Devil's Fruit (21+)

Pil Anti Racun Tingkat Sempurna



Pil Anti Racun Tingkat Sempurna

0Fruit 182: Pil Anti Racun Tingkat Sempurna     
0

Keesokan paginya, Dante terbangun dan heran mendapati adanya Andrea dan kedua bocah hybrid yang berbaring di samping dia.     

Senyum kecilnya muncul ketika melihat Andrea tidur dengan mulut terbuka sedikit. Itu tampak lucu sekaligus menggemaskan.     

Shiro menggeliat dan mulai membuka matanya. Dia gembira melihat sang papa sudah bangun di sebelahnya. "Papa!"     

"Ssshh..." Dante sentuhkan telunjuk dia sendiri ke depan bibir, menandakan agar Shiro tidak bersuara keras lagi.     

Shiro mengangguk paham.     

Kuro pun ikut terbangung dan akan berteriak senang ketika Shiro dan Dante sudah memberikan sinyal untuk diam saja.     

Kedua bocah hybrid paham bahwa mereka tidak boleh mengganggu lelap sang mama yang masih belum bangun. Keduanya pun mengelus-eluskan kepala mereka ke wajah Dante sebagai ungkapan suka cita mereka akan bangunnya Dante.     

Kuro dan Shiro akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar Dante dan membiarkan kedua orang tua mereka berduaan saja.     

Setelah kepergian duo bocah hybrid, Dante menatap Andrea yang tidur menyamping menghadap ke arahnya.     

Tuan Nephilim mengamati sejenak wajah menggemaskan Andrea sebelum dia memeluk perlahan tubuh terkasih itu dalam rengkuhannya. Rogard berbicara dari dalam dirinya menceritakan bagaimana Andrea berjuang mengeluarkan racun dari tubuh Dante.     

Menghirup napas lega dan bahagia, ia pun meneruskan tidur bersama dengan Andrea dalam pelukannya.     

Siangnya, ketika matahari di alam Cosmo sudah memancar terik meski sinarnya tidak membuat cuaca menjadi gerah, Andrea mulai menggeliat.     

Ia akhirnya sadar di mana dia sekarang. Hal pertama yang dia temui saat membuka mata adalah dada Dante.     

Dada sang Nephilim itu terdapat tiga buah lubang yang berukuran diameter satu milimeter dan tepinya berwarna merah.     

Andrea tidak protes meski satu tangan Dante sudah ada di pinggul dia dan mereka saling berhadapan. Dia justru menyentuh bekas tusukan jarum beracun siluman laba-laba di dada Dante.     

Gadis Cambion itu tersenyum sangat lega mengetahui bahwa dia berhasil menyeret keluar Dante dari alam maut.     

"Kalau kau masih lelah, tidurlah lebih lama." Tiba-tiba muncul suara Dante meski pria Nephilim itu tidak membuka matanya dan sekaligus tidak menggeser tangannya dari pinggul Andrea.     

Andrea menggeleng pelan. "Enggak, ah. Ini juga udah tidur cukup lama. Apalagi aku malah belum bikinin makanan buat mereka semua."     

"Tak usah terlalu memikirkan mereka. Mereka bukan bayi yang akan mati jika tidak makan sehari saja." Dante masih belum membuka matanya.     

"Apa kamu gak lapar?" Andrea masih saja mengelus lembut bekas tusukan di dada Dante.     

"Aku tidak wajib makan sehari tiga kali seperti manusia lemah."     

"Tsk! Gayamu..."     

Lalu hening tercipta di antara mereka berdua selama sekian menit.     

"Apa ada yang terasa sakit? Atau tak enak? Atau mual, mungkin?" tanya Andrea setelah keheningan yang sempat terjadi.     

"Aku orang yang kuat. Racun seperti itu tidak akan menggangguku. Adawwhh!" Dante menjerit tertahan di akhir kalimat. Itu karena Andrea mencubit gemas dadanya. Ia pun terpaksa membuka matanya dan menoleh ke bawah untuk menatap wajah Andrea.     

"Terus aja sok kuat!" Andrea mencibir.     

"Tsk! Bocah manusia sepertimu tau apa mengenai kekuatan kami, kaum Nephilim." Dante kembali tempelkan wajah Andrea ke dadanya.     

"Yang aku tau, kekuatan kalian itu adalah kekuatan dusta. Kekuatan tsundere!" Andrea dorong dada di depannya.     

Tak berapa lama, mereka berdua keluar dari kamar Dante. Untung saja di pondok tidak ada siapapun atau Andrea akan menanggung rasa malu karena muncul dari kamar sang Nephilim. Walau sebenarnya para hewan tidak menggubris juga seandainya mereka melihat itu.     

Andrea saja yang terlalu sensitif.     

Hari ini dihabiskan Andrea untuk mempelajari membuat pil anti racun kelas tinggi. Ia bersikeras harus lekas menyelesaikan ini dalam dua hari sebelum nanti akan mencoba membuat pil anti racun tingkat sempurna.     

Rogard dengan patuh menemani Andrea di Kamar Alkimia, menjadi asisten sekaligus tutor Andrea agar si gadis Cambion bisa menyelesaikan penyulingan pil anti racun tahap lebih lanjut.     

Andrea tidak puas hanya dengan kelas menengah saja. Ia berpikir, ia ingin hasil secepatnya dari pil tersebut. Belajar dari pengalaman Dante semalam, Andrea tak mau menunggu lama dari reaksi obat yang dia buat.     

Penggarapan pil anti racun tingkat tinggi membutuhkan waktu tiga hari. Selama tiga hari itu, semua hewan akan bersantai di alam Cosmo. Beberapa akan berlatih tanding di bukit Cosmo. Dante menjalani pemulihan dengan banyak berendam di kolam misterius.     

Andrea juga sudah menanam Pohon Energi Roh di dekat pondok. Pohon itu membuat suasana menjadi sangat hidup dengan buah berwarna pelanginya.     

Ia sudah mempelajari dari Roagrd bahwa pohon buah pelangi itu bisa memunculkan buah setiap sebulan sekali. Namun, ternyata karena udara alam Cosmo ini sungguh istimewa, buah itu ternyata bisa muncul tiap seminggu sekali.     

Disamping itu, kemunculan buah juga termasuk banyak. Ini sangat menguntungkan Andrea dan semuanya yang ada di situ. Mereka bisa bebas memetik buah kapanpun mereka merasa lelah. Ini sungguh buah yang mampu mengembalikan vitalitas energi mereka.     

Sesuai dengan janji pada dirinya sendiri, Andrea lekas melanjutkan pembelajaran pembuatan pil anti racun tingkat sempurna begitu dia sudah berhasil pada tingkat tinggi.     

Andrea benar-benar tidak ingin berlama-lama menunggu hasil dari pil itu jika salah satu dari mereka terkena racun.     

Bahkan Andrea tidak menyadari bahwa ini sudah memasuki bulan ke delapan di alam ciptaan Pangeran Djanh. Itu karena dia terlalu giat dan fokus dalam penyulingan pil sehingga tidak sempat menengok ke kalender yang ada di ruang makan.     

Beruntung mereka mempunyai setumpuk inti kristal yang bisa digunakan sebagai makanan bagi para hewan, karena Andrea masih berkutat menghabiskan waktu di Kamar Alkimia dan itu membuat dia tak sempat memasak.     

Para hewan tidak mempermasalahkan itu. Justru bagi mereka, inti kristal jauh lebih berguna, sebagai bahan makanan sekaligus penambah kekuatan mereka masing-masing, apalagi jika inti kristal yang mereka konsumsi sesuai dengan elemen mereka.     

Dante juga tidak pernah rewel mengenai makanan. Dia cukup diberi daging mentah pun itu sudah mengenyangkan baginya. Maka dari itu, Andrea bisa benar-benar menenggelamkan diri pada usaha pembuatan pil hingga di tingkat sempurna.     

"GYAHAHAHA! AKHIRNYA!" teriak Andrea kencang-kencang sambil mengangkat sebutir pil berwarna hijau tua berhiaskan sulur-sulur berwarna keemasan yang terang mencolok. Sangat indah. Pil itu seukuran kelereng. Itu bagaikan harta karun berharga bagi Andrea.     

Kuro dan Shiro bergegas masuk ke Kamar Alkimia.     

"Mama, selamat!" Shiro mengucap dengan penuh bangga ke Andrea.     

"Mama hebat! Akhirnya berhasil membuat pil anti racun tingkat sempurna!" Kuro menerjang sang mama.     

"Gyehehee... Andrea, getoh!" Nona Cambion mengusap hidungnya seraya tersenyum lebar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.