Kalian hanya sekumpulan semut pengecut yang cuma bisa main keroyokan," ucap Andrea datar dengan wajah dingin. Tak lama kemudian, tubuh-tubuh dari pasukan singa langit berjatuhan dari angkasa, tidak secara lengkap. Semuanya sudah terpotong-potong.     

Para penduduk Desa Embun Senja saling berteriak ngeri melihat itu. Bagai ada hujan daging singa langit dari angkasa. Itu benar-benar mengerikan.     

Yin Long yang terpana melihat kebrutalan Andrea dalam menumpas pasukan singa langit beserta rajanya, mengutuk Tuan Avgar keras-keras dalam hatinya. Andai dia tidak ikut dalam pertarungan ini... Andai dia tidak tergiur akan bujukan dan iming-iming hadiah dari Kepala Desa Awan Hijau...     

Ahh... semua sudah terlambat untuk berandai-andai...     

"Kau..."Andrea menuding ke Yin Long yang memucat. Pria naga itu sudah kembali ke bentuk manusia.     

"Ampuni! Ampuni aku, Nona! Maafkan aku yang tidak tau bahwa Nona adalah teman dari kakakku! Tolong, jangan sakiti aku! Aku berjanji tidak akan mencelakai siapapun lagi. Aku janji akan patuh pada apapun kata kakakku!" Ia melirik ke Raja Heilong, seakan meminta bantuan membujuk Andrea.     

"Kau lelaki kejam tak tau malu. Kau melawan kakakmu sendiri. Kau juga membunuh istri tercinta dari kakakmu. Apa kau pikir aku tidak boleh menatap jijik dan ingin melakukan sesuatu padamu?" Andrea memiringkan kepalanya.     

Raja Naga Heilong sendiri masih mematung. Dia kini mengetahui wujud iblis Andrea, juga kekuatannya yang luar biasa dahsyat dan tirani. Jadi rumor mengenai kehebatan para keturunan iblis bangsawan ini benar adanya. Mereka hanya butuh mengibaskan tangan saja dan para hewan iblis akan terpotong-potong bagai tahu lembek tanpa sempat melawan.      

Naga Yin Long hendak kabur ketika Andrea mengibaskan tangan bercakar dia dari jauh pada punggung Yin Long.     

Breetttt!     

Punggung itu sudah berhiaskan torehan bekas tiga cakar besar. Andrea hanya cukup menyerang dari jauh saja dan hasilnya tetap sama. Sebuah celaka untuk Yin Long. Segera, tubuh manusia naga itupun jatuh dari angkasa, menghantam keras jalanan Desa Embun Senja, dan tak lama, tubuh itu tidak lagi bergerak.     

Andrea menoleh ke Raja Naga Heilong. Mata hitam pekatnya mulai berangsur-angsur kembali ke bentuk normal. Dante segera memeluk Andrea yang mulai kembali ke wujud manusia, karena di wujud manusia itu Andrea tidak bisa terbang.     

"Tuan Putri..." Raja Naga Heilong membungkuk hormat ke Andrea.     

"Ayo turun dulu..." Andrea berucap lirih.     

Raja Naga Heilong mengangguk dan bersama dengan Dante yang memeluk Andrea, mereka pun turun menapak ke tanah jalanan sebelumnya. Banyak mayat bergelimpangan di jalan itu, sebuah pandangan yang menyeramkan, menimbulkan teror pada siapapun yang melihat.     

Baru saja mereka akan melangkah, datanglah Kepala Desa Embun Senja. Dia tergopoh-gopoh menghampiri Andrea dan lekas memberi hormat. "Maafkan kami yang tidak menyambut kedatangan Yang Mulia!"     

Andrea tersenyum sambil mengangguk kecil. Dari wajah sang Kepala Desa di depannya, tampaknya orang paruh baya itu orang yang baik. "Tak usah sungkan, Pak. Aku justru yang harus meminta maaf karena sudah membuat kekacauan di sini."     

Kepala Desa Embun Senja menyahut, "Ini bukan kesalahan dari Yang Mulia. Saya sudah mendengar duduk masalahnya, dan Kepala Desa Awan Hijau yang keterlaluan mencari masalah pada Yang Mulia. Untung saja dia sudah mati atau kami para Kepala Desa akan menghukum berat dia."     

Para penduduk dan juga Kepala Desa Embun Senja segera memahami bahwa Andrea dan teman-temannya adalah sekumpulan orang yang sangat tidak boleh diprovokasi.     

Tak lama, Andrea pun pamit pada Kepala Desa Embun Senja dan membawa Dante serta Raja Naga Heilong kembali ke alam Cosmo, menghilang begitu saja di hadapan sang kepala desa.     

[1] sebutan untuk hantu wanita di Jepang yang mulutnya sobek sangat lebar. Dia berwujud wanita yang menarik, tapi selalu memakai masker untuk menutupi mulutnya yang sobek, dan sering meneror penduduk di sana sambil menunjukkan mulut sobeknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.