Devil's Fruit (21+)

Persiapan Sebelum Perjalanan ke Barat



Persiapan Sebelum Perjalanan ke Barat

0Fruit 308: Persiapan Sebelum Perjalanan ke Barat     
0

Dua kebahagiaan sedang melanda Andrea dan Dante. Yang satu adalah kebahagiaan terhindarnya Andrea dari umur pendek. Dan lainnya lagi adalah akan segera usainya petualangan mereka di alam ini.     

Pintu keluar yang mereka idam-idamkan semenjak berada di dalam alam ini akan terkuak untuk mereka.     

Dante menatap Andrea penuh harap. "Bocah, bisakah kau nanti... tidak berlagak sombong dan pura-pura tak mengenalku? Maksudku... jika sudah keluar dari sini." Ini adalah kekhawatiran Dante.     

Andrea menorehkan senyum pada wajah cantiknya. "Tergantung apakah kau masih ingin membunuhku untuk naik ke Nirwana nantinya."     

Secepat kilat, Dante meraih dua pipi Andrea dan berkata dengan gusar, "Tidak! Aku takkan memburumu lagi! Aku... aku janji akan mencari keturunan iblis lainnya saja untuk menggantikan kamu."     

Andrea memegang dua tangan Dante di pipinya. Ia terkikik geli. "Hi hi hi... emangnya butuh berapa lagi supaya kamu bisa naik ke Nirwana?"     

"Kau adalah buruan aku yang ke sembilan puluh sembilan. Aku butuh seratus keturunan iblis. Dan nilaimu sebenarnya dua poin. Tapi karena aku melepaskanmu, maka aku butuh dua keturunan iblis biasa lainnya nanti," jawab Dante.     

"Butuh dua lagi untuk menggantikan aku, yak?"     

"Ya, Andrea."     

"Kalo gitu, maaf yah, kayaknya aku gak bisa bantu kalo untuk menyakiti pihak lain. Karena aku udah ngerasain gimana diburu tanpa alasan yang tepat."     

Dante menunduk. "Maaf, itu memang sudah ketentuan dari Surga."     

"Gak apa, kok. Asalkan aku tidak perlu kau buru lagi, aku sudah senang. Setidaknya... hubungan baik kita tidak sia-sia." Andrea tersenyum kecil.     

Dante mengangkat wajahnya untuk mempertemukan dua pasang mata mereka. "Aku janji akan melindungimu dari apapun setelah kita keluar dari sini! Entah itu Nephilim lain atau Iblis sekalipun, aku akan menjagamu dari mereka!"     

Gadis Cambion hanya membalas ucapan Dante dengan sebuah senyum hangat. Kemudian, mereka kembali ke alam Cosmo untuk mengabarkan dua kebahagiaan pada teman-teman mereka di alam Cosmo, sekaligus untuk bersiap-siap melakukan perjalanan di area khusus nantinya.     

Kyuna berteriak kegirangan ketika mendapatkan kabar itu dari Andrea. Ia memeluk Andrea penuh rasa syukur karena Andrea bukan disusupi Mutiara Scarlet Penghisap seperti yang selama ini diduga. Sabrina menggosokkan kepalanya ke tubuh Andrea, tanda ia senang.     

Semua orang bersuka cita karena dua kabar tersebut.     

Sekali lagi, Andrea mengadakan pesta untuk dua kebahagiaan itu sebelum perjalanan dia dan Dante menuju ke area spesial. Andrea menyayangkan tidak ikutnya Raja Naga Iblis Heilong yang telah memasuki sesi meditasi mendalamnya di sebuah gunung, dan juga Kuro serta Shiro yang sudah memasuki masa hibernasi mereka.     

Andrea mengelus sayang duo bocah hybrid yang kini sedang bergelung dalam wujud asli mereka di atas kasur keduanya masing-masing. Ia mengecup duo yang sedang 'tidur panjang' sebelum keluar dari kamar bocah hybrid.     

Keesokan harinya setelah semalam suntuk pesta, Andrea ingin memborong banyak benda di Paviliun Giok Sempurna. Terutama kertas jimat kosong untuk dia berlatih nantinya. Dan juga dia ingin memborong banyak ramuan untuk obat yang tidak dia miliki saat ini.     

Beruntung, semua yang dia inginkan ada di Paviliun Giok Sempurna. Tempat itu memang tidak mengecewakan.     

Sesudah puas memborong banyak hal dari Paviliun Giok Sempurna, Andrea menenggelamkan dirinya sebentar untuk membuat berbagai pil obat dan juga pasta obat. Dante ikut masuk ke Pondok Alkemia agar dia bisa berdekatan dengan Andrea meskipun hanya sebagai penonton.     

Andrea keluar dari Pondok Alkemia setelah seminggu berkutat di sana. Dia memberi Sabrina banyak pil obat untuk kandungannya. Dan menyimpan pil dan pasta obat lainnya di lemari spesial di ruang makan pondok. Tentu saja pil dan pasta obat sudah ditempatkan dalam wadah khusus terlebih dahulu agar mutunya tetap terjaga, yaitu wadah keramik dan botol dari giok.      

Wadah keramik untuk pasta obat, dan botol dari giok murni untuk berbagai pil obat.     

Setelah semua itu, Andre dan Dante bersiap untuk perjalanan ke Barat, menuju ke area di mana pintu gerbang keluar dari alam Pangeran Djanh akan terbuka.     

Andrea sudah menyiapkan banyak inti kristal yang dia tempatkan di dalam RingGo seandainya nanti dia harus 'membayar' biaya keluar menggunakan inti kristal.     

Dia juga memetik banyak Buah Energi Roh jika nantinya dia harus menunggu lama di area itu. Setidaknya, Buah Energi Roh bisa menggantikan makanan biasa untuk mengganjal perut dalam keadaan darurat.     

Andrea juga telah menemui koloni siluman kingkong dan memberi tau bahwa ia akan di luar alam Cosmo selama beberapa waktu. Jika koloni siluman kingkong membutuhkan pil obat atau pasta obat, mereka bisa meminta pada Kyuna di pondok.     

Malam sebelum Andrea akan berangkat ke Barat, ia dan Dante bercinta terlebih dahulu di alam mimpi. Andrea tidak menguras habis energi murni Dante karena mereka harus melakukan perjalanan besok hari.     

Maka, Andrea hanya mengambil satu sesi sperma Dante saja, bukan karena dia membutuhkan sperma itu, tapi karena dia memang ingin melakukan itu dengan Dante. Satu kali saja Dante ejakulasi dan Andrea tidak meminta lagi seperti biasanya.     

Mereka tidur lebih awal.     

Esok harinya, Andrea sudah siap. Dia telah menyiapkan sarapan untuk semua orang di pondok. Bahkan membuatkan Bubur Daging Bergizi untuk Sabrina dan kandungannya.     

"Aku dan Dante akan berangkat setelah sarapan ini. Nanti kita akan jumpa lagi setelah kami keluar dari alam milik Djanh. Dan tolong sampaikan ke Kuro dan Shiro andai mereka bangun dan mencariku, agar mereka menunggu aku dan Dante. Oke?"     

Kyuna dan yang lainnya di pondok mengangguk.     

"Rogard," ucap Dante ke jiwa pedangnya.     

"Ya, Tuan?" Rogard mengangguk hormat ke Dante.     

"Kau tetaplah di sini dulu. Aku tidak bisa membawamu ke area itu karena kau bisa mewujud jadi manusia. Pangeran Djanh meminta hanya aku dan Andrea saja yang muncul di sana."     

"Baik, Tuan. Saya siap menunggu Tuan," jawab Rogard mantap.     

"Hm." Dante mengangguk senang atas kepatuhan dari sang jiwa pedangnya yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Lalu dia menoleh ke Andrea. "Apakah kau tidak ingin taruh pedang-pedang kamu di Cosmo saja?"     

"Iya, rencanaku emang gitu, sih." Andrea pun mengeluarkan dua pasang pedang elemen dia. Seketika Ra dan Fro muncul dalam wujud humanoid. "Kalian udah tau tentang situasi aku ama Dante, kan?" tanyanya ke duo pedang.     

"Sudah, Nona." Ra sebagai pedang api, menjawab. Fro hanya mengangguk singkat.     

"Oke, kalo gitu, aku berangkat dulu, yak! Ayo, Dan!"     

Dante mengangguk dan mengikuti Andrea keluar dari pondok. Mereka berpamitan terlebih dahulu pada koloni siluman kingkong sebelum benar-benar keluar dari alam Cosmo, menuju ke alam milik Pangeran Incubus Djanh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.